Bijaklah memilih bacaan. Ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa disini. Bocil skip ya..
FOLLOW IG @zarin.violetta
(Sequel dari novel in the dark room with you, cerita anak Belle dan Bryan)
Valery Larkin, mengalami masa masa remaja paling kelam dalam hidupnya setelah menyaksikan langsung pembunuhan kedua orang tuanya.
Hidupnya hanya dihabiskan untuk menunggu waktu yang tepat untuk balas dendam pada pembunuh kedua orang tuanya.
Gennadius Robert, teman masa kecil Valery yang dulu menjadi musuh bebuyutannya. Dipertemukan kembali oleh takdir dimana Valery mencoba menggodanya untuk membuat Gen putus dari kekasihnya.
Seperti biasa cerita otor ga berat berat banget. Dibuat seringan mungkin ma otor biar pembaca ga puyeng.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik😁.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#23
"Kau membuat semuanya kacau Val", kata Augusto.
"Tidak uncle..tenanglah..aku hanya mempercepat prosesnya..aku tak mau terlalu lama menunggu..aku bosan menunggu..", kata Val santai.
Val saat ini berada di rumah kecil milik Augusto yang dulu ditempatinya waktu masih bekerja pada Gavin, ayah Val.
"Tapi dengan begini, Spencer dan Frederik akan lebih waspada.. dia akan mulai curiga jika sedikit demi sedikit sahamnya telah terjual ke perusahaan yang sama..dia akan mengeceknya Val", kata Augusto.
"Aku tak terlalu peduli dengan hal itu sekarang..entah mengapa aku lebih senang melihatnya mati ditanganku..apakah aku boleh membunuh dia , uncle?", tanya Val santai.
"Val...sudah uncle bilang..jangan mengotori tanganmu dengan darahnya..itu sama saja kau akan menjadi seperti dia", kata Augusto.
"Tapi aku benar benar ingin melihat darahnya mengalir dan berceceran di lantai seperti orang tuaku dulu", kata Val.
"Val..hentikan... uncle sangat tak suka jika kau sudah berbicara seperti ini", kata Augusto.
Augusto selalu takut jika Val sudah dalam mode Psychopatnya.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Gen tak menemukan Val sampai pagi menjelang. Dia berusaha berpikir positif mungkin Val sedang berada bersama Augusto.
Keesokan harinya, Gen mendapat kabar bahwa Felice mencoba bunuh diri dengan memotong nadinya.
Felice dilarikan ke rumah sakit karena terlalu banyak mengeluarkan darah.
"Gen..pergilah ke rumah sakit... kita belum tahu kebenaran dibalik semua ini.. tapi mommy merasa kasihan pada Felice...mungkin dia tak tahu menahu masalah ini", kata Belle yang berbicara pada Gen melalui teleponnya.
"Baiklah mom", jawab Gen.
Gen masih belum mendengar kabar dari Val. Val mulai menghilang lagi dan itu membuat Gen kesal.
Gen akhirnya pergi ke rumah sakit dan menjenguk Felice.
Ibu Felice tampak memandang sinis ke arah Gen dan menangis sesenggukan. Begitu juga dengan anggota keluarga Felice lainnya.
"Untuk apa kau datang kemari?bukankah kau lebih memilih selingkuhanmu?", kata Spencer.
"Aku minta maaf", kata Gen dengan tegas dan melihat Felice yang terbaring lemah di ranjang.
Felice masih tak sadarkan diri.
"Kalau begitu...pertanggung jawabkan semuanya..kau harus tetap menikahi Felice karena jika dia mati, itu semua salahmu..dan kau akan selalu dibayang bayangi rasa bersalahmu terhadap Felice", kata Frederik.
"Aku tak bisa..maaf", kata Gen lalu berbalik pergi.
"Dia dan Val adalah sepupu...kami masih satu keluarga", kata Spencer akhirnya.
Gen berhenti dan melihat ke arah Spencer.
"Keluarga Vina sangat tamak.. dia ingin menguasai harta peninggalan orang tuaku.. dia bahkan mengelabui adikku agar semua hartanya dilimpahkan pada Vina dan Gavin", lanjut Spencer
Spencer mencoba menghasut Gen dengan cerita buatannya.
"Kau tahu mengapa mereka pergi dari Texas? karena mereka ingin balas dendam pada kami karena kami memenangkan hak kami di pengadilan...dan mereka membawa kabur uang dan harta keluarga kami yang lainnya...dasar keluarga tak tahu malu", ucap Spencer.
Gen mulai mencerna perkataan Spencer dan menilainya.
"Gavin bahkan menculik Felice agar harta orang tuaku diserahkan pada Vina... Felice sampai trauma karena hal ini", kata Spencer.
"Dan sekarang mereka mengutus anak mereka untuk menyerang keluarga kami..sangat memalukan", kata Spencer.
Gen tak mengatakan satu kata patahpun. Dia kemudian pergi dari sana. Setidaknya satu yang diketahuinya sekarang.
Val dan Felice berasal dari keluarga yang sama.
Gen menelepon sang daddy dan memberitahukan informasi ini. Gen tak ingin menelan mentah mentah apa yang dikatakan Spencer.
Gen tak sebodoh itu jika langsung percaya dengan ucapan Spencer yang memojokkan keluarga Val. Karena Gen sangat mengenal aunty Vina dan uncle Gavin.
Spencer merasa kecewa dengan reaksi Gen yang tak menggubris perkataannya. Dia langsung menelepon anak buahnya untuk mencari dimana Val berada.
Spencer harus menemukan Val sebelum Gen tahu akan semua kebenarannya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
