Seorang wanita muda, meminta seorang pria yang tak di kenal nya untuk menikahinya. Namun siapa sangka permintaan nya pun di kabulkan saat melihat wanita tersebut di paksa menikah oleh kedua orang tua nya demi melunasi sebuah hutang.
Adela Anggita dan Raiz Hafid Faisal, pernikahan kedua nya terikat di atas sebuah kontrak pernikahan.
Apakah pernikahan kontrak tersebut akan membawa mereka pada pernikahan yang sesungguhnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menutupi Demi Kebaikan
Adela dan Raiz kini sudah duduk di kursi konferensi pers, diikuti oleh Anita. Kini posisi duduk Raiz berada diantara Adela dan Anita.
Adela yang sudah tampak pucat, dengan nafas yang sudah tak beraturan tetap terlihat seperti biasa menahan rasa sakit dan lemas.
Raiz menoleh ke arah kiri dimana Adela duduk di samping nya, tangan Raiz beralih memegang tangan Adela, sontak Adela segera menepis tangan Raiz.
"Kalau tak kuat kamu boleh mundur. " Ucap Raiz.
"Saya kuat. " Ucap Adela dengan bibir yang sudah bergetar.
"Kamu pucat, jangan sampai kenapa - napa. "
"Ini lebih penting dari pada penyakit saya, saya sudah terbiasa menahan rasa sakit."
Para Wartawan pun satu persatu menanyakan perihal masalah tentang kebenaran berita yang sedang jadi buah bibir.
Raiz pun meminta Para wartawan untuk tetap tenang dan akan menjawab satu persatu pertanyaan dari mereka.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, terima kasih untuk teman - teman wartawan yang sudah hadir di acara konferensi pers hari ini. Saya sebagai Bupati Pakis, saya minta maaf sebesar - besar nya atas masalah yang sedang menimpa pada Bupati Pakis. Masalah ini sebenarnya masalah pribadi yang seharusnya tidak sampai mencuat begini di kalangan luar. Tapi karena ada yang membuat berita ini bocor dan masyarakat pun bertanya - tanya, bahkan banyak negatif nya yang keluar dari mulut ke mulut. Untuk masalah ini kami bertiga hadir, semua ada berkumpul jadi satu disini dan akan menyelesaikan masalah ini sekarang juga. Disini ada Ibu Adela, mantan Ajudan saya serta Ibu Anita. " Ucap Raiz.
"Ceritakan Pak tentang kisah cinta segitiga Bapak, dan katanya orang ketiga itu adalah mantan Ajudan Bapak yang kini ada di samping Pak Raiz. " Ucap Salah satu wartawan.
"Saya akan jawab pertanyaan ini, Pertama tentang Photo pernikahan dan beberapa photo saya bersama Adela itu adalah benar. Memang beberapa photo itu saya sedang berada di tempat asal Adela, dan tentang pernikahan itu pun benar. " Ucap Raiz.
Suara riuh pun terjadi, dan Sony pun angkat bicara untuk memenangkan seisi ruangan.
"Bisa saya lanjutkan? " Ucap Raiz.
"Bisa Pak..lanjut." Ucap salah satu wartawan.
"Adela bukan lah orang ketiga, karena kami menikah sebelum dia menjadi Ajudan saya. Dan pernikahan kami resmi, bahkan status hubungan kami sudah usai lantas menikah dengan Ibu Anita. "
"Kenapa Ibu Adela bisa jadi Ajudan Bapak?" Tanya salah satu wartawan wanita.
"Saat menikah saya tidak memberitahu kalau saya ini Bupati, dia tahu saat kami sudah menikah dan dia kaget saat tahu SK turun itu menjadi Ajudan saya. Karena ketidak cocok an kami cerai. Dan saya menikah kembali dengan Ibu Anita. " Ucap Raiz.
"Jadi berita tentang orang ketiga itu tidak benar? "
"Iya, tidak ada orang ketiga. Kami berpisah secara sadar dan tanpa ada masalah. "
"Lantas bagaimana kabar tentang Ibu Anita yang kini sudah tidak lagi tinggal bersama? "
"pernikahan kami ada sedikit ketidak cocok an dan tidak bisa di lanjutkan. " Ucap Raiz.
