cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Bagaimana keadaan kamu Aulia? " ucap guru mereka.
Aulia tersenyum dan dia melihat seorang lelaki di samping nya dan berkata "Jaka terima kasih perjuangan kamu mencari jiwa ku yang lain."
"Jaka!......, kamu bisa melihat sesuatu yang kasad mata?..... "
"Arya aku juga tidak tahu,dengan Sapta atau Kencana aku tidak bisa melihatnya hanya suaranya saja. Namun Jaka aku bisa melihatnya. "
"..... "
"Arya, dia salah satu kodam yang dimiliki istri kamu?. Dia mendapat Jaka saat dia masih muda dan mereka sudah berteman lama."
"..... "
"Jaka seperti nya kamu terluka, sekarang Arya sudah baik-baik saja. Kamu bisa pergi sekarang. "
"Aulia jika kamu membutuhkan aku memanggil nama aku, termasuk jika laki-laki ini menyakiti diri kamu. "
Aulia hanya tersenyum pada Jaka. Dia tiba-tiba menghilang dari hadapan mereka. Sekarang tubuh Aulia terasa nyaman dan dia merasakan dirinya seperti dahulu kala.
"Nak Aulia masih ada dua kepingan jiwamu yang belum kembali.Jangan sekali-kali menggunakan ilmu kamu dan ke tempat yang membuat diri kamu masuk kedalam lain. "
"..... "
Aulia mengerti maksud gurunya, kemarin dia berada di alam lain.
Setelah mendapatkan banyak ajaran dari gurunya Aulia dan Arya kembali kerumahnya.Aulia sengaja pergi kerumah bu Win seorang diri dan dia membeli tanah yang dijual olehnya.
Berita itu tersebar keesokan harinya. Banyak yang tidak percaya dengan semua yang mereka dengar terutama kakaknya Erna.
"Aku tidak percaya kalau Aulia bisa membeli tanah itu. Bukannya sudah ada lebih dua orang yang melihatnya tapi mereka tidak jadi membeli karena harga yang terbilang mahal. "
"Adikku mana mungkin punya banyak uang, ku sendiri saja yang merantau sekian tahun hanya bisa mendirikan rumah ini. "
"Benar juga, bukan kah Aulia dan Arya itu tinggal menumpang di rumah orang tuanya sekarang. "
"Dulu aku kira dia itu bisa merenovasi rumah, ternyata dia itu hanya omong kosong saja. "
"Benar."
Tanpa mereka sadari Bu Win melewati tempat mereka,Tari yang mengetahui hal itu dia memanggilnya.
"Bu Win!. "
"Bu Tari, ada apa? kenapa aku? " ucap bu Win agak ragu.
Mereka banyak bertanya pada bu Win perihal tanah itu.Semua itu membuat ibu-ibu terkejut dan membuat malu Erna kakak iparnya.
Dengan marah dia mendatangi Aulia yang kebetulan mau pergi dari rumah itu.
"Arya tunggu!. "
"Aku tidak menyangka kamu membohongi kakak sampai segitunya, kamu mempunyai banyak uang namun kamu malah membeli rumah dan tanah itu. Pantas saja kamu mau pindah dari rumah ini. "
"..... "
Arya yang belum tahu semua kabar ini menjadi bingung dengan ucapan kakaknya saat ini.
Bahkan berita Arya anaknya bu Ningrum yang membeli rumah bu Win terdengar sama ke tempat adiknya pak Harjo. Dia datang kerumah kakaknya itu
Tok tok tok
"Tidak ada di rumah kemana mereka? " Ucap bibi Gina.
"Gina kamu mau mencari kakak kamu ya?, mereka sekarang berada di sawah. "
"Sawah, apa sawah yang kakak miliki sudah kembali ke tangannya. Bukannya dulu aku memasukkan sawah itu selama lebih dua puluh tahun. "Batin Gina.
Dia pergi mencari kakaknya Harjo kesawah.Gina melihat kakaknya sedang mengerjakan tanaman tembakau yang sudah agak besar itu.
Ayah Harjo yang melihat adiknya datang berpura-pura tidak melihatnya. Dia tetap mengerjakan sawah itu.
