NovelToon NovelToon
Nona Rubah Milik Tuan Muda

Nona Rubah Milik Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Menjadi cantik dan cerdas tidak membuat nasib baik berpihak pada wanita bernama Teresa. Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi nasib buruk terus menimpanya. Selama ini ia menikah atas dasar cinta, membuatnya menormalisasi perbuatan buruk suaminya. Ia menjadi mesin penghasil uang untuk suami dan ibu mertuanya selama ini, sampai pada akhirnya suatu kejadian menyakitkan membuatnya tersadar, bahwa ia harus meninggalkan kehidupan menyedihkan ini. Teresa berubah menjadi wanita yang memprioritaskan uang dan kekayaaan. Ia sudah tidak percaya cinta, ia hanya percaya kepada uang dan kekuasaan. Menurutnya, menjadi kaya adalah tujuan utamanya sekarang. Agar dia tidak lagi ditindas. Sampai ia menemukan seorang pria yang menjadi sasaran empuk untuknya, pria dengan status sosial yang tinggi, pria dari kalangan atas yang akan membantunya untuk meningkatkan status sosialnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 ( Perjanjian Pernikahan)

Teresa memandang sebuah kertas yang Wiliam berikan padanya. Ia segera membaca apa yang tertulis disana. Lalu, Wiliam memberikan sebuah pulpen ke Teresa.

“Aku harus menandatangani ini?” Ucap Tere.

“Sebaiknya kau baca dulu” ucap Wiliam sembari meminum teh hangatnya.

Teresa pun menuruti perkataan Wiliam padanya. Ia membaca satu persatu isi perjanjian pernikahan itu. Lalu Tere menatap Wiliam tak percaya saat ia melihat apa yang tertulis disana.

“Aku tidak boleh menceraikanmu?” Ucap Tere.

“Disini hanya aku yang dapat menceraikanmu. Kau tidak punya hak atas itu” ucap Wiliam.

“Kau bisa tenang, karena aku tidak akan menceraikanmu. Karena aku membutuhkan istri bayangan seumur hidupku” ucapnya lagi.

“Apa kau berniat tidak menikah dengan orang yang kau cintai Wiliam? Tapi kenapa?” Ucap Tere.

“Aku mempunyai alasan sendiri. Dan akan kutegaskan lagi, aku membutuhkan istri bayangan seumur hidupku. Jadi secara tidak langsung, aku tidak akan menceraikanmu” ujar Wiliam.

“Apa kau gay? Kurasa aku benar” ucap Tere.

“Aku bukan gay! Sudah aku katakan berulangkali” ucap Wiliam.

“Lalu kenapa kau rela menikah dengan wanita yang tidak kau cintai? Seumur hidupmu? Tolong katakan padaku, aku harus tau itu” ucap Tere.

“Baiklah akan aku katakan sedikit” ucapnya.

“Aku sudah mempunyai seseorang yang aku cintai. Cintaku sudah habis di dalam dirinya. Karena sesuatu, aku tidak bisa hidup bersamanya” ucap Wiliam.

Teresa yang mendengar itu seketika terdiam. Ia tidak mengerti, kenapa dadanya terasa sesak saat Wiliam mengatakan itu padanya. Sebuah fakta baru bahwa cinta wiliam sudah habis di seseorang.

“Jadi, kau menikah denganku hanya untuk melanjutkan hidup layaknya manusia biasa bukan?” Ucap Tere menebak.

“Kau benar. Apapun yang aku lakukan, semuanya hanya untuk melanjutkan hidup” ucap Wiliam.

“Dia mencintai seseorang, tapi karena sesuatu dia tidak bisa hidup bersamanya. Apakah orang itu seorang pria juga? Kurasa memang benar jika dia seorang gay” ucap Tere dalam hati.

Teresa segera menandatangani surat perjanjian pernikahan itu. Ia memberikan kertas yang sudah ditandatangani kepada Wiliam. Teresa sudah siap untuk hidup barunya, ia akan hidup dengan bergelimang harta. Tapi sebagai gantinya, ia tidak akan pernah merasakan cinta seumur hidupnya.

