Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#4
"Halo?", Galy mengangkat teleponnya.
"Ada apa Sean?", kata Galy.
"Apa???bagaimana bisa? baiklah aku akan kesana", Galy segera menutup teleponnya.
"Paman...maaf...aku izin sebentar ya..Bryan ada dikantor polisi sekarang..aku harus kesana", kata Galy pada paman Arthur pemilik toko buku tempat Galy bekerja.
"Galy..sudah kukatakan padamu jangan bergaul dengan anak anak nakal itu", kata Arthur.
"Paman..please", Galy memohon.
"Baiklah..cepatlah kembali", kata Arthur.
"Thanks Paman", kata Galy lalu segera berlari keluar.
Sesampainya di halte, Galy langsung naik ke dalam bis yang datang diwaktu yang tepat.
Sean memberitahunya bahwa Bryan dilaporkan oleh ayahnya sendiri karena Bryan memukul kepala ayahnya dengan menggunakan kursi kayu.
Keluarga Bryan memang berantakan. Ayahnya kerap menyiksa ibu dan adik adiknya. Bryan tidak bisa melakukan apapun untuk melindungi mereka. Mungkin ini saaatnya kesabarannya telah habis.
Galy sampai di kantor polisi dan menemui Bryan yang masih diinterogasi oleh polisi.
"Kakak..", Sean dan Josh menghampirinya.
"Tenanglah..aku akan membereskan masalah ini", kata Galy.
Lalu Galy duduk disebelah Bryan. Dia mencoba untuk membela Bryan dan menceritakan tentang perbuatan ayah Bryan pada polisi. Galy sengaja memancing kemarahan ayah Bryan.
Ayah Bryan yang berada di sebelah Bryan tampak meradang dengan apa yang dikatakan Galy.
"Hei..kau siapa?jangan ikut campur masalah keluarga kami ..akan kusobek mulutmu jika berani berkata yang tidak tidak lagi", teriak ayah Bryan.
"Lihatlah pak polisi..begitulah kelakuannya kepada keluarganya..Bryan hanya membela ibu dan adiknya..bukankah dia sudah melakukan KDRT pada keluarganya?seharusnya dia yang dihukum pak", kata Galy.
"Kauuu!!!", teriak ayah Bryan dan beranjak dari kursinya.
"Diaammm!!", teriak pak polisi.
"Kami akan melakukan visum pada seluruh anggota keluargamu", kata polisi akhirnya.
"Apaaa???aku yang dirugikan..lihatlah kepalaku sampai mendapat 10 jahitan", teriak Ayah Bryan tak terima.
Lalu Bryan tiba tiba berdiri dan membuka bajunya. Banyak bekas luka kering bahkan basah yang tampak di tubuhnya.
"Inilah yang selalu dia lakukan padaku setiap hari pak", kata Bryan dengan suara bergetar.
Galy baru mengetahui bekas luka itu. Bryan yang dilihatnya selalu ceria ternyata menderita oleh ayahnya sendiri.
"Oh My God", kata Galy dengan sedih.
"Kau benar benar manusia brengseekk Tuan", umpat Galy pada Ayah Bryan.
Akhirnya polisi menangkap ayah Bryan dan menjebloskannya di penjara.
Galy memeluk Bryan dan menenangkannya.
"Jalanmu masih panjang...kakak akan membantumu jika kau butuh bantuan..", Galy mengusap punggung Bryan.
"Antar dia pulang", kata Galy pada Sean dan Josh.
"Baik kak", jawab mereka.
Galy kemudian kembali ke tempat kerjanya. Otaknya berpikir bagaimana caranya membantu perekonomian keluarga Bryan. Dia tidak bisa membiarkan Bryan menderita sendirian. Galy sudah menganggap Bryan seperti adiknya sendiri.
"Paman..pekerjaan apa yang menghasilkan banyak uang?", tanya Galy pada paman Arthur.
"Menikah dengan orang kaya", kata Arthur santai.
"Ck...paman ini...tapi benar juga yang paman katakan ...apakah aku harus mencari pria kaya agar aku punya banyak uang?ide yang bagus", kata Galy.
Arthur tertawa terbahak mendengar ucapan Galy.
"Paman...sepertinya paman mengejekku dengan tawa paman".
"Tidak Galy..aku akan mendoakan supaya kau mendapat suami kaya", kata Arthur yang masih menahan tawanya.
"Ya doakan aku paman..meskipun itu sesuatu yang sedikit mustahil", Galy melihat penampilannya sendiri.
"Kau gadis yang cantik Galy..hanya saja minim budget", kata Arthur menahan tawanya.
"Yaaahhh..nasibku memang sedikit buruk..huffftt", kata Galy pasrah.