NovelToon NovelToon
Dia Istriku

Dia Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:52.4k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Dendam petaka Letnan Hanggar beberapa tahun lalu masih melekat kuat di hatinya hingga begitu mendarah daging. Usahanya masuk ke dalam sebuah keluarga yang di yakini sebagai pembunuh keluarganya sudah membawa hasil. Membuat gadis lugu dalam satu-satunya putri seorang Panglima agar bisa jatuh cinta padanya bukanlah hal yang sulit. Setelah mereka bersama, siksaan demi siksaan terus di lakukan namun ia tidak menyadari akan perasaannya sendiri.

Rahasia pun terbongkar oleh kakak tertua hingga 'perpisahan' terjadi dan persahabatan mereka pecah. Tak hanya itu, disisi lain, Letnan Arpuraka pun terseret masuk dalam kehidupan mereka. kisah pelik dan melekat erat dalam kehidupannya. Dimana dirinya harus tabah kehilangan tambatan hati hingga kembali hidup dalam dunia baru.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya???

Penuh KONFLIK. Harap SKIP bagi yang tidak biasa dengan konflik tinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Keputusan berat.

Bang Hanggar bersujud mohon ampun pada Tuhan atas segala kekhilafannya di dunia. Ia mengakui dirinya memang gelap mata hingga sungguh tanpa sengaja melakukan perbuatan hina yang di benci oleh Tuhan. Mungkin hanya Tuhan saja yang tau bagaimana rasa bersalahnya pada kedua istrinya.

Tangis Bang Hanggar berlinang membasahi pipi. Bang Hanggar menyadari sekuat apapun wanita, ia pun memiliki kerapuhannya sendiri. Seperti dirinya sebagai seorang pria, dirinya juga punya sisi terlemah dan tidak bisa melihat tangis seorang wanita.

Bang Hanggar tak sanggup menjabarkan apa yang di rasakannya kini. Batinnya tersiksa, remuk dan hancur. Ia menumpahkan tangisnya dan meraung Raung di atas sajadah.

'Bagaimana bisa aku menjadi pria seb*****t ini, Tuhan.'

"Hgghhhh.." Bang Hanggar hanya bisa meremas dadanya saat nafas dan rasa nyeri menyerangnya bersamaan.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara perdebatan antara Bang Raka dan Bang

"Astaga Rakaa.. Hanggar ada disini..!!" Bang Prawira sampai kaget melihat Bang Hanggar terkapar di atas sajadah dengan wajah pucat.

"Aduuuh Tuhan, aku angkat tangan Ra..!! Pembuluh darahnya bisa pecah. Hanggar ini pemarah sekali." Kata Bang Raka sembari melonggarkan pakaian Bang Hanggar agar nafasnya tidak menjadi berat kemudian membawanya ke ruang kesehatan.

:

Bang Bowo menghela nafas panjang. Perasaannya ikut trenyuh melihat sahabatnya sampai down seperti ini merasakan permasalahan hidupnya.

Bang Raka dan Bang Prawira mematung melihat kondisi sahabatnya yang kini begitu berantakan. Papa Hara dan Papa Putra tak kalah terpaku melihatnya.

"Ini memang bukan masalah sepele. Keselamatan mereka adalah hal yang utama, begitu pula dengan Fanya." Kata Papa Hara. "Sekarang keputusanmu bagaimana, Kang? Apakah ingin menuntut Hanggar sekarang, atau nanti?"

Papa Putra menghela nafas panjang, sebagai seorang ayah tentu hatinya juga merasakan cemas dan sakit. Namun keadaan Bang Hanggar yang membuat beliau juga trenyuh.

"Belajar dari setiap perjalanan hidup, saya tidak akan menuntut apapun. Bukan karena hati saya tidak sakit. Tapi hukuman Tuhan sudah di terima total oleh Letnan Hanggar dan Insya Allah saya puas. Kebijaksanaan dirinya di uji untuk kelangsungan hidup mereka nanti." Jawab Papa Putra. "Tetap saya akan menjaga putri saya. Karena di dalam perutnya juga ada cucu saya."

