Farrel adalah seorang playboy kelas kakap, sudah banyak wanita yang dia kencani dari berbagai macam profesi. Baginya wanita hanya mainan saja, yang akan dia tinggalkan setelah merasa bosan. Tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta.
Dia adalah seorang pria dengan sejuta pesona. Siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia adalah seorang pengusaha yang kaya raya.
Namun, malam itu dia salah masuk ke dalam kamar hotel membuat dia melakukan kesalahan fatal dengan seorang wanita yang tidak dia kenali. Wanita itu meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, agar Farrel tutup mulut.
Farrel sangat terkejut ketika mengetahui kenyataan bahwa wanita itu ternyata adalah istri dari saudara sepupunya. Apakah dia harus bertanggung jawab karena telah merenggut kesuciannya ataukah mencari wanita lain sebagai tambatan hati? Padahal ada banyak wanita yang mengharapkan cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Di sebuah restoran yang berada di kota Jakarta, terlihat ada Tuan Aldi yang sedang makan siang bersama dengan Tuan Bambang. Sepertinya Tuan Aldi telah menentukan sebuah pilihan tentang wanita mana yang pantas bersanding dengan Farrel.
"Perkenalkan dia adalah putri saya, namanya Sadrina." Tuan Bambang memperkenalkan putrinya kepada Tuan Aldi.
Tuan Aldi pun menganggukkan kepalanya, dia tersenyum ramah kepada seorang wanita cantik bernama Sadrina tersebut. Begitu pula dengan Sadrina, dia membalas senyuman Tuan Aldi dan sedikit membungkukkan badannya sebentar.
Tuan Bambang menambahkan perkataannya, "Sadrina ini dulu pernah satu sekolah dengan Farrel, dan dari dulu Sadrina sangat menyukai putra anda, Tuan Aldi."
"Papa." Sadrina berkata dengan nada manja, mungkin karena dia sangat malu ayahnya terlalu terang-terangan mengatakan bahwa dia sedari dulu sangat menyukai Farrel.
Hari ini Sadrina baru tiba di Indonesia, sehingga dia belum sempat bertemu dengan Farrel.
Tuan Aldi pun tertawa kecil, dia sama sekali tidak merasa heran dengan pesona putra semata wayangnya itu, memang banyak wanita yang ingin sekali menjadi istrinya Farrel. Sehingga dia harus berhati-hati mencari calon istri untuk Farrel.
Sebenarnya Tuan Aldi sudah memberikan waktu kepada Farrel untuk mencari calon istri sesuai yang Farrel inginkan, tapi sampai kini Farrel belum pernah membawa satu wanita pun ke mansion untuk diperkenalkan kepadanya. Sementara usianya sudah mulai menua, Tuan Aldi takut dia tidak memiliki waktu untuk menyaksikan pernikahan putra semata wayangnya itu.
Wanita yang diinginkan oleh Tuan Aldi untuk mendampingi Farrel adalah wanita seperti Renata, seorang wanita pekerja keras dan mandiri, bahkan wanita itu mampu mengubah Farrel yang awalnya susah diatur kini telah menjadi CEO di perusahaan Gibson. Tapi sepertinya susah untuk bisa mencari wanita seperti itu.
"Tapi ngomong-ngomong Farrel nya kemana, Om?" tanya Sadrina dengan nada malu-malu.
"Kebetulan Farrel hari ini sedang dalam perjalanan bisnis ke kota M bersama dengan asistennya," jawab Tuan Aldi.
"Apa asistennya perempuan? Hanya berdua?" Sadrina terlihat tidak suka mendengarnya.
Tuan Aldi menjawab kembali pertanyaan dari Sadrina, "iya perempuan, namanya Renata. Dia adalah istrinya keponakan Om. Tidak berdua, tapi bertiga dengan seorang supir."
Tuan Aldi sama sekali tidak tahu bahwa Pak Diman telah pergi ke kampung halamannya untuk menemui istrinya yang sedang melahirkan.
Sadrina pun sangat merasa lega mendengarnya, ternyata Farrel pergi ke kota M bertiga membawa supirnya, apalagi asistennya sudah berumah tangga, sehingga tidak ada yang harus dia cemburui.
...****************...
Begitu pula dengan Edho, saat ini entah mengapa dia merasa tidak tenang, membuat dia tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya.
"Sebenarnya mengapa dulu Farrel memberikan tas untuk Renata?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Kemudian Edho berkata kembali, "Ya, mungkin benar tas itu hanya bentuk rasa terimakasih karena sudah menjadi pembimbing untuk Farrel. Farrel tidak mungkin mau mengencani seorang wanita yang sudah bersuami, apalagi wanita biasa seperti Renata. Lagi pula mereka berangkat ke kota M bertiga."
"Setelah Renata kembali ke Jakarta, bisa saja dia sudah beres datang bulannya. Aku harus meniduri wanita itu agar secepatnya hamil. Setelah itu aku bisa mendapatkan warisan, lalu menceraikan Renata, dan menikah dengan Tania," sambungnya.
Namun, entah mengapa dia seakan merasa keberatan jika harus berpisah dengan Renata? Dia yakin dia sama sekali tidak memiliki perasaan kepada wanita itu, dihatinya hanya Tania.
Edho mengira mungkin karena dia sudah lama tidak mendapatkan jatah dari Tania, membuat dia berhasrat setiap kali melihat Renata.
Dan Edho memutuskan setelah Renata beres datang bulannya, dia akan terus-menerus meniduri Renata sampai wanita itu hamil anaknya. Rasanya sangat rugi jika hanya satu kali menidurinya.