*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
es kopi susu gula aren
Amel tampak sibuk, dengan acara grand opening yang di adakan di cafe hari ini, karena sedang dalam masa promo, tentunya banyak pengunjung yang datang, ingin mencoba merasakan kopi di cafe baru Amel
Di tengah ramai nya pengunjung,Juna dan Romi datang,membawakan sebuah karangan bunga, untuk merayakan grand opening cafe Amel,, Juna turun dari mobil dengan penuh karisma, memakai kemeja dan celana jeans,tak lupa Juna juga memakai kaca mata hitam membuat ketampanan Juna semakin terpancar
saat akan masuk ke cafe, Juna melihat papan nama yang bertuliskan
""Amelia cafe,, enjoy your life with the coffee""
dan disertai lukisan secangkir kopi dengan,foam berbentuk hati dan juga kupu-kupu berwarna biru hinggap di tepi cangkir yang berwarna hitam
"lukisan yang aneh,,sejak kapan kupu minum,kopi"gumam Juna
"si bos jangan salah,,bisa saja kopinya mengandung madu"celetuk Romi
"kopi pakai madu?!,makin aneh lagi Romi!!, gimana rasanya tu kopi campur madu,?"celetuk Juna
"rasanya nano nano"kekeh Romi
"hi,bro,,kirain lo gak dateng"sapa Lexi yang hari ini datang untuk membantu Amel
"sebenarnya gue males kesini,tapi nyokap maksa gue untuk datang kesini,"ucap Juna dengan raut wajah tak senang
"ya udah lo masuk Sana,,samperin tu calon bini lo"ujar Lexi
"ck,,rese banget lo"ujar Juna
lalu Juna masuk kedalam cafe,dia melihat sekeliling cafe,yang di dekor cukup unik, dengan berbagai lukisan di dinding,lalu Juna duduk di kursi,dan seorang staf Amel mendatangi Juna
"permisi mas,mau pesan apa,"tanya Santi staf cafe Amel
Namun belum sempat menjawab pertanyaan Santi,Amel menghampiri Juna
"Juna tolong bantuin gue,,kita kewalahan ni melayani pembeli"ucap Amel sambil memberikan celemek warna putih yang ada tulisan serta gambar yang sama seperti di papan nama tadi
"gak salah lo nyuruh gue,lo pikir gue apaan,gue ini CEO Suryanata Grup,lo suruh gue jadi pelayan,!"Juna merasa jengkel dengan Amel
"ya udah kalau lo gak mau,gue gak maksa kok"jawab Amel dengan wajah kesal
"biar saya saja non yang bantuin"ucap Romi
Romi segera memakai celemek,lalu segera membantu Amel
"terus ngapain dong gue bengong sendirian di sini kayak orang bego*,s!al bener gue"akhirnya dengan terpaksa Juna memakai celemek lalu ikut membantu Amel
"mbak Cindy,dia siapa kok gantengnya kayak lampu sorot menyilaukan mata"ucap Santi
"awas jangan liatin lama' ntar belekan,,dia calon suami Amel"jelas Cindy
"waah,,cocok banget,,mbak Amel nya cantik,sama itu mas ganteng, persis kayak pasangan di drama Korea"celetuk Santi
"kerja lo,, jangan nonton drama Mulu"celetuk Memet
"apaan sih Met,,sirik aja lo"ujar Santi
Ditengah kesibukannya, sesekali Amel menatap Juna, dengan senyum bahagia, karena akhirnya Juna mau ikut membantu melayani pembeli, bahkan Juna dengan senang hati mau diajak foto sama pelanggan yang terpesona dengan ketampanan Juna yang mirip Artis itu
"tadi bilang gak mau,, eeh sekarang malah dia yang paling heboh sendiri"Amel tersenyum lebar melihat tingkah Juna
"ngapain senyum senyum sendiri,, kesambet lo ya,"celetuk Ferdi yang baru datang ke cafe
"kak Ferdi,,ngagetin aja,,kenapa baru datang sekarang?"protes Amel
"sorry,,ada keadaan darurat di kantor"
sejak pak Chandra Kusuma meninggal, Ferdi lah yang meneruskan usaha keluarga Kusuma yang sudah turun temurun, perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan pabriknya sudah tersebar di pulau Jawa
Sedangkan perusahaan Juna, bergerak di bidang ekspor impor dan perusahaan Juna adalah perusahaan ekspor impor terbesar di seantero ibukota
"mama gak kesini,"tanya Ferdi
"ini kan urusan anak muda,mau ngapain mama kesini"ujar Amel
"ya juga sih,,gak mungkin juga mama bantuin
disini,,"timpal Ferdi
