Dari Cinta Ke Obsessi

  Jimmy masih menatap nanar TV di depannya saat benar-benar melihat wajahnya terpampang jelas di layar. Dia tak tahu jika semuannya akan berakhir seperti ini, dan dia tak menyangka sama sekali jika semua orang akan mengenalinya dengan cara seperti ini. Bagaimana dengan rekan bisnisnya? Ah, semuanya sudah hancur dalam sekejap mata, tak ada lagi yang bisa Jimmy lakukan untuk menyelamatan semuanya. Jimmy menunduk, mematikan TV, lalu duduk termenung dengan pandangan yang kosong. Dia benar-benar tak bisa berfikir. Satu-satunya hal yang dia pikirkan saat ini adalah bagaimana mengakhiri ini. Dan bagaimana agar dia tak berpisah dengan Eun Hye.

  Jimmy menatap Eun Hye yang masih terlelap dalam tidurnya itu beberapa lama. Dia berdiri, menghampiri Eun Hye dan terduduk di sebelahnya. Dengan lembut Jimmy mengelus pipi Eun Hye dengan lembut dan pelan sambil berfikir apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Demi apa pun, dia tak mau berpisah dengan Eun hye. Dia tak bisa jika Eun Hye tak ada di dekatnya. Dia takut tak bisa kembali bertemu dengan orang yang dia cintai dengan sepenuh hati . Jimmy belum beranjak, sampai dia mendengar beberapa orang yang terdengar berbicara di depan pintu kamar yang dia tempati saat ini.

Jimmy berjalan mendekat ke arah pintu untuk memastikan pendengarannya, dia berdiri di sana. Diam dan mendengarkan.

" Aku yakin dia didalam, dia laki-laki ada yang di T itu."

Seketika Jimmy membeku.

" Benarkah? Bersama wanita yang dia bawa?"

" Ya, Aku melihatnya." dengan yakin menjawab pertanyaan rekan kerjanya.

" Kalau begitu, cepat kita lapor ke polisi, biar polisi yang menangkapnya." ujarnya.

Sialnya semua orang bahkan mungkin semua warga negara korea sudah tahu berita yang disiarkan di TV mengarah kepadanya. Ini sudah sangat jelas saat wajah Park Jimmy Di TV. Bahkan tempat ini sudah tak aman baginya dan Eun Hye. Sekali lagi, Jimmy menatap Eun Hye yang masih terlelap. Dia tak boleh diam, dia harus pergi. Dan dia tak bisa membiarkan siapa pun mengambil Eun Hye darinya pikir Jimmy.

\*\*\*\*\*\*\*

" Taejun aku mendapat kabar, mereka berada di daerah Yongsan." Ujar nam Yoon memberi tahu kabar baik untuk Taejun. Dan mereka pun segara bergegas untuk menuju Yongsan agar segara menangkap Jimmy dan menyelamatkan Eun Hye.

Sedangkan di sisi Jimmy dan Eun Hye sekarang. Jimmy sedang berusaha membangunkan Eun Hye yang sedang tertidur agar bergegas bangun agar dia dan Eun Hye segera bisa pergi dari hotel sebelum polisi tiba.

" Ayo pergi." ujar Jimmy.

Tubuh Eun Hye masih begitu ngilu untuk di gerakan saat Jimmy memaksanya bangun. Eun Hye tentu bertanya-tanya, melihat Jimmy yang memaksanya untuk cepat-cepat.

" Kita akan pergi kemana, Jimmy? " tanya Eun Hye.

" Tak usah banyak tanya, Ikut saja." balas Jimmy dengan sedikit panik di wajahnya yang terlihat jelas di mata Eun Hye.

Lagi-lagi Eun Hye tak bisa menolak keinginan dari Jimmy. Dia juga tak bisa membaca apa yang sedang Jimmy rencanakan.

" Apa ada sesuatu yang terjadi , Jimmy?" Eun Hye belum tahu jika polisi sudah memburu mereka. Lebih tepatnya mengejar Jimmy. " Bisakah kita pulang, Jimmy?"

" Kau mau melawan ku? " Jimmy berubah menakutkan kembali di mata Eun Hye.

"Jimmy------"

" Kau pikir akau akan membiarkan mereka mengambilmu dariku?" ujar Jimmy.

Mendengar itu Eun Hye terdiam. " Polisi tahu---"

" Ya, mereka sudah tahu! Dan semua ini karenamu!"

Jimmy lagi-lagi membentak Eun Hye." Jadi tak usah banyak bicara, kita pergi. "

" Tidak, Aku tidak ma---"

"Ikut aku sekarang!!! "

Eun Hye tak bisa melawan saat Jimmy menariknya secara paksa. Mereka benar-benar harus peergi sebelum para polisi itu datang dan menemukan keberadaan keduannya. Jimmy tak bisa membiarkan mereka membawa Eun Hye, Eun Hye akan terus bersamanya samapai kapan pun.

