Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1 - Paramytha Clarista
Plak...
Satu tamparan mendarat mulus di pipi seorang wanita, membuat dia mendelik seketika.
“Kau berani menamparku!” desisnya.
“Kenapa, kau pikir aku tidak berani?” balasnya.
“Mytha!” geramnya kesal. Wanita itu menjambak rambut Mytha pun dengan Mytha sendiri dia balas menarik rambut wanita itu sekuat yang dia bisa, pada akhirnya aksi jambak menjambak tidak dapat di hindarkan, suasana kantor yang semula hening pecah akibat ulah dua wanita ini.
Semua orang berkumpul untuk menyaksikan istri bos mereka berkelahi dengan wanita sekertaris suaminya.
Ya, karena merasa geram Mytha terpancing emosi oleh wanita di depannya ini. Dia menuduh Mytha berselingkuh dengan suaminya, yakni Bos Mytha sendiri Adnan Hermawan.
“Berhenti! Apa yang kalian lakukan?!” teriak Adnan geram.
Sontak kedua wanita itu pun menghentikan aksinya, wajah dan rambut mereka tampak berantakan.
“Mytha, apa yang terjadi? Kenapa kamu berkelahi dengan istri saya?”
“Seharusnya Bapak tanya sendiri sama istri Bapak, kenapa dia nuduh saya selingkuh sama Bapak,” kesal Mytha, matanya mendelik kesal pada Istri dari bosnya itu.
“Bener itu Mir?”
“Iya bener! Aku gak suka sama dia Mas, lebih baik kamu pecat dia!”
“Gak bisa gitu Mir. Mytha itu sekertaris yang bagus, dimana lagi aku bisa dapet pegawai yang teladan seperti dia.”
“Masih banyak Mas, contohnya Ayu. Dia cantik, pinter dia gak kalah sama si jalang jelek ini.”
Mytha mengepalkan tangan menahan amarah, jadi ini maksudnya. Mytha mendelik pada dia yang bernama Ayu, wanita seksi dengan payudara besar seperti bola basket bahkan branya tak mampu menampung benda itu dengan sempurna. Sebenarnya Mytha tahu ini hanya akal-akalan mereka agar dia di pecat dari perusahaan ini. Ya sudahlah, lagi pula dia sudah tidak tahan bekerja disini, kerja penuh dengan bayaran minim, sungguh menjengkelkan. Ada bagusnya juga dia keluar dari sini, dia bisa mencari pekerjaan yang lebih layak nantinya.
“Sudahlah Pak, saya juga sudah lelah bekerja disini. Saya ingin mengundurkan diri, surat pengunduran dirinya akan saya kirim besok.”
“Itu bagus, pergi sana.” desis Mira.
Mytha mendengus kasar. Dia menangkap senyum kemenangan di wajah Ayu.
Selama bekerja disini Mytha sering kali mendapat bulian dari rekan kerjanya apa lagi wanita bernama Ayu ini, dia tak suka karena dalam sekejap Mytha langsung di angkat jadi sekertaris oleh Adnan karena kepiawaiannya. Sedang dia meski sudah bekerja bertahun-tahun pun masih belum bisa naik posisi sama sekali.
‘Bodo amatlah soal nanti, yang penting aku keluar dulu dari neraka ini.’
Paramytha Clarista, itulah nama lengkapnya dia biasa di panggil dengan sebutan Mytha. Sosok wanita mandiri yang tidak suka merepotkan orang lain apa lagi orang tuanya, tumbuh tanpa dampingan seorang Ayah membuat Mytha dewasa sebelum waktunya, dia memutuskan hidup sendiri setelah Ibunya menikah lagi dengan seorang pria pemilik toko kelontong.
Meskipun dia memiliki sahabat yang luar biasa, dia tak pernah sedikitpun mau menerima bantuannya selama dia berusaha, sukses bukan hal yang tidak mungkin meskipun bagi dia yang hanya rakyat biasa, begitulah pikirnya.
Dalam hidup Mytha tak ada yang namanya jalan Ninja, semua butuh proses dan dia menikmati dan menjalaninya sepenuh hati. Dan kini dia kembali ke titik awal lagi, dia jadi pengangguran lagi.
Haish...
Dia menghela nafas berat sambil berjalan di trotoar.
“Mytha, kamu Mytha kan?” sapa seseorang dari dalam mobil yang kacanya terbuka membuat Mytha menghentikan langkahnya sejenak.
“Iya, maaf siapa ya?” tanya Mytha bingung, pasalnya tak satupun Mytha kenali dari ketiga orang ini.
“Kamu serius gak kenal dia?” tanya seorang wanita berkacamata dengan rambut di sanggul rapi yang duduk di kursi depan.
Mytha mendengus tawa, “emang dia siapa, anak presiden, kenapa juga saya harus kenal dia.”
Wanita itu terkekeh pelan, “baru kali ini ada orang yang gak kenal kamu Jeff, itu berarti kamu belum benar-benar terkenal,” Ucapnya.
Jeff? Mytha menilik wajah pria itu dengan seksama, wajah tampan yang lembut, namun dia punya iris mata yang tajam. Nama yang familiar tapi wajah asing.
“Nona, Kau yakin tidak mengenal dia?” wanita itu kembali menanyakan hal serupa, namun hanya gelengan kepala yang dia dapati, karena dengan cara apapun Mytha mengingatnya dia yakin betul tak pernah bertemu dengan sosok laki-laki yang duduk dengan anggunnya di kursi belakang mobil tersebut.
“Ya sudahlah, dia ada perlu denganmu katanya. Ayo masuklah.” ajaknya.
Mytha mengernyitkan dahi, “maaf, aku tidak bisa ikut kalian. Aku bahkan tidak mengenal kalian,” tolak Mytha.
“Mungkin kau tidak mengenalku, tapi kau kenal Luna kan?” ujarnya.
Luna? Seketika dia ingat Luna pernah bilang soal mantan pacar gay suaminya yang bernama Jeffrey Roderick si artis itu.
“Kau Jeffrey Roderick? Mantan pacarnya si Dean?!” pekik Mytha dengan mata melebar.
“Ouch, sial. Jangan keras-keras, ayo masuk kita bicara di dalam,” geram Jeff, dia mengedarkan pandangannya ke sekitar, takut jika ada yang sampai mendengar ucapan Mytha barusan.
Mau tak mau Mytha pun masuk kedalam mobil mereka, lagi pula dia juga sedikit penasaran untuk apa Jeff tiba-tiba memanggilnya begitu.
Mobil melaju perlahan, sikap so anggun Jeff kembali lagi. Dia duduk bertumpang kaki dengan jemari menumpu dagu menatap ramainya jalanan.
“Kau bilang ingin bicara sesuatu denganku, apa itu tentang Luna?” tanya Mytha tak sabar.
Jeff menoleh, “Ya itu tentang dia, apa kau melihat berita internet?” tanyanya.
“Tidak, aku orang sibuk. Bagiku melihat berita-berita begitu benar-benar membuang-buang waktu.”
Jeff tersenyum kecut, ‘pantaslah dia tidak tahu siapa aku, ternyata dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.’ batinnya.
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek
toh mereka gak sedarah.
malh keren.
😀😀😀❤❤❤❤