Teresa menghela nafasnya, ia melihat Wiliam menatapnya sedikit lebih lama. Tere akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi istri dari Wiliam Antonio. Dan Tere berusaha untuk tidak jatuh cinta kepada pria bernama Wiliam.

“Disitu tertulis bahwa kita tidak boleh berhubungan badan. Dan jika melanggar, maka kau akan memberikanku 200 juta?” Ucap Tere.

“Kau benar!” Ucapnya singkat.

“Jadi, aku tidak akan pernah melahirkan seorang anak bukan?” Ucap Tere.

Ucapan Teresa kali ini membuat Wiliam menghentikan aktivitasnya. Ia terdiam untuk beberapa saat sebelum menyiapkan jawaban untuk Teresa. Ia tersenyum tipis dan menatap Tere.

“Kita bisa mengadopsinya nanti” ujar Wiliam.

“Apa kau benar-benar tidak ingin menyentuhku walaupun hanya sebuah ciuman?” Ucap Tere.

“Tidak! Kita tidak perlu melakukan kontak fisik yang berlebihan” ujar Wiliam.

“Astaga. Untuk apa kau berbohong seperti itu Wiliam. Katakan saja bahwa kau tidak menyukai wanita” batin Tere.

Wiliam memberikan sebuah kartu berwarna hitam kepada Teresa. Ia memberikan sebuah kartu kredit untuknya. Tere langsung memandangnya takjub, ia tersenyum lebar kepada Wiliam.

“Kau memberikanku ini? Kau serius?” Ucap Tere sangat antusias.

“Kau bisa menggunakannya. Tapi perhatikan setiap akan membeli sesuatu, jangan sampai mempermalukan keluarga Antonio” ucap Wiliam.

Tere mengangguk tanda mengerti. Ia segera memasukan kartu itu kedalam sakunya. Lalu ia segera memakan sarapannya. Sebuah roti coklat dan susu tawar.

“Aku akan pergi ke mansion milik keluargaku. Aku akan membahas tentang pernikahan dengan mereka, kau bisa berbelanja sendiri” ucap Wiliam.

“Oke!!” Ucap Tere dan pergi meninggalkan meja makan.

“Ckck! Dasar Rubah yang menyukai uang” ucap Wiliam lirih.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kediaman Antonio.

Sebuah mansion yang sangat mewah. Dengan lebar tanah yang sangat luas. Gerbang tinggi mengelilingi mansion ini. Banyak cctv yang terpasang di setiap sudutnya, dan juga dilengkapi dengan penjaga yang berpakaian serba hitam untuk menjaga keamanan.

Wiliam memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam mansion. Ia bisa melihat bahwa seluruh anggota keluarga sedang menunggunya. Ia bisa melihat tatapan tajam dari ibu tirinya, Sean.

Wiliam tersenyum kepada kakaknya, Julian. Mereka saling menyapa satu sama lain. Dan juga Ruby, mereka juga saling menyapa. Wiliam duduk di depan mereka, seolah dia siap untuk disidang sekarang.

“Siapa wanita itu?” Ucap Antonio, ayah Wiliam.

“Dia Teresa, calon istriku” ucap Wiliam.

“Calon istrimu? Seorang janda?” Ucap Sean.

“Apa masalahnya? Yang terpenting aku menyukainya, dan dia masih sangat muda. Dia lebih muda 2 tahun dariku” ucap Wiliam.

“Dia mempunyai anak?” Ucap Antonio.

“Tidak! Dia tidak mempunyai anak dengan suami sebelumnya” ucap Wiliam.

“Bagaimana dengan keluarganya?” Ucap Sean.

“Ayahnya sudah tiada. Ibunya di rumah sakit jiwa, dia satu rumah sakit dengan ibuku” ucap Wiliam.

“Teresa sering membantuku menjaga ibuku, itu sebabnya aku menyukainya” ucap Wiliam. Mencoba meyakinkan ayahnya.

