NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-29

Cia memperhatikan saat Gus Azi menyuapi Daliya, entah kenapa Cia jadi ingin disuapi juga sampai wanita itu tidak merasa mengulum bibirnya saking pengen nya. 

Cia memutuskan pandangan nya saat Gus Azi meliriknya, Cia kembali makan buburnya walau terpaksa. 

" Kau sakit apa Cia? kenapa tidak mengatakan yang sebenarnya padaku? apa yang kau sembunyikan dari ku Cia? " 

" Sepertinya pilihan buruk memakan bubur ini, baru 3 suapan rasanya perutku sudah tidak sanggup. aku ingin memuntahkan nya tapi mereka akan curiga padaku. " batin Cia. 

Sebisa mungkin Cia memakan nya dengan perlahan diselingi air putih yang sudah botol 2 ia minum. 

" Aku tidak kuat lagi! aku ingin muntah sekarang! " jerit Cia dalam hati. 

" Kenapa gak dihabiskan? " tanya Gus Azi melihat Cia bangkit dari sofa dan membereskan kotak makan yang masih cukup banyak isinya. 

" Ah, aku sudah kenyang Gus. " jawab Cia sekenanya. 

" Tap- " 

" Sudahlah Mas, jangan melarang nya dia bukan anak kecil lagi. " sahut Daliya yang sudah menghabiskan bubur Ayam nya. 

" Kau mau kemana? kenapa buru-buru sekali? " tanya Gus Azi melihat Cia tampak tergesa-gesa. 

" Aku mau pulang dulu, aku lupa masih ada beberapa pekerjaan yang belum kulakukan. " ucap Cia. 

" Baiklah, hati-hati di jalan Cia. " jawab DAliya. 

Setelah keluar dari sana, Cia bergegas menuju toilet ia memuntahkan semua isi perutnya tanpa tersisa apapun. 

 "Huh, sangat tidak mengenakan. " keluh Cia mengelus perutnya yang terasa kram. 

Cia memutuskan untuk kembali pulang kerumah nya, saat melewati ruangan Daliya samar-samar dirinya mendengar gelak tawa keduanya. 

Sangat terlihat bahagia sekali mereka, Cia bergegas pergi dari sana. 

3 MINGGU BERLALU

Gus Azi tidak pernah pulang kerumah setelah hari dimana Daliya sadar. dirinya seperti tidak dihargai. oke! wajar saja, pernikahan mereka karena perjanjian saja Cia memaklumi itu tapi? apa Cia tidak boleh berharap lebih terhadap suaminya yang sudah mulai dia cintai? 

Oh ayolah, Cia sudah mencoba agar menepis rasa dihatinya tapi. semakin dirinya lupakan semakin dia merindukan sosok Gus Azi. Cia selalu meyakinkan dirinya kalau semua ini faktor kehamilan nya saja. 

Cia tidak mungkin cemburu pada lelaki yang tidak pernah mungkin tak akan pernah jatuh hat padanya, terbukti dia tidak pernah mengabari Cia sekedar salam dari para pekerja rumah tidak ada satu pun. 

Lelaki itu sibuk menjaga Daliya dirumah sakit, yang terus menerus merengek manja ingin ditemani Gus Azi padahal Mama Arinda dan Papa Adam sudah menawarkan diri berjaga gantian termasuk Cia tapi wanita itu tidak mau hanya ingin, ingin dan ingin Gus Azi. 

Gus Azi sebagai suami yang setia dan teramat cinta mati pada Daliya tidak mungkin meninggalkan dan menolak permintaan Daliya. 

Gus Azi pasti berpikir tidak masalah tidak menemani Cia wanita itu bersama Bibi Narsih dan Mbok Ningsih serta Arinda dan Adam.

Cia juga sadar diri, dirinya hanya jadi penghalang dalam rumah tangga Gus Azi dan Daliya ia tidak ingin mengganggu hubungan kedua nya tapi boleh kan sekali saja dirinya ingin cemburu buta? 

...✿ ✿ ✿ ✿...

HUEK...

HUEK....

HUEK....

Muntah dipagi hari membuat tubuh Cia semakin kurus dan tak teurus dirinya sudah konsultasi ke beberapa bidan termasuk Bidan tempatnya kontrol selalu mengatakan hal yang sama.

" Jalani saja dulu Bu Cia, wajar jika ibu hamil mengalami morning Sickness di trisemester awal kehamilan. " 

Selalu itu yang mereka jawab, dikira Cia tidak muak apa? dirinya sudah lelah harus setiap pagi muntah setiap makan muntah lagi mencium aroma saja sangat sensitif berakhir muntah lagi. 

Selama 24 jam kegiatan nya dihabiskan di kamar mandi dan kasur, sebab itulah Cia memilih cuti dari pekerjaan nya terutama pada toko butiknya dia serahkan pada asisten nya di toko. 

" CIA!!!! " teriak Mama Arinda memanggil menantunya itu. 

" Iya Ma! " sahut Cia dirapikan nya tampilan yang acak-acakan sangat terlihat sekali habis bangun tidur. 

" Ada apa Ma? " tanya Cia menuruni anak tangga. 

" Kamu habis muntah lagi? " tanya Mama Arinda melihat Cia turun dari anak tangga. 

" Seperti biasa Ma. " jawab Cia menghela nafas lelah. 

" Ini minumlah, Mama buatkan Air jahe panas. " ucap Mama Arinda menyajikan secangkir dihadapan Cia. 

