NovelToon NovelToon
Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Antagonist Kesayangan Putra Mahkota

Status: tamat
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Salvador

Hera membaca novel Fantasi yang tengah trending berjudul "Love for Ressa", novel klasik tentang Dante, seorang Duke muda yang mengejar cinta seorang gadis bernama Ressa.

Tentunya kisah ini dilengkapi oleh antagonis, Pangeran Mahkota kerajaan juga menyukai Ressa, padahal ia telah bertunangan dengan gadis bernama Thea, membuat Thea selalu berusaha menyakiti Ressa karena merebut atensi tunangannya. Tentunya Altair, Sang Putra Mahkota tak terima saat Anthea menyakiti Ressa bahkan meracuninya, Ia menyiksa tunangannya habis-habisan hingga meregang nyawa.

Bagi Hera yang telah membaca ratusan novel dengan alur seperti itu, tanggapannya tentu biasa saja, sudah takdir antagonis menderita dan fl bahagia.

Ya, biasa saja sampai ketika Hera membuka mata ia terbangun di tubuh Anthea yang masih Bayi, BAYANGKAN BAYI?!

Ia mencoba bersikap tenang, menghindari kematiannya, tapi kenapa sikap Putra Mahkota tak seperti di novel dan terus mengejarnya???

note: cari cowo bucin mampus? langsung baca aja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

...****************...

Pagi ini dimulai dengan datangnya pelayan pribadi Ratu Valery menemui Bi Mela, meminta Anthea agar menuju kediaman Ratu di sayap kiri istana untuk sarapan bersama.

Sinar mentari menyusup lembut melalui jendela-jendela kaca berwarna di kediaman megah Ratu Valery. Aroma segar mawar putih yang menghiasi meja panjang berbaur dengan harum teh melati, menciptakan suasana hangat dan elegan.

Di salah satu ujung meja, Ratu Valery, seorang wanita berambut perak yang tersusun rapi dan wajah yang memancarkan wibawa, duduk dengan anggun mengenakan gaun biru muda bersulam benang emas. Di depannya, Putri Anthea, dengan rambut cokelatnya  yang dibiarkan terurai, tampak cantik dalam gaun berwarna krem.

Selesai menikmati sarapan, kedua perempuan berbeda usia itu menyantap dessert sebagai hidangan penutup.

Ratu Valery mengangkat cangkir teh porselennya, menatap Anthea dengan sepasang mata biru yang tajam namun ramah. “Anthea, sayang, kau tampak lebih tenang hari ini. Bagaimana kabar hatimu setelah pesta pertunangan semalam?” suaranya lembut, setiap kata seolah dibalut perhatian meski tak terlihat emosi berlebih.

“Semuanya, baik-baik saja, Ratu.” Anthea tersenyum tipis, matanya menerawang sesaat ke arah taman di luar jendela.

Menjadi salah satu orang yang dekat dengan Ratu di istana ini tentu menjadi keistimewaan bagi Anthea, bahkan dulu Ratu Valery membujuknya dengan lembut agar hubungannya dengan Altair di lanjutkan.

Pandangan Ratu Valery  menelusuri wajah putri itu dengan sorot penuh perhatian. “Begitu banyak harapan dan beban yang ditumpukan padamu sejak kecil, bukan? Aku tau, kau adalah gadis yang cerdas, Anthea. Kau telah menjalani semuanya dengan keberanian yang tak bisa disangkal. Altair beruntung memilihmu.”

Sejak kecil Anthea harus menyiapkan diri sebagai Ratu masa depan, pelajaran yang ia dapat tentu lebih dari gadis bangsawan seusianya. Beruntungnya, Anthea yang cepat tanggap melewati semuanya dengan mudah.

Bukan satu dua orang yang memuji kepintaran gadis itu. Menurut Anthea, hanya karena sedikit kelebihannya itu bukan berarti ia dapat menerima pujian berlebihan.

Bukannya Anthea tak bersyukur. Hanya saja, semakin banyak orang yang memujinya semakin tinggi pula ekspektasi orang-orang. Sedangkan Anthea tidak sesempurna itu.

Anthea tersenyum lebih hangat, “Kadang aku bertanya, apakah kita memilih nasib ini atau justru nasib yang memilih kita?”

Tak pernah terpikir sebelumnya ia akan terdampar di novel ini, terbangun di tubuh Putri Duke Millard, meninggalkan dunia nyatanya. Anthea selalu bertanya, kenapa ia yang mengalaminya? Mengapa ia yang bernasib seperti ini?

Ratu Valery tertawa kecil, halus seperti nada piano pertama dari sebuah simfoni. “Pertanyaan yang bijak, Anthea. Jawaban itu mungkin hanya akan kau temukan seiring waktu. Tetapi ingatlah, setiap keputusan yang kau buat, bahkan yang tampak kecil sekalipun, tetap membentuk dirimu.”

