LUPAKAN AKU
"Lupakan aku Raymon," Nada bicara Via terdengar getir.
Tubuh nya perlahan berbalik hendak meninggalkan Raymon, kekasih nya sendirian.
"Please Via, aku mencintaimu!" Pinta Raymon menahan langkah Via untuk pergi.
Raymon tak ingin Via pergi, ia sangat mencintai Via.
Ucapan Raymon membuat langkah Via terhenti seketika. Via berbalik kembali menatap kearah belakang.
Raymon terlihat lunglai berjalan menghampirinya. Tangan nya terjulur menjangkau bahu Via, dan memegang kedua tangan gadis itu dengan erat.
"Kumohon Via, jangan tinggal kan aku. Aku tak bisa hidup tanpamu Via!" Tutur Raymon penuh pengharapan.
Pandangan matanya nampak redup tak bersinar. Lelaki muda dan tampan itu terlihat sangat menyedihkan di mata Via.
Via sejenak merasa bimbang, ia memandang Raymon dengan perasaan iba. Namun sayangnya hati Via sudah terlanjur hancur dan terluka.
Penghinaan yang di lontarkan Mama Raymon terhadap Via dan keluarga nya, masih terasa menyakitkan. Via sudah tak tahan lagi, ia ingin pergi dari kehidupan Raymon.
"Maaf Ray, aku harus pergi. Cari lah orang lain yang lebih tepat untuk mu." Via menelan ludah nya, sungguh pahit ia rasakan.
Via sadar diri, keluarganya bukan orang kaya. Via cuma seorang anak perempuan biasa yang terlahir dari keluarga sederhana. Sedangkan Raymon, terlahir dari keluarga yang kaya raya.
"Aku mencintai mu Via, aku cinta kamu!" Lagi-lagi kalimat menyentuh hati dilontarkan Raymon untuk menahan kepergian Via.
Via tak sanggup mendengar kalimat itu. Airmata nya seketika bergulir deras.
Raymon merengkuh tubuh mungil Via dalam pelukannya. Dia tak ingin kekasih yang sangat dicintai nya itu meneteskan airmata. Raymon akui, ia tak berdaya untuk memberi pembelaan pada Via, saat Mama nya memaki-maki Via di tempat umum. Raymon serba salah, kedua perempuan itu adalah orang yang ia sayangi.
Sikap Raymon itu, membuat Via kecewa dan marah. Via menganggap, Raymon tak bisa melindungi Via, dari mulut jahat Mama nya sendiri.
"Jangan pergi Via, aku sayang kamu, kumohon!" Pinta Raymon sekali lagi.
Raymon memeluk tubuh Via erat, seolah tak ingin melepaskan.
Lagi-lagi Via tak berdaya. Ia tak mampu melepaskan diri nya dari jeratan Raymon yang membelenggu hati nya.
"Ayo kita pergi Via, kemanapun kamu mau, aku takkan pulang ke rumah. Aku ingin selalu bersamamu Via." Ucap Raymon tiba-tiba setengah memaksa untuk ikut dengan Via.
Via mendorong tubuh Raymon, melepaskan dirinya dari pelukan lelaki itu.
"Tidak, kamu harus pulang!" jawab Via tegas.
Raymon memegang tangan Via erat.
"Tidak, aku tak kan pulang. Mulai hari ini, aku harus bersamamu setiap hari!" Ucap Raymon keras kepala.
Watak Raymon yang keras kepala, manja dan kekanak-kanakan mulai kumat. Maklum, usia Raymon memang lebih muda 3 tahun dari Via.
HUFFH...!
Via meniup helaian rambut yang menutupi wajahnya. Punya pacar seperti Raymon memang sangat merepotkan.
"Ya sudah, kamu bisa numpang tidur di kos-kosan Dodi temanku!" Via akhirnya menyerah.
Via capek harus berdebat lagi. Perang mulut dengan Mama Raymon sudah cukup menguras tenaganya.
Raymon tersenyum senang dan mencium kening Via mesra.
"Makasih Via sayang." Ucap nya penuh cinta.
Via hanya tersenyum terpaksa, sambil memegangi kepalanya yang terasa berat.
Beban yang baru muncul dalam kehidupannya. Via mengeluh, begitu sulit untuk nya melepaskan diri dari Raymon yang suka menempel kayak perangko.
Sore menjelang malam.
Kos-kosan Dodi terlihat sepi. Saat ditanya pada pemilik kos, katanya Dodi pulang kampung dari tadi siang. Kemungkinan Dodi balik ke kos besok lusa.
Via jadi bingung, kemana dia harus menyuruh Raymon tidur malam ini. Anak manja itu tak punya banyak teman. Meskipun ada, Raymon pasti takkan mau pergi jauh dari Via.
