"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga belas
Sava memasuki satu persatu toko namun tak menemukan hal yang bagus sampai ia menemukan toko sepatu namun ia bingung memilihnya
"kak, bagus yang mana ya " tanya sava pada ezra sambil menunjuk beberapa sepatu didepannya
"mau buat siapa.?" tanya ezra saat melihat deretan sepatu snakers didepannya
"buat kak fandra sama adel" ucap sava
"em... Kalo buat fandra yang ini aja deh, kalo buat sahabat kamu lebih baik kamu telpon orangnya biar pilih langsung. Kan lebih bagus jadi bisa kepake dari pada asal pilih tapi malah ngga dipakai.." usul ezra kemudian sava meminjam ponsel ezra untuk video call dengan adelia
"say... Suka yang mana.?" tanya sava langsung sambil memperlihatkan sepatu pilihannya
"wah... Ceritanya mau dibeliin nih"
"cepetan, kalo ngga gw ngga jadi beliin nih" ucap sava
"ich, emosian banget sist, PMS lo ya.. Emm.. Yang pink lucu sist, ada lagi ga biar kita samaan " tawar adel tapi belum sempat sava menjawab ezra mengkode akan ke rak sebelah sana untuk melihat-lihat dan sekilas wajah ezra terlihat oleh adel
"wess... Dapet gebetan nih sist" canda adel
"ngawur... Itu sahabat kak fandra, kebetulan ada kerjaan disini jadi bisa sekalian nemenin gw" elak sava
" udah deal ya yg pink size 39" sava memastikan
Setelah sepakat sava pun meminta 2 sepatu size 39 sava melirik ke arah ezra yang sedang mencoba sepatu, namun ia kembalikan kembali ke etalase. Sava pun berbisik ke arah wanita yang menemaninya memilih sepatu.
Sava sudah berada di depan kasir dan membayar 4 sepatu yang dipilihnya
Ezra langsung menenteng 4 paper bag saat sudah selesai dikemas dan berlalu menunggu sava di depan pintu masuk toko.
"mau kemana lagi..?" tanya ezra saat melihat sava berjalan ke arahnya
"em... Ke toko baju yuk kak" ujar sava dan di angguki oleh ezra. Sava yang ingin membantu membawa paper bag ditepis oleh ezra dan meninggalkan sava
"kak.. Sini sava bantuin bawa"
"ya ampun dek, kaya kakak yang lagi bawa semen aja pake dibantuin, ini sepatu loh enteng lagi, udah hayu jalan mau ke toko mana?"
Sava celingak celinguk mencari toko yang ia cari sampai ia melihat setelan yang di pakai manekin di salah satu toko. Sava langsung masuk dan meminta setelan yang sama persis dengan yang dipajang
Ezra menunggu di salah satu bangku di toko itu dengan santai sambil sesekali melihat ke arah sava yang masih sibuk mencari
Setelah puas sava pun berjalan ke arah ezra dengan membawa beberapa paper bag.
"kak udah, yuk pulang, atau kakak ada yang mau di cari?"
"engga koq.. Kita pulang aja yuk, barusan kakak pesan tiket ada penerbangan siang jam 10. Jadi bisa langsung packing biar besok agak santai
"ok deh.. Makasih ya kak... Sekalian kakak kirim no rekening kakak biar sava ganti uang tiketnya"
"ngga usah dek..." ucap ezra sambil mengusap rambut sava
"hah... Selalu gini... "
Ezra hanya terkekeh mendengar keluhan sava tentangnya. Ezra sama sekali tak keberatan menghabiskan uangnya untuk sava, asalkan sava bisa tersenyum bahagia didepannya.
Setelah sampai dikediaman opa juga oma ezra langsung pamit tak bisa mampir karena harus menyelesaikan laporan agar besok bisa pulang tanpa pekerjaan.
Sesampai diapartemen ezra menggelengkan kepalanya saat melihat ada beberapa paper bag yang tertinggal di jok mobil belakangnya namun saat melihat tulisan dimemo ezra tersenyum senang
Kak, ini semua buat kakak, maaf kalo selama di sini sava ngerepotin kakak. Maaf juga kalo ini semua ngga sesuai sama selera kakak tapi sava tulus ngasih ini buat kakak.
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya