Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 22 Dia Sudah Meninggal
Rinjani, After Married (22)
Flashback
" Br3ngsek. Ada yang main-main denganku," Angga merasakan panas di sekujur badannya.
Padahal ia tidak minum minuman ber@lkohol.
" Biar aku bantu, Ga." Seorang perempuan datang dan langsung membantu Angga yang tampak kepayahan saat berjalan.
" Lepas," Angga berusaha mendorong namun,ia kalah tenaga apalagi kini seorang pria juga membantu wanita itu memapahnya entah kemana.
" Kirana ini pasti ulahmu kan? Apa yang kamu masukan pada minumanku?," geram Angga dengan suara yang parau.
Rasa itu semakin membuatnya tidak tahan . Apalagi kini ia bersentuhan dengan Kirana yang sedang membantunya berjalan.
" Aku hanya ingin menjadikan mu milikku. Aku tidak terima kamu memutuskan ku dan jalan dengan Tika. Aku tidak terima," Kirana geram karena ia jadi kalah saing dengan Tika.
"Ka_mu...."
Brukkk
Angga di hempasankan ke atas ranjang.
" Hari ini kamu milikku, Angga,"
Tiba-tiba kegaduhan terdengar di luar pintu sesaat setelah laki-laki yang membantu Kirana pergi.
Brakk
" Kakak!!," bersamaan dengan terbukanya pintu, seorang perempuan datang dan menarik Kirana.
" Jangan ganggu aku!!!,"
Kirana tidak bisa memberontak karena perempuan itu datang bersama beberapa laki-laki yang merupakan petugas hotel.
" Awas kau Citra!! Ternyata apa yang aku lakukan tidak cukup untuk membuatmu jera," ucapnya sebelum akhirnya kesadarannya menghilang.
Citra menutup mulut Kirana dengan sapu tangan yang ia beri obat.
" Bawa dia ke kamar yang sudah aku pesan,"
" Baik,"
" Kamu baik-baik saja?," tanya Citra pada Angga.
" Tolong..."
Angga mendorong Citra ke atas ranjang. Dan terjadilah...
Flashback end
" Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi. Tapi, keesokan harinya Alden datang dan membawaku pergi dari sana. Dia hanya mengatakan Citra menelponnya dan memintanya membawaku,"
Rinjani diam. Tapi, air matanya mengalir. Ini menyesakkan. Ternyata suaminya pernah melakukan hal itu dengan wanita lain walau tanpa kesadaran penuh.
" Apa yang harus aku lakukan sekarang?,"
" jangan pergi dariku. Aku mohon,"
" Tapi, ..."
" Al bilang, dia sedang kritis. Dia hanya ingin aku membesarkan anaknya," Angga tidak berani mengatakan anakku karena ia takut semakin menyakiti hati Rinjani.
Ia pun merasa tak pantas karena ia tak tahu apa-apa soal anak itu.
" Mas mau membawanya?,"
" Tidak akan tanpa persetujuan mu,"
Angga bukan egois. Ia tahu anak itu ada karena kesalahannya. Tapi, kini ia punya seorang istri yang harus ia jaga perasaannya. Ia tidak ingin masa depannya ikut hancur karena masa lalunya.
Rinjani terdiam. Ia pun bingung. Akhirnya ia hanya menangis.
" Sayang,maaf..," entah sudah berapa kali Angga minta maaf. Rinjani tak berhenti menangis membuatnya merasa bersalah.
" Bicaralah.. Jangan diam seperti ini," pinta Angga sambil memeluk Rinjani yang membelakanginya.
Sementara Rinjani hanya menangis. Rasanya sakit. Sekalipun itu terjadi sebelum pernikahan mereka terjadi.
" Kenapa tidak jujur dari awal kalau kamu sudah pernah melakukan itu. sengaja atau tidak kamu sudah melakukannya," lirih Rinjani.
Kecewanya Rinjani adalah karena Angga tidak pernah sekalipun mengungkit apa yang pernah terjadi.
" Maaf. Aku pikir tidak akan terjadi hal seperti ini.."
Semalaman Rinjani tidak bisa mengistirahatkan tubuhnya. Pikirannya kalut. Bahkan sampai shalat subuh pun ia masih terjaga.
Angga pun sama. Ia was-was jika istrinya akan pergi seandainya ia memejamkan matanya.
.
.
" Bun, kami akan langsung pulang," ucap Rinjani pada ibu mertuanya.
Saat pagi Rinjani dan Angga langsung meluncur ke rumah ibu mertuanya karena janji sarapan bersama.
" Tidak jadi menginap?," tanya Bunda Aisyah.
" Tidak. Jani di telpon konsumen katanya dia mau ngambil orderannya di percepat karena suatu hal,"
Bunda Aisyah manggut-manggut. Rinjani masih menjual hasil rajutannya.
" Ya, sudah." jawab Bunda Aisyah lesu.
" Jani ke kamar dulu ya, Bun,"
" Iya," Bunda Aisyah merasa ada yang berbeda dengan menantunya.
" Jani kenapa? Apa kamu semalam mengajaknya begadang?" delikan tajam menghunus Angga
" Maaf ." Angga tidak bisa menjelaskan alasan sebenarnya akhirnya ia hanya minta maaf.
terdengar desahan dari ibunya. "Bunda tahu kamu ingin segera memiliki keturunan. Tapi, pikirkan juga kesehatan Jani. Kamu tidak lihat ada kantung mata di mata istrimu?,"
Angga hanya menggaruk tengkuknya.
