Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 35
Sementara Catrine yang di tinggalkan mengepalkan tangannya.
'Mengapa wanita kampung ini tidak bisa di tindas.' Pikirnya. Dia merasa Airin berbeda dengan wanita yang biasa dia pakai sebagai bahan lelucon dengan teman- temannya.
Dia memang tidak menyukai Airin, karena dia merasa kencantikan Airin melebihi dia. Padahal dia tahu wanita itu dari desa, yang tidak pernah tersentuh bahan kosmetik mahal. Itu semakin membuatnya iri.
Dan juga Arya selalu membela ibu tirinya ini dari pada dia, itu juga pemicu bertambahnya kebencian dia kepada wanita ini.
Airin mengambil posisi yang tidak mencolok, dia ingin lebih leluasa memperhatikan para tamu- tamu undangan.
Hanya saja, salah satu tamu undangan tersebut terdapat Letnan Jendral Reymond. Hoh..? Ternyata dia di undang juga, pesta ya pesta.. Penangkapan lain hal lagi, pikirnya sambil tertawa pelan, merasa lucu di dalam hatinya.
Ya.. Ya.. Pesta harus gencatan senjata dahulu, tawanya pelan sambil geleng kepala.
Suara bergema lebih besar terdengar dari arah podium, sepertinya acara sudah akan di mulai.
Randi dan Arya telah berada di kursi paling depan, Airin masih tetap pada posisinya di sudut ruangan. Dia tidak ingin tampil mencolok di depan, walau kadang Arya melihat kiri kanan, dimana gerangan ibunya berada.
Dia mengkuatirkan wanita itu, karena dia dari desa takutnya tidak bisa beradaptasi dengan pesta seperti ini. Menarik beberapa kali nafasnya, terlihat tidak tenang.
Sedangkan wanita calon tunangannya sedikit manyun, pasalnya pakaian mereka tampak tidak serasi, itu akibat Arya yang tidak mau membeli baju baru yang couple dengannya.
Jason Widarta naik keatas podium untuk memberikan kata sambutan, dan otomatis semua orang menghadap podium dan Airin hanya bisa melihat punggung mereka yang bergerak kedepan ingin mendengarkan apa yang di sampaikan dari atas.
Sebagian duduk di kursi yang telah di sediakan.
Jason hanya memberikan kata- kata saja, sedangkan yang mempersatukan kedua insan itu adalah si pembawa acara.
Setelah dia mengucapkan beberapa patah kata, Jason kembali turun dari atas podium, tapi ketika dia turun ada seseorang yang berdiri dari kursi untuk menyambutnya turun.
Mereka saling cipika cipiki, sesama lelaki. Terlihat sangat mesra. Ketika hendak duduk kekursi, lelaki yang tadi menyambut Jason membalikan wajahnya menghadap Airin untuk mempersilahkan Jason duduk. Fokusnya hanya kepada Jason.
Airin sungguh terkejut melihat pria itu, tangannya yang memegang gelas yang berisi minuman bergetar, tidak terasa air matanya menetes....
Tidak... Tidak... Tidak mungkin.. Isaknya sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya.
Dia tanpa sadar mundur, tapi kakinya semakin lama terasa seperti jelly, ketika dia hampir terjatuh tiba- tiba seseorang menopangnya dari belakang dan menangkap gelas yang hampir jatuh.
Seandainya gelas itu jatuh, pasti semua pandangan orang akan tertuju kepadanya.
Haaa.. Haaaa... dia mengeluarkan nafas dengan cepat dari mulutnya. Dadanya terasa sesak, dia tidak memperhatikan siapa yang telah menangkupnya dari belakang dan memapahnya ke kursi yang ada di pojok ruangan itu.
Dia langsung duduk dan menunduk memegangi dadanya yang sesak, air matanya tidak berhenti, dia terisak. Wajahnya yang memucat, serta kedua tangannya terasa dingin. Untung saja saaat itu ada suara alunan musik yang membuat suaranya tidak di dengar orang lain selain mereka berdua saja.
Ketika dia sedikit tenang, dia keluar dari pintu belakang hotel itu. Dia tidak ingin menyelesaikan sampai akhir acara itu.
Hatinya sangat sakit. Selama 15 tahun... 15 tahun... dia menanggung kesendirian Ternyata dia teripu.... sungguh- sungguh di tipu..
"Airin... Hiks.. Kita sama- sama di tipu.. Aaahhhhh.. Hiks hiks hiks...!!" Dia menjerit sejadi jadinya di gang yang sepi itu. Hatinya hancur berkeping- keping.
mrk harus mati tertembak dn slah satunya sepupu raymond..apa ini trik airin agar klan eagle bisa cepat tertangkap oleh raymond.
atau raymond sendiri adalah musuh jg bagi airin.