" Jimmy kumohon----"

Tapi Jimmy tak menggubris ucapan Eun Hye, dia tetap membawa Eun Hye diam-diam sebisa mungkin, tak ada orang yang mengetahui jika mereka berdua berusaha pergi dari sini. Jimmy membuka mobilnya setelah mereka berhasil keluar dari kamar hotel.

" Masuk. " perintah jimmy.

"Jim--"

" Masuk Eun Hye!!!! " ucap Jimmy sambil mendorong Eun Hye ke dalam mobil. Jimmy benar- benar melakukan apa yang dia pikirkan, dia benar-benar tak mau menyerah.

\*\*\*\*\*\*\*

" Hyung, kau yakin Jimmy disana???? "

"Ya, Aku menerima panggilan. Dia menginap disalah satu hotel bersama Eun Hye. " ucap Nam Yoon.

Nam Yoon dan Taejun tanpa berfikir panjang segara menancap gas ke daerah Yongsan setelah mendapat panggilan dari pemilik hotel. Si pemilik hotel mengatakan bahwa jimmy menginap di sana bersama Eun Hye. Dan setelah melihat berita di TV, pemilik hotel itu langsung menghubungi Nam Yoon.

" Mereka masih disana, kan? " tanya Taejun

" Penjaga hotel mengatakan mereka masih ada disana, mereka menunggu kita datang." Nam Yoon pun menambah kecepatan mobilnya agar lekas sampai.

" Berapa lama lagi, Hyung? "

" Setengah jam. "

Beruntung jarak yang mereka tempuh tak terlalu jauh, sehingga bisa cepat sampai, Nam Yoon kembali menancapkan gas. Dia menyusuri jalan yang cukup lancar di lalui. Sesampainya tenpat tujuan, mereka di sambut pemilik hotel yang menelpon. Namun, ada raut wajah yang aneh yang terlihat dari ekpresinya.

" Dimana dia? "

" Pak polisi, sepeeetinya laki-laki itu berhasil kabur terlebih dahulu."

Mendengar itu Nam Yoon dan Taejun terkejut dan juga merasa kesal karena mereka kurang cepat. " Apa? Bagaimana bisa? "

" Mereka tak ada di kamarnya."

"Sial! " Nam Yoon dan Taejun mengumpat. Mereka terlambat datang. Tapi tentu mereka tak bisa menyerah begitu saja. Harus adda yang di lakukan.

" Sepertinya mereka belum jauh pergi, kita kejar saja." ujar Taejun mengusulkan hal itu kepada Nam Yoon.

" Kita harus kemana? " ucap Nam yoon.

" Dia membawa mobilkan? Kita lihat plat mobilnya lewat CCTV. "

\*\*\*\*\*\*\*

" Kita akan pergi kemana? " Eun Hye bertanya di tengah kencangnya laju mobil yang Jimmy kendarai. Mereka mmmulai menjauh dari kota, bahkan Jimmy seolah tak peduli tujuan mereka akan berakhir kemana atau dimana. Dan pertanyaan itu pun sama sekali tak di jawab oleh Jimmy.

" Jim------"

" Kemana pun, selama polisi tak menemukan kita, Eun Hye." Jimmy benar-benar tak mau menyerah dan ingin membawa Eun hye pergi jauh bersamanya.

" Mereka pasti akan menemukan kita, mereka akan mencari---"

" Bisakah kamu diam ?" Pandangannya menajam, raut wajahnya menggambarkan rasa keputusasaan yang beitu jelas.

Eun Hye hanya bisa menangis." kau bilang tak mau berpisah denganku." Eun Hye menunduk menahan tangisnya." tapi dengan seperti ini kita justru akan berpisah, Jimmy." ucap Eun Hye mencoba membuka pikiran Jimmy.

Jimmy tak menjawab meski Eun Hye tahu jimmy mendengarkan itu.

" Kumohon ..... "

" Aku tak akan berhenti, aku tak akan membiarkan mereka membawamu. " ujar jimmy dengan penuh tekad.

" Tapi ini bukan jalan keluar, bukan seperti ini, Jimmy."

Beberapa kali pun Eun Hye memohon dan membujuk Jimmy tetap jimmy tak mau mendengarkan permintaan Eun Hye dan masih dengan pendiriannya tanpa mau berhenti sedikitpun.

Eun Hye tak bisa berbuat apa-apa. Dia pasrah, terserah apa yang akan terjadi nanti, dia tak peduli. Tapi, lama terdiam dan menangisi semuanya. Eun Hye dan jimmy tampak terkejut saat mereka mendengar suara klakson mobil dari arah belakang. Klakson mobil itu disertai sirine polisi yang seolah memperingati mobil mereka untuk berhenti.