"Baiklah, Kang. Saya akan hubungi Mas Abri. Biar beliau yang memantau dan membantu kita. Putrinya juga sempat membuat masalah dengan putriku. Tidak mungkin beliau akan diam saja." Kata Papa Hara.

...

Bang Hanggar menatap kedua wajah para mertuanya secara bergantian. Matanya masih nanar tapi tuntutan permasalahan hidupnya masih terus berjalan.

"Kita tidak bisa membiarkan Maslaah terus seperti ini, Le. Bagaimana keputusanmu??" Papa Hara ikut menenguk teh hangat di sampingnya.

Nafas panjang di hembuskan perlahan hingga jalan nafasnya terasa longgar. Ia mengusap wajahnya dan kembali menatap wajah para mertua.

Perlahan Bang Hanggar beringsut dan bersimpuh pada kaki Papa Hara dan Papa Putra.

"Papa Hara, Papa Putra. Dari lubuk hati saya yang paling dalam, sungguh saya menyesali segala perbuatan saya. Saya sudah menyakiti lahir dan batin kedua istri saya. Saya mohon satu kali ini saja beri saya kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi pribadi yang layak bagi Arlian dan Fanya, serta memantaskan diri sebagai imam bagi keduanya. Saya harap Papa Hara dan Papa Putra bisa percaya, ridho dengan segala keputusan yang saya ambil." Kata Bang Hanggar.

Papa Hara menepuk kedua bahu pria yang kini menjadi menantunya. Tak ada lagi ucap dari bibirnya. Kini Papa putra mengusap puncak kepala menantunya. Di hatinya memang menyimpan rasa kesal tapi beliau percaya Allah adalah sebaik-baiknya penolong kehidupan.

"Kenapa kamu bisa tidak mengenali Fanya? Dia juga adikmu kan, Gar??" Tanya Papa Putra. "Dulu Fanya pernah 'menikah' denganmu. Lantas apa sekarang kalian sudah bercerai??" Ucap Papa Putra setengah menggoda.

Bang Hanggar tersenyum dalam tangisnya. Ia teringat akan masa lalunya, masa kecilnya bersama Prawira, Hugo, Rumbu, Arlian dan Fanya. Kala para ibu sedang sibuk kegiatan, dirinya yang sudah menginjak bangku SMP di tuntut sang Mama untuk menjaga adik mereka terutama Arlian dan Fanya yang saat itu sudah berusia empat tahun sedangkan dirinya sudah berusia empat belas tahun.

Entah kenapa saat itu dirinya rela menjadi 'kelinci percobaan' gadis kecil yang gemuknya di luar nalar sama persis seperti Arlian yang mungkin membuatnya ngos-ngosan untuk menggendongnya.

"Fanya suka denganmu sejak lama, tapi yaaa.. memang belum jodohnya. Kamu menikah dengan Arlian dan Fanya menikmati kesendiriannya dengan pekerjaannya. Siapa sangka Allah mempertemukan kalian disini." Kata Papa Putra dengan senyum kecut.

Lelehan air mata Bang Hanggar semakin deras mengalir. Ia tidak tau lagi bagaimana cara menyimpan sakit di hatinya.

Papa Putra terus mengusap rambut menantunya. "Salah satu alasan Fanya tidak menolak saat kamu menghajarnya habis-habisan adalah karena cintanya padamu, meskipun ada caranya salah dan ada kesempatan untuk membunuhmu. Dia rela sekujur tubuhnya terluka asalkan kamu yang 'menangani' nyawanya."

"Itu bo*ohnya Fanya sendiri." Ucap geram Bang Prawira mendengar jawaban Papanya.

