Kesabaran Ku Membawa Cinta
Tidak terasa waktu terus berputar dan sekarang adalah waktunya Wiyah akan berganti status dari seorang gadis menjadi seorang istri.
Ya sekarang adalah hari di mana Wiyah dan Fazar akan menikah. Walaupun waktu begitu sangat cepat tapi Fazar sudah mempersiapkan semuanya, agar pernikahan mereka terkesan baik-baik saja tanpa terlihat adanya paksaan.
Keluarga Fazar juga sudah mengetahui pernikahan Fazar membuat mereka begitu sangat antusias menantikan pernikahan itu.
Termasuk Sisi yang begitu sangat senang mengetahui pernikahan putranya.
Walaupun Sisi merasa sedih karena tahu gadis kalau gadis yang Fazar nikahi adalah gadis yang Fadil cintai. Terkesan begitu sangat membingungkan tapi ada alasan di Balik pernikahan mereka.
Apalagi saat Sisi mengetahui ternyata gadis yang Fazar nikahi adalah gadis yang pernah menolongnya saat Sisi hampir tertabrak oleh mobil. Pantas saja saat Fadil mengatakan nama dari gadis itu Sisi merasa sangat tidak asing, eh ternyata gadis itu adalah Wiyah gadis yang pernah menolongnya.
Bagaimana dengan Fadil dia begitu sangat bahagia dan juga sedih. Bahagia ketika mengetahui kalau Wiyah mau menikah dengan Fazar. Sedangkan Merasa sedih karena sekarang gadis yang dia cintai sudah tidak bisa iya miliki karena akan berstatus sebagai istri orang atau lebih tepatnya akan menjadi kakak iparnya.
Rasanya Fadil begitu tidak ikhlas tapi itu adalah kenyataan yang memang benar adanya.
" Sekarang berusahalah untuk melupakannya Dil, karena sebentar lagi dia akan menjadi istri dari abang mu, dan juga kakak ipar mu. Sekarang kamu harus fokus pada kesehatan mu, jangan pernah memikirkan hal yang lain." Gumam Fadil menatap lurus ke depan.
Saat Fadil Sedang melamun, Bunda Sisi masuk kedalam ruangan Fadil. Bunda Sisi bisa melihat putranya itu masih berada di atas kasur, tapi tidak berbaring seperti kemarin melainkan Fadil bisa mendudukkan tubuhnya.
"Apa kamu udah siap nak?" Tanya Sisi lembut sambil mengusap kepala Fadil.
Fadil tersenyum menanggapi Ucapan Sisi." Udah Bun, Aku udah siap." Jawab Fadil sambil tersenyum." Coba Bunda lihat, sekarang aku terlihat begitu sangat tampan kan, ya walaupun kepalanya gundul." Ucap Fadil sambil terkekeh.
Bunda Sisi bisa melihat kalau putra keduanya itu sudah terlihat tampan menggunakan kemeja warna putih walaupun wajah pucat nya masih terlihat."Anak Bunda memang tampan dari dulu, walaupun tidak ada rambut di kepalanya." Sambung Sisi."Apa kamu yakin kuat untuk menghadiri acara pernikahan abang mu, nak?" Tanya Sisi memastikan kalau putra itu kuat untuk menghadiri pernikahan Fazar, sebelum Fadil melakukan penerbangan ke kota J.
"Insya Allah Bun, aku kuat." Jawab Fadil."Aku Juga mengunakan kursi roda."
"Jika kamu lelah, jangan memaksakan dirimu nak." Ucap Sisi mendapatkan anggukan dari Fadil.
Ceklek.
Suara pintu terbuka membuat Fadil dan Bunda Sisi melihat kearah pintu yang terdapat dokter Faris di sana. Zain dan Rido, juga ikut masuk kedalam.
"Di mana pengantin prianya?" Tanya bunda Sisi saat melihat kalau ketiganya, datang tanpa kehadiran Fazar atau Fazri di sana.
Mereka sedang menyusul Bun, katanya ada hal yang penting." Jawab Rido menjelaskan.
"Dia itu, mau nikah masih saja sibuk dengan pekerjaannya." Ucap Sisi mengelakkan kepalanya heran dengan putra pertamanya.
Dokter Faris melangkah mendekati ranjang Fadil."Aku akan memeriksa kondisi Fadil, setelah itu kita bisa pergi untuk mengantarkan Fazar ke rumah pengantin wanita." Ucap dokter Faris melangkah mendekati Fadil untuk memeriksanya, kalau Fadil bisa melakukan perjalanan jauh setelah akad nikah Fazar."Sepertinya kondisi mu sangat baik untuk menghadiri acara pernikahan Fazar dan bisa melakukan penerbangan Hari ini juga." Jelas Dokter Faris setelah memeriksa kondisi Fadil.
"Aku sudah menyiapkan beberapa perawat di jet pribadi bang Fazar, takut saat kondisi Fadil tiba-tiba saja memburuk saat melakukan penerbangan, Fadil bisa langsung di tangani." Sambung Rido membuat bunda Sisi mengangguk mengerti.