Disini, Mama Arinda dan Papa Adam sudah mengetahui mengenai kehamilan Cia. sebenarnya Cia yang terciduk saat sedang memakan mangga muda dan minum segelas susu hamil. 

FLASHBACK ON. 

" Mbak, bisa tolong kupas kan mangga nya, aku mau kedepan ada tukang rujak. " ucap Cia antusias. 

" Oke Non. " balas Mbok NIngsih. 

Setelah mendapatkan keinginan nya, pagi itu Cia sarapan dengan rujak buah dan satu buah mangga yang sudah di iris tipis-tipis tidak lupa segelas susu hamil. 

Cia menikmati sarapan nya diruang tengah sambil menonton televisi dan sesekali mengelus perutnya yang sudah menyembul kedepan. 

TING...

TONG...

TING..

TONG...

Cia berpikir yang datang Bibi Narsih dari pasar, jadi Cia hanya berteriak dan menyuruh masuk saja. 

KLEK...

" Bibi beli- " 

" Cia?! " 

" Mama dan Papa! " pekik mereka bersamaan dengan Cia yang kebetulan mengelus perutnya yang hanya mengenakan piyama panjang tapi tidak kemungkinan menutupi perutnya yang jalan 3 bulan. 

" Cia? kam-kamu, ham-hamil!!!! " ucap Mama Arinda tidak menyangka. 

" Ah! iya ma, maaf belum kasih tahu kalian. " jawab Cia memperbaiki posisi duduknya dan nyengir pelan. 

" Az tahu kamu hamil? " tanya Papa Adam. 

" Em, aku belum kasih tahu Pa. " balas Cia. 

" Mama akan memberitahunya. " ucap Mama Arinda. 

" Jangan Ma! aku aka memberitahu sendirinya nanti. " jawab Cia. 

" Kapan kamu akan memberitahunya? kalau kamu tetap terus diam seperti ini, dia tidak akan memperhatikan kamu nantinya. " ucap Mama Arinda. 

" Setelah keadaan Daliya stabil Ma, aku akan memberitahunya. " jawab Cia yakin. 

" Siapa saja yang tahu kehamilan kamu? " tanya Mama Arinda. 

" Orang rumah sama Mama dan Papa saja, oh sama kedua sahabat G-Mas Azi dan Risma. " ucap Cia. 

" Fahmi dan Hamdan berarti dong. " ucap Papa Adam. 

" Iya, mereka tahu. " jawab Cia. 

" Mereka sering kesini menemu kamu? " tanya Mama Arinda menuntun menantunya untuk duduk kembali di sofa.

" Iya, terkadang mereka bertiga kemari atau ada acara keluarga Risma. " jawab Cia. 

" Kalian marah? " tanya Cia lagi. 

" Tidak, kami senang kalian tampak akrab mengingat Risma juga hamil kan. dan ada yang bisa kamu andalkan dari kedua nya kalau terjadi sesuatu. " jelas Mama Arinda. 

" Maafin anak mama ya, Mama tahu dia sangat egois mungkin kalau bukan karena Daliya kamu gak akan terlibat seperti ini. " sambung Mama Arinda sendu. 

" Mama gak perlu minta maaf, ini memang sudah takdir nya mau diapakan? aku sudah ikhlas menerima keadaan ku. " jawab Cia.

" Kamu benar-benar wanita berhati malaikat sayang, Azi sangat beruntung menikahi wanita sebaik dan sesabar kamu. " ucap Mama Arinda. 

" Sudah berapa bulan usia kandungan kamu. " tanya Papa Adam penasaran yang sejak tadi hanya menonton mereka. 

" Jalan 3 bulan Pa. " jawab Cia. 

" Berarti sudah 2 bulan yang lalu kamu hamil? " tanya Mama Arinda menutup mulutnya tidak percaya. 

" Iya Ma. " jawab Cia sekena nya. 

" Kenapa gak bilang sama Mama kalau kau sudah hamil sayang. " tanya Mama Arinda. 

" Kan Mama di Turki, ak-aku juga gak mau repotin kalian. " jawab Cia menundukkan wajahnya. 

" Berarti saat Daliya mengalami koma kamu sudah mengandung saat itu kan. " ucap Mama Arinda. 

" Iya, Ma. " jawab Cia. 

" Kamu ngalamin morning sickness atau gak? " tanya Mama Arinda. 

" Iya Ma, malahan masih sampai sekarang setiap pagi mual muntah. " jawab Cia. 

" Kalau gitu Mama akan tinggal disini jagain kamu. " ucap mama Arinda. 

" Gak usah Ma! aku gak mau repotin. " ucap Cia. 

" Gak bisa! kita akan tinggal disini Cia, ini demi kebaikan kamu. " ucap Papa Adam tegas. 

" Oke, baiklah. " balas Cia.

FLASHBACK OFF. 

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
bahagia selalu buat gua Azi, mba CIA dan keluarga 🤲🤲🤲🥰
Siti Koyah
cerita nya menarik dan bikin kesel sama si guz
Samsiah Yuliana
lanjut kak author,,,
udh qu kasih kopi nih,,,/Rose/
Samsiah Yuliana
lanjut,,,
makin penasaran kan aku sama ceritanya,,,
Siti Koyah: Gus edan TPI suka ceritanya semangat KK up nya
total 1 replies
Samsiah Yuliana
ayo kak, lanjut lgi, penasaran bgt sama kelanjutan nya,,,
Sasikarin Sasikarin
sat set thor jd pembaca g jenuh
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!