Kesabaran Ku Membawa Cinta

Kesabaran Ku Membawa Cinta

Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )

Tidak terasa waktu terus berputar dan sekarang adalah waktunya Wiyah akan berganti status dari seorang gadis menjadi seorang istri.

Ya sekarang adalah hari di mana Wiyah dan Fazar akan menikah. Walaupun waktu begitu sangat cepat tapi Fazar sudah mempersiapkan semuanya, agar pernikahan mereka terkesan baik-baik saja tanpa terlihat adanya paksaan.

Keluarga Fazar juga sudah mengetahui pernikahan Fazar membuat mereka begitu sangat antusias menantikan pernikahan itu.

Termasuk Sisi yang begitu sangat senang mengetahui pernikahan putranya.

Walaupun Sisi merasa sedih karena tahu gadis kalau gadis yang Fazar nikahi adalah gadis yang Fadil cintai. Terkesan begitu sangat membingungkan tapi ada alasan di Balik pernikahan mereka.

Apalagi saat Sisi mengetahui ternyata gadis yang Fazar nikahi adalah gadis yang pernah menolongnya saat Sisi hampir tertabrak oleh mobil. Pantas saja saat Fadil mengatakan nama dari gadis itu Sisi merasa sangat tidak asing, eh ternyata gadis itu adalah Wiyah gadis yang pernah menolongnya.

Bagaimana dengan Fadil dia begitu sangat bahagia dan juga sedih. Bahagia ketika mengetahui kalau Wiyah mau menikah dengan Fazar. Sedangkan Merasa sedih karena sekarang gadis yang dia cintai sudah tidak bisa iya miliki karena akan berstatus sebagai istri orang atau lebih tepatnya akan menjadi kakak iparnya.

Rasanya Fadil begitu tidak ikhlas tapi itu adalah kenyataan yang memang benar adanya.

" Sekarang berusahalah untuk melupakannya Dil, karena sebentar lagi dia akan menjadi istri dari abang mu, dan juga kakak ipar mu. Sekarang kamu harus fokus pada kesehatan mu, jangan pernah memikirkan hal yang lain." Gumam Fadil menatap lurus ke depan.

Saat Fadil Sedang melamun, Bunda Sisi masuk kedalam ruangan Fadil. Bunda Sisi bisa melihat putranya itu masih berada di atas kasur, tapi tidak berbaring seperti kemarin melainkan Fadil bisa mendudukkan tubuhnya.

"Apa kamu udah siap nak?" Tanya Sisi lembut sambil mengusap kepala Fadil.

Fadil tersenyum menanggapi Ucapan Sisi." Udah Bun, Aku udah siap." Jawab Fadil sambil tersenyum." Coba Bunda lihat, sekarang aku terlihat begitu sangat tampan kan, ya walaupun kepalanya gundul." Ucap Fadil sambil terkekeh.

Bunda Sisi bisa melihat kalau putra keduanya itu sudah terlihat tampan menggunakan kemeja warna putih walaupun wajah pucat nya masih terlihat."Anak Bunda memang tampan dari dulu, walaupun tidak ada rambut di kepalanya." Sambung Sisi."Apa kamu yakin kuat untuk menghadiri acara pernikahan abang mu, nak?" Tanya Sisi memastikan kalau putra itu kuat untuk menghadiri pernikahan Fazar, sebelum Fadil melakukan penerbangan ke kota J.

"Insya Allah Bun, aku kuat." Jawab Fadil."Aku Juga mengunakan kursi roda."

"Jika kamu lelah, jangan memaksakan dirimu nak." Ucap Sisi mendapatkan anggukan dari Fadil.

Ceklek.

Suara pintu terbuka membuat Fadil dan Bunda Sisi melihat kearah pintu yang terdapat dokter Faris di sana. Zain dan Rido, juga ikut masuk kedalam.

"Di mana pengantin prianya?" Tanya bunda Sisi saat melihat kalau ketiganya, datang tanpa kehadiran Fazar atau Fazri di sana.

Mereka sedang menyusul Bun, katanya ada hal yang penting." Jawab Rido menjelaskan.

"Dia itu, mau nikah masih saja sibuk dengan pekerjaannya." Ucap Sisi mengelakkan kepalanya heran dengan putra pertamanya.