"Ibu Adela, tolong jelaskan masalah kalau Ibu memeras dan menipu Pak Raiz, apakah itu benar? "
"Berita yang sekarang beredar adalah berita yang di jual oleh orang yang tidak bertanggung jawab. " Ucap Raiz sambil menatap Adela.
"Tolong Bu Adela jawab, maaf Pak Raiz kami ingin tahu dari mulut Ibu Adela sendiri." Ucap salah satu wartawan.
"Saya yang jawab juga sama saja, karena wanita yang sedang saya tatap ini wanita pertama saya, cinta pertama saya. Mungkin karena kita sama - sama tak saling terbuka, sampai dia tak tahu saya ini seorang Bupati. Mungkin dari sini kenapa kita bercerai selain banyak ketidak cocok an. Tapi dia wanita yang selalu mendukung saya, walau kita telah cerai. Dan Ibu Anita adalah wanita yang sekarang, pernikahan kami ini adalah karena perjodohan. "
Anita menatap ke arah Raiz dan seolah tak terima dengan pernyataan Raiz yang tidak sesuai kenyataan.
"Kami bercerai, karena kami tidak cocok. Karena di hati kami masih ada cinta lama yang tidak bisa kami lupakan. " Ucap Raiz.
"Mas kenapa bicara begitu? " Bisik Anita.
"Clear kan masalah nya, saya tidak mau jatuh karena masalah seperti ini. Saya hanya bisa jatuh dan tak menduduki jabatan lagi bila rakyat tak memilih saya bukan dengan cara seperti ini. Biar rakyat yang menilai cara kepemimpinan saya bukan menilai dari masalah pribadi yang nggak penting buat mereka. " Bisik Raiz.
"Baiklah, sekian dulu konferensi pers hari ini terima kasih." Ucap Raiz berdiri dan segera menarik tangan Adela.
Adela melepaskan tangan Raiz dan mengambil mix yang ada di atas meja.
"Saya disini akan meminta maaf atas semua berita ini. Saya pun minta maaf pada Ibu Anita atas ketidaknyamanan ini semua. Saya minta maaf sebesar - besar nya. Tolong, masalah ini Jangan di perpanjang lagi. Untuk siapa yang pertama menyebarluaskan berita itu, adalah orang terdekat saya dan itu photo lama yang kalian lihat seperti yang Pak Bupati tadi bicarakan. Dan jangan menganggap kalau Bupati kita pria yang hanya bisa menyakiti hati wanita. Pak Bupati kita ini adalah sosok suami yang paling penyayang, mungkin idaman buat para wanita, hanya saja kami tidak bisa melanjutkan lagi hubungan ini. Saya sebagai mantan istri hanya bisa mendukung karier nya dan untuk maju lagi ke pemilihan berikutnya. Mba Anita saya minta maaf sebesar - besar nya, beliau juga wanita yang baik. Hubungan kami pun baik. Terima kasih. " Ucap Adela segera meninggal kan meja konferensi pers lalu di susul oleh Raiz dan hanya Anita yang masih duduk diam sehingga para wartawan menyerbu Anita.
"Kenapa kamu bicara seperti itu? " Tanya Raiz.
"Karena saya mengikuti alur bicara Mas tadi, terima kasih sudah menutupi kejahatan saya." Jawab Adela.
"Kamu bukan orang jahat, kamu orang baik."
"Biar di luar mereka menatap saya orang baik tapi tidak dalam keluarga Mas, saya tetap orang jahat. "
Adela pun melanjutkan jalan nya namun Raiz menarik tangan Adela hingga tubuh Adela menabrak dada Raiz.
"Biarlah cerita kita di mulai lagi dari awal, biarlah saya sekarang yang akan menggantikan posisi Irfan untuk kamu selamanya. "
"Kata cerai masih baru, saya tidak mungkin untuk kembali. Rakyat akan tahu dimana saya adalah orang ketiga tapi Mas melindungi saya bukan lah orang ketiga. Bagaimana nanti nya? "
"Saya nggak peduli, selagi saya masih menjadi pemimpin yang benar, dan kamu harus ingat lagi saya akan tak jadi pemimpin lagi bila Rakyat tidak memilih saya lagi tapi bila Rakyat masih memimpin lagi berarti Rakyat masih suka atas kepemimpinan saya dan tidak peduli dengan urusan rumah tangga Pemimpin nya. "