Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Jadi pacar Daddy Rey
Ara mendekat lalu masuk kedalam pelukan hangat Rey membawa bunga dan coklatnya sekalian dalam dekapan hangat pria itu .
Muachh .
" Kita mulai lagi semua ya dari awal , maafkan lah semua kesalahan di masa lalu " ucap Rey memegang kedua pipi Ara lalu mengecup kening nya dalam waktu cukup lama .
" Mulai hari ini kita belajar saling terbiasa dengan kehadiran masing-masing dan kita bukan hanya sekedar tinggal tapi hidup bersama serta saling terbuka " sambung Rey mengecup bibir Ara yang malah terdiam menatap Rey yang tengah berbicara.
" Hei , dengar tidak apa yang Daddy katakan " ucap Rey menoel-noel pipi Ara yang malah menatapnya tanpa berkedip .
" I, iya Daddy " kata Ara gelagapan, sungguh menatap Rey dalam posisi sedekat ini membuat jantung Ara berdebar-debar tak karuan .
" Apa yang iya?" Rey mengangkat alisnya semakin mendekatkan wajah mereka .
" Be, belajar terbuka " jawab Ara semakin deg-degan sampai salah tingkah sendiri saat Rey terus memangkas jarak antara mereka .
" Apa yang terbuka ?" tanya Rey lagi mengelus lengan Ara yang dipeluknya , semakin gemas melihat Ara yang kini menunduk malu-malu.
Ahhhh istri kecil Rey sangat menggemaskan!.
"Baju " jawab Ara dengan polosnya menatap dada Rey yang terlihat dari balik kemeja dan wajah Rey bergantian.
" Astaga Ara " tawa Rey menarik hidung gadis itu.
" Ehhh, maksud Ara saling terbuka dalam hubungan " ucap Ara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat Ara malah hilang fokus melihat dada Rey yang terlihat dari balik kemeja yang kancingnya di lepas beberapa.
Rey melepas semua kancing kemeja lalu membenamkan wajah Ara disana .
" Sentuh lah, Ara suka kan ?" ucap Rey memberikan Ara kebebasan dan mengelus-elus kepala Ara dengan penuh kasih sayang .
" Enggak . Ara lebih suka coklat " ucap Ara meletakkan buket bunga nya di bantal lalu membuka bungkusan coklat yang Rey berikan .
" Makan setengah dulu ya , sudah malam nanti kamu sakit gigi" ucap Rey mengambil coklat itu dari tangan Ara lalu membukanya.
" Ini makanlah " ucap Rey memperbaiki posisi duduknya agar bersandar nyaman kekepala ranjang lalu membawa Ara kedalam pelukan.
" Ihhhh, coklat Ara jatuh " ucap Ara memakan kepingan coklat nya yang terjatuh tepat di dada Rey yang tidak tertutup apapun .
" Ara " Rey langsung meremas selimut begitu merasakan mulut hangat Ara mengenai kulitnya.
" Coklat nya jatuh kan sayang " ucap Ara dengan polosnya tetap mengunyah coklat itu dengan penuh sensasi walaupun di dalam pelukan Rey .
"Daddy Mau?" Ara baru menawari Rey saat coklatnya tinggal satu gigit lagi .
" Nawarin tapi berat hati ngasihnya" senyum lebar Rey yang begitu menikmati ekspresi Ara sedari tadi .
" Ya kalau Daddy mau itukan masih sisa setengah" ucap Ara menunjuk coklat diatas nakas lalu melahap habis coklat di tangannya.
" Aaaa manis banget Ara suka " ucap Ara menjilat sisa coklat di telunjuknya.
Rey memegang pipi Ara dengan kedua tangannya lalu mencium Ara dengan begitu lembut sampai Ara terbuai dan hanyut dalam ciuman yang membuat tubuhnya memanas .
" Iya coklatnya manis " bisik sensual Rey kedekat telinga Ara lalu melanjutkan lagi ciumannya sampai Ara meremas kemeja yang Rey pakai .
Muach
Rey mengecup seluruh bagian di wajah Ara yang sudah seperti terhipnotis dengan perlakuan Rey sampai membiarkan Rey melakukan apapun .
" Baby mengapa kamu hanya diam tidak merespon" gemas Rey mencubit pipi Ara yang hanya menatapnya sedari tadi .
" Te, terus Ara , harus apa" ucap Ara menunduk malu-malu merasa begitu kaku .
