Di saat fokus dengan masa hijrahnya, Damian kembali di hadapkan dengan masalah yang membuatnya harus menikahi gadis bercadar.
Damian Pangestu yang mempunyai masalalu yang buruk harus berada di tengah-tengah keluarga yang ahli agama.
Pernikahan yang tak terduga itu membuat rumah tangga Damian dan Adhiba bertahan walaupun harus menerjang hujan dan badai. Terlebih masa lalu Damian yang seorang pendosa muncul satu persatu.
Lalu bagaimana cara mereka menghadapinya?
•••••
"Jangan berharap lebih padaku Adhiba..Aku yang seorang pendosa sangat tidak pantas bersanding dengan wanita sepertimu" Damian Pangestu
"Aku tidak akan berharap lebih darimu, Tapi aku lah yang akan membuat pendosa sepertimu berharap agar lebih lama bersanding bersama wanita seperti ku.." Adhiba Azalea Ibrahimi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Masa Lalu
Entah ini apes, Takdir atau apa.Yang jelas hari ini Damian tengah berada di salah satu rumah sakit besar di kota itu. Pria itu berada di luar kamar rawat di temani oleh sang Asisten.
Kenzo, Sang asisten sempat menabrak orang saat mereka tengah berada di perjalanan pulang tadi. Mereka segera turun dan melihat apakah benar yang mereka tabrak itu orang. Damian ragu saja, Barangkali Kenzo menabrak hewan sebangsa kucing atau an-jing misalnya. Tapi ternyata benar, Yang Kenzo tabrak bukan hewan melainkan manusia.
Begitu mereka turun, Mereka langsung di hakimi begitu saja oleh orang-orang yang berada di sekitar. Tentu saja Damian langsung membawa korban tersebut ke rumah sakit atas bentuk tanggung jawabnya.
Dan yang paling membuat Damian sangat terkejut ialah, Orang yang di tabrak itu bukan orang asing. Tapi justru orang yang sangat Damian kenal.
Soraya...
Bagaimana mungkin wanita itu tiba-tiba muncul begitu saja. Wanita yang dulu pernah bersinggah di hati Damian dan seseorang yang paling spesial yang begitu sulit pria itu lupakan.
Wanita itu meninggalkan Damian di saat pria tersebut tengah sayang-sayangnya terhadap Soraya. Soraya memutuskan hubungan keduanya karena wanita itu lebih memilih menikah dengan cinta pertamanya. Itu Artinya, Selama mereka menjalin hubungan. Damian hanya di buat pelampiasan saja.
Dan anehnya, Damian begitu sulit melupakan wanita itu agar segera menyingkir di otaknya.
Gamon..
Itu kata modern anak muda jaman sekarang. Yang berarti gagal move on.
Ya! memang ia gagal move on kala itu. Gara-gara Gamon itulah, Damian dengan tega mengabaikan mantan istrinya, yaitu Arumi. Menyia-nyiakan cinta tulus wanita itu hingga akhirnya Arumi menyerah juga pada akhirnya.
Setelah itu, Damian menyesal. Harusnya ia tidak melakukan itu kan? Hidupnya masih panjang. Namun sekarang? Rasa itu sudah tidak ada bergantikan dengan rasa cintanya terhadap wanita yang bernama Adiba Azalea Ibrahimi.
Wanita yang kini tengah berstatus menjadi istrinya. Wanita yang menjadi penerangan saat ia butuh sinar dari kegelapan jalan yang ia pijaki.
"Terima kasih Damian..Aku gak nyangka akhirnya kita bisa bertemu kembali. Aku sangat bahagia sekali.."Soraya tersenyum manis. Namun, Senyum itu tidak mendapat balasan apapun. Hanya tatapan datar dan dingin yang ada dalam pria itu.
Soraya hendak meraih tangan kekar Damian, Akan tetapi pria itu mundur selangkah menjauh dari wanita masa lalunya itu.
"Kenapa Dam?
"Kita bukan mahram.."Soraya tertawa,
"Sejak kapan Dam.. Perasaan dulu tidak seperti ini..
"Aku sudah tanggung jawab, Dan tugasku telah selesai.. "Damian berbalik badan, Baru satu langkah. Soraya berucap sebuah kata yang mungkin terdengar begitu lancang di telinganya.
"Boleh aku minta nomor mu? Siapa tahu setelah ini kita saling butuh jadi..
"Tidak ada nomor telepon. Aku sudah punya istri, Aku tidak ingin menambah dosa hanya karena sebuah angka.." Setelah mengucapkan itu, Damian pergi. Ia tidak boleh berlama-lama berada di sana, Ada wanita yang tengah menunggunya di istana mereka yang sekarang mereka tinggali.