Tidak lama suara pintu terbuka membuat mereka melihat ke arah pintu, mereka yakin kalau yang datang adalah Fazar.
Tapi saat pintu terbuka, yang masuk bukanlah Fazar melainkan Fazri."Mana abang mu Fazri?" Tanya Sisi melihat kearah pintu.
"Ada di belakang Bun, bentar lagi masuk." Jawab Fazri. Tidak lama pintu kembali di buka dan yang datang, orang yang mereka tunggu dari tadi.
"Apa kalian sudah siap?" Tanya Fazar melihat kearah keluarganya, yang sedang terdiam menatap kearahnya.
Orang yang berada di ruangan menatap kearah Fazar karena hari Fazar semakin tampan dari biasanya. Apalagi setelan Jas putih yang di padukan dengan dalaman kemeja berwarna hitam, membuat kadar ketampanannya semakin terlihat.
"Kenapa kalian Malah melihat ku seperti itu?" Tanya Fazar yang merasa bingung dengan tingkah keluarganya.
Sedangkan Orang di ruangan itu hanya tersenyum."Ngga ada apa-apa Zar." Jawab mereka bersamaan.
"Sebaiknya, kita harus berangkat sekarang karena mereka pasti sudah menunggu kita." Ucap Fazar mendapatkan anggukan dari orang yang berada di ruangan itu.
Fazar melangkah mendekati Fadil untuk membantunya turun dari ranjang rumah sakit. Tapi di saat Fazar akan membantu Fadil untuk turun dari ranjang, Fadil mengehentikan nya."Biar mereka saja yang membantuku, bang, untuk turun dari ranjang. Soalnya Abang sudah rapi, takutnya jas yang Abang pakai berantakan karena membantu Fadil turun." Cegah Fadil saat melihat Fazar melangkah kearahnya.
"Ngga apa-apa Dil, abang cuman mau membantumu turun dari ranjang dan hal itu tidak akan membuat jas abang berantakan." Jawab Fazar. Fazar tetap melangkah mendekati adiknya itu, dan membantunya turun dari kasurnya. Fazar juga membantu Fadil untuk duduk di kursi roda yang sudah di siapkan.
"Makasih bang." Ucap Fadil tulus, dengan senyuman dibibir nya.
Sedangkan orang yang berada di ruangan itu menatap haru kearah Fazar. Karena apa yang Fazar lakukan kepada adiknya, itu sebagai tanda kalau Fazar begitu sangat menyayangi Fadil.
"Baiklah Mari kita pergi." Semuanya mengangguk kecil, lalu mengikuti langkah Fazar yang sedang mendorong kursi roda Fadil keluar dari ruangan rawat Fadil.
Hampir semua orang yang berada di rumah sakit itu memerhatikan Fazar dan rombongannya, saat mereka sudah berada di lobby rumah sakit.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Sedangkan di sisi lain tepatnya di kediaman Haidar.
Keluarga Haidar begitu sangat sibuk saat pernikahan Wiyah. Walaupun tidak banyak orang yang datang, karena hanya ada beberapa tetangga saja yang datang dan para saksi.
Sedangkan keluarga yang lainnya, tidak bisa menghadiri pernikahan Wiyah karena mereka begitu sangat sibuk dengan pekerjaan mereka apalagi pernikahan Wiyah terbilang dadakan. Begitupun dengan Jambri yang tidak bisa datang karena pekerjaannya yang tidak bisa di tinggalkan, atau di bilang Jambri sedang melakukan pengobatan. Sedangkan Jabir juga tidak bisa menghadiri pernikahan Wiyah karena sedang berkuliah dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
Sedangkan Widya dan keempat saudara Wiyah sampai sekarang tidak memiliki kabar yang membuat mereka tidak bisa menghadiri pernikahan Wiyah.
Walaupun tidak terlalu ramai tapi ruangan tamu Sudah di sulap begitu sangat indah saat akan melakukan akad nikah nantinya.
Ya Mungkin seperti itu ya.
Kita masuk kedalam kamar pengantin wanita.
Seorang gadis cantik, yang sudah di rias begitu sangat cantik. Walaupun dengan make up yang terlihat natural, tapi tetap memperlihatkan kecantikan alaminya.
Gadis itu sedang menatap dirinya di cermin rias, menatap dirinya yang jauh berbeda dari biasanya, karena hari ini Wiyah jauh lebih cantik dengan make up yang tidak terlalu tebal.
"Aku tidak tahu seperti apa nantinya pernikahan ini. Tapi aku akan berusaha untuk mencintainya karena dia akan menjadi suamiku. Seh benci-bencinya dia kepadaku, Aku akan tetap berusaha mempertahankan rumah tanggaku bagaimanapun caranya." Gumam Wiyah sambil menatap pantulan dirinya di kaca.
Tidak lama Windi masuk ke dalam kamarnya. Windi Bisa melihat kalau gadis yang selama tiga tahun dia jaga kini akan menikah dan tanggung jawab mereka akan mereka berikan kepada suaminya.
"Masya Allah, acil Wiyah cantik banget." Puji Fanesya saat melihat acil nya yang terlihat cantik.
