* * *
Gadis cantik dengan mata teduh, hidung mancung dan kulit putih selembut sutra itu bernama Maria Shanna. Wanita berusia 22 tahun yang dulunya menjalani hidup bak seorang putri ...
Namun, dalam sehari gelarnya berubah menjadi Mommy, Daddy dan juga kakak untuk kedua adiknya. karena kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan tragis.
Shanna yang saat itu masih duduk dibangku SMA kelas dua dipaksa kuat untuk menjadi sandaran bagi adik-adiknya.
Kehidupan Shanna dan kedua adiknya berubah 360 derajat ...
Hingga empat tahun berlalu, Shanna akhirnya bertemu pria bernama Dave Abraham, seorang CEO dan juga ketua mafia.
Pria dingin dan angkuh yang memintanya menjadi istrinya karena kesalahan yang mereka lakukukan membuahkan hasil ...
Tanpa Shanna ketahui, Dave menikahinya hanya untuk mendapatkan hak atas bayi yang dikandungnya ...
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Mampukah Shanna membuat Dave bertekuk lutut di hadapannya?
* * *
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sgt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Di mansion Abraham...
"mom..." Dave menghampiri mommynya yang sedang menata makan malam diatas meja. Seperti biasa, pria itu memeluk sang mommy dari arah belakang, tidak lupa memberi kecupan sayang pada puncak kepala wanita paruh baya itu.
"ada apa Dave?" tanya mommy. Mendengar suara berat putranya, ia merasakan ada sesuatu yang telah terjadi. Insting seorang ibu memang tidak pernah salah.
"apa mommy akan senang jika memiliki cucu?" tanya Dave lirih.
mommy mengerutkan kening. "tentu saja, bahkan mommy akan sangat bahagia. Kau tau itu adalah satu-satunya impian mommy." jawabnya membalikkan tubuh menghadap sang putra.
"ada apa Dave? Apa Laura sudah setuju untuk menikah?" mommy tersenyum.
"bagaimana jika bukan Laura mom?"
Sejenak mommy tertegun. "apa kau bahagia? Apapun yang membuatmu bahagia, maka mommy akan ikut berbahagia." jawab mommy mengelus wajah Dave.
Dave tersenyum, ia sangat bangga memiliki mommy yang selalu mensupport segala keputusannya. "mom, ada yang ingin aku bicarakan."
"apa sayang?" mommy mulai merasakan was-was di hati. Semakin yakin ada yang tidak beres dengan putra kesayangannya itu.
"aku mandi dulu mom, kita bicara setelah makan malam."
mommy mengangguk. "tolong sekalian ajak adikmu turun ya." Pinta mommy, dijawab anggukan oleh Dave. Kemudian pria itu berlalu menuju lantai dua dimana kamarnya berada.
*
Setelah tiba dikamar, Dave bergegas masuk ke toilet untuk membersihkan tubuh. Rasa lelah hari ini tidak menyurutkan niatnya untuk berbicara dengan mommy dan juga Natasya, ia ingin segera membicarakan rencana pernikahannya.
Tidak ingin menunda-nunda lagi agar Shanna tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri, apalagi sampai melakukan abo*si. Apapun akan ia lakukan untuk melindungi anak-anaknya, termasuk menikahi Shanna, wanita yang tidak ia cintai.
Lima belas menit berlalu...
Dave keluar dari toilet hanya dengan handuk putih yang melilit dipinggangnya. Menampilkan dada bidangnya yang dibaluti otot-otot kekar. Serta perut sixpack yang tampak seperti susunan enam kotak roti sobek. Pria itu nyaris sempurna, ia memiliki segalanya. Harta, kekayaan, kekuasaan, ketampanan hingga bentuk tubuh seksi dambaan para kaum hawa.
Tiiiing....
Dave berjalan, menghampiri nakas dimana ia meletakkan ponsel. Sembari mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk berukuran kecil.
Pria itu membuka notifikasi yang baru saja masuk. Gerakan lengan kirinya tiba-tiba berhenti, sementara lengan kanan bergetar meremat ponsel digenggamannya. Ia hampir saja membanting ponsel itu, Hingga sedetik kemudian panggilan masuk dari Mike sang asisten.
"kau sudah melihatnya?" tanya Mike diseberang telepon.
"seret wanita itu keluar dari sana!" Dave mengetatkan rahang, tatapannya menghujam.
"mereka hanya makan malam biasa Dave." Mike berusaha menenangkan.
"rupanya dia ingin bermain-main denganku." gumaman Dave masih bisa didengar oleh Mike.
"aku akan segera mencari tau."
"wanita sialaaan!" teriak Dave, sedetik kemudian melempar ponselnya pada dinding hingga hancur tak berbentuk.
"brengseeeeeek! Brani-braninya kau bertemu pria lain disaat sedang mengandung anakku." geramnya mengingat kembali gambar yang baru saja dikirimkan Mike, dimana Shanna yang tengah bersama beberapa orang, bak sebuah keluarga bahagia.
Digambar itu tampak Shanna tersenyum indah, senyum yang tidak pernah ia tampilkan di hadapan Dave. Sambil menatap seorang pria bernama Marvin.
