Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Pemilihan oleh Tetua
Yuang Fengying terbangun dua hari setelah dia pingsan dan dikirim keluar dari tempat ujian bangunan bertingkat.
Menurut Yuang Hauti sang ayah, tubuh Yuang Fengying terlempar keluar dari lantai tiga dalam keadaan tak sadar.
Namun meski demikian dia dinyatakan lolos dalam ujian penerimaan calon Putra Naga daerah, oleh para tetua Penguji.
"Syukur lah anakku, akhirnya kau terbangun juga, setelah pingsan selama ini."
Yuang Fengying tak menjawab, dia meregangkan otot otot nya.
Saat ini dia merasa tubuh nya sangat segar, badannya terasa lebih bugar dan semua panca indera nya menjadi sangat tajam.
Kepekaan panca indera nya sangat luar biasa, bahkan pendengarannya seperti mampu untuk mendengar langkah semut, pandangannya sangat tajam hingga bisa menatap sebuah benda dalam jarak yang sangat jauh, penciumannya bisa mengendus setajam binatang pelacak. Bahkan kekuatan kepekaan kulitnya mampu menangkap aura dari kekuatan yang sangat lemah.
"Apa yang terjadi di sana nak?." Yuang Hauti bertanya kepada anaknya, namun Yuang Fengying hanya menggeleng dan tersenyum saja, karena sesungguhnya dia juga tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
**
Di tempat lain yang sangat jauh, namun masih berada di benua Tanah Tengah, terlihat beberapa sosok tengah menatap ke arah gelap nya langit malam.
(Di alam ini mereka hanya mengenal beberapa benua, dan penamaan benua di dasarkan dengan letak geografis nya.)
"Aku merasa sebuah warisan telah muncul," kata sosok pria dengan dua tanduk kecil di dahinya.
"Apakah itu warisan dari leluhur kita?." tanya sosok perempuan yang juga memiliki tanduk kecil, di sela sela mahkota di kepala nya.
Pria yang tadi berkata, menggeleng pelan dengan ekspresi yang sulit di jelaskan.
"Aku tak tahu, tapi sepertinya bukan warisan dari ras Naga yang Agung."
Sekelompok orang tersebut adalah manusia ras Naga yang juga terkenal sangat kuat dan hebat.
Selain ras manusia biasa, alam tersebut juga di huni oleh berbagi ras, antara lain ras Manusia Naga, ras Iblis, Ras manusia kerdil, ras raksasa serta ras Peri.
Selain ras ras tersebut ada juga ras binatang yaitu Binatang buas dan Binatang Iblis.
Binatang buas adalah binatang biasa yang kuat dan ganas, binatang ini hanya bisa bertambah kuat secara fisik.
Sedangkan binatang iblis adalah binatang yang memiliki kecerdasan serta bisa berkultivasi, jika sudah mencapai tingkatan tertentu dia bisa merubah wujudnya menjadi seperti sosok manusia dengan ciri ciri unsur binatang aslinya.
"Kita harus makin waspada, bisa bisa kekuatan ini mengancam keberlangsungan ras luhur kita."
Sekelompok manusia naga lainnya mengangguk, mendengar pesan tersebut.
"Selama Pemimpin Agung tertidur, saat ini kita dalam keadaan lemah dan berkurang kekuatan nya."
**
Yuang Fengying benar benar sudah merasa bugar, saat kedua orang tuanya mengatakan jika sang anak lolos dan bisa mengikuti seleksi selanjutnya.
Seleksi selanjutnya di adakan di Rumah Desa.
Rumah Desa adalah salah satu bangunan megah yang ada di desa tersebut.
Di sana nanti para Tetua dari dua perguruan bela diri yang ada di desa tersebut akan menyeleksi dan merekrut para calon Putra Naga daerah untuk menjadi murid sementara di perguruan masing-masing.
Siapa saja yang nanti akan masuk dua perguruan itu? para tetua lah yang nanti akan memilih nya.
Lin Cen tetua Utama perguruan Alam Suci kembali hadir bersama tiga tetua lainnya.
Sementara perguruan Tameng Jiwa kali ini juga di hadiri tetua Utama nya, Song Wei. Juga bersama tiga tetua inti lainnya.