Dokter Faris melangkah mendekati ranjang Fadil."Aku akan memeriksa kondisi Fadil, setelah itu kita bisa pergi untuk mengantarkan Fazar ke rumah pengantin wanita." Ucap dokter Faris melangkah mendekati Fadil untuk memeriksanya, kalau Fadil bisa melakukan perjalanan jauh setelah akad nikah Fazar."Sepertinya kondisi mu sangat baik untuk menghadiri acara pernikahan Fazar dan bisa melakukan penerbangan Hari ini juga." Jelas Dokter Faris setelah memeriksa kondisi Fadil.

"Aku sudah menyiapkan beberapa perawat di jet pribadi bang Fazar, takut saat kondisi Fadil tiba-tiba saja memburuk saat melakukan penerbangan, Fadil bisa langsung di tangani." Sambung Rido membuat bunda Sisi mengangguk mengerti.

Tidak lama suara pintu terbuka membuat mereka melihat ke arah pintu, mereka yakin kalau yang datang adalah Fazar.

Tapi saat pintu terbuka, yang masuk bukanlah Fazar melainkan Fazri."Mana abang mu Fazri?" Tanya Sisi melihat kearah pintu.

"Ada di belakang Bun, bentar lagi masuk." Jawab Fazri. Tidak lama pintu kembali di buka dan yang datang, orang yang mereka tunggu dari tadi.

"Apa kalian sudah siap?" Tanya Fazar melihat kearah keluarganya, yang sedang terdiam menatap kearahnya.

Orang yang berada di ruangan menatap kearah Fazar karena hari Fazar semakin tampan dari biasanya. Apalagi setelan Jas putih yang di padukan dengan dalaman kemeja berwarna hitam, membuat kadar ketampanannya semakin terlihat.

"Kenapa kalian Malah melihat ku seperti itu?" Tanya Fazar yang merasa bingung dengan tingkah keluarganya.

Sedangkan Orang di ruangan itu hanya tersenyum."Ngga ada apa-apa Zar." Jawab mereka bersamaan.

"Sebaiknya, kita harus berangkat sekarang karena mereka pasti sudah menunggu kita." Ucap Fazar mendapatkan anggukan dari orang yang berada di ruangan itu.

Fazar melangkah mendekati Fadil untuk membantunya turun dari ranjang rumah sakit. Tapi di saat Fazar akan membantu Fadil untuk turun dari ranjang, Fadil mengehentikan nya."Biar mereka saja yang membantuku, bang, untuk turun dari ranjang. Soalnya Abang sudah rapi, takutnya jas yang Abang pakai berantakan karena membantu Fadil turun." Cegah Fadil saat melihat Fazar melangkah kearahnya.

"Ngga apa-apa Dil, abang cuman mau membantumu turun dari ranjang dan hal itu tidak akan membuat jas abang berantakan." Jawab Fazar. Fazar tetap melangkah mendekati adiknya itu, dan membantunya turun dari kasurnya. Fazar juga membantu Fadil untuk duduk di kursi roda yang sudah di siapkan.

"Makasih bang." Ucap Fadil tulus, dengan senyuman dibibir nya.

Sedangkan orang yang berada di ruangan itu menatap haru kearah Fazar. Karena apa yang Fazar lakukan kepada adiknya, itu sebagai tanda kalau Fazar begitu sangat menyayangi Fadil.

"Baiklah Mari kita pergi." Semuanya mengangguk kecil, lalu mengikuti langkah Fazar yang sedang mendorong kursi roda Fadil keluar dari ruangan rawat Fadil.

Hampir semua orang yang berada di rumah sakit itu memerhatikan Fazar dan rombongannya, saat mereka sudah berada di lobby rumah sakit.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Sedangkan di sisi lain tepatnya di kediaman Haidar.

Keluarga Haidar begitu sangat sibuk saat pernikahan Wiyah. Walaupun tidak banyak orang yang datang, karena hanya ada beberapa tetangga saja yang datang dan para saksi.