"tapi tenang aja,,gue udah ada pengganti,yang gantiin mama buat bantuin kita,"ujar Amel
"siapa"tanya Ferdi
"tu" Amel menunjuk ke arah Juna yang masih antusias melayani pelanggan
"hahaha,,gak nyangka gue,,kalau dia mau jadi pelayan cafe kayak gitu"Ferdi tak bisa menahan tawa
"tadinya dia juga gak mau,,sekarang malah dia yang paling semangat,kayak dia yang punya cafe ini"celetuk Amel
"tapi gue salut sama dia,,gak sia' punya calon adik ipar kayak dia"ujar Ferdi
"ya pastilah,, pilihan siapa dulu dong"
"iya adikku sayang,yang paling pinter"Ferdi mencubit pipi Amel
Selesai berbincang dengan kakaknya,Amel menghampiri Juna
"Juna lo istirahat dulu gih,kasihan banget lo,sampai keringetan gini"lalu Amel mengambil tissue,akan mengelap keringat Juna, tapi dengan cepat Juna menahan tangan Amel yang hampir menyentuh wajahnya Juna
"mau ngapain lo,,"ucap Juna dengan tatapan tajam
"mau lapin keringat kamu"kata Amel
"gak perlu,,gue bisa sendiri"lalu Juna mengambil tissue dari tangan Amel,dan mengelap keringatnya sendiri
"kalau lo mau istirahat,naik aja ke lantai atas"
"ok, nanti gue ke atas"sahut Juna
lalu Amel ke luar cafe,dan pergi ke suatu tempat untuk membeli makan siang
"Lexi Lo masuk aja gih,istirahat dulu,gue mau beli makanan dulu"ujar Amel pada Lexi yang membantu menyambut para pelanggan yang datang ke cafe di depan pintu
"ok,,ntar gue masuk"sahut Lexi
Tak berapa lama kemudian,Amel kembali ke cafe dan membeli banyak makanan dan camilan untuk semua orang yang membantu di cafe hari ini
"semuanya kita istirahat makan dulu"Amel memanggil semua orang,tapi Amel tak melihat Juna di lantai bawah
"apa dia di atas"gumam Amel
Lalu Amel manuju lantai atas dan benar saja Juna sedang rebahan di sofa sambil memainkan ponselnya,
"Juna,ni gue bawain makanan buat lo"kata Amel
"lo taruh aja di meja,nanti gue makan" Juna seolah tak menghiraukan Amel
"ya udah,gue turun dulu,"kata Amel
"heeem"ucap Juna singkat
setelah Amel turun Juna membuka bungkusan yang dibawa Amel dan bungkusan itu berisikan,nasi plus bebek goreng, serta satu cup es kopi susu gula aren
lalu Juna mencicipi satu persatu, kemudian melihat kotak nasi yang ada tulisan,
'bebek goreng pak haji Ahmad'
"pantesan rasanya gak asing,kok dia tau gue suka makan ini,dan es ini juga,ini minuman favorit gue,dari mana dia tahu, sedangkan mama aja gak tahu gue suka semua ini"gumam Juna sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
"bodho amat,yang penting gue kenyang"lalu Juna menyantap makanan itu dengan lahap
Waktu menunjukkan pukul jam 8 malam,dan Amel memilih menutup cafenya lebih awal
"semuanya terimakasih ya untuk hari ini,kita lanjutkan besok"ucap Amel
"Romi Juna mana?"Amel bertanya
"dari jam istirahat tadi si bos gak kelihatan non"ujar Romi
"ya udah, gue liat di atas dulu"ucap Amel
Amel menuju ruang kerjanya dan melihat Juna sedang terlelap di sofa,lalu mendekati Juna,cukup lama Amel menatap Juna, kemudian Amel mendekati wajah Juna dan ingin menyentuh pipi Juna
"lo mau ngapain,,"ujar Juna sambil memegang tangan Amel
"gue cuma mau bangunin lo, sekarang sudah waktunya pulang,Romi nungguin lo dibawah"
"ya udah gue pulang dulu"
"Juna makasih udah bantuin gue, maaf udah nyusahin lo hari ini"ucap Amel
"gak perlu minta maaf,gue juga terimakasih,untuk makanan sama esnya"lalu Juna beranjak pergi meninggalkan Amel
Amel termangu menatap punggung Juna
"apakah aku bisa memilikimu suatu saat nanti"gumam Amel dalam hati
lalu dia melangkah mendekati dinding,dan membuka lukisan yang di tutupi dengan kain
Lukisan wajah seorang laki-laki, memakai seragam putih abu-abu,yang sedang berdiri,dan bersandar pada tiang,serta memasukan tangan pada saku celananya,sambil tersenyum manis
"hi,,Juna" kata Amel sembari menatap, lukisan itu dengan tatapan penuh cinta
~£Q~