"Bagaimana kalau aku tidur di hotel saja untuk malam ini ? Kebetulan aku masih punya tabungan untuk bayar sewa hotel." Ucap Raymon mengagetkan Via yang sedang melamun.
"Ya udah, yuk kita cari hotel yang murah untuk mu menginap malam ini." Ajak Via cepat, tanpa pikir panjang.
Otaknya mulai buntu. Setidaknya, Via bisa terbebas dari lelaki manja yang sukar di bantah keinginan nya itu.
Raymon terlihat gembira, ia berlari kecil mengikuti langkah kaki Via yang bergegas menuju halte bus. Mungkin karna Via mengingat hari yang semakin gelap menjelang malam.
Sesampai nya di sebuah hotel.
Via duduk dilobi, sambil menunggu Raymon yang sedang berbicara dengan resepsionis hotel.
Beberapa saat kemudian, Raymon tersenyum sumringah menghampiri Via sambil memamerkan kunci kamar.
"Yuk, antarkan aku ke kamar hotel." Raymon menarik tangan Via menuju lift.
Dalam kamar hotel, Raymon begitu senang, ia langsung melempar kan tubuh nya diatas ranjang.
"Akhirnya, bisa tidur nyenyak malam ini!" Ujarnya lega sambil memejamkan mata.
Via memandang Raymon sebal.
"Dasar anak manja!" Batin Via berkata.
"Udah malam, aku pulang dulu ya?" Kata Via seraya berbalik menuju pintu keluar.
Seketika Raymon meloncat duduk dari ranjang. Ia segera memegang tangan Via yang hendak beranjak pergi.
"Kamu temani aku disini ya, please...!" Bujuk Raymon berulah lagi seperti anak kecil.
Via menepuk jidatnya. Ia menarik tangannya pelan dari pegangan Raymon.
"Ray, kita belum nikah. Gak mungkin kan, kita tidur sekamar?" Via coba memberi pengertian.
"Kalau gitu, ayo kita nikah!" Jawab Raymon cepat, dengan mimik wajah serius.
Via tersenyum menahan tawa, menanggapi kalimat Raymon yang terdengar seperti lelucon.
"Aku tidak bercanda Via, ayo kita temui Mama dan dan Papa mu. Kita menikah secepatnya!" Ucap Raymon terlihat gusar.
Sikap Raymon membuat Via langsung terdiam. Wajah Via berubah muram.
"Mau kamu kasih makan apa aku ? kamu kan belum kerja," Ujar Via mendengus kesal.
Raymon sesaat terdiam, lalu merogoh dompet dan mengeluarkan sebuah kartu ATM.
"Aku punya modal. Aku akan buka usaha untuk hidup kita nanti!"Jawab Raymon penuh keyakinan.
Via mencibirkan bibir nya mengejek Raymon. Via yakin, Raymon belum siap untuk itu. Yang Via tau selama ini, Raymon hanyalah anak orang kaya manja yang bisanya menghabiskan harta orang tua.
"Aku belum mau menikah!" Via mengalihkan matanya, Ia tak mau menatap Raymon.
Pemuda tampan itu seketika jadi tersinggung dengan sikap Via yang terlihat menyepelekan nya. Sepertinya Via tak peduli, jika hubungan yang mereka jalin selama ini putus begitu saja.
"Apa Via meragukan ku ?" Batin Raymon bertanya-tanya.
Via menarik nafas panjang.
Jujur, Via ingin sekali menikah di usianya yang hampir 25 tahun. Tapi Raymon masih terlalu muda. Dia bukan tipe suami yang Via dambakan selama ini.
"Apa dia pantas menjadi bapak dari anak-anak ku kelak ?" Batin Via berkecamuk dalam hati.
Raymon memperhatikan gerak gerik Via yang tampak gundah. Ia mengerti, ada keraguan di hati Via pada nya. Hasratnya untuk memiliki Via begitu menggebu-gebu. Raymon tak mau pikir panjang. Bagaimana pun juga, Via harus menjadi istri nya. Masalah pekerjaan bisa ia pikir kan nanti.
Tiba-tiba Raymon mendorong tubuh Via keatas ranjang, dan langsung menindih tubuh Via sehingga Via tak bisa bergerak.
"Ray, apa yang kamu lakukan...!?" Via menjerit panik.
Via tak menyangka, Raymon berbuat senekat itu. Via mencoba melawan dan berteriak. Namun percuma saja. Ruangan itu kedap suara. Dadanya terasa sesak, terhimpit tubuh Raymon yg memegang tangannya dengan kuat.