Sedangkan keluarga yang lainnya, tidak bisa menghadiri pernikahan Wiyah karena mereka begitu sangat sibuk dengan pekerjaan mereka apalagi pernikahan Wiyah terbilang dadakan. Begitupun dengan Jambri yang tidak bisa datang karena pekerjaannya yang tidak bisa di tinggalkan, atau di bilang Jambri sedang melakukan pengobatan. Sedangkan Jabir juga tidak bisa menghadiri pernikahan Wiyah karena sedang berkuliah dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Sedangkan Widya dan keempat saudara Wiyah sampai sekarang tidak memiliki kabar yang membuat mereka tidak bisa menghadiri pernikahan Wiyah.

Walaupun tidak terlalu ramai tapi ruangan tamu Sudah di sulap begitu sangat indah saat akan melakukan akad nikah nantinya.

Ya Mungkin seperti itu ya.

Kita masuk kedalam kamar pengantin wanita.

Seorang gadis cantik, yang sudah di rias begitu sangat cantik. Walaupun dengan make up yang terlihat natural, tapi tetap memperlihatkan kecantikan alaminya.

Gadis itu sedang menatap dirinya di cermin rias, menatap dirinya yang jauh berbeda dari biasanya, karena hari ini Wiyah jauh lebih cantik dengan make up yang tidak terlalu tebal.

"Aku tidak tahu seperti apa nantinya pernikahan ini. Tapi aku akan berusaha untuk mencintainya karena dia akan menjadi suamiku. Seh benci-bencinya dia kepadaku, Aku akan tetap berusaha mempertahankan rumah tanggaku bagaimanapun caranya." Gumam Wiyah sambil menatap pantulan dirinya di kaca.

Tidak lama Windi masuk ke dalam kamarnya. Windi Bisa melihat kalau gadis yang selama tiga tahun dia jaga kini akan menikah dan tanggung jawab mereka akan mereka berikan kepada suaminya.

"Masya Allah, acil Wiyah cantik banget." Puji Fanesya saat melihat acil nya yang terlihat cantik.

Wiyah yang mendengar suara keponakannya melihat kearah samping karena sekarang Fanesya sedang berada di sampingnya.

"Makasih Fanesya, kamu juga cantik." Puji Wiyah balik sambil menatap kearah anak keponakannya itu.

"Makasih Acil Wiyah." Ucap Fanesya sambil tersenyum malu-malu.

Sekarang giliran Windi yang melangkah mendekati Wiyah."Masya Allah, adiknya kakak sekarang terlihat begitu sangat cantik." Puji Windi sambil mengusap lembut kepala Wiyah yang tertutup oleh hijab.

Melihat kakaknya membuat Wiyah langsung memeluk Windi." Makasih kak. Karena sudah mau menjagaku, menyanyiku, memberikanku setiap kasih sayang yang tidak bisa aku dapatkan." Ucap Wiyah begitu sangat tulus memeluk kakaknya itu. Windi yang mendapatkan pelukan dari adik iparnya membalas pelukan Wiyah dengan lembut bahkan matanya ikut berkaca-kaca. Wiyah melepaskan pelukan Wiyah, memegang bahu gadis itu lalu mendorong nya dengan pelan agar Windi bisa menatap kearah Wiyah.

Windi bisa melihat mata Wiyah kini mulai berkaca-kaca karena ingin menangis."Kakak menyayangimu seperti apa kakak melakukannya kepada adiknya kakak dan juga adiknya mas. kakak menyayangimu tulus." Jawab Windi sambil mengusap air mata Wiyah yang hampir menetes mengunakan tisu."Sudah, Jangan nangis Wiyah nanti make up nya luntur. Sekarang waktunya kamu bahagia karena hari ini adalah hari pernikahan mu." Ucap Windi dengan tersenyum, agar Wiyah tidak terlalu tegang menghadapi pernikahannya.

Di luar kamar.

Rombongan pengantin pria telah sampai.

Fazar membawa dokter Faris, Zain, Rido Fazri dan Sisi. Sedangkan Fadil di dorong mengunakan kursi roda.

Bukan hanya mereka saja yang datang, melainkan beberapa bodyguard perempuan atau laki-laki datang menjadi rombongan pengantin laki-laki sambil membawa seserahan yang di sebut mahar.

Kedatangan mereka di sambut oleh beberapa orang di sana yang dari tadi menunggu kedatangannya.