" Lakukan hal yang sama seperti yang barusan Daddy lalukan , cepatlah" ucap Rey .
" Tapi,"
" Baby" Suara rada basah Rey yang membuat Ara semakin tidak tahan dan dengan cepat melakukan nya .
Ara duduk miring keatas pangkuan Rey mengecup seluruh wajah Rey seperti yang Rey lakukan padanya .
" Ini " Kata Rey menunjuk bibirnya dan begitu Ara mengecup nya Rey kembali mencium Ara dengan cara tak biasa dan gaya yang semakin menuntut saja .
" Kapan selesai ujian ?" tanya Rey mengelus-elus punggung Ara yang duduk diatas pangkuannya.
" ujian udah selesai Daddy tinggal nunggu hasil sama pengumuman kelulusan" jawab Ara .
" Terus kenapa tadi kamu masih sekolah ?" tanya Rey yang memang tidak pernah mencaritahu hal detail perihal sekolah Ara karena terlalu sibuk dengan urusan nya di perusahaan.
" Ya kan melengkapi tugas dan perbaikan nilai " jawab Ara singkat .
" Mmm, jadi udah nggak sekolah lagi berarti dong?" tanya Rey dengan senyum simpulnya.
" paling 2 Minggu lagi, emangnya kenapa?" jawab Ara dengan polosnya.
" Nggak papa cantik" senyum merekah Rey yang ingin nyicil praktek.
" Daddy tadi dari mana?" tanya Ara karena penasaran melihat pakaian casual yang Rey kenakan
" Rencananya mau jalan keluar malam ini tapi Istriku sedang ngambek " senyum menggoda Rey yang membuat Ara langsung menunduk malu.
" Daddy sih berlebihan Ara kan jadi takut " ucap Ara .
" Baby jangan takut gitu dong sama hal-hal intim lagian kita sudah menikah jadi sah-sah saja melakukan hal semacam itu bahkan kewajiban " ucap Rey yang tidak ingin istri kecilnya sampai takut .
" Tapi nanti sakit " takut Ara yang sering mendengar rumor akan hal itu .
" Nggak sakit enak Lo " ucap Rey yang mulai memprovokasi istri kecilnya yang memang masih polos luar dalam itu .
" Masa sih?" tak percaya Ara .
" Buktinya dicium enakkan ?" tanya Rey yang diangguki Ara .
Rey berniat sekali membuat istri kecilnya agar candu dengan sentuhannya kapan perlu menginginkan setiap saat dan berani meminta nantinya.
" Tapi nanti Ara hamil terus Daddy nggak mau tanggungjawab" ucapan polos itu keluar dari mulut Ara yang membuat Rey terperanjat mendengarnya.
" Astaga istriku, kita sudah menikah Lo jadi kenapa masih mempertanyakan tanggungjawab" tawa Rey yang gemas sendiri mendengar pertanyaan istri kecilnya seolah mereka adalah sepasang kekasih belum menikah yang akan berhubungan.
" Jadi Daddy mau meminta hak Daddy sekarang?" tanya Ara dengan mata sayu yang membuat Rey meneguk Saliva nya .
" Jadi kamu paham tentang hak seorang suami ?" tanya Rey yang selama ini berpikir gadis polos itu tidak mengerti.
" Tau walaupun tidak sepenuhnya" jawab Ara .
" Terus kenapa tidak pernah memberikan hak Daddy?" tanya Rey mengangkat sebelah alisnya.
" Kan selama kita menikah Daddy tidak mencintai Ara jadi untuk apa Ara memberikan hal yang sama sekali tidak Daddy inginkan " ucapan Ara benar-benar menembus relung hati Rey sampai terasa begitu mengena kedalam jiwa .
" Ara kamu jangan buat Daddy makin merasa bersalah , maafkan Daddy " ucap Rey yang benar-benar menyesali semuanya.
" Ya Ara nggak papa dan buat apa juga Daddy minta maaf " ucap Ara dengan polosnya menggelengkan kepalanya .
" Astaga tuhan , untung Aku cepat sadar jika tidak aku akan kehilangan Ara yang masih sangat polos dan manis ini . Aku benar-benar akan menjadi orang gila nanti jika sampai melihat Ara mencintai orang lain " batin Rey menyesal .
" Kalau begitu apakah boleh Daddy meminta hak itu sekarang?" tanya Rey yang merasa harus gerak cepat untuk memiliki Ara seutuhnya agar tidak ada lagi kesempatan pria lain .
