Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 35
Grace berada di dalam mobil Toyota Alphard, ia sengaja duduk di kursi bagian belakang. Matanya melihat kemesraan kedua orangtuanya yang tiada henti.
"Sayang, apakah kau lapar?" Tanya Resti dengan senyuman di wajahnya.
"Enggak." Jawab Grace.
Grace melihat wajah ayahnya yang lebih ceria dan semangat, ia tahu pasti tadi malam ayahnya sudah di berikan jatah oleh ibunya.
"Kenapa kau terlihat tidak bersemangat seperti itu, apa kau ingin pindah bersama ibu?" Tanya Resti khawatir, ia terus melihat ke arah Grace yang duduk dengan wajah yang lesu dan tak bersemangat.
"Tidak, aku lebih suka di sini." Jawab Grace yang menyandarkan punggungnya di jok mobil.
"Biarkan saja anak itu, jangan kau urus dia." Ucap Tyo.
"Kau ini!"
Grace lebih memilih memejamkan matanya untuk tidur, cukup lama ia tertidur. Tiba-tiba Resti membangunkan karena mereka telah sampai.
Grace yang masih mengantuk, terpaksa keluar dari dalam mobil. Ia melihat bangunan besar yang sangat mewah.
"Ini rumah kita?" Tanya Grace.
"Tentu saja," Jawab Tyo dengan bangga.
Grace memang mengetahui keluarganya sangat kaya raya, tapi meski begitu dari dulu ia paling tidak suka memperlihatkan pada orang-orang jika keluarganya adalah orang kaya.
Bahkan pergi ke restoran mewah pun Grace tidak pernah, bukannya ia tidak mampu tapi ia tidak nyaman berada di tempat seperti itu.
"Para pelayan di sini sudah menyiapkan kamar mu, dan kau bisa langsung beristirahat." Ucap Resti dengan nada lembut.
"Terimakasih Ibu, kau memang ibu ku yang paling baik."
Grace langsung masuk ke dalam rumah yang sangat besar dan mewah, ia langsung duduk di atas sofa dengan perasaan lega.
"Bagaimana, apa kau menyukai rumah ini?" Tanya Resti.
"Iya, rumahnya sangat nyaman. Tapi apa enggak kebesaran, kita kan cuman bertiga." Jawab Grace.
"Emm.. Iya sih, tapi ayahmu tetap ingin membeli rumah ini. Tapi yang terpenting kita nyaman saja." Jelas Resti.
Grace hanya menganggukkan kepalanya, ia lalu pergi ke kamar tidur yang sudah di siapkan.
1 bulan berlalu...
Grace duduk di atas sofa, sudah satu bulan ia menjadi pengangguran happy karena orang tuanya memiliki banyak uang dan ia tidak harus capek-capek memikirkan keuangannya saat ini.
Tangan Grace tengah melihat handphone miliknya, tapi jarinya tidak sengaja mengklik aplikasi kalender. Saat hendak di tutup, Grace terdiam dan mengingat sekarang tanggal berapa.
"Kenapa aku belum datang bulan?" Gumam Grace.
Grace langsung buru-