Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.
Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.
Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??
Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom lin sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Tidak terbantahkan
Jack mengetuk pintu kamar lalu masuk bersama Bi Dini, kamar Aston memang jarang dimasuki oleh pelayan lain yang ada di Mansionnya. jika tidak berkepentingan, Bi Dini lah yang mengatur dan mengurus semua keperluan Aston sedari dulu. namun kini, karena hadirnya Araa. jadi, Bi Dini harus melayani keduanya. baginya, sama saja. malah Bi Dini merasa syukur, karena diberikan kepercayaan oleh Tuannya.
sudah dua hari Aston memilih sarapan di kamarnya saja bersama Araa, pria itu malas turun kebawah.
Bi Dini menatanya di atas meja seperti biasanya, dan mempersilahkan Aston juga Araa untuk menyantap sarapan mereka.
"silahkan Tuan" Ucap Bi Dini mempersilahkan keduanya.
'aku akan bertambah kurus, kalau terus menyantap makanan seperti ini. setiap hari' Pupus sudah Rasa inginnya untuk sarapan bermenu nasi goreng atau setidaknya yang ada nasinya.
Araa memilih diam saja, dan menyantap makanannya. tidak mau protes dengan menu sarapannya, dia orang baru di sini. jadi sudah semestinya Araa beradaptasi dengan selera lidah Aston.
memang Araa terlahir dikeluarga menengah. namun, Araa sudah terbiasa dengan lidah rakyat Indonesia yang kebanyakan sarapan menggunakan nasi di pagi hari. hal itu lebih mengenyangkan perut ketimbang sarapan seperti ini, itu dijalaninya sedari dulu bersama Dona.
'lidahku, kamu diberi makanan holang kaya setiap hari mulai sekarang. terbiasalah' Batin Araa.
selesai dengan sarapan masing-masing. beberapa menit, membiarkan makanan tercerna dengan baik. Aston akan ke kantor sekarang, karena ada meeting penting pagi ini.
Araa meraih tasnya lalu memikulnya, kemudian dia mengikuti langkah Aston dan Jack. hingga, ketiganya sampai di pintu utama. mereka disambut para pelayan dan Bi Dini yang sudah berjejer rapih menyambut kedatangan mereka dengan menunduk hormat.
Aston, melangkah melewati pintu utama, Araa berhenti dan mengikuti gerakan para pelayan lain untuk sekedar memberi hormat pada Aston.
"siapa yang menyuruhmu berhenti disitu, sini!" panggil Aston.
Araa melangkah ke arah Aston, sesuai perintah pria itu.
"memang seharusnya begitu kan Tuan?" Araa menjawab ucapan Aston.
"saya akan menunjukkan sesuatu padamu" ucap Aston.
Araa mengikuti langkah tegap Aston hingga melewati teras mansion.
"Perkenalkan dirimu" suruh Aston pada seorang wanita, terlihat rapi dengan setelan jas kantornya.
"Perkenalkan, Nama saya Carine. mulai sekarang, saya akan menjadi supir pribadi Anda Nona" tutur Carine memperkenalkan dirinya pada Araa.
Araa menatap Aston, ternyata ucapan Jack benar adanya. lelaki itu serius dengan menyuruhnya memakai mobil mulai hari ini.
"Dia akan mengantarmu mulai sekarang. kemanapun kamu pergi" Ucap Aston, mengetahui sorot mata Araa.
"Tapi Tuan, saya, bisa nyetir sendiri" balas Araa, ini jelas dirinya seperti diawasi setiap saat oleh Aston. kebebasannya, akan direnggut perlahan oleh pria itu.
"Tidak Terima penolakan!, Jack kita ke kantor sekarang" Tegas Aston.
"Baik Tuan" balas Jack.
"Tuan!, saya mohon. biarkan saya nyetir sendiri" Araa memohon kali ini mengikuti Aston yang hendak masuk ke mobilnya.
"Saya bilang tidak ya tidak!!!!" meleset dari dugaannya.
Aston mengira, Araa akan senang dengan memberinya sebuah mobil beserta seorang sopir. sehingga, wanita itu akan berterimakasih padanya. nyatanya, raut wajah sedih yang dia dapatkan.
"Tutup pintu mobilnya Jack! " perintah Aston.
Jack menutup pintu mobilnya, membuat Araa bergeser pasrah. dia kehilangan semangatnya pagi ini.
"Sekertaris Jack!, Awas kau yah. aku tahu ini pasti saranmu" Tunjuk Araa, melayangkan sorot mata tajam pada Jack.
