naresh membenci nara, begitu pun sebaliknya. tapi apa jadinya jika keduanya menikah karena tak sengaja kepergok tidur bersama?
pernikahan kilat itu membuat naresh marah besar karena satu bulan lagi dia akan menikahi kekasihnya.
dengan keadaan pernikahan yang buruk, bagaimana nara menjalani pernikahan nya apalagi dengan naresh yang malah bertunangan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DnieY_ls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sah langsung
Di kamar kejadian, semua keluarga berkumpul menghadap dua orang di depan mereka. Raut kecewa, bingung senang semuanya campur aduk. Nara berkali kali menjelaskan jika mereka tak melakukan apapun, tetapi tak ada yang mau percaya padanya.
“Ayolah bun, percaya sama nara. Nara sama naresh gak ngelakuin apapun, dia cuma salah masuk kamar doang” nara mencoba mencari pembelaan.
Tetapi bunda clara yang terlanjur kecewa tak menghiraukan nya. Mereka semua saling tepuk jidat dengan kelakuan dua remaja ini.
“Tidak ada yang tahu pasti kejadiannya nara, semuanya sudah terlanjur. Mau bagaimana lagi? Kalian memang harus di nikahkan. Takut jadi fitnah” ucap papa erwin.
“Pa, jangan berlebihan begitu. Kita cuma tidur bareng doang, itu pun gak sengaja. Gak sampe lakuin hal aneh aneh, jangan di perbesar” kata naresh mencoba membujuk papanya.
Sungguh dia tak melakukan apapun kemarin, dia menyesali perbuatannya yang sudah mabuk. Ini semua karena dia di cecoki alkohol oleh teman temannya.
“Gak aneh aneh gimana? Itu leher nara merah merah begitu kenapa? Karena nyamuk? Gak mungkin” sergah papa erwin.
Naresh seketika menoleh pada nara yang berada di ujung ranjang bersama ibunya, benar saja leher gadis itu ada merah merah dua. Dia tak bisa menyangkal sekarang.
“Ini semua gara gara lo! Lo apain gue sialan!?” nara memekik marah melempar bantal pada naresh kencang.
Menyadari ada bekas kissmark di lehernya ulah pria itu. Ah sialan! Dia ingin mengamuk saja sekarang.
“Bunda ayolah, nara gak mau. Nara gak mau nikah sama dia, kita gak ngapa ngapain kok bun. Please” nara memohon dengan mata berkaca kaca. Dia hentak hentakan kakinya pelan dan merengek pada sang bunda. Sungguh! Dia tak pernah menginginkan hal ini terjadi.
“Kak! Please kak tolongin aku. Aku gak mau nikah sama dia, aku gak suka” nara mencoba merengek pada kakaknya.
Tetapi renata tak membalas, dia sama diam nya karena dia tak tahu apa yang harus di lakukan. Nara beralih pada omanya kemudian ayahnya, keduanya menggeleng pelan. Tak ada yang bisa menolong nya seorang pun.
“Kami sudah sepakat dan memutuskan akan segera menikahkan kalian” itu ucapan terakhir yang di tinggalkan ayah guntur sebelum dia keluar dan diikuti yang lainnya.
Hingga tersisalah kini dua orang itu di kamar. Nara tak bisa menahan tangisnya agar tak pecah, gadis itu menangis tergugu dengan tubuh terguncang. Bahunya melorot lemas, kakinya bergetar dan pipinya yang basah. Wajahnya tertutupi dua tangannya.
Naresh yang tak tega pun mendekat pada gadis itu, hendak memeluknya tapi urung saat nara menepis cepat tangannya.
“Gak usah pegang pegang! Ini semua gara gara lo tahu? Gara gara lo bikin jejak merah di leher gue, gue jadi harus nikah sama lo sialan! Argh” nara mengamuk. Membanting bantal di sampingnya dan berteriak keras pada cowok itu.
“Bukan sepenuhnya salah gue, lo juga salah disini. Kunci gue lo pegang” ujar naresh.
Nara memelotot tajam. “Itu karena adik lo sialan!”
… . . .
Liburan yang seharusnya di adakan selama seminggu kini undur karena adanya kejadian nara dan naresh. Cepat cepat mereka pulang dari lombok ke jakarta.
Sepanjang perjalanan nara tak pernah sedikit pun tersenyum, gadis itu cemberut dengan wajah yang murung. Sesekali menangis dalam diamnya, untuk di ajak bicara pun susah.
Sampai ke jakarta sore hari, dan malam harinya di selenggarakan pernikahan. Tidak menolak atau pun menerima, nara pasrah saja dengan ada apa yang di lakukan bunda clara padanya. Toh mau memohon bersujud pun sekarang tak ada gunanya.
Nara di dandani simpel oleh bunda clara, pernikahan di adakan rumah keluarga perwira. Tanpa persiapan atau apapun, keduanya resmi menikah begitu naresh berhasil mengucapkan ijab kabul.
“Saya terima nikah dan kawinnya nara natasya pertiwi binti guntur rama perwira dengan mas kawin tersebut, tunai!”
“Sah!”
naresh ketemu nara yh sdg jalan sm adam..posisi jadinya seri ya naresh
lanjut thor