Flowlin Queen Arkanza, merupakan gadis kampung yang hidup sebatang kara.
Kejamnya dunia tak menggoyahkan semangat gadis tersebut untuk bertahan hidup.
Demi sesuap nasi ia bahkan rela bekerja keras, banting tulang. Ia tak pernah mengeluh akan hidupnya.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya, yang mana pertemuan tersebut akan merubah hidupnya.
Hal apa yang akan merubah hidupnya? apakah ia bisa merubah hidupnya? bagaimana kisah selanjutnya? ikuti cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Marcelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Flow ke Dunia Cermin
"Baiklah, tolong jaga tuan sebentar, saja mengambil mobil terlebih dahulu," ia berharap Flow mau menolong mereka. Yang mana hanya di balas dengan anggukan kecil saja.
Tak lama kemudian, Bima kembali dengan mobilnya. Dia lantas mengangkat Rangga, dan membawanya masuk ke dalam, ia memaksa Flow ikut dengannya. Karena dipaksa keadaan akhirnya Flow ikut juga, padahal ia begitu malas untuk ikut. Sudah jelas-jelas dia sengaja membuat Rangga terbius seperti lumpuh begitu untuk menghindari nya, tapi malah terseret bersama mereka.
'Lalu apa guna aku membuang-buang jarum berharga ku itu, jika akhirnya aku ikut mereka juga," gerutunya tapi masih agak terdengar oleh Bima.
Bima yang mendengarkan pun menyeringai, iya tetap fokus pada jalanan walau ia mendengar Flow menggerutu sepanjang perjalan.
.
.
.
Mereka telah sampai di rumah sakit terdekat, dan langsung membawa Rangga ke UGD untuk segera ditangani.
Rangga telah di obati, walau Dokter merasa ada yang aneh tapi semuanya telah berjalan lancar karena flow kembali memberikan setetes obat penawarnya, saat ini ia telah di rawat di ruang inap.
Flow masih di sana bersama Bima, ia hendak pergi tapi di tahan oleh Bima. Bima mencondongkan badannya sedikit ke arah Flow, lalu ia berbisik, "Nona, tolong lebih berhati-hati dengan orang-orang sekitarmu!"
Deg
Flow merasa aneh, apa maksud ucapan Bima barusan? siapa orang yang ia maksud?
Flow memundurkan badannya lalu berucap, "tidak akan mudah untuk menghadapi ku!" katanya tegas. Lalu Flow segera pergi dari sana, sebab waktunya telah terbuang di sana.
Flow merasa lelah, ia yang hendak pulang malah pergi ke toilet umum RS tersebut, setelah di dalam ia memastikan tidak ada siapapun di sana.
Setelah merasa pasti tidak ada siapapun akhirnya Flow menggunakan kekuatan kaca ajaib nya untuk pulang ke rumah mewahnya.
Dalam sekejap mata Flow telah tiba di dalam kamarnya.
Namun berbeda dengan Bima, saat ini ia tengah berada di depan toilet yang mana Flow tempati tadi. Menunggu beberapa lama namun Flow tak kunjung keluar dari toilet tersebut. Terlihat jika Bima sudah mulai lelah untuk menunggu Flow keluar dari sana, ia masih menunggu namun tak kunjung ada asalnya. Akhirnya Bima memutuskan untuk masuk karena ia cemas jika Flow juga kenapa-kenapa.
Bima telah mencari Flow di dalam toilet tersebut namun tidak ada seorang pun di dalam toilet tersebut, ia merasa aneh dengan Flow, kenapa setiap mencari Flow itu begitu sangat susah. Bahkan sekarang ini saja, Flow telah hilang dari pandangan matanya. Ia sangat yakin jika Flow tadi masuk dan belum keluar-keluar sampai ia memastikan sendiri, namun semua nihil. Flow tidak ada di sana, dengan frustasi dan langkah gontai Bima kembali ke ruangan Rangga, ia masuk ke sana dan saat itu keadaan Rangga sudah mulai membaik.
Saat ini Flow telah selesai mandi, telah lama ia tidak mengunjungi sang Ayah. Akhirnya ia putuskan untuk menemui ayahnya saat ini juga. Segera Flow membayangkan lokasi kediaman Nilam yang mana saat itu Flow telah sampai di kamarnya, ia lalu keluar berjalan-jalan.
Pelayan yang melihat Flow ada di sana pun akhirnya menemui Nilam memberi tahu kan jika Flow telah tiba. Mereka sangat antusias sekali dengan kedatangan Flow.
"Wah,,, Nona muda sudah kembali."
"Iya, bahkan ia terlihat sangat cantik sekali, jauh berbeda dengan nona-nona muda para bangsawan kota, sudah seperti hantu gantung saja melihat muka mereka."
"Hahaha,,, kau bisa saja. aku pun setuju dengan yang kau ucapkan itu, mereka merupakan badut-badut yang lagi melakukan aksinya."
