Kesabaran Ku Membawa Cinta

" Aku tidak ada apa-apa, Fin, Yaya, aku hanya lagi malas mau ngomong saja." Jawab Wiyah jujur. Karena Wiyah lagi malas untuk berbicara banyak hari ini. Apalagi pikirannya tertuju pada satu, yaitu bagaimana caranya ia merebut perasaan suaminya Fazar. Memikirkan itu membuat Wiyah kepalanya terasa sakit dan Wiyah ingin memilih mundur tapi Wiyah mengikat kalau perjuangannya baru saja di mulai.

" Apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dari kami." Tanya Yaya dengan selidik membuat Wiyah menggeleng.

" Ngga ada Yaya." Jawab Wiyah meyakinkan kedua sahabatnya itu agar percaya dengan perkataannya. Walaupun pertanyaan Yaya benar adanya.

Sedangkan Fina dan Yaya tidak bertanya lagi. Walaupun keduanya begitu sangat yakin kalau Wiyah sedang menyembunyikan sesuatu dari mereka berdua.

" Aku yakin Wiyah, kamu menyembunyikan sesuatu dari kami. Kamu tidak mau bercerita kepada kami karena kamu tidak mau masalah yang sekarang kamu hadapi sampai diketahui oleh orang." Batin Fina yang masih menatap sahabatnya itu. Fina sudah mengenal Wiyah dari kecil. Jadi Fina tahu kalau sahabatnya itu pasti memiliki masalah.

Jika dulu saat kedua orang tuannya masih bersama maka Wiyah begitu sering menceritakan masalahnya, tapi berbeda dengan yang sekarang. Wiyah akan memendam masalahnya sendiri tanpa bercerita kepada orang lain walaupun itu sahabatnya sendiri.

" Maafkan aku Yaya, Fina. Aku menyembunyikan hal sebesar ini dari kalian. Tapi setelah aku siap maka aku akan memberitahukan kalian kalau aku sudah menikah." Batin Wiyah sambil menatap kedua sahabatnya itu.

🌼🌼🌼🌼🌼

Setelah berkumpul bersama. Kini, Wiyah Fina dan Yaya pulang bersama. Karena Yaya sendiri yang meminta mereka untuk pulang bersama dengannya.

Sebenarnya Fina maupun Wiyah menolak. tapi karena di paksa oleh Yaya membuat keduanya terpaksa mau ikut untuk pulang bersama dengan Yaya. Soal motornya Fina, itu semua sudah di atur oleh Yaya. Karena Yaya juga bukan orang sembarangan.

Yaya mengantarkan Wiyah ke jalan di mana Fina menjemput Wiyah selama beberapa hari ini. Sebenarnya Fina merasa curiga, tapi Fina tidak mau bertanya lagi. Biarlah waktu yang menjawab pertanyaannya selama beberapa hari ini yang selalu menanyakan apa yang Wiyah sembunyikan dari mereka. Apalagi tidak seperti biasanya kalau Wiyah singgah ketempat itu setiap hari

Sesampainya di rumah suaminya. Wiyah melangkah masuk kedalam kamarnya. Saat tadi Wiyah tadi datang, Wiyah di sambut oleh mbak Fika yang sedang bersih-bersih seperti biasa.

Wiyah membersihkan tubuhnya terlebih dahulu barulah ia memberikan tubuhnya di atas kasur. Wiyah bisa melihat kalau jam menunjukkan pukul dua siang.

" Apa yang aku harus lakukan." Gumam Wiyah. Sebenarnya jam segini waktunya Wiyah bergulat dengan tugas dari dosennya, tapi karena dosennya tidak datang. Terpaksa mereka harus pulang tanpa melakukan pelajaran apapun.

Saat Wiyah sedang terdiam. Lama kelamaan matanya mulai tertutup dan kini ia telah tidur dengan posisi terlentang, sedangkan kakinya berada di luar ranjang. Rambut panjangnya yang belum di ikat membuat sedikit berhamburan dan menutupi wajah Wiyah dan hal itu membuatnya terlihat cantik saat tidur seperti saat ini, Wiyah tidur begitu sangat tenangnya.

🌼🌼🌼🌼🌼

Menit jam terus berputar, tidak terasa sudah sore saja dan waktu hampir magrib. Wiyah yang dari tadi tidur perlahan-lahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat yaitu langit-langit kamarnya.

Hal pertama yang Wiyah cari yaitu ponsel. Karena Wiyah harus melihat jam berapa sekarang, mengingat ia tidur terlalu lama.

" Astaghfirullahaladzim, aku tidur terlalu lama, sampai lupa kalau aku belum sholat ashar dan sekarang hampir masuk solat magrib." Ucap Wiyah terkejut saat melihat jam di ponselnya yang menunjukkan kalau sebentar lagi akan memasuki solat magrib.

Wiyah menyadari kalau waktunya tidak lama lagi, karena sebentar lagi akan masuk sholat magrib, Segera turun dari ranjangnya, dengan langkah cepat Wiyah melangkah masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya setelah itu ia akan melakukan sholat ashar yang sudah ia lewatkan. Barulah Wiyah sholat maghrib.

🌼🌼🌼🌼🌼

Fazar membaringkan tubuhnya di atas kasur. Karena sekarang Fazar bersama dengan sekertarisnya Zain sedang berada di hotel. Rencananya keduanya akan menginap malam ini di kota B.

Fazar merasa kurang enak badan, karena perutnya terasa sakit. Apa mungkin karena tadi pagi ia tidak sarapan dan baru makan setelah jam siang.

Karena merasa tidak nyaman membuat Fazar bangun dari tidurnya lalu menelfon sekertarisnya Zain.

" Zain pergilah kekamar ku." Suruh Fazar.

" Baik tuan, aku akan kesana." Jawab Zain di seberang sana.

Setelah menelfon sekertarisnya Fazar menyimpan ponselnya kembali. Tidak memerlukan waktu lama, Zain masuk kedalam kamar Fazar dan Zain bisa melihat kalau Fazar yang sedang terbaring di atas kasur.

Fazar yang melihat Zain bagun dari tidurnya lalu menyadarkan punggungnya." Pesankan aku teh hangat, dan juga minyak gosok. Aku merasa kalau perutku sedang tidak enak." Suruh Fazar yang mendapatkan anggukan dari Zain.

" Baik tuan. Apakah aku perlu menelfon dokter tuan, untuk memeriksa kondisi anda." Tanya Zain sopan membuat Fazar menggeleng.

" Tidak usah Zain, ini hanya sakit biasa, karena aku tadi lupa dengan sarapan pagiku. Mungkin dengan meminum obat dan juga teh hangat aku akan bagikan." Tolak Fazar membuat Zain mengangguk.

Setelah mendengar jawaban dari Fazar, Zain melangkah keluar dari ruangan untuk memesan pesanan dari Fazar.

Tidak membutuhkan waktu lama Zain telah kembali kedalam kamar Fazar sambil membawa pesanan Fazar tadi.