Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi ke Bandung
Sesampainya di Bandung, kedatangan mereka sudah di sambut meriah oleh pegawai hotel.
"Selamat datang tuan Samudera, suatu kehormatan sekali anda bisa berkunjung kesini!" ucap Nabila yakni manager pengelola hotel "SAMUDERA" yang tidak lain hotel tersebut merupakan milik Samudera, bahkan nama hotelnya saja memakai namanya.
'Wah, anda ini benar-benar seorang pengusaha muda yang sukses, di Jakarta saja perusahaan anda lebih dari satu, belum lagi perusahaan cabang berada di setiap kota-kota besar, dan sekarang di kota ini juga anda pemilik sebuah hotel megah berbintang lima!' batin Hana merasa takjub terhadap bos besarnya.
kemudian mereka bertiga yakni Samudera, Frans dan juga Hana, di bawa ke kamar hotel yang sudah di siapkan oleh para pegawai.
Samudera sendiri menempati type kamar president suite room, sedangkan Frans dan juga Hana mendapatkan fasilitas suite room! kamar Hana pun bersebelahan dengan kamar bosnya begitupun juga dengan Frans.
Sekitar pukul sepuluh pagi, Hana sudah mengatur beberapa jadwal penting kegiatan bosnya itu selama di Bandung, Hana beberapa kali mengkroscek nya,karena jika sampai salah sedikit saja, bisa berakibat fatal.
"Han, setelah ini apa jadwal kegiatanku?" tanya Samudera, sedangkan Frans masih setia berada di samping Samudera.
"Baik tuan, setelah ini anda ada jadwal makan siang bersama tuan himura, yakni klien anda yang dari jepang, kemungkinan beliau akan tiba di sini 30 menit sebelum waktu zuhur, tadi saya sudah mengkonfirmasikan lagi kepada assistennya tuan himura, jika saat ini beliau sudah tiba di bandara Soekarno Hatta, dan tuan sedang menunggu kehadirannya di hotel ini!" tuturnya menjelaskan secara terperinci.
"Good job Hana, baiklah kalau begitu kau siapkan ruang meeting bersama dengan Nabila, dan kau Frans, Ikut denganku sebentar, ada hal penting yang ingin saya bicarakan."
"Siap tuan!"jawab Frans
Kemudian Hana bergegas untuk menemui manager Nabila.
"permisi bu Nabila, apakah ruang meeting untuk pertemuan tuan Samudera dan tuan Himura sudah di siapkan?" tanya Hana dengan ramahnya.
Namun entah kenapa sikap Nabila kurang bersahabat dengan Hana, tepatnya sikap Nabila begitu jutek terhadap hayna.
"Ya, tenang saja bu Hana, masalah ruang meeting sudah 90% selesai, tinggal beberapa hal kecil saja yang belum lengkap!" terang Nabila
'Oh..jadi wanita ini yang di gosipkan dekat dengan tuan Samudera, cakep juga enggak, masih cakepan juga aku kemana-kemana, tenang saja kak Fit, di sini aku akan bikin si wanita bernama Hana itu malu di depan tuan Samudera, tuan Samudera pasti akan beranggapan jika wanita ini gak becus bekerja.'batin Nabila tersenyum licik
Ternyata Nabila ini adalah sepupu dari Fitri, yakni pegawai yang memprotes keras atas pengangkatan Hana yang dari seorang cleaning service menjadi seorang sekertaris pribadi, padahal Fitri sangat mengharapkan sekali posisi itu, namun kini mimpinya telah sirna akibat adanya Hana, Fitri pun sudah lama menyukai Samudera, begitu pun dengan Nabila, ia sangat mengagumi sosok Samudera.
Akhirnya Hana menuju ruang meeting, ia kembali memeriksa segala kekurangan di dalam ruang meeting tersebut, Karena ini adalah pertemuan penting antara tuan Samudera dan tuan himura.
Di dalam kamar, Frans dengan seriusnya mendengarkan apa saja yang di perintahkan oleh Samudera.
"Jadi anda menginginkan saya untuk selalu mengawasi Hana?" tanya Frans.
"Iya Frans, saya hanya berjaga-jaga saja, sepertinya Hana akan mendapatkan masalah besar! Semenjak dia ku angkat menjadi sekertaris ku, banyak yang tidak menyukai bahkan ingin menjatuhkan Hana!" tegas Samudera.