" Ayah, ada adik kamu Gina datang. Seperti nya dia itu sedang menunggu kamu. "
Ayah Harjo mendekati adiknya dan berkata"Untuk apa kamu kemari, apa belum puas kamu dengan menyewakan bagian aku tanpa ijin aku. "
"Kak, aku dengar menantu kamu membeli rumah bu Win.Rumah dan tanah itu begitu besar.Pasti harganya mahal."
"Itu dibeli oleh menantuku atau bukan aku tidak peduli dan itu bukan urusan kamu. Sebaiknya kamu jangan merusak hubungan kami. Jika itu terjadi aku tidak tinggal diam. "
Ucapan kakaknya yang sedikit kasar membuat Gina pergi meninggalkan persawahan tanpa pamit.
Siang hari sesampai dirumah giliran ibu Ningrum yang dibuat kesal dengan ulah saudaranya yang menanyakan hal yang sama.
"Aku tidak habis pikir dengan kedua keluarga kita, dulu sewaktu kita dalam keadaan yang kekurangan mereka malah menghina kita...... "
"Sekarang, lihat mereka datang ke tempat kita lagi setelah sekian tahun.Dulu sewaktu Arya menikah saja dia tidak datang dan mendatangi Arya sekalipun. "
Ayah Harjo tidak berkomentar apapun, dia hanya merokok sambil menunggu kepulangan nak buat itu.
Dirumah bu Ningrum.
"Aulia kemarin kakak menunggu kamu,hari ini batas pembayaran kontrakan kakak dan aku tidak mempunyai uang sama sekali. "
"..... "
"Tidak disana dan disini sama saja, mereka akan mendekati kita jika punya uang..... " ucap aulia lirih.
Aulia memberikan sejumlah uang pada Arya dan memintanya untuk memberikan pada kakaknya itu.
"Mas, tahu kan aku sekarang tidak bekerja. Coba tanya mas Arya suamiku itu kalau dia punya uang pasti dia kasih. "
Sekilas tentang bayangan istri kakaknya yang tidak menghormati ibunya Hanum dan perkataan dia pada Aulia yang membuat hati Aulia tersakiti.
"Aulia ada apa? " Ucap Aulia suaminya sedikit khawatir.
Aulia hanya tersenyum, semenjak dua jiwanya sudah menyatu dia jarang bermimpi lagi.
Arya memberikan sejumlah uang pada kakak lelaki Aulia.Dia tidak habis berpikir kenapa Aulia tidak memberikan sendiri pada kakaknya.
"Aulia, aku pamit dulu dan akan bekerja mungkin nanti agak telat kembali jika jadi lembur. "
Aulia hanya tersenyum dan masuk ke kamarnya. Dia melihat isi kamarnya kalau ada barang yang dia ingat.
Aulia tiba-tiba melihat sebuah box besar dibawak kasurnya dan saat mengambilnya terlihat sebuah laptop yang masih bagus. Hanya saja keliatan lama.
"Aduh kenapa aku lupa!. Aku mau membeli handphone keluaran terbaru. "
Semenjak dia mengikuti rapat dan melihat butik yang dimiliki Ririn, dia masih menerima notif pesan dari bank.
"Kemarin Ririn memberi tahu ku kalau dia mengirim laporan lewat e-mail, namun aku sudah mengecek di telepon genggam aku. "
"Tidak ada satu email ya g masuk. "
Aulia melihat laptop itu dan saat akan menghidupkannya ada suara ketukan dari luar.
Tok tok tok
"Bibi, ini Arga!. "
Aulia memasukkan laptop itu kedalam tasnya, dia membuka pintu dan melihat Arga dan Resta yang mengajaknya bermain.
Aulia senang perbuatan yang terjadi dirumah ini, namun Aulia masih menutupi semua orang tentang uang yang dia punyai. Termasuk pada suaminya Arya.
Sore harinya Aulia mengajak suaminya pergi membeli telepon genggam.
Arya sebenarnya juga penasaran seberapa besar uang yang dimiliki istrinya. Dia kadang bingung apa tujuan terhadap istrinya itu benar adanya.Sampai saat ini Arya masih ragu dan tidak percaya, akhir-akhir ini Aulia istrinya juga mengeluarkan uang yang cukup besar bagi Arya.