Soraya berdecak kesal. Rencananya kali ini gagal. Rencana nya menjebak Damian dengan menabrakkan diri ke mobil Damian memang berhasil, Namun wanita itu gagal mendapatkan nomor pria itu.
Andai Damian tidak menggantung nomernya dan masih memakai nomor lama, Mungkin ia tidak akan khawatir. Sekalipun di blokir berulang kali ia masih bisa tetap bisa menghubungi pria dengan mengganti nomor yang lain.
"Ish..Gagal! "Kesal Soraya karena rencananya tidak berhasil seratus persen. Semakin kesal saja ketika Damian memesankan kamar rawat umum, Dimana ranjang yang tempati saat ini bersanding dengan banyak pasien lainnya. Bukan ruang VVIP yang lumayan nyaman.
****
"Di luar masih hujan Dam.., Semakin deras malah.."Kata Kenzo kepada Bos sekaligus Asisten nya itu.
Mereka hanya berdua saja, Terlebih sekarang Damian dan Kenzo berada di luar pekerjaan. Justru itu Damian dan Kenzo bicara dengan kata bahasa biasa tanpa harus memakai kata formal.
"Kita pulang saja, Adiba pasti tengah menunggu ku saat ini.."Damian takut istrinya pasti khawatir sekarang. menghubungi, Ponsel Damian kehabisan daya. Sementara Kenzo tidak punya nomor istrinya. Ia sendiri pun tidak hafal dua belas angka punya istrinya itu.
"Tapi Dam..
"Hati-hati saja, Tidak perlu ngebut..
.
.
.
Adiba tengah mondar mandir di dalam ruang tamu rumahnya. Hujan semakin deras mengguyur bumi. Namun pria yang sejak tadi ia tunggu-tunggu kedatangannya belum pulang juga hingga saat ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.20 menit waktu setempat. Tidak terlalu larut, Karena di kota jam segitu masih sore.
Berbeda dengan kata Adiba. Sang suami biasa pulang pukul empat sore dan paling lambat jam lima sore. Tapi ini sudah lewat tiga atau dua jam yang lalu.
Ponsel pria itu juga tidak aktif sama sekali. Entah mati, Susah sinyal karena cuaca yang buruk seperti sekarang ini. Semua itu semakin menambah rasa kekhawatiran yang amat mendalam. Hingga suara deru mobil mulai terdengar.
Adiba berlari ke arah pintu dan langsung membukanya. Tepat, Damian membuka pintu mobil dan berlari karena tetesan air hujan yang masih begitu deras.
"Mas...
Layaknya cinta yang jarak jauh, Adiba menabrak tubuh tegap sang suami.. memeluk pria itu dengan jantung yang berdebar tak karuan.
"Hey? Kenapa sayang...
"Mas kemana saja? Aku khawatir loh mas.."Damian tersenyum, Ia senang di khawatir kan seperti ini.
"Maaf ya, Sudah buat kamu khawatir. Mas terjebak hujan tadi. Maaf juga karena gak ngabarin kamu. Bukan gak mau ngasih kabar, Tapi ponsel mas kehabisan daya, Jadi mati..Maaf ya.." Adiba mengurai pelukan itu medongak menatap wajah suaminya yang sedikit basah terkena air hujan.
"Maaf ya...
"Iya.."Mereka saling menukar senyum manis membuat seseorang disana terbakar kecemburuan. Bukan cemburu karena menaruh hati, Tapi cemburu karena masih berstatus jomblo.
"Ekhem!
Suara deheman itu mengalihkan perhatiannya dua sejoli itu.
"Ah, Aku lupa kalau ada Ken disini.." Kenzo hanya menghela nafas panjang. Manusia kalau sudah bucin, Dunia serasa milik berdua saja. Yang lain hanya ngontrak.
"Boleh aku menginap semalam disini..Sepertinya hujan semakin deras.."Damian memerhatikan, Dan memang benar hujan semakin deras. Cuaca seperti ini sangat bahaya bagi pengendara.
"Baiklah, Tapi hanya satu malam Ken.. Tidak boleh lebih. Ipar saja bisa jadi maut, Apalagi teman..
"Yassalaaam.... orang ini. Iya iya..."Damian terkekeh, Pria itu merangkul Adiba masuk di ikuti oleh Kenzo yang menggerutu tak jelas disana.
.
.
.
TBC
semangat untuk berkarya kembali..
btul2 gk ad bonschap ny kah thor. satu bab az pn jdi. 😁
alfatihah untk suamiku