Ya, Marvin Ellkan. Salah satu pengusaha sukses dan terkaya di Italia, satu-satunya pewaris perusahaan Holding Group yang bergerak dibidang makanan dan minuman. Tidak hanya itu, Marvin juga pendiri geng mafia bernama Black Mafia, ketua geng yang dicurigai mendalangi hilangnya Laura sang kekasih.
"Aaaaaaaaaaarrrrrrkkkkh," Dave mengeram. Pria itu sangat marah, ingin skali ia menghabisi Shanna saat ini juga. Seharian emosinya terkuras habis oleh wanita itu.
Setelah beberapa saat, Ia kembali masuk kekamar mandi. Mengguyur tubuh kekarnya dengan air untuk mendinginkan fikiran yang tengah mendidih oleh amarah.
Dua puluh menit berlalu...
Dave keluar dari kamar menuju lantai bawah. Mulai menapaki satu persatu anak tangga, sebenarnya di mansion itu memiliki fasilitas lift. Tetapi, ia maupun Natasya lebih sering menggunakan tangga dengan alasan sekalian olahraga.
"kenapa lama sayang?" tanya mommy begitu menangkap sosok Dave berjalan kearah meja makan, tidak biasanya Dave membuat mereka menunggu lama. Disana juga telah duduk manis Natasya sang adik.
"maaf mom, tadi ada sedikit pekerjaan." Dave berbohong. Kemudian duduk dan mulai menyendok makanan yang telah disiapkan sang mommy.
"Dave, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya mommy di sela-sela acara makan. Rupanya wanita paruh baya itu sudah tidak sabar menunggu hingga makan malam selesai, sejak tadi ia sangat penasaran mengenai hal yang akan dibicarakan putranya itu.
Dave meletakkan sendok di piring, meskipun baru memakan beberapa sendok, ia sudah merasa kenyang. Mood yang telah rusak sejak tadi oleh Shanna membuat nafsu makannya hilang.
"aku, akan menikah dalam waktu dekat."
mommy tersenyum lega, kabar inilah yang ia tunggu-tunggu selama ini. "terimakasih Dave, mommy sangat bahagia sayang."
berbeda dengan Natasya yang tak bereaksi apapun, wanita itu tampak biasa saja, ia hanya fokus dengan makanannya.
"tapi-" Dave menjeda ucapannya. Merasa gugup dan sedikit khawatir dengan reaksi yang akan ia terima dari mommy dan Natasya. "bukan dengan Laura." sambungnya.
"uuuuuhhhuuuk ... Uuuuuuhhhuuuk." Natasya tersedak, menumpahkan seluruh isi mulutnya hingga berceceran diatas meja.
"maksudmu apa Dave?" tanya mommy bingung, dengan siapa putranya itu akan menikah. Yang ia tau, satu-satunya wanita yang dicintai oleh Dave hanyalah Laura. Lalu, jika bukan Laura dengan siapa?
"Dave? Apa yang terjadi? Apa kau dan Laura sudah berpisah?" tanya mommy lagi.
Natasya diam, menajamkan pendengarannya untuk mendengar jawaban sang kakak.
"i- iya mom." lagi-lgi Dave berbohong. Entah apa yang ada difikiran pria itu saat ini.
"benarkah?" Natasya tercengang.
"kenapa berpisah sayang?"
kompak kedua wanita berbeda generasi itu bertanya secara bersamaan.
"kami memutuskan berpisah," Dave kembali diam, sebenarnya ia tidak tega harus membohongi sang mommy. Tetapi ia tidak memiliki pilihan lain.
"lalu? Siapa wanita yang akan kau nikahi Dave?" suara mommy terdengar tidak terlalu suka.
"aku akan segera membawanya menemui kalian. kumoh-"
"aku setuju." Ucapan Dave terpotong oleh teriakan Natasya. "aku sangat setuju kak." lanjutnya lagi. Wanita itu tiba-tiba saja menjadi antusias.
"Dave..." Ucap mommy pelan.
"mom, dia wanita baik-baik. Percayalah padaku." ujar Dave menggenggam punggung tangan sang mommy, ia tau apa yang sedang difikirkan mommy nya itu.
"baiklah, bawa dia menemui mommy." Mommy berkata lirih. Ia merasa seperti ada batu besar yang mengganjal dihati, wanita paruh baya itu sedikit ragu. Pasalnya, baru dua bulan lalu putranya masih bersama Laura.
Lalu, wanita mana yang tiba-tiba saja mau menikah dengan Dave jika tanpa tujuan. Tetapi, mommy memilih diam dan memberi kesempatan untuk bertemu serta menilai langsung sang calon menantu. Baru lah ia akan memutuskan sendiri setelah mereka bertemu.
"aku juga setuju kak, cepat bawa dia menemuiku." Natasya menimpali.
"lanjutkan makanmu sayang." ujar mommy pada putri kesayangan nya itu.
"namanya Shanna, aku mengenalnya beberapa bulan terakhir." Dave menyebutkan nama wanita yang akan ia nikahi.
*
*
*
semoga dilancarkan segala urusannya...
ditunggu bab selanjutnya...
di tunggu kelanjutan karya terimakasih