"Maaf Via, cuan ini yang bisa ku lakukan agar kamu tetap menjadi milikku selamanya." Ucap Raymon dengan nada kecewa.
Via mencoba meronta melepaskan diri.
"Jangan, lepaskan aku Ray! Aw, sakit...!" Jerit Via.
Ia meringis menahan sakit, saat Raymon memaksa membuka pakaian bawahnya.
Meskipun Via berjuang sekuat tenaga mempertahankan kehormatannya, tapi hasrat Raymon yang membabi buta membuat Via kewalahan untuk memberikan perlawanan.
Akhirnya Via hanya bisa pasrah, saat Raymon merenggut kehormatan nya.
Via menangis, inikah pria yang merenggut malam pertamanya ? Malam pertama yang indah yang pernah ia bayangkan. Kesucian yang ingin ia berikan kepada pria yang benar-benar ia cintai sepenuh hati. Kenapa harus Raymon ? Cowok labil, manja yang tak punya kemampuan apa-apa untuk bertahan hidup.
Raymon terbaring lemas disamping Via, jujur ia tak menikmati semua itu. Rasa takut kehilangan Via begitu menghantuinya. Raymon terpaksa melakukan nya pada Via. Ia tak mau Via menjadi milik orang lain.
Egois memang, tapi Raymon sangat mencintai Via. Raymon berjanji dalam hati untuk bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan terhadap Via.
Dengan penuh kasih sayang, Raymon menyelimuti tubuh Via yang setengah terbuka. Raymon hanya diam memeluk tubuh Via dari belakang membiarkan Via menangis sepuas hati nya.
"Maafkan aku sayang!" Bisik Raymon merasa bersalah.
"Aku akan bertanggung jawab Via!" Tutur Raymon sambil membelai rambut Via lembut.
"Besok aku akan menemui kedua orang tua mu untuk melamar mu!" Kata nya lagi.
"Kita akan menikah secepatnya sayang!" Bujuk Raymon ingin meredakan tangisan Via.
"Aku tak sudi menikah denganmu!" Teriak Via keras.
Tiba-tiba Via bangkit dan duduk seraya menatap Raymon dengan tatapan nyalang.
Raymon pun bangkit dan duduk berbalik menatap wajah Via, perempuan yang ia cintai sepenuh hati.
"Aku tak mau jadi istri mu!" Ucap Via getir sambil menggigit bibirnya menahan sakit.
Via benci melihat Raymon. Via jijik dengan wajah yang selalu butuh perhatian itu.
Raymon memandang Via dengan sedih. Hatinya terasa sakit mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut Via.
"Aku benci kamu, aku benci kamu Ray!" Jerit Via sambil menangis keras.
Raymon buru-buru memeluk Via mencoba menenangkan. Namun Via kian histeris.
"Tenang, tenanglah Via !" Bujuk Raymon cemas.
Via mendorong tubuh Raymon keras. Hingga Raymon terjerembab jatuh dari pembaringan.
"Aku jijik sama kamu, jijik! Pergi, pergi sana!" Usir Via sambil menangis tersedu-sedu.
Raymon menatap Via sendu. Raymon sadar, ia sudah berbuat dosa. Dosa yang sangat besar dalam hidupnya. Dan suatu kesalahan besar telah ia lakukan. Ia telah menghancurkan kehidupan Via, perempuan yang ia cintai.
Airmata Raymon pun bergulir jatuh, menyesali perbuatannya. Meskipun ia rela berkorban apa saja untuk bertanggung jawab namun Via tak kan mau menerima semua itu.
Malam ini terasa panjang.
Raymon duduk terdiam di sudut kamar hotel menatap kearah Via yang masih duduk sambil menangis diatas ranjang. Raymon menarik rambutnya, menyesali apa yang telah ia perbuat kepada perempuan malang itu. Bibir nya tiada henti-henti nya bergumam mengucapkan kata maaf pada Via di sepanjang malam yang kian berlalu, seiring waktu yang bergulir pelan.
Tidur enak dan nyaman yang di harapkan Raymon pun berganti dengan tangis dan airmata penyesalan.
Apakah hubungan Raymon dan Via akan terus berlanjut ?
Baca bab selanjutnya ya 🤗
Jangan lupa LIKE & KOMEN Kalau kamu suka novel nya 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
F.T Zira
pen nabok jadinya...
lu pikir nikah semenit kelar.. macam beli mie instan aja/Facepalm//Facepalm/
2024-11-18
1
F.T Zira
ternyata oh ternyata... bukan cuma diriku yg suka typo..🤭
Cuan atau Cuma???😏😏😏
2024-11-18
1
🌟~Emp🌾
mksh syg ku udah mampir 🥰🤗
2024-10-28
1