Hening sejenak melingkupi mereka, sebelum Ratu Valery menambahkan, suaranya lebih lembut, “Namun, jangan lupa, kau tak sendirian. Kau punya aku, Altair, dan sekian banyak yang menyayangimu, meskipun perhatian mereka mungkin tampak samar.”

Anthea menatap sang ratu dengan mata yang berkilat syukur, ucapan Ratu Valery cukup membantu menenangkan hatinya. Sarapan itu, meski sederhana, menguatkan hatinya untuk menghadapi hari-hari ke depan.

***

“Apalagi yang Anthea butuhkan?” Tanya Altair menatap tunangannya.

Setelah satu minggu pertunangan mereka, hari ini Altair mengunjungi kediaman Millard, berniat menemani Anthea membeli barang-barang gadis itu sebelum ke akademi.

Rencana awal Anthea pergi bersama Ares gagal karena kakaknya itu memiliki jadwal melatih prajurit di istana yang tak bisa ditinggal. Ares memang memimpin salah satu divisi prajurit kerajaan.

“Aku ingin membeli beberapa gaun di butik Dabi, milik Countess Helena,”

Sudah beberapa toko yang mereka kunjungi. Sebenarnya Anthea sedikit tak nyaman, pergi bersama Altair ia harus sabar menjadi pusat perhatian dan penghormatan orang-orang karena datangnya anggota kerajaan langsung ke toko mereka.

Tiba di butik yang Anthea maksud, mereka di sambut hangat oleh pemiliknya langsung, Countess Helena, salah satu bangsawan terkenal di ibu kota.

“Suatu kehormatan bagi saya kedatangan Yang Mulia Putra Mahkota dan Putri Mahkota, Sang Matahari Kerajaan,” Salamnya, Anthea dan Altair mengangguk tanda menerima salam itu.

Tanpa banyak basa-basi, Anthea langsung saja memilih gaun yang ia sukai di temani langsung oleh Countess Helena. Butik Dabi merupakan salah satu butik yang terkenal akan gaun dan perhiasannya di kalangan bangsawan.

“Perhiasan seperti apa yang Tuan Putri cari?” Tanya Countess Helena setelah Anthea selesai memilih gaunnya.

Anthea memperhatikan beberapa perhiasan yang terpajang di sana, matanya menatap penuh tertarik pada sebuah kalung Ruby biru, tapi sekarang Anthea rasa tidak membutuhkannya, ia hanya berniat membeli aksesori kecil.

“Aku ingin cincin dari emas putih, apa ada?” Tanya Anthea tersenyum lembut.

“Tentu, Putri. Di sebelah sini,” Countess Helena menuntunnya ke arah lain.

Altair sendiri yang sedari tadi duduk menunggu memperhatikan gadisnya beranjak, menuju Kalung Ruby yang tadi dihampiri Anthea, warna biru indah kesukaan Anthea, pasti cocok jika dipakai gadisnya, pikir Altair.

“Apa ada yang Anda butuhkan, Pangeran?” Tanya pelayan Butik Dabi dengan sigap.

“Aku beli ini,” Altair menunjuk Kalung Ruby biru itu, “Dan semua ini, kirimkan semuanya ke kediaman Duke Millard.”

Tak hanya kalung Ruby itu, Altair membeli semua perhiasan yang tadi di tatap oleh Anthea lebih dari 3 detik.

Dan seperti kebiasaannya selama ini, Altair jarang memberikan barang langsung pada Anthea, ia lebih memilih mengirim langsung ke kediaman Duke Millard untuk gadis itu.

***

“Tolong buatkan teh hijau untuk Pangeran, Bibi.” Seru Anthea, Bi Mela segera melaksanakan titah sang majikan.

Sepulang dari butik Dabi, toko terakhir yang Anthea kunjungi, Altair mampir ke Mansion Millard, sekedar ingin menghabiskan waktu dengan tunangannya.

“Ada yang ingin Pangeran bicarakan?”

“Pangeran?” Tanya Altair terasa ganjal akan panggilan itu.

Ada beberapa pelayan di belakang mereka, berjaga-jaga apabila majikannya membutuhkan sesuatu di ruang tamu mansion ini. Sadar karena keberadaan mereka  Anthea berbicara formal, Altair mengusir mereka semua.

“Kalian semua pergilah, tinggalkan Aku dan Putri Anthea berdua.” Ujarnya, tanpa banyak kata para pelayan kediaman Millard itu menurut.

Anthea membiarkan, lalu kembali bertanya, “Jadi, ada apa?”

“Apa perlu alasan aku berada di rumah tunanganku?” Tanya balik Altair.

“Tentu tidak, Altair. Hanya saja kau menganggu waktu belajarku,” Ujar Anthea.

