IG: puputhamzah24
Ayunda terpaksa menikah dengan Gunadarma yang sikapnya dingin dan sombong. Guna dan Ayu bekerja di perusahaan yang sama dan ini semakin membuat hati Ayu makel. Ada-ada sajah titah dan tuduhan Guna terhadap Ayu.
Adinda, adiknya Ayu, demi sebuah ponsel mahal, rela didekati seorang pria bertitel CEO. Akankah Adinda berhasil mendapatkan suami CEO seperti saudarinya atau malah nasibnya lebuh apes?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puputhamzah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sayang?
Guna kembali menarik tangan Ayunda dan mengajaknya masuk kedalam Alexander mart. Ia kemudian mendorong keranjang dan dengan isyarat matanya meminta Ayunda untuk segera masuk bersamanya mencari benda-benda yang dibutuhkan mereka.
"Kamu mau masak apa untuk saya?" tanya Guna.
Racun mau?
"Jangan coba-coba berpikir untuk meracuni saya dan membuatmu menjadi janda kaya. Kalau janda kaya tanpa anak kau hanya mendapatkan harta sedikit dari keluargaku" jelas Guna.
*G*ila ini laki tahu aja apa yang gue pikirin. Lagian gue nggak mungkin ngeracunin lo...
"Jadi kalau mau bunuh suamimu ini kau harus hamil dulu dan melahirkan" ucap Guna membuat buli kuduk Ayunda meremang.
"Dasar gila, gue nggak mau jadi janda kembang" kesal Ayunda membuat Guna tersenyum.
"Ayo belanja!" ucap Guna menepuk-nepuk kepala Ayunda membuat Ayunda baper.
Astaga gue kelamaan jomblo jadi gini kan mudah baper...
Guna mengambil beberapa sayuran dan Ayunda melihat daging yang sedang ada diskon membuat Ayunda segera mengambilnya. Guna meletakan Daging itu kembali ketempaya dan menatap Ayunda dengan tatapan datarnya. "Kok dibalikin sih, itu murah tahu!" kesal Ayunda.
Guna menghembuskan napasnya "Pilih yang masih segar!" ucap Guna.
"Emang Mas tahu yang mana yang segar?" tanya Ayunda karena ia biasanya hanya memasak makanan bahannya telah berada dikulkas.
"Dagingya masih merah dan tidak pucat" jelas Guna.
"Biasanya laki-laki mana ngerti begituan" gerutu Ayunda membuat Guna menaikan kedua alisnya.
"Tinggal lama diluar negeri membuat saya mandiri Ayunda. Menjaga diri sendiri karena saya orang muslim dan susah untuk mencari makanan yang halal. Makanan halal disana lebih mahal. Saya mempelajarinya ini dari internet" jelas Guna.
Ayunda tersenyum karena internet biasanya ia gunakan hanya untuk menoton film gratis dan mencari produk diskonan. "Ternyata Mas cukup pintar" puji Ayunda.
"Saya sangat pintar kalau kamu lupa. tapi saya menjadi bodoh sejak seorang perempuan mabuk mencium saya" ucapan Guna membuat wajah Ayunda memerah. sekarang ia sudah ingat bagaimana ia begitu konyol dan terlihat bodoh saat berusaha mencium Guna bahkan saat dimobil ia menjadikan leher Guna untuk di cium karena ia susah mendapatkan bibir Guna.
"Nggak usah ungkit masalah itu Mas. Lagian aku tidak ingat!" bohong Ayunda membuat Guna terkekeh.
"Hehehe... ya sudah ayo belanja lagi!" ajak Guna..
"Ini kedua kalinya kita ke Mall dan Mas tetap sama" ucap Ayunda. Mereka menuju tempat pembelian sabun dan alat-alat perlengkapan mandi.
"Tetap sama, apa?" Tanya Guna bingung.
"Tetap sama menyebalkan" kesal Ayunda.
"Orang yang menyebalkan inilah yang suka kamu cium Ayu!" ungkit Guna lagi membuat Ayunda ingin sekali memukul bibir Guna agar diam. "Ambil itu!" ucap Guna menunjuk pembalut yang tidak jauh dari mereka.
"Loh untuk apa? buat Mas ya? jadi Mas maho? sejak kapan Mas operasi kelamin?" ejek Ayunda.
"Itu buat kamu, karena sepertinya kamu sedang datang bulan karena sejak tadi kamu terlihat sangat emosi saat berbicara dengan saya!" ucap Guna membuat Ayunda ingin sekali berteriak karena kesal dengan ucapan Guna.
"Kayak tahu aja jadwalku" sinis Ayunda mencoba meredakan kekesalanya.
"Untung kamu ingatkan saya, biar saya bisa tahu jadwal kamu. Jika nanti saya mau buat cucu untuk Mama dan Mami saya harus tahu jadwal masa subur kamu!" ucap Guna membuat beberapa wanita tersenyum mendengar ucapan Guna.
"Iya mbak kasih tahu aja suaminya, biasanya suami loh yang lebih ingat dari pada kita hehehe" kekeh ibu muda yang sedang hamil dan disampingnya ada seorang laki-laki yang sedang mendorong keranjang dengan seorang anak laki-laki yang sedang duduk didalam keranjang. Mereka adalah potret keluarga bahagia yang Ayunda pikirkan.
"Nah dengar tu sayang" goda Guna membuat Ayunda mendengus kesal.
sayang????
dikit2 nangis