Saat Fazar masuk kedalam, Fazar mendadak gugup, apalagi saat Fazar duduk berhadapan dengan penghulu di tambah dengan Haidar di sana.

"Kenapa aku tiba-tiba menjadi gugup kaya gini ya?" Batin Fazar yang merasakan kalau keringat dingin mulai keluar membasahi telapak tangannya karena rasa gugupnya.

"Apakah acara boleh di mulai?" Tanya seorang pria membuat pak penghulu mengangguk mengiyakan.

Sebelum akad nikah di mulai terdengar suara merdu seseorang sedang melantunkan ayat Al-Qur'an yang di lantunkan begitu sangat merdu membuat ruangan yang tadi tegang aga sedikit lebih tenang.

Fazar dan para tamu lainnya begitu sangat terhanyut dalam suara merdu orang itu.

Sampai beberapa menit akad nikah pun di mulai. Fazar mulai memegang tangan penghulu dan......

Dengan sekali tarikan nafas, Fazar berhasil menghafalkan kalimat akad itu dengan lancar.

Sahhh

Kini Wiyah dan Fazar telah resmi menjadi suami istri yang sah secara hukum dan agama.

Wiyah yang berada didalam kamar bisa mendengar kalimat yang Fazar ucapkan, hanya bisa memejamkan matanya, karena sekarang dia telah resmi menjadi istri orang dan berganti status baru, yaitu istri.

Setelah akad kini ruangan itu di penuhi oleh suara lantunan doa yang di bacakan setelah akad nikah selesai.

Wiyah yang mendengar itu antara sedih atau bahagia, semua itu menjadi satu."Ya Allah berikanlah aku kekuatan untuk menjalani rumah tanggaku tanpa adanya kata perpisahan. Berikan aku kekuatan sebagai seorang istri yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan suamiku." Batin Wiyah berdoa agar rumah tangganya bisa dia jalani dengan ikhlas tanpa perpisahan sampai maut yang memisahkan mereka.

Sedangkan Fadil memejamkan matanya saat mendengar kalau gadis yang dia cintai kini telah resmi menjadi istri dari abangnya dan sekarang sudah menjadi kakak iparnya."Semoga kalian bahagia Bang, Wiyah." Gumam Fadil sambil mengusap air matanya yang menetes.

Bersambung.

Harap bijak dalam membaca karena

Banyak typo yang bertebaran.

Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up.

Terpopuler

Comments

AwanMendung26

AwanMendung26

Sabar, ya, Fadil. Insyaa Allah suatu saat nanti kamu akan dipertemukan dengan seseorang yang ditakdirkan untuk kamu.