Begitulah kira-kira bisik-bisik dari pelayan di sana walaupun Flow mendengarkannya dengan jelas namun ia membalasnya dengan tersenyum, lagi pula mereka tidak menjelek-jelekkan dia, jadi tidak ada gunanya juga memarahi mereka.
" Pagi Nona."
"Hmm, pagi. Kalian tahu Ayah sama Bibi dimana ya?" tanyanya sekalian.
"Tuan dan Nyonya sedang berlatih di tempat biasanya Nona."
"Baik. Terimakasih! kalian bisa melanjutkan pekerjaan masing-masing. Permisi."
Mereka tidak menyangka Flow begitu baik dan ramah, walaupun sudah mengetahui jika ia merupakan keturunan Raja terdahulu, tapi tidak sombong seperti nona-nona muda di keluarga bangsawan dan kerajaan saat ini.
Flow yang hendak pergi ke tempat Ayah dan Bibinya tiba-tiba mendengar kan langkah kaki yang begitu kencang berlari ke arah nya.
Ia memutar balik tubuhnya melihat ke arah langkah kaki tersebut, ternyata Yuyu lah yang mengejarnya dengan sedemikian rupa.
"Hos,, hos,, hos,, Nona," suaranya masih terdengar serak karena lelah berlarian mengejar Flow setelah ia tahu bahwa Flow telah kembali.
"No-nona ..."
"Yuyu kau ini, tenang dulu, lalu ambil nafas yang panjang. Ada apa, ha?" tanya Flow dengan menenangkan Yuyu.
"Anu, Nona itu, toko kita Nona, toko Nona di serang orang!"
"Apa?" teriak Flow kaget mendengarkan kabar tersebut.
"Yuyu, kamu susul kesana, aku akan pergi terlebih dahulu."
"Baik Nona."
Flow bergegas pergi ke tokonya, ia membayangkan tokonya dan sekita telah sampai di sana.
Saat sampai di dalam toko Flow sungguh kaget dengan keadaan tokonya yang seperti kapal pecah. Semua barang-barang yang ada di sana telah berserakan di mana-mana bahkan ada salah seorang pelayannya yang terluka seperti habis kena keroyokan warga.
Amarah Flow telah sampai ubun-ubun karena melihat semuanya apalagi orang-orang nya sampai terluka dan ia tidak ada di sana untuk menolong anggotanya.
"Sial, sepertinya aku harus membuat perhitungan sama mereka."
Flow segera membantu anggotanya yang terluka itu. Lalu ia melihat ke sekelilingnya, semua anggotanya sedang membereskan kekacauan itu dengan sesegera mungkin, mereka tidak mau Flow kerepotan nantinya. Flow begitu baik pada mereka, pelayan-pelayan itu didapatinya dari orang-orang yang kesusahan dan ia lah yang menolong mereka dengan menjadi pelayan di toserbanya. Flow yang melihat mereka begitu setia dan tanpa aba-aba untuk saling tolong menolong sangat bahagia. Ia berjanji akan mensejahterakan anggotanya.
Mereka telah membersihkan toko itu, mereka hendak memajang kembali barang-barang yang masih bisa di jual kembali, namun Flow melarangnya karena ia masih punya banyak stok untuk isi toserba nya itu.
Yuyu yang baru sampai di panggil Flow, ia segera mendekati Nona nya itu.
"Yuyu, tolong kau cari informasi tentang yang terjadi hari ini! Aku yakin kau pasti bisa melakukannya."
"Baik Nona," jawab nya tegas.
Yuyu segera pergi untuk melakukan misinya dan tidak akan mengecewakan sang Nona. Flow kembali kepada pelayanannya yang terluka, ia telah menyuruh yang lain membawa orang itu ke ruang samping untuk ia obati.
.
.
.
Saat ini Rangga sudah siuman, namun saat ia melihat sekitar tidak ada siapapun di sana. Bima yang biasanya sangat setia mendampinginya saat ini tidak ada di sana.
Sedangkan Bima saat ini tengah menelpon seseorang kembali dengan handphone jadulnya.
"Ia, saya kehilangan jejaknya."
(.........)
"Baiklah!"
Lalu ia kembali melangkah, ia hendak pergi ke ruangan Rangga kembali. Namun-----
Bersambung
...----------------...
Jangan lupa seperti biasa jadikan favorit ya!!
Sekalian juga,
Like
Komentar sebanyak-banyaknya
Gift
Vote
Terima kasih banyak semuanya, sayang kalian semua,, 🥰😘😘🫶🫶
lah musuh bebuyutan nya malah dibebaskan gitu aja🤔
malah bilang flow jalang cih
main gendong anak gadis orang aja
gak sopan pula walaupun dia bosnya dulu ...
kurang sreg ama si rangga
Lalu aku pengen tahu alasan kakek nya Flow tidak merestui hubungan antara ayah dan ibu nya