My Hot Step Mother

My Hot Step Mother

Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis

"Wah.. mbak Airin sebentar lagi akan pensiun dalam misi penyergapan Mafia. Apakah mbak Airin nanti masih menjalankan misi yang lain, misalnya mata - mata dan menjual informasi."

"Tidakkah kau lihat umurku yang sudah masuk kepala empat, lebih baik aku hidup santai menanti anak- anakku membawa menantu, he he he. Jadi aku hanya ingin menimang cucu saja lagi." Dia tersenyum menanggapi ocehan rekan kerjanya itu.

"Wah, tapi sayang loh mbak Airin. Lumayan juga bayaran mata - mata dan menjual informasi." rayu rekan satu teamnya lagi. Walapun jarak umur mereka berbeda jauh, tapi Airin menganggapnya seperti rekan- rekan yang lain.

Bagi dia masalah umur yang tua atau muda sama saja, yang penting kualitas kerjanya, walaupun dia setua ini, pekerjaannya masih sangat rapi dan cepat, malah terkadang kalah dengan orang yang lebih muda darinya.

Saat ini mereka menanti orang yang akan mereka temui, misi ini di berikan bosnya dengan bayaran yang cukup menggiurkan.

Segerombolan orang yang mereka telah tiba, dengan di kelilingi oleh beberapa bodyguard-nya, dia berkacak pinggang melihat ke arah Airin yang memimpin pasukannya.

Mereka sudah meletakkan Bom diposisi yang di tentukan, sekarang gerakan terakhir yaitu membuat para lawan terpojok.

"Hah! Kalian kira bisa menangkapku dengan gampang?!" teriak musuh.

"Kami bukan datang menangkapmu, tapi membunuhmu!" teraik Airin

"Jangan harap!"

Ketua Mafia lawan menekan sebuah tombol dan semua pintu keluar telah di tutup. Airin menoleh kebelakang ingin melihat teman seteamnya, tidak tahunya mereka sudah tidak ada di sana.

"Sial! Mereka menjebakku!"

"Ha ha ha. Airin, kamu sangat bodoh! Terlalu percaya dengan orang lain, ha ha, biarpun mereka temanmu, jangan pernah percaya." Ucap Pria itu yang mengira bahwa Airin sudah masuk perangkap mereka.

"Bajingan! Kau bekerja sama dengan mereka?!"

"mereka membutuhkan uang, siapa yang bisa membayar lebih banyak, maka mereka dengan senang hati akan berpindah." Dia merasa sudah berada di atas awan. Dan mengharap kemenangan yang besar karena bisa menangkap ketua dari penyergap lawan.

"Eagle, jangan senang dulu, jika aku mati maka kamu akan mati juga!" Airin mulai merogo kantongnya untuk menemukan suatu benda yang di sebut remote control.

"Ha ha ha ba..."

Bum.. Bum.. Suara ledakan dimana - mana di dalam gudang itu, api mulai berkobar. Eagle terkejut dan ketakutan, ada beberapa anggotanya telah mati terkena Bom.

Dia memandang Airin, wanita itu berdiri tegak dengan wajah tersenyum.

Keterkejutan dan ketakutan sangat jelas terlihat di mata lelaki itu, dia tidak menyangka, kematian yang di maksud wanita ini adalah menghancurkan semua bisnisnya. Gudang ini adalah tempat yang dia rencanakan bersama rekan satu team Airin.

Agar Airin lenyap di dalam gedung ini dan Eagle yang akan menjadi kambing hitam yang sempurna.

"Aku tidak menginginkan kematianku, karena aku masih memiliki anak- anak yang membutuhkanku, tapi dari pada membiarkanmu lepas, lebih baik aku membawamu bersamaku ke neraka. Penghianat itu akan menerima balasannya, sekalipun aku di dalam neraka, aku akan datang mengambil nyawa mereka."

Dia mengangkat Remot kontrol yang ada di dalam genggamannya.

"Jangaaa....n!" teriak Eagle, tapi

BUM...!

Suara ledakan langsung menghancurkan orang yang berada di ruangan tertutup itu. Begitu juga tubuh Airin dan Eagle, tubuh mereka sudah tidak bisa di kenali lagi.

****

"Aduh..." rintih seorang wanita di atas tempat tidur, tubuhnya yang kurus seakan- akan bisa saja patah jika tersenggol sedikit.

Dengan gemetaran dia turun dari ranjang. Dia memperhatikan tubuhnya yang penuh luka dan bercak darah di mana- mana, dia melangkah tetapi sangat sulit.

Dia memperhatikan lelaki di sebelahnya yang tertidur pulas.