2023-04-08

1

Enung Samsiah

Enung Samsiah

jadi fajar itu brp saudara ni bnyk jdi pabeulit,,,

2023-02-27

1

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2023-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2 keberangkatan Fadil ke kota J.
3 Kotak kado dan sebuah surat.
4 Amira Jia Berend Lian
5 Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6 Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7 Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8 Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9 Menyampaikan sesuatu
10 Manajer
11 KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12 Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13 Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14 Masakan pertama dari istri
15 Tidur bersama
16 Oh astaga.
17 Solat berjamaah
18 Bab 18
19 Pindah kerumah suami.
20 Pindah kerumah suami.
21 Kamar sendiri
22 Kondisi Fadil
23 jangan di baca
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 39
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Ban 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Ban 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Ban 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 153
155 Bab154
156 Bab 155
157 Bab 156
158 Bab 157
159 Bab 158
160 Bab 159
161 Bab 160
162 Bab 161
163 Bab 162
164 Bab 163
165 Bab 164
166 Bab 165
167 Bab 166
168 Bab 167
169 Bab 168
170 Bab 169
171 Bab 170
172 Bab 171
173 Bab 172
174 Bab 173
175 Bab 174
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 205
207 Bab 206
208 Bab 207
209 208
210 Bab 209
211 210
212 Bab 211
213 Bab 212
214 Bab 213
215 Bab 214
216 Bab 215
217 Bab 216
218 Bab 217
219 Eps 218
220 Bab 219
221 Bab 220
222 Bab 221
223 Bab 222
224 Bab 223
225 Bab 224
226 Bab 225
227 Bab 226
228 Bab 227
229 Bab 228
230 Bab 229
231 Bab 230
232 Bab 231
233 Bab 232
234 Bab 233
235 Bab 234
236 Bab 235
237 Bab 236
238 Bab 237
239 Bab 238
240 Bab 239
241 Bab 240
242 Bab 241
243 Bab 242
244 Bab 243
245 Bab 244
246 Bab 245
247 Tamat
248 Pengumuman
249 Ekstra part 1
250 Ekstra part 2
251 Ekstra part 3
252 Cinta kedua untuk Ardian
253 Ekstra part 4
254 Ekstra part 5
255 Ekstra part 6
256 Ekstra part 7
257 Ekstra part 8
258 Ekstra part 9
259 Ekstra part 10
260 Ekstra part 11
261 Ekstra part 12
262 Ekstra part 13
263 Visual
264 Ekstra part 14
265 Ekstra part 15
266 Ekstra part 16.
267 Ekstra part 17
268 Ekstra part 18
269 ekstra part 19
270 Ekstra part 20
271 Ekstra part 21
272 Ekstra part 22
273 Ekstra part 23
274 Ekstra part 24
275 Ekstra part 25
276 Ekstra part terakhir
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Akad nikah( Awal dari kisah yang baru )
2
keberangkatan Fadil ke kota J.
3
Kotak kado dan sebuah surat.
4
Amira Jia Berend Lian
5
Terikat dalam satu hubungan yang hanya nama saja.
6
Seperti Suami yang habis diusir oleh istrinya( Kondisi Fadil )
7
Aku tidak akan merusak sebuah tali yang baru saja aku ikat
8
Salahkan aku ketika merasakan jatuh cinta
9
Menyampaikan sesuatu
10
Manajer
11
KEMBALI KE RUMAH ISTRI
12
Mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri
13
Perkataan menyakitkan ( Masakan pertama untuk suami )
14
Masakan pertama dari istri
15
Tidur bersama
16
Oh astaga.
17
Solat berjamaah
18
Bab 18
19
Pindah kerumah suami.
20
Pindah kerumah suami.
21
Kamar sendiri
22
Kondisi Fadil
23
jangan di baca
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 39
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Ban 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Ban 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Ban 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 153
155
Bab154
156
Bab 155
157
Bab 156
158
Bab 157
159
Bab 158
160
Bab 159
161
Bab 160
162
Bab 161
163
Bab 162
164
Bab 163
165
Bab 164
166
Bab 165
167
Bab 166
168
Bab 167
169
Bab 168
170
Bab 169
171
Bab 170
172
Bab 171
173
Bab 172
174
Bab 173
175
Bab 174
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 205
207
Bab 206
208
Bab 207
209
208
210
Bab 209
211
210
212
Bab 211
213
Bab 212
214
Bab 213
215
Bab 214
216
Bab 215
217
Bab 216
218
Bab 217
219
Eps 218
220
Bab 219
221
Bab 220
222
Bab 221
223
Bab 222
224
Bab 223
225
Bab 224
226
Bab 225
227
Bab 226
228
Bab 227
229
Bab 228
230
Bab 229
231
Bab 230
232
Bab 231
233
Bab 232
234
Bab 233
235
Bab 234
236
Bab 235
237
Bab 236
238
Bab 237
239
Bab 238
240
Bab 239
241
Bab 240
242
Bab 241
243
Bab 242
244
Bab 243
245
Bab 244
246
Bab 245
247
Tamat
248
Pengumuman
249
Ekstra part 1
250
Ekstra part 2
251
Ekstra part 3
252
Cinta kedua untuk Ardian
253
Ekstra part 4
254
Ekstra part 5
255
Ekstra part 6
256
Ekstra part 7
257
Ekstra part 8
258
Ekstra part 9
259
Ekstra part 10
260
Ekstra part 11
261
Ekstra part 12
262
Ekstra part 13
263
Visual
264
Ekstra part 14
265
Ekstra part 15
266
Ekstra part 16.
267
Ekstra part 17
268
Ekstra part 18
269
ekstra part 19
270
Ekstra part 20
271
Ekstra part 21
272
Ekstra part 22
273
Ekstra part 23
274
Ekstra part 24
275
Ekstra part 25
276
Ekstra part terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!