“Memangnya ada kelas di hari libur ini?”

Anthea menggeleng, “Aku ingin belajar untuk tes akademi nanti,”

Walau pada dasarnya hasil tes itu tak terlalu berguna, semua bangsawan sudah pasti di terima. Namun, tentu ada beberapa peserta yang nilainya terbaik nanti, juga berguna untuk pembagian kelas.

Altair terkekeh kecil, “Untuk apa belajar? Anthea-ku kan sudah cerdas,” Ujarnya.

Anthea-ku? Anthea berdehem ketika mendengar sebutan yang baru ia dengar itu.

“Aku tidak ingin mempermalukan nama ayah,” title Millard yang ia sandang tentu membuat Anthea menjaga setiap sikapnya.

Altair menyesap teh yang baru di sajikan Bi Mela, lalu bersuara kembali, “Aku rasa Duke Ervand tidak akan memaksamu untuk menjadi yang terbaik, Anthea.”

Anthea tau itu, bahkan mungkin ayahnya itu tak ingin Anthea produktif, atau terlalu sibuk akan suatu kegiatan berat. Hanya berdiam diri di mansion lalu mendapat lamaran dari Pangeran, seperti yang telah terjadi.

“Mau belajar bersama?” Tanya Altair tiba-tiba.

“Kau tidak sibuk?”

Laki-laki itu menggeleng, “Aku pernah melewati tes akademi, setidaknya bisa membantumu memberi kisi-kisi,”.

Ah, benar juga. Batin Anthea.

Ia mengangguk, “Baiklah, ayo ke perpustakaan.”

Dan sore itu keduanya menghabiskan waktu di perpustakaan kediaman Millard, Anthea yang belajar dan Altair yang dengan sabar mengajari gadisnya.

***

tbc

jangan lupa likenya♡

1
Anisa Muliana
seru ceritanya thor..😊
sansan
terlalu kaku Athena.. nanti kalau altair lelah dan menjauh.. pasti bakalan nyesel dia..
YMFgaming
infokan komik seru genre romantis
fitriani
bikin deg2an.... takut.... khawatir... ini gmn ini.... 😱😱😱😱😱
fitriani
waduh jgn bilang bi mila jadi pengkhianat y.....
fitriani
nah kan alaric dpt jatah kan dr kakaknya krn salah ngomong😂😂😂😂😂😂
fitriani
ternyata kematian raja dan ratu tetap terjadi....
fitriani
maksud altair baik tapi caranya salah dy pgn anthea gak ninggalin dy tapi caranya knp harus gitu???? 🤔🤔🤔🤔🤔
fitriani
owh jadi gitu toh cerita lengkapnya makanya dante blg altair itu iblis krn bunuh org padahal itu dilakukan altair demi menghidupkan kembali anthea dan makanya di kehidupan skr altair jagain bgt anthea dan gak mau dekat2 sama wanita lain krn dy takut alur hidupnya akan sama kyk kehidupan pertamanya..... rumit juga ternyata kisah mereka
fitriani
apakah sebenarnya altair juga mengalami kehidupan kedua makanya skr dy menjaga bgt anthea krn rasa bersalah dy di kehidupan yg lalu....
fitriani
fix anthea dan dante mengalami kehidupan kedua.... pasti istri yg dimaksud dante adalah ressa
fitriani
nah kan endingnya anthea diculik lagi😏😏😏lagian badung sih disuruh bawa pengawal gak mau kl udah kyk gini kan jadi ngerepotin semua org....
fitriani
semoga kl anthea masuk k stand ramalan itu hasil ramalannya bkn hal yg jelek2 krn kl hasil ramalannya jelek malah bikin anthea makin down
fitriani
elena salah lawan😂😂lagian altair dilawan yg ada dy yg habis sama altair
fitriani
amit2 punya sodara kyk si elena dgn gak taw malunya minta tukeran pasangan😡😡😡😡😡situ waras gak cuma anak selir aja belagu amat pantas aja isaac dan khaleed gak suka sama elena krn sikap dan sifatnya gak ada indah2nya😡😡😡😡😡😡😡
fitriani
ternyata yg bibit pelakor bukan ressa tapi sodara anthea sendiri si elena😏😏😏😏😏
fitriani
sebenarnya anthea tuh dr dulu suka sama altair cuma takut aja alur dinovel terjadi makanya dy mencoba ngasih batasan padahal banyak kejadian yg udah berubah dr alur novelnya....
fitriani
astaga ngeri bgt kelakuan altair di versi novelnya terutama pas dy sengaja bikin anthea keguguran😏😏😏😏😏😏
fitriani
kasihan anthea disiksa gitu....
fitriani
siapa dalang dari penyerangan terhadap rombongan anthea???? ko rasanya janggal y🤔🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!