Kaiya Agata_ Sosok gadis pendiam dan misterius
Rahasia yang ia simpan dalam-dalam dan menghilangnya selama tiga tahun ini membuat persahabatannya renggang.
Belum lagi ia harus menghadapi Ginran, pria yang dulu mencintainya namun sekarang berubah dingin karena salah paham. Ginran selalu menuntut penjelasan yang tidak bisa dikatakan oleh Kaiya.
Apa sebenarnya alasan dibalik menghilangnya Kaiya selama tiga tahun ini dan akankah kesalapahaman di antara mereka berakhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Kaiya lo kemana aja sih dari tadi? Gue sama Tita cariin tahu nggak." celetuk Lory ketika Kaiya masuk ke dalam kelas dan duduk di sebelahnya. Kaiya sendiri belum membalas pertanyaan Lory. Ia hanya tersenyum tipis melihat ekspresi sebal Lory.
"Maaf." ucapnya kemudian. Hanya itu yang bisa dia bilang. Lory menarik nafas panjang. Baru sekarang ia berteman dengan gadis pendiam dan suka menyendiri seperti Kaiya ini.
Herannya, dia masih bertahan sampai sekarang. Padahal kalau di hitung-hitung, sudah berulang kali Kaiya bersikap tidak peduli dan sibuk sendiri dengan dunianya. Entahlah. Lory hanya bisa pasrah. Biar bagaimanapun dia memang senang berteman dengan gadis itu, terlepas dari semua sikapnya yang terkadang menurut Lory aneh. Terlalu pendiam, terlalu misterius dan penyendiri.
"Oh ya, gue sama Tita udah dapat siapa yang bakal kita undang buat tampil di festival nanti." seru Lory antusias.
"Siapa?" Kaiya bertanya, ingin tahu siapa orang itu. Meski tidak benar-benar ingin tahu. Ia bertanya agar Lory tidak cemberut karena merasa dicuekin. Kasian juga setiap hari hanya cewek itu yang ngomong terus sedangkan dia hanya mengangguk atau tersenyum.
"Lo pernah dengar nama Nauroz Gintama nggak?"
Nama yang di sebut Lory sontak membuat Kaiya menatap gadis itu. Bagaimana mungkin ia tidak kenal nama itu? Tangannya saling meremas. Tiba-tiba ia merasa sedih tapi mati-matian ia tutupi dari Lory. Cewek itu tidak boleh tahu dan menyadari perubahan di raut wajahnya. Untuk bersikap biasa, Kaiya berusaha untuk tersenyum.
"Nauroz Gintama itu salah satu pianis terbaik dari Indonesia yang pernah dapat rekor muri di Turki. Pada masanya, ia sangat terkenal. Tiga tahun lalu dia bahkan lebih populer dari artis-artis Indo." Lory bercerita dengan semangat. Lalu wajahnya berubah muram.
"Tapi berita buruknya adalah, gue dan Tita nggak tahu harus cari info keberadaannya di mana. Sudah lebih dari tiga tahun ini Nauroz menghilang. Orang-orang bingung. Tapi alasan menghilangnya nggak ada yang tahu. Gosip yang beredar bilang, kemungkinan dia mati ditabrak, atau ada orang yang membunuhnya tapi belum dapat jenasahnya sampai sekarang."
Kaiya tercengang. Gosip darimana itu? Asal sekali.
"Ahh ... Kenapa gue bisa lupa sih." Lory mengacak-acak rambutnya kesal lalu merutuki dirinya sendiri. Saking asyiknya berbincang dengan Tita tentang Nauroz, mereka sampai lupa bahwa pria yang akan mereka minta untuk tampil di festival nanti telah menghilang bagai di telan bumi.
"Eh, tapi Kabar terakhirnya adalah sekitar tiga tahun lalu Nauroz terlihat oleh wartawan berada di bandara dan menghilang sampai sekarang. Ya ampun Lory. Dasar bodoh. Kenapa bisa nggak ingat sih." begitu banyak gosip yang beredar tentang menghilangnya Nauroz, kakak kandung dari Kaiya. Namun dari semua gosip yang Kaiya dengar, yang paling masuk akal adalah kalimat kalimat terakhir Lory
"Gue harus hubungin Tita secepatnya. Kita harus mengganti orang. Lo mau ikut?" tanya Lory yang kini berdiri siap-siap keluar dari ruangan itu. Mumpung belum ada dosen.
Kaiya menggeleng.
"Ya sudah, kalo gitu gue keluar sebentar." setelah mengatakan itu Lory langsung pergi. Meninggalkan Kaiya yang terlarut dalam lamunannya.
Nama yang disebutkan oleh Lory tadi sudah lama sekali tidak ia dengar. Kira-kira bagaimana keadaan pria itu sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Jujur Kaiya rindu, tapi ia terlalu takut untuk bertemu. Gadis itu lalu mendesah berat. Tak lama sesudah itu dosen yang akan mengajar harmoni musik masuk. Ruangan kelas yang tadinya riuh berubah hening.
kl kyk ginran naomi apalagi jiro, mereka kyk bukan teman, tp org lain yg hanya melihat "luar"nya saja
2. teman d LN