Aura dari tetua Song Wei terlihat jelas setelah dia mengasingkan diri dalam pelatihan tertutup. Saat ini tingkatan kultivasi nya berada di ranah Menengah level 9 mendekati tingkatan Awal Tinggi dan itu bisa membuat orang lain menjadi tertekan sesak nafasnya jika aura keberadaan nya di lepas bebaskan.
(Tingkatan kultivasi di awali dari tingkat Dasar, Menengah, Awal Tinggi, Bumi Dasar, Bumi Jiwa, Bumi Sejati, Raja Bumi dan Kuasa Sejati)
Sementara tetua utama Lin Cen juga tak kalah kewibawaan nya, duduk sedikit jauh dari para tetua Tameng Jiwa, bersama para tetua dari Alam Suci lainnya.
Diantara dua perguruan tersebut duduk di tengah rombongan kepala desa dan pasukannya.
Pasukan itu berdiri di sisi kanan dan kiri kepala desa Fu Tong.
Sementara para keluarga terpandang duduk di tempat yang sudah di sediakan.
Yuang Hauti dan keluarga nya hanya kebagian duduk lesehan bersama keluarga yang lain yang anaknya juga lolos menjadi calon putra Naga daerah.
"Silahkan acara ini di mulai," kata Fu Tong sambil menatap para tetua yang akan melakukan seleksi.
Para tetua itu akan mengawasi calon murid perguruan yang nanti akan di salurkan ke perguruan lebih tinggi untuk menjadi Putra Naga.
Satu persatu para calon murid itu akan di panggil untuk di uji dan di amati oleh para tetua.
"Annchi...!."
Sebuah panggilan terdengar, dan dalam sekejap sosok gadis berusia 8-9 tahun maju ke depan.
Gadis dari keluarga An tersebut berdiri dengan sedikit gugup karena merasa di amati oleh para tetua yang hebat hebat itu.
"Tunjukkan kekuatan unsur elemen yang kau miliki." seru salah satu tetua dari Tameng Jiwa.
Annchi gadis dari keluarga An langsung bereaksi dengan melakukan gerakan gerakan tertentu.
SRAAAAKK....
Sebongkah tanah muncul mengelilingi tubuh nya, gumpalan tanah itu membentuk benteng perisai pertahanan.
SRAAAAKK....
Kembali tanah itu bergerak, lalu membentuk pola senjata yang mampu untuk melukai lawan jika di gunakan untuk menyerang.
Semua orang yang menonton acara tersebut mendecakan lidahnya, semua kagum dengan kehebatan gadis kecil tersebut.
"Waah ...anak yang berbakat, semuda itu sudah mampu menjadi seorang pengendali elemen." seru salah satu penonton.
(Tingkatan kekuatan pengguna elemen adalah, Pemilik, Pengendali, Penguasa dan Ahli)
"Ya..benar benar beruntung keluarga An memiliki generasi penerus seperti itu."
Semua mengagumi pertunjukan kekuatan unsur elemen tanah yang di peragakan oleh Annchi.
BYUUURRR....
Belum hilang rasa kagum orang orang itu, Annchi sudah mengganti unsur elemen air untuk membungkus dirinya meski tak sekuat unsur tanahnya tadi, namun hal ini makin membuat mata orang orang melotot terpana.
"Waaah...dua unsur elemen...?."
"Dia bisa menguasai dua unsur elemen..?."
"Benar benar anak yang berbakat."
Suara suara pujian langsung terdengar dengan riuh di Rumah Desa tersebut.
Mata tetua Song Wei langsung berbinar, mendapati sosok anak berbakat di depan nya, begitu pula dengan tetua Lin Cen dari perguruan Alam Suci.
"Aku akan menjadikanmu murid Alam Suci." seru tetua Lin Cen tiba tiba mendahului tetua Song Wei.
"Tidak bisa Tetua Lin...!, aku yang memanggilnya terlebih dahulu, menurut aturan akulah yang lebih berhak atas dirinya." dengan tak mau kalah tetua Song Wei berseru.
Sesaat dua tetua tersebut terlihat bersitegang memperebutkan Annchi agar bisa menjadi anak murid perguruan nya.
Akhirnya perseteruan tersebut di menangkan oleh Song Wei, setelah di tengahi oleh kepala desa dengan membacakan peraturan yang telah di sepakati bersama, selama ini.