"Bagaiamana laki - laki ini bisa tidur dengan pulas? Dengan bau darah di sebelahnya dia bisa tertidur? Aku... Aku siapa? Mengapa ada di ranjang ini?" gumam wanita itu pelan.

Dia mengingat bahwa dia meledakkan bom dengan remot di tangannya. Apakah dia selamat sehingga darah ini berasal dari luka akibat bom?

Tapi dia masih bingung, karena dia tidak mengenal pria yang tidur itu. Dia melangkahkan kakinya tpi terasa seperti jelly, dia terjatuh dan terduduk di lantai.

"Ahhh.." tiba - tiba kepalanya terasa sakit dan ingatan - ingatan yang belum pernah dia lakukan muncul di kepalanya.

"Ah? Apakah aku masuk ke tubuh orang lain?"

Dia baru ingat wanita ini baru menikah, ini adalah malam pertamanya, tetapi suaminya memiliki kelainan dalam berhubungan dengan wanita.

Badannya terasa sakit bukan karena terkena bom, melainkan karena di cambuk dan di pukul oleh suami barunya.

Selangkangannya terasa sakit dan perih karena suami gilanya ini memasukkan suatu benda yang asing ke dalam.

"Ah.. Sialan! Wanita ini baru mengalami pertama kali tapi malah di masuki benda lain, bukan barang suaminya. Sial..! Sial..! Laki - laki biadab ini sudah membunuh istri yang baru di nikahinya tadi siang." Airin mengutuk lelaki yang tidur di atas ranjang, sementara dia terduduk di lantai dengan bagian bawahnya penuh dengan darah.

Terpopuler

Comments

Hikam Sairi

Hikam Sairi

baca

2024-07-30

1

オーロラ79

オーロラ79

👣👣👣

2024-07-17

0

zylla

zylla

kasian 😭

2024-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2 Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3 Bab. 3 Luka - Luka Airin
4 Bab. 4 Kemarahan Arya
5 Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6 Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7 Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8 Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9 Bab. 9 Keterkejutan Randi
10 Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17 Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18 Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19 Bab. 19 Mencari pekerjaan
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 Bab. 97
98 Bab 98
99 Bab. 99
100 Bab 100
101 Bab. 101
102 Bab. 102
103 Bab. 103
104 Bab. 104
105 Bab. 105
106 Bab. 106
107 Bab. 107
108 Bab. 108
109 Bab. 109
110 Bab. 110
111 Bab. 111
112 Bab. 112
113 Bab. 113
114 Bab. 114
115 Bab. 115
116 Bab. 116
117 Bab. 117
118 Bab. 118
119 bab 119
120 Bab.120
121 Bab. 121
122 Bab. 122
123 Bab. 123
124 Bab. 124
125 Bab. 125
126 Bab. 126
127 Bab. 127
128 Bab. 128
129 Bab. 129
130 Bab. 130
131 Bab. 131
132 Bab. 132
133 Bab. 133
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bab. 1 Misi terakhir dan Kematian tragis
2
Bab. 2 Kehidupan Kedua di tubuh orang lain
3
Bab. 3 Luka - Luka Airin
4
Bab. 4 Kemarahan Arya
5
Bab. 5 Keterkejutan Dokter Iren
6
Bab. 6 Misteri pertama terkuak
7
Bab. 7 Ternyata bibir itu manis
8
Bab. 8 Menyadarkan Pemilik Tubuh
9
Bab. 9 Keterkejutan Randi
10
Bab. 10 Bersyukur dengan tubuh baru
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16 Pertemuan Dengan Dua Klan Mafia
17
Bab. 17 Rencana pertunangan Arya
18
Bab. 18 Rencana Pertunangan Arya 2
19
Bab. 19 Mencari pekerjaan
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
Bab. 97
98
Bab 98
99
Bab. 99
100
Bab 100
101
Bab. 101
102
Bab. 102
103
Bab. 103
104
Bab. 104
105
Bab. 105
106
Bab. 106
107
Bab. 107
108
Bab. 108
109
Bab. 109
110
Bab. 110
111
Bab. 111
112
Bab. 112
113
Bab. 113
114
Bab. 114
115
Bab. 115
116
Bab. 116
117
Bab. 117
118
Bab. 118
119
bab 119
120
Bab.120
121
Bab. 121
122
Bab. 122
123
Bab. 123
124
Bab. 124
125
Bab. 125
126
Bab. 126
127
Bab. 127
128
Bab. 128
129
Bab. 129
130
Bab. 130
131
Bab. 131
132
Bab. 132
133
Bab. 133

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!