" Bunda bersyukur pernikahan kalian bisa bertahan sampai sekarang. Awalnya bunda ragu karena tahu kamu yang tidak mau menikah. Tolong jangan sakiti menantu bunda."
Deg
Tatapan bunda Aisyah membuat Angga semakin dilanda rasa bersalah.
Seandainya bunda tahu aku sudah menyakiti hatinya.
.
.
Perjalanan pulang di landa keheningan. Biasanya mereka akan membicarakan banyak hal tapi, kini hanya ada keheningan.
Rinjani bahkan sampai tertidur karena ia semalaman tidak tidur.
" Maaf. Tolong maafkan aku,"
Angga takut Rinjani meninggalkannya. Ia akui ia salah. Tapi, ia tidak sanggup jika harus kehilangan perempuan yang sangat ia cintai.
Rinjani masih tidur saat sampai di rumah. Akhirnya Angga membawanya dan menidurkan di kamar mereka.
Ceklek
Angga mengunci pintu kamar dan menyimpannya di tempat yang aman. Sebelum akhirnya ikut bergabung memejamkan mata.
...******...
Klek.. Klek... Klek...
Rinjani hanya menghembuskan nafas beratnya. Angga menguncinya di dalam kamar, lagi.
Kebiasaan jika mereka sedang bertengkar.
Aku takut kamu pergi meninggalkanku. Ucap Angga suatu hari saat Rinjani mempertanyakan alasannya.
Rinjani akhirnya hanya duduk di kursi dan melihat keluar jendela. Melihat Angga yang tertidur dengan pulas, ia tak tega membangunkannya.
" Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku sanggup membesarkan anak suamiku dan wanita lain?,"
Mendengar cerita tentang Citra, ia jadi iba. Di buang ayah kandungnya karena fitnah Kirana yang merupakan kakak tirinya dan berakhir di ju@l ibu tirinya pada orang tak dikenal hingga membuat ia berakhir di dunia malam karena tidak bisa berbuat apa-apa.
" Tapi, anak itu tidak bersalah."
Rinjani tidak tahu harus bagaimana. Hingga terdengar bunyi ponsel suaminya.
Rinjani melirik Angga yang tidak terusik sama sekali.
Klik
" Ga, Citra meninggal...."
Deg
" Innalilahi wa inna ilaihi Raji'un,"
" Jani???,"
" Mas Angga nya tidur. Nanti aku sampaikan,"
Alden bingung harus bicara apa.
" Bagaimana dengan anak itu?,"
" Hah ..." Terdengar desahan berat. " Dititipkan di panti asuhan. Keluarga Citra tidak ada yang mau mengurusnya. Jangankan mengurus, datang ke pemakaman saja tidak," Alden akhirnya menjelaskan keadaan disana.
Tapi, walaupun begitu, banyak yang membantu pemakaman Citra. Alden sendiri tidak mengenal mereka.
" Mas Angga tahu alamatnya?,"
" Aku sudah mengirimkannya. Tapi, sepertinya kalau kalian mau datang, datang saja ke panti. Nanti aku kirim alamatnya,"
Rinjani masih bimbang. Namun, ia sudah memikirkannya bahkan semalaman. Anak itu tidak bersalah.
" Mas, bangun. " Rinjani mengusap pipi Suaminya.
Perlahan Angga terbangun.
" Al bilang, Citra sudah meninggal."
Deg
Dia sudah meninggal?. Batin Angga.
.
.
TBC
dia mlah mau nrima ank dr wnita msa lalu suaminya,mau d adopsi pula....kl wnta lain,pst ga bkln mau...
drpd mkan hti tiap hri....
Luar biasa 😱😱😱
Lama ga up ternyata ceritanya 😨😨😨
pst bngung kl jd jani...mau nrima ank suaminya,tp blm ikhlas....mau nolak,kshn jg anknya...
Duuhhh....jani....
apa kbr tu hti????stlh khilangn,trs skian thn nunggu blm jg hmil....tba2 ada yg ngaku ank suaminya.....
😭😭😭....
stlh prgi ninggalin ank istrinya,status pun sngja d gntung.....dia bhgia dgn kluarga barunya,tp ank istriyg lain di biarkn mndrta....cckkk.....egois...
luki ssuai nmanya....bru jd duda,skrng dpt perawan....kpn mreka dktnya y????ko akoh ga tau.....
😁😁😁....
Ya...karma udh nyktin ank istri,smp anknya trauma buat mnikah....skrng tba2 nongol ngsih slmt...situ sehat???
msa tiap nkah,trs ga cntk lg bkln trs cerai....mau kwin cerai brp kli kl ky gt???pdhl kl udh ga cnta mh blng aja,ga ush alasn sgla.....kn jd kslll....
Smngt y jani sm angga,yg pnting mst sling jjur mlai skrng.....
krna obsesi,akhrnya rugi sndri kn tika....khlngn suami dn ank,sng mntan yg d kjar jg ga pduli.....
Jani udh maafin angga y???
mngkn angga bkln jlasin alasn dia ga mau pnya ank,biar jani ga slh phm lg..btw,jani mst jgain suamimu y...bnyk plakor yg mngintai....
udh mh d slahkn sm suaminya gra2 hmil,trs mlah khilangn bnrn....pst krna dia yg ga d inginkn,mkanya d ambil kmbli....
Sbr y jani...