Menikah secara tiba-tiba dengan Dean membuat Ara memasuki babak baru kehidupannya.
Pernikahan yang awalnya ia kira akan membawanya keluar dari neraka penderitaan, namun, tak disangka ia malah memasuki neraka baru. Neraka yang diciptakan oleh Dean, suaminya yang ternyata sangat membencinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? apakah Ara dapat menyelamatkan pernikahannya atau menyerah dengan perlakuan Dean?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Unaiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Di kantornya, Dean sedang metatap tajam gambar yang baru saja dikirimkan oleh orang kepercayaannya.
"Sudah dua kali," gumam Dean. Ia masih menatap tajam foto yang menampilkan Ara turun dari mobil sambil tersenyum ke arah Bimo sang pengemudi
"Apa maksud perempuan itu mendekati Bimo?" tanya Dean sambil melihat ke arah Bima yang sejak tadi berdiri di dekatnya.
"saya masih menyelidikinya Pak," jawab Bima. Laki-laki itu kemudian menunduk, pamit keluar untuk melanjutkan penyelidikan.
Sudah sejak mengetahui perihal perjodohannya dengan Ara, Dean mulai menyelidiki Ara, namun sampai sekarang ia masih belum bisa mendapatkan informasi apa-pun tentang perempuan itu.
Seperti terlihat sangat normal padahal Dean sangat yakin Ara pasti menyembunyikan sesuatu.
***
Sementara di tempat lain Rio beserta ke dua orang tuanya sedang membahas tentang perusahaan, orang-orang yang terlibat dalam masalah penggelapan uang perusahaan yang dilakukan oleh Heru juga sudah dijebloskan ke dalam penjara.
Rio menatap kedua orang tuanya lalu manatap Evelyn yang duduk di sampingnya sambil bermain ponsel.
"apa kalian tidak ada niatan untuk berterima kasih kepada Ara?" Pertanyaan dari Rio membuat tiga orang yang dimaksud menoleh ke arahnya.
"atau setidaknya meminta maaf?" tambah Rio, ia memainkan ponselnya ditangannya, memutar-mutar benda pipih itu di atas jari telunjuknya layaknya bola basket.
"maksud kakak apa?" Evelyn menanggapi, ia menatap Rio melalui sudut matanya.
"maksud kaka adalah, apa kamu, mama, papa, kita semua, tidak akan berterima kasih kepada Ara? Dan meminta maaf untuk semua omong kosong yang kalian ucapkan kemaren untuk menekan dia agar Dean mau membantu keluarga kita!" Ucap Rio menggebu.
"kenapa harus? Itu sudah tugasnya untuk membantu keluarga," ucap sang Mama dengan nada remeh.
Rio menaikkan sebelah alisnya mendengar kalimat sama Mama, emosinya semakin menggebu.
"keluarga?" tanya Rio jengkel
"apa kalian pernah menganggap Ara bagian dari keluarga ini? Sebenarnya aku tidak mengerti, kenapa kalian memperlakukan Ara seperti itu, kenapa kalian membenci Ara, apa kalian lupa siapa yang membawa Ara masuk ke dalam keluarga ini? Ara lahir dari kesalahan orang-orang dewasa yang tidak bertanggung jawab, bukan Ara yang memilih untuk lahir, tapi dia harus menanggung segala kesalah itu," Cecar Rio menatap tajam ke arah sang Papa.
Papa menatap Rio dengan tatapan datar, dari dulu Rio memang selalu membela Ara, bahkan kadang bertengkar dengan Evelyn atau melawan kepada kedua orang tuanya jika ia merasa Ara diperlakukan tidak adil.
"tutup mulut kamu Rio!" Ucap sang Papa, beliau terlihat marah dengan ucapan Rio.
Rio terlihat menyeringai, Mengambil map yang terletak di atas meja, kemudian ia membuka map itu dan berjalan ke arah Papanya yang duduk bersandar di atas ranjang rumah sakit.
Rio melempar map itu di atas kaki sang Papa, laki-laki paruh baya itu pun mengambil map biru tersebut dan membuka isinya, seketika matanya langsung melotot, ia menatap Rio dengan rahang bergemelatuk.
"apa Papa kira, aku tidak akan tau bahwa Papa menikahkan Ara dengan Dean dengan ditukar dengan kepemilikan sebuah gedung hotel?" Rio berdiri sambil bersandar di dinding dekat jendela di samping ranjang, ia menatap sang Papa dengan tajam.
Sedangkan yang ditatap hanya diam, begitu pula sang Mama yang sepertinya juga terlibat.
"Rio! Jaga bicara kamu!" ucap sang Mama memperingati Rio.
Map biru tersebut Rio temukan saat mencari dokumen-dokumen penting perusahaan di dalam berangkas sang Papa, tidak disangka ia malah menemukan dokumen perjanjian dan dokumen serah terima kepemilikan sebuah hotel.
Surat perjanjian yang berisi tentang pernikahan Ara dengan imbalan sebuah gedung hotel. Setelah menemukan dokumen tersebut Rio memang bermaksud langsung mencerca sang Papa namun, bertepatan Dean dan Ara berkunjung, lalu ia mengurungkan niatnya sampai mereka pergi.
"Aku penasaran bagaimana tanggapan Ara saat dia tau, bahwa kalian menjual dia dengan bayaran sebuah hotel." Ucap Rio lalu pergi mengabaikan suara sang Mama yang menyuruhnya berhenti.