NovelToon NovelToon
EX'S Secret Child

EX'S Secret Child

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:13.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lautan Biru

Arabella harus menelan kekecewaan dan pahitnya kenyataan saat dirinya mengetahui jika pria yang selama dua tahun ini menjadi kekasihnya akan bertunangan dan menikah dengan wanita yang sudah dijodohkan dengan pria itu.


Arabella pikir dirinyalah wanita satu-satunya yang dicintai pria itu, tapi ternyata dirinya hanyalah sebagai pelampiasan selama wanita yang dijodohkan berada di luar negeri.


"Bagaimana jika aku hamil? apa kau memilih ku dan membatalkan perjodohan mu?"


"Aku tidak mungkin mengecewakan kelaurga ku Ara."

Jawaban Maher cukup membuat hati Arabella seperti ditikam benda tajam tak kasat mata. Sakit, terlalu sakit sampai dirinya lupa bagaimana melupakan rasa sakit itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tespek

Di kediaman yang sepi dan sunyi, hanya ada suara Isak tangis dari wanita yang baru saja mengakui sesuatu yang membuat kelurga syok dan terkejut, terlebih semua hanya diam dengan wajah terpukul mereka.

"Ara minta maaf pak, buk." Ucapnya lagi dengan lirih.

Arabella duduk bersimpuh di lantai dengan ketiga anggota keluarganya duduk di atas kursi, wanita itu terisak dengan wajah tertunduk.

"Sudah berapa bulan?" Tanya pak Hisyam dengan tatapan datarnya.

Arabella masih menunduk belum berani mengangkat wajahnya dan menatap kedua orang tuanya.

"D-dua bulan pak." Jawabnya dengan lirih.

Brak!!!

Suara keras membuat Arabella terlonjak kaget dengan menutup matanya, sedangkan Bu Hani hanya bisa meneteskan air mata tanpa suara.

Pak Hisyam memegangi dadanya yang terasa nyeri, terlalu sesak untuk dirinya mendengar pengakuan sang putri.

Sam memilih pergi setelah menendang kursi di teras luar, rasanya Sam ingin menghajar pria yang sudah membuat adiknya hamil bila perlu membunuh pria yang tidak bertanggung jawab itu. Bagaimana bisa pria itu memilih menikah dengan wanita lain di saat adiknya sedang mengandung benihnya.

Pah Hisyam memilih untuk beranjak dan pergi, tapi saat melewati Arabella wanita itu menahan kaki pak Hisyam dan memeluknya.

"Ara minta maaf pak, Ara salah. Ara sudah mengecewakan bapak dan ibu." Ucapnya dengan suara tersendat-sendat karena menangis.

Pak Hisyam hanya bisa diam, tapi kemudian menghempaskan kakinya agar terlepas dari Arabella.

"Pak." Arabella semakin menangis pilu, penolak pak Hisyam adalah bentuk rasa kecewanya pada sang anak.

Begitu juga ibu Hani, beliau meninggalkan Arabella dengan tangisan memilukan, wanita itu memilih pergi mengikuti suaminya.

Arabella menangis pilu dengan wajah yang sudah basah dengan air mata, tubuhnya bergetar merasakan sakit penolakan atas kelurganya.

"Ara minta maaf." Lirihnya dengan perasaan sakit.

.

.

Pagi hari menjelang pernikahan...

Suara bunyi ponsel sejak satu jam lalu tidak berhenti, sedangkan pemiliknya seperti seakan tuli dengan deringan yang begitu nyaring.

Maher menatap nanar benda pipih berukuran kecil di tangannya, pria itu sudah seperti mayat hidup sejak dua hari hanya merasakan penyesalan yang tidak berujung.

"Kenapa kau pergi membawanya Ara, kenapa kamu pergi." Gumam Maher dengan perasaan berantakan.

Bukan hanya perasaanya, penampilannya pun sudah sangat kacau, rambut acak-acakan, dan wajah yang kusut, belum lagi kantong mata yang menghitam di kedua matanya. Sudah jelas menggambarkan bagaimana kekacauan hidup Maher dua hari ini.

Malam hari saat Maher merasakan mual yang luar biasa sampai membuatnya memuntahkan seluruh isi perutnya, Maher menghabiskan waktunya di kamar mandi hampir satu jam untuk mengeluarkan rasa tidak nyaman dalam perutnya. Sampai perhatian matanya tertuju pada laci kecil di dalam kamar mandi, di mana biasanya tempat penyimpanan pembalut Arabella, entah kenapa Maher sangat ingin melihat isinya dan saat membukanya Maher menemukan benda yang sangat dia tahu.

"Tespek."

.

.

"Bagaimana?"

Tanya Disya pada suaminya Adam yang kini terlihat menahan amarah.

Sejak tadi kelurga Karin sudah menghubungi karena keluarga mempelai pria tak kunjung datang padahal akad nikah akan segera di mulai.

"Tio, bawa baji*ngan itu kemari!!" Titah Adam pada asisten putranya.

"Ada apa? kenapa Maher jadi begini." Gumam Disya.

Adam merangkul bahu Istrinya, pria itu memberikan ketenangan untuk sang istri agar darah tingginya tidak naik.

Menit berikutnya ponsel Adam kembali berdering pria itu langsung menekan tombol hijau dan akan segera memaki seseorang diseberang sana, tapi belum sempat memaki, Adam sudah lebih dulu syok.

Tinggalkan jejak kalian sayang 😘😘😘

1
Nurhas Yanti
Arabella maher
Khairul Azam
thor klo psngil ayah, ayah saja, klo papa, apa aja. jgn kasang ayah kadah papa
Katarina Sutirah
Seru habiz
Misya Nasution
Luar biasa
Nartadi Yana
coba yg muntah² dan ngidam Maher jangan Ara kasihan
Nartadi Yana
bagus Bella jangan. ulangi kesalahan yang sama hanya bermodalkan cinta kamu serahkan segalanya yg rugi ya perempuan
Nartadi Yana
wah Maher celup sana sini
Jade Meamoure
weeeh kirain bakalan dapet bogem n d tatap dgn mata merah membara sekalinya malah request cucu yg banyak ☺☺☺
Jade Meamoure
Maher ini dodol deh 🤣🤣🤣
Ai Tita Susilawati
rasaiiiiiinnnn....
Erna Wati
luar biasa
Mastutikeko Prasetyoningrum
nyesek jadi ara
Mastutikeko Prasetyoningrum
maher laki2 plinplan gk bisa tegas
Mastutikeko Prasetyoningrum
cpt lah pergi bella raih kebahagiaanmu bersama anakmu
Mamanya Ruslan
Luar biasa
Umar
ksian ortu ara pnya ank jlang hamil LG,kloe dunia nyata org sprti ara psti di suntik mati.
Cha Cha
pergi aja yg jauh ara
Cha Cha
berengsek sii maher tu
Cha Cha
enak jadi maher menikmati ara tapi tidak mau tanggung jawab
Umar: ara nya aj murahan ,cwek gak bsa jga dri kan cma jlang
total 1 replies
Tri Hartati
1 kata buat maher...gila?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!