Wiyah yang mendengar suara keponakannya melihat kearah samping karena sekarang Fanesya sedang berada di sampingnya.
"Makasih Fanesya, kamu juga cantik." Puji Wiyah balik sambil menatap kearah anak keponakannya itu.
"Makasih Acil Wiyah." Ucap Fanesya sambil tersenyum malu-malu.
Sekarang giliran Windi yang melangkah mendekati Wiyah."Masya Allah, adiknya kakak sekarang terlihat begitu sangat cantik." Puji Windi sambil mengusap lembut kepala Wiyah yang tertutup oleh hijab.
Melihat kakaknya membuat Wiyah langsung memeluk Windi." Makasih kak. Karena sudah mau menjagaku, menyanyiku, memberikanku setiap kasih sayang yang tidak bisa aku dapatkan." Ucap Wiyah begitu sangat tulus memeluk kakaknya itu. Windi yang mendapatkan pelukan dari adik iparnya membalas pelukan Wiyah dengan lembut bahkan matanya ikut berkaca-kaca. Wiyah melepaskan pelukan Wiyah, memegang bahu gadis itu lalu mendorong nya dengan pelan agar Windi bisa menatap kearah Wiyah.
Windi bisa melihat mata Wiyah kini mulai berkaca-kaca karena ingin menangis."Kakak menyayangimu seperti apa kakak melakukannya kepada adiknya kakak dan juga adiknya mas. kakak menyayangimu tulus." Jawab Windi sambil mengusap air mata Wiyah yang hampir menetes mengunakan tisu."Sudah, Jangan nangis Wiyah nanti make up nya luntur. Sekarang waktunya kamu bahagia karena hari ini adalah hari pernikahan mu." Ucap Windi dengan tersenyum, agar Wiyah tidak terlalu tegang menghadapi pernikahannya.
Di luar kamar.
Rombongan pengantin pria telah sampai.
Fazar membawa dokter Faris, Zain, Rido Fazri dan Sisi. Sedangkan Fadil di dorong mengunakan kursi roda.
Bukan hanya mereka saja yang datang, melainkan beberapa bodyguard perempuan atau laki-laki datang menjadi rombongan pengantin laki-laki sambil membawa seserahan yang di sebut mahar.
Kedatangan mereka di sambut oleh beberapa orang di sana yang dari tadi menunggu kedatangannya.
Saat Fazar masuk kedalam, Fazar mendadak gugup, apalagi saat Fazar duduk berhadapan dengan penghulu di tambah dengan Haidar di sana.
"Kenapa aku tiba-tiba menjadi gugup kaya gini ya?" Batin Fazar yang merasakan kalau keringat dingin mulai keluar membasahi telapak tangannya karena rasa gugupnya.
"Apakah acara boleh di mulai?" Tanya seorang pria membuat pak penghulu mengangguk mengiyakan.
Sebelum akad nikah di mulai terdengar suara merdu seseorang sedang melantunkan ayat Al-Qur'an yang di lantunkan begitu sangat merdu membuat ruangan yang tadi tegang aga sedikit lebih tenang.
Fazar dan para tamu lainnya begitu sangat terhanyut dalam suara merdu orang itu.
Sampai beberapa menit akad nikah pun di mulai. Fazar mulai memegang tangan penghulu dan......
Dengan sekali tarikan nafas, Fazar berhasil menghafalkan kalimat akad itu dengan lancar.
Sahhh
Kini Wiyah dan Fazar telah resmi menjadi suami istri yang sah secara hukum dan agama.
Wiyah yang berada didalam kamar bisa mendengar kalimat yang Fazar ucapkan, hanya bisa memejamkan matanya, karena sekarang dia telah resmi menjadi istri orang dan berganti status baru, yaitu istri.
Setelah akad kini ruangan itu di penuhi oleh suara lantunan doa yang di bacakan setelah akad nikah selesai.
Wiyah yang mendengar itu antara sedih atau bahagia, semua itu menjadi satu."Ya Allah berikanlah aku kekuatan untuk menjalani rumah tanggaku tanpa adanya kata perpisahan. Berikan aku kekuatan sebagai seorang istri yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan suamiku." Batin Wiyah berdoa agar rumah tangganya bisa dia jalani dengan ikhlas tanpa perpisahan sampai maut yang memisahkan mereka.
Sedangkan Fadil memejamkan matanya saat mendengar kalau gadis yang dia cintai kini telah resmi menjadi istri dari abangnya dan sekarang sudah menjadi kakak iparnya."Semoga kalian bahagia Bang, Wiyah." Gumam Fadil sambil mengusap air matanya yang menetes.
Bersambung.
Harap bijak dalam membaca karena
Banyak typo yang bertebaran.
Jangan lupa like komen dan vote nya biar author Makin semangat buat up.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Debby Liem
7wususyf6e7w
2024-06-22
1
AwanMendung26
Sabar, ya, Fadil. Insyaa Allah suatu saat nanti kamu akan dipertemukan dengan seseorang yang ditakdirkan untuk kamu.
2023-04-08
1
Enung Samsiah
jadi fajar itu brp saudara ni bnyk jdi pabeulit,,,
2023-02-27
1