"Tapi maaf tuan, kenapa anda begitu peduli dengan nona Hana?" tanya Frans karena penasaran
Samudera kemudian terdiam, dan tidak berkomentar apapun.
"kau masih mau menjadi assisten ku kan Frans?" tanya Samudera.
"masihlah tuan, memang kenapa tuan berbicara seperti itu?"tanya Frans merasa heran.
"Jangan pernah kau ucapkan pertanyaan konyol seperti tadi, ngerti kamu!" ancam Samudera.
"Baik tuan, tolong maafkan saya!"
"heeemmm!!" jawab Samudera.
'Tuan, sepertinya anda sudah bisa move on dengan mendiang istri anda, sepertinya juga secara tidak sadar anda menyukai nona Hana, baguslah jadi sikap anda bisa sedikit melunak, semoga anda bisa menjadi tuan yang menyenangkan, bukan tuan yang menyebalkan seperti sekarang ini!' batin Frans mulai mengeluh
Akhirnya Frans bergegas memantau kegiatan Hana untuk menyiapkan ruang meeting, namun benar saja apa yang di katakan oleh tuan Samudera, saat ini Hana sedang kewalahan mengatur ruang meeting seorang diri, tubuhnya dipenuhi dengan keringat, karena AC di ruang meeting tiba-tiba saja mati, penampilan Hana sungguh berantakan, jilbab yang Hana kenakan pun terlihat lusuh.
'Akhirnya rencanaku berhasil, kau itu wanita yang gak pantes di posisi itu mba Hana, Ha..ha..ha, tuan Samudera pasti akan merasa jijik melihatmu kusam seperti itu,' batin Nabila begitu puasnya
'Ternyata dugaanmu sangat kuat tuan, mereka telah mengerjai nona Hana secara habis-habisan, Pada kemana karyawan yang lainnya? dan kenapa AC di ruangan ini di matikan? ' batin Frans sangat geram
Lalu frans bergegas mencari bantuan untuk segera menolong Hana.
Tiga puluh menit sebelum acara meeting di mulai, akhirnya ruang meeting sudah 100% bisa di gunakan, tidak lupa Hana sudah mengganti pakaian bau keringatnya dengan pakaian baru yang sengaja Frans bawakan lewat anak buahnya, karena Hana lupa tidak membawa baju ganti.
"Terima kasih banyak pak Frans!m, berkat bantuanmu, saya jadi tertolong!!" sahut Hana melemparkan senyum tipisnya.
"Sama-sama nona Hana, Kalau ada kendala apapun, tolong beritahu saya!" perintah Frans kepada Hana.
"Baik pak!" jawab Hana.
Sedangkan di ruang manager, nabila tertawa cekikikan bersama Fitri dari sambungan telepon.
"Good job bil, gue suka cara kerja elo, biar mampus tuh si Hana, kapok kan dia jadi sekretaris bos Samudera? Harusnya aku yang ada di posisi itu!" sungut fitri begitu percaya dirinya
"tenang saja kak Fit, aku akan buat dia menyesal karena sudah menerima tawarannya tuan Samudera untuk jadi sekretarisnya, dasar perempuan tidak tahu diri!" cetus Nabila dengan senyum liciknya.
Mereka berdua kini kembali tertawa puas.
"Baiklah kak ,aku tutup sambungan teleponnya ya, soalnya sebentar lagi meeting nya mau segera di mulai!" pamit Nabila kepada Fitri
"oke deh, nanti kalau kamu sudah tidak sibuk,kita teleponan lagi,okey!"
"okey kak fit!"
Sambungan telepon pun terputus.
Kedatangan tuan Himura di sambut hangat oleh Samudera.
Mereka berdua saling sapa dan berjabat tangan
"konnichiwa Himura san o genki desu ka
(selamat siang tuan himura,bagaimana kabar anda?)
"konnichiwa samudera san hai genki desu".
(selamat siang tuan samudera, kabar saya baik)
Lalu mereka pergi untuk makan siang bersama di restauran dalam hotel, empat orang yang mengawal tuan himura di sambut hangat oleh Hana dan juga Frans.
Melihat Hana terlihat cantik dan elegan, Nabila begitu kesal, niat ingin mempermalukan Hana di depan Samudera dan kliennya, kini malah menjadi gagal total.
'Ciihhh, kau beruntung sekali Hana, baiklah lain kali akan ku buat kau malu di depan tuan Samudera, hingga membuatmu langsung di depak oleh tuan Samudera!' batinnya Nabila penuh dengan rencana busuk.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