Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si kembar
3 Star
Ken sangat jengkel karena merasa ketentramannya terganggu dengan tingkah keponakan kembarnya. Sang kakak perempuannya menitipkan kedua putri kembarnya sementara pada Ken karena dia dan suaminya ada undangan pesta ke kota X.
Kakak perempuan Ken bernama Elina. Dia datang ke Negara A terlebih dahulu sebelum keluarga besarnya karena mendapat undangan pesta pernikahan sahabatnya.
Akhirnya Ara tiba di mansion Ken dan langsung masuk ke dalam mansion.
Ini untuk pertama kalinya Ara masuk ke dalam mansion bosnya. Ara hanya bertemu dengan Ken di kantor saja.
Lalu pelayan mempersilahkan Ara masuk dan memanggil Tuannya.
"Ara, menginaplah disini selama 2 hari untuk menjaga keponakan kembarku. Aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa, karena hanya kau pegawai wanita yang kupercaya, dan aku akan membayar gajimu 3 kali lipat bulan ini," putus Ken tanpa mendengarkan pendapat Ara.
Dan Ara tahu bahwa perintah sang Bos tidak akan bisa dibantah dan harus dituruti. Titik dan tidak ada koma.
"Baik tuan, dan aku akan mengambil..." jawab Ara yang kalimatnya dipotong oleh sang Bos.
"Tidak perlu membawa apapun. Aku akan menyiapkan baju dan segala keperluanmu disini, nanti Pak Andi yang akan membawanya," tegas Ken.
"Baiklah," kata Ara menurut.
Inilah yang disuka Ken dari Ara. Dia tidak terlalu banyak bertanya dan membantah perintahnya.
"Sekarang pergilah ke kamar mereka, pelayan akan mengantarmu," ucap Ken yang langsung pergi ke ruang kerjanya.
Ara langsung menuju kamar keponakan sang Bos dan melihat 2 gadis kecil yang sedang bermain.
"Kau siapa?" tanya Anna, salah satu gadis kembar itu.
"Aku teman kalian untuk 2 hari ini," jawab Ara datar.
"Apakah kau pacar uncle?" tanya Alen, gadis kembar yang satunya lagi.
"Bukan, aku pegawainya," jawab Ara yang sekarang sedang duduk bersama mereka di lantai.
"Padahal kami anak yang manis dan tidak bertingkah. Kenapa uncle memanggilkan kami seorang nanny?" tanya Anna.
"Unclemu hanya tidak ingin kalian kesepian, karena uncle sangat sibuk," jawab Ara sekenanya.
Entah mengapa Ara merasa nyaman dengan situasi ini. Mungkin karena selama ini Ara tidak pernah mengobrol santai dengan siapapun selama bertahun-tahun.
Dan mengobrol dengan anak kecil polos seperti si kembar membuat hatinya hangat.
"Namaku Ara. Maukah kalian memperkenalkan diri padaku?" tanya Ara.
"Hmmm.. aku Anna, dan ini kembaranku Alen. Kami mau jadi temanmu, tapi aunty Ara harus mau main bersama kami," jawab Anna.
'Tidak susah menangani gadis-gadis kecil ini,' pikir Ara.
"Apa yang harus aunty lakukan?" tanya Ara masih dengan wajahnya yang datar.
"Aunty harus mau kami dandani menjadi apapun, bagaimana? Jika aunty lulus, kami akan menjadi teman aunty," ucap Alen dengan senyum manisnya.
'Apa yang akan kalian lakukan padaku?' batin Ara.
"Hmmm.. baiklah," jawab Ara cuek. Dia tidak ingin memperpanjang diskusi ini.
Si kembar tentu saja sangat senang mendapat obyek permainan baru.
Akhirnya Ara mengikuti permainan si kembar. Si kembar membuka ikatan rambut Ara dan mendandaninya dengan alat kosmetik mainan.
'Hmmm.. menyenangkan.. Dulu aku senang melakukan hal ini bersama teman-temanku di asrama,' batin Ara.
Ara tidak keberatan dengan apapun yang dilakukan oleh si kembar pada dirinya.
Sampai akhirnya si kembar lelah dan tertidur di lantai.
Ara mengangkat tubuh si kembar ke ranjang dan mulai membersihkan mainan yang berserakan di lantai.
Ara sangat suka kebersihan, jadi dia sudah terbiasa bersih-bersih di apartemennya.