Jack hanya berlalu tanpa memperdulikan ucapan Araa.
'Dasar kanebo kering' Umpat Araa dalam hati.
sementara, Carine yang menatap bingung adegan didepannya. dia sempat terkejut dengan sifat blak-blakan Araa. yang tidak kenal takut pada kedua atasannya itu, dan seberapa menakutkannya mereka membuat siapapun tidak berani membantah atau melawan ucapan keduanya. bahkan, mereka harus bersikap profesional jika berhadapan langsung dengan Aston maupun Jack.
'baru kali ini, saya melihat orang seberani Anda Nona menghadapi orang semenakutkan mereka' batin Carine.
mobil Aston lebih dulu menghilang dibalik pagar menjulang tinggi itu, Araa menatapnya dengan bersedih hati. dia terpaksa berbalik dan melihat Carine dari atas sampai bawah.
'Ah, siapa namanya tadi, Carine' Gumam Araa mengingat kembali nama sopirnya.
"Kenalin, namaku Araa" Ucap Araa menjulurkan tangannya kepada Carine.
"E-eh Nona, saya sudah tahu nama Anda. terimakasih sudah mau berkenalan dengan saya" Jawab Carine takut menerima uluran tangan Araa. dia memilih membungkuk hormat saja.
"Duh,Jangan jadi duplikat sekertaris Jack Carine, Ayolah bersikap biasa saja. panggil Aku Araa mulai sekarang, kalau tidak. ku adukan pada Tuanmu kalau kerjamu tidak becus. Mau?" Ancam Araa menatap serius Carine.
"jangan Nona, Baik. saya akan memanggil Anda dengan sebutan Nona Araa saja" jawabnya takut, bisa habis kalau dia dilaporkan tidak becus pada Tuannya.
Araa masuk kedalam mobilnya saat Carine membuka pintu mobilnya untuknya.
"Ngak usah pakai Nona, hilangkan N-O-N-A. ngerti ngak Carine. panggil saja Araa, A-R-A-A. okhey?" balas Araa saat Carine sudah duduk di kemudinya.
'ya ampun Nona, Anda memang Lain dari yang lain' Batin Carine.
"tapi, terdengar tidak sopan Nona Araa. saya akan dimarahi Tuan, bila ketahuan" Balas Carine.
"Suamiku ngak akan tahu percakapan kita Carine, kau boleh memanggilku Nona Araa didepannya. tapi jika berdua bersamaku panggil saja A-R-A-A. titik" Araa tak mau dibantah mulai sekarang, dia harus memakai kuasanya sebagai istri seorang Aston.
'sebenarnya Anda tahu ngak sih, seberapa luas koneksi Tuan Aston. Nona' Batin Carine menatap Araa dari kaca spion.
Carine hanya mengangguk pasrah, baru beberapa menit menghadapi sifat Araa istri Tuannya, sudah membuatnya terheran-heran.
tanpa basa basi lagi, Carine mengendarai mobil itu sampai ke lokasi kampus Araa. sesampainya di area parkiran, Carine Hendak turun untuk membukakan pintu mobil Araa. namun, langsung dicegah oleh Araa.
diluar sana sudah banyak pasang mata, menatap mereka. tentu saja, mobil yang digunakan Araa, adalah keluaran terbaru tahun ini. yang membuatnya mencolok, mobil itu berwarna pink sesuai warna favorit Araa.
"Carine, tolong ya, kamu berpura-pura jadi sepupuku saja. nanti, didepan teman-teman dan sahabatku kamu jangan bilang kalau kamu itu supir pribadiku. terus, jangan pernah kamu mengatakan aku ini istri Tuanmu okey" ucap Araa memohon pada Carine.
"T'api" Carine agak bingung mau menjawab apa pada Araa, dia juga tahu kalau pernikahan Tuannya ini dilakukan secara tertutup dan belum satupun orang luar bahkan keluarga Aston mengetahuinya.
"Aku mengatakan pada sahabatku kalau aku tinggal bareng pamanku. Carine, nah, kamu cukup berakting jadi sepupuku saja" Balas Araa.
"aku yakin kamu bisa, masalah Tuanmu, biar aku yang urus kalau sampai ketahuan. asalkan kamu juga tutup mulut Carine. maka kita akan aman" Ucap Araa dengan raut wajah yakin, kalau Carine pasti bisa melakukannya apa yang di ucapkannya.
"B'a-ik" Balas Carine keringat dingin membasahi jidatnya.
bersambung........