Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Ini Baru Permulaan.
"Kau tidak dengar? Aku meminta kau untuk menikahi ku. Jadi bagaimana, kau setuju?" Aluna mengulurkan jari kelingkingnya.
"Ini gila." Erik menggelengkan kepalanya masih dengan wajah yang terkejut.
"Ya, ini gila. Aku tergila-gila padamu." Aluna meraih tangan Erik, menaruh tangan tersebut tepat di dadanya. "Rasakan detak jantungku ini yang selalu menyebut namamu. Erik.. Erik..." ia menyebut nama pria itu berulangkali dengan menahan rasa geli. Sungguh Aluna tak menyangka bisa mengeluarkan kata-kata rayuan seperti itu pada seorang pria.
Sementara itu Erik yang masih syok dengan apa yang terjadi, langsung menarik tangannya dengan kasar. Ia tak menyangka sosok Aluna tenyata begitu agresif, berbeda dengan Alena dan Alana yang terlihat begitu anggun dan sopan.
"Bagaimana sayang..." ucap Aluna dengan suara yang menggoda.
Namun bagi Erik suara menggoda itu terdengar menakutkan, terlebih saat Aluna hendak memeluknya. Namun dengan cepat Erik menggeser duduknya hingga wanita itu hanya memeluk angin.
"Dengar Nona Aluna, bukankah sudah aku katakan kalau aku —"
"Kau setuju," sahut Aluna memotong perkataan Erik. "Ah, sudah aku duga kau pasti setuju menikah denganku. Jadi kapan? Tanggal berapa?"
Aluna yang tak ingin memeluk angin lagi langsung duduk dipangkuan pria itu, agar Erik tak dapat berkutik.
"Aku pastikan kau tidak akan menyesal menikah denganku."
"Cukup!"
Erik yang kesal dengan sikap Aluna yang begitu tak tahu malu dan sangat agresif, langsung berdiri hingga membuat wanita itu hampir terjatuh jika saja ia tak menahan dan menarik tubuh Aluna hingga membuat wanita itu menabrak dada bidangnya. Membuat jarak diantara mereka begitu dekat hingga tatapan keduanya saling terkunci satu dan lainnya.
"Dengar Nona Aluna, sudah aku katakan aku memiliki seorang tunangan. Apa kau tidak mengerti?" ucap Erik sembari mendorong Aluna dengan perlahan. Dia tidak akan bersikap kasar karena bagaimana pun Aluna adalah adik ipar tuan Sky.
"Aku tahu kau sudah memiliki tunangan," Aluna kembali duduk di bangkunya. "Tapi sayangnya tunangan mu itu seorang pemain yang licik," gumamnya dengan lirih.
"Apa? Kau bilang apa tadi?" Erik tidak terlalu jelas mendengar perkataan Aluna yang terakhir.
"Lupakan!"
Erik yang masih berdiri menatap Aluna tanpa ada keinginan untuk kembali duduk disamping wanita tersebut.
"Sekarang sudah jelas bukan, aku tidak bisa berkencan apalagi menikah dengan Anda. Jadi aku harap Nona tidak lagi mengangguku, dan aku harap ini pertemuan terakhir kita. Permisi."
Erik hendak beranjak dari tempat tersebut setelah selesai bersikap tegas dengan menolak permintaan Aluna.
"Ini baru permulaan Erik," Aluna berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekat pada pria itu. "Akan aku pastikan kau menjadi suamiku, dan sebagai permulaan lusa kita akan berkencan." Bisiknya dengan penuh penekanan seperti sebuah ancaman.
Erik yang mendengarnya pun sampai terdiam dengan bergidik ngeri, namun perasaan itu berganti dengan kebingungan saat melihat Aluna tertawa terbahak-bahak.
"Aku keren bukan? Oh ya ampun, aku tak menyangka bisa bersikap tegas seperti tadi."
Setelah mengatakan hal tersebut Aluna berlalu dari cafe itu tanpa menatap kebelakang, meninggalkan Erik yang masih diam berdiri dengan kebingungannya.
"Cara halus gagal, jadi jangan salahkan aku jika memakai cara yang licik," gumam Aluna sambil tertawa setelah masuk ke dalam mobilnya.
"Nona, Anda mengerikan," ucap Revano tanpa sadar karena begitu terkejut melihat Aluna yang tiba-tiba tertawa.
"Kau bilang apa? Aku mengerikan?"
Revano reflek menganggukkan kepalanya.
"Ish, berani sekali mengataiku. Sekarang kembalikan!"
"Apanya Nona." Revano yang bingung mengerutkan keningnya.
"Tentu saja uang ku tadi!"
Tak ingin berdebat dengan Nona Aluna, mau tidak mau Revano mengembalikan uang yang sempat menjadi miliknya meskipun hanya dalam waktu kurang dari satu jam.
"Sekarang berangkat!" Aluna memerintahkan supir nya menuju apartemen Sky, karena ia ingin membahas penolakan Erik sekaligus meminta sedikit pertolongan untuk membuat Erik tak berkutik.
Sesampainya di apartemen Sky, Aluna justru mendapati keberadaan Alana, hingga akhirnya mereka bertiga merayakan hari patah hatinya karena penolakan Erik.
Nah beruntung kan kamu Erik mendapatkan Aluna
Pada hal dlm cerita kamu cantik kaya lagi , ckckckckkck