Mayumi Kyra Anindira,seorang remaja biasa yang ternyata jago beladiri dan mempunyai Indra ke 6 tanpa orang lain tahu.
Kehidupannya yang flat dan damai menurutnya,seketika berubah karena kedatangan si kembar Nala dan Narendra. Yang ternyata adalah anak pemilik yayasan. Nala yang selalu ingin di dekat Yumi dan Narendra yang tertarik pada kepribadian Yumi,merubah hidupnya seperti roller coaster.
Bagaimanakah kisah mereka?
Petualangan apa yang sedang menunggu mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 29
" Kamu benar...kalau begitu,bersiaplah untuk mati. Karena bila aku tidak bisa mendapatkan Rendra maka kaupun harus mati. Hahahah" ucapnya sambil menangis,sakit. ya sakit yang ia rasakan.
Namun saat Lina akan menusuk Yumi,ia di dorong oleh Rendra dan a pun terjatuh dengan kerasnya,sehingga menyebabkan luka pada tangannya. Rendra pun segera membuka ikatan Yumi. Saat Rendra sibuk membuka ikatan Yumi,Lina pun bangkit dan akan menusuk Rendra. Yumi yang menyadari itu,ia pun membalikkan tubuhnya. Sehingga punggung Yumi tertusuk.
" Aaarghhttt" teriak Yumi
" Tidak...tidak..Yumi" teriak Rendra.
Lina pun tertangkap,namun ia seperti orang linglung dan tertawa terbahak-bahak.
" Mati... akhirnya kamu mati" teriak Lina sambil tertawa.
" Sayang..hei jangan memejamkan matamu. Ku mohon jangan tinggalkan aku." ucap Rendra yang ketakutan dan menangis.
Yumi pun tersenyum dan mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi Rendra,Rendra yang menyadarinya pun menyambut tangannya dan menempelkan pada pipinya.
" Aku baik-baik saja... sungguh" ucap Yumi terbata-bata
" Jangan menangis,my prince can't cry" ucapnya lagi dan tenaganya sudah semakin lemah. Tangannya pun terlepas dari pegangan Rendra. Yumi pun tak sadarkan diri.
" Yumi...Yumi..." teriak Rendra yang saat ini ada di dalam ambulance. Tak lama mereka pun sampai di rumah sakit. Para dokter sibuk di dalam IGD. Sedangkan Rendra mondar-mandir di depan pintu IGD. Ia akhirnya terduduk di lantai
Tak lama keluarga Zandra dan ibu Yumi pun tiba di rumah sakit. Begitupun dengan kedua sahabatnya,setelah selesai membereskan masalah Lina,mereka pun menyusul Rendra
Mommy yang melihat Rendra kacau pun menghampiri dan memeluknya. Rendra yang sedari tadi butuh sandaran pun akhirnya menangis.
" Mom...Yumi mom. Dia tertusuk oleh wanita brengsek itu mom." ucap Rendra sesegukkan,ia pun melihat ibu yang khawatir.
" Ibu... maafkan Rendra yang gagal menjaga Yumi Bu." ucap Rendra yang berlutut di hadapan Hana
" Bangun nak..ini bukan salahmu. Sudah takdir Yumi harus seperti ini. Ibu tidak menyalahkanmu,sebaiknya kamu berdo'a untuk Yumi bukannya menangis." ucap Hana seraya memeluk Rendra. Ia tau Rendra sedang rapuh saat ini.
" Sebaiknya kamu membersihkan dirimu nak,lihat pakaianmu penuh darah." ucap Hana lagi
" Tidak Bu..Rendra tidak bisa meninggalkan Yumi." belum selesai Rendra para dokter dan suster pun sibuk.
" Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Daddy
" Keadaan pasien semakin lemah,karena ia kehilangan banyak darah. Luka tusuknya nyaris mengenai jantung pasien. Kami harus segera mengoperasinya." ucap dokter
" Lakukan yang terbaik dok" ucap Mommy yang sudah ketakutan dan merasa cemas. Daddy pun memeluknya untuk menenangkan mommy.
" Kami membutuhkan golongan darah B reshus negatif" ucap susternya
" Ambil darahku" ucap Rendra
" Baik...silahkan ikuti kami tuan muda." ucap dokter dan di ikuti Rendra
Ibu yang melihat betapa sayangnya keluarga besannya pada Yumi. Merasa sangat tenang untuk melepaskan Yumi pada mereka. Entah kenapa perasaannya selalu mengatakan akan meninggalkan Yumi.
Lamunan ibu pun buyar karena pelukan Nala. Ibu tersenyum dan membalas pelukan Nala juga mengusap sayang punggung Nala.
" Maafkan kami Bu. Maafkan kami yang tidak bisa menjaga Yumi." ucap Nala menangis
" Hei...jangan menangis. Tidak apa-apa nak,sudah jalan takdir Yumi seperti ini. Yumi pasti baik-baik saja,percayalah. Sebaiknya kita mendo'akan Yumi agar operasinya lancar." ucap Hana yang terlihat tegar,namun ia pun takut mendapatkan kemungkinan terburuk nanti.
Mom and dad pun mendekat dan meminta maaf. Ibu hanya tersenyum.
Beberapa jam kemudian Operasi pun selesai.
" Bagaimana dok?" tanya semuanya
" Operasi berjalan lancar,hampir saja kami kehilangan pasien karena detak jantung pasien sempat berhenti. Namun semua bisa tertangani dengan baik." ucap dokter
" Apa kami sudah boleh melihatnya?" tanya Nala
" Maaf nona muda,kami belum bisa mengijinkannya. Karena beliau masih harus kami tinjau di ruang ICU sampai masa kritisnya terlewati." ucap dokternya
" Kalau begitu saya permisi tuan besar dan nyonya besar." pamit dokter
" Yaa.. terimakasih dok" ucap Aarav
Para dokter pun berlalu pergi.
" Nak Rendra sebaiknya kamu pulang dan bersihkan dirimu. Biar ibu yang menjaga Yumi di sini." ucap Hana
" Tapi Bu.." ucap Rendra yang tertahan
" Tak ada penolakan,selama ini nak Rendra selalu ada di saat Yumi membutuhkan mu. Bagaimana bila saat Yumi sadar,melihatmu dalam keadaan kacau seperti ini." ucap ibu lagi