"Tidak ada yang b*doh soal perasaan. Kita yang laki-laki juga bisa nekat dan dungu soal perasaan." Kata Bang Axcel.

Rasa sesak Bang Hanggar semakin menjadi. Ia menyadari dulu dirinya pernah menjaga Fanya sepenuh hati bagai adik kandungnya sendiri. Namun kini dunia sudah berbeda, Fanya sudah menjadi istrinya dan perasaan itu sudah bukan tentang perasaan anak-anak.

"Saya akan membawa kedua istri saya. Saya akan menjaga, merawat dan mendidik mereka. Insya Allah kasih sayang saya pada keduanya tidak akan timpang sebelah. Saya akan mencintai Arlian dan Fanya sepenuh hati..!!" Janji Bang Hanggar di hadapan kedua mertuanya.

"Dalam kesatuan, ada aturan. Seorang prajurit tidak bisa memiliki dua istri dalam hidupnya. Kamu harus memilih salah satu di antara mereka..!!" Ucap tegas Bang Prawira memberi penekanan.

Bang Hanggar menggenggam erat jemarinya. Papa Hara menyentuh bahu kanan Bang Hanggar sedangkan Papa Putra di bahu kirinya.

"Tidak ada niat mengecilkan, menyepelekan ataupun mengabaikan. Dua-duanya sama berharganya dalam hati saya. Hanya saja.. demi kebaikan, saya akan menaikan nama Fanya sebagai istri yang di akui negara, nama Arlian.. saya kaburkan..!!" Jawab Bang Hanggar setelah memikirkan semua dengan matang. "Tolong.. satu kali ini saja, percaya dan memberi saya kesempatan..!!"

.

.

.

.

1
Murni Zain
Lha ada perubahan... ttp semangat mbak NaraY
Maysuri
terserah
mbak nara yg penting d tunggu karya terbarunya
putri
😍😍😍
Mika Saja
knpa di rombak mba,,,apa hrs di hapus,maaf tdk paham mba🙏
NaraY_Kamanatha: Penilaian buruk aja mbak🤭
total 1 replies
Mika Saja
tempo mba....kepala BKN kelapa🤭
dyah EkaPratiwi
sukses terus kak Nara selalu ditunggu karyanya
NaraY_Kamanatha: Mkasih banyak sudah di respon kak🥰🙏
total 1 replies
mudahlia
nyesek
Maysuri
loh thor.....kok cpt end nya
mudahlia
,kok aq yg nangis ya,
Setyaningsih
karya baru nya judulnya apa ya kak
NaraY_Kamanatha: UTUSAN DARI TUHAN kak
total 1 replies
Lendra malayu
thorr,,buku baru judulnya apa? udah terbit blm?
NaraY_Kamanatha: Sudah kak. UTUSAN DARI TUHAN
total 1 replies
Mika Saja
mba Nara di buku br dijlsnya tanya,alrian,bang hanggar,bang Juan tdk.....msh penasaran ini,,🤭
Mika Saja
arlian kenal bang Juan apa pernah jd ajudan papa hara ya
dyah EkaPratiwi
semoga semuanya bisa berdamai
Murni Zain
lhoo End 😭😭😭

buku baru kpn mbak.. 🙏 penasaran sm mbak Fanya dn Bang Juan.
NaraY_Kamanatha: Ini tgl tggu up nyaa mbak
total 1 replies
siti muhlihah
oalah bang juan perjunganmu mash pnjng buat menaklukan hati si eneng kesyngan,,,,smngt bang🥰🥰
Tuti Soleha
loh ko end aza ya
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
serius nih Endingnya begini thor 😂
NaraY_Kamanatha: Sudah up ya. Terima kasih banyak kak🥰🙏
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902: oke thor .. masih di NT aja kan .. semangattt update thor 🤗
total 3 replies
Cookies
lah kok end thor
Maysuri
tadak bingung mau komen,gitu pun tetap Semngat thor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!