Antonio yang mendengar itu langsung terdiam. Ia kembali merasa bersalah dengan Mona, sang ibu Wiliam yang berada di rumah sakit jiwa. Ia merasa tenang saat Wiliam berkata bahwa ia menyukai seorang wanita yang sering membantu ibunya.

“Apa dia berpendidikan?” Ucap Antonio.

“Dia salah satu lulusan terbaik di universitas ternama” ucap Wiliam.

“Dia cantik?” Ucap Antonio, dan membuat Wiliam kebingungan saat akan menjawab pertanyaan itu.

“D-Dia cantik. Tentu saja! karena dia seorang wanita” jawab Wiliam dengan sedikit tergagap.

Antonio yang mendengar itu seketika terkekeh. Semua orang yang duduk disana pun memaksakan senyuman mereka saat melihat Antonio tertawa. Di keluarga ini, tidak ada yang bisa melawan seorang Antonio.

“Tetapkan tanggalnya, buat pesta yang sangat mewah” ucap Antonio, dia akhirnya menyetujui pernikahan itu.

“Terimakasih ayah!” Ucap Wiliam.

Setelah urusannya selesai. Julian mengajak Wiliam untuk berbincang, kakak dan adik itu duduk di taman dan meminum secangkir kopi bersama. Wiliam mengeluarkan rokoknya dan memberikannya kepada Julian.

“Aku sudah tidak merokok” ucapnya.

“Benarkah? Kenapa?” Ucap Wiliam.

“Aku sedang program hamil dengan Ruby. Kau tau sendiri ayah dan ibuku terus meminta cucu” ucapnya sembari terkekeh.

Wiliam tersenyum tipis, ia sudah mengetahui sejak lama tentang Ruby yang sulit mempunyai keturunan. Mereka sudah banyak mengusahakan tentang itu, dan sudah mencoba berbagai pengobatan dan bayi tabung. Tapi tetap saja, mereka belum juga dikaruniai anak.

“Kau tau bahwa aku sekarang adalah presdir, dan ayah mendesakku untuk cepat mendapatkan seorang putra. Untuk penerusku selanjutnya” ucap Julian.

“Tapi kau tau bukan? Ruby sulit untuk mendapatkan keturunan. Aku harus banyak menghiburnya, hal ini juga menyakiti hatinya” ucap Julian dengan tatapan sedih.

“Ruby juga sempat mengatakan padaku, untuk menikahi istri kedua. Aku tidak pernah menanggapi itu” ucap Julian.

“Jangan pernah! Jangan pernah menikahi istri kedua, aku yakin kalian akan mendapatkan momongan sebentar lagi” ucap Wiliam.

“Ehh, bagaimana jika kau saja yang meminta istrimu untuk melahirkan seorang putra?” Ucap Julian.

Wiliam yang sedang meminum kopinya seketika langsung tersedak. Ia sampai terbatuk-batuk dan memegangi dadanya. Ia terkejut dengan ucapan Julian barusan.

“Kau tidak apa?” Ucap Julian kawatir.

“Tidak apa” ucap Wiliam memaksakan senyumannya.

Julian yang mengerti bahwa Wiliam enggan memiliki seorang anak itu hanya bisa menghormati keputusanya. Ia tidak akan membahas hal yang menyinggunya.

“Ah bagaimana dengan siapa itu? Teresa? Seperti apa dia?” Ucap Julian mencoba menanyakan topik lain.

“Seperti wanita pada umumnya. Tapi kurasa dia sedikit mirip dengan istrimu” ucap Wiliam.

“Teresa? Mirip dengan Ruby?”

1
Merybelang Merybelang
critsx makin asyikk
lanjutttttt
Erni Yuliastuti
bagus
Diana (ig Diana_didi1324)
pura2 terlihat baik2 aja didepan semua org itu gk enak loh
Celine
Terimakasih buat yang sudah baca cerita aku, makasih dukungannya semuanya 😇
Merybelang Merybelang
semakin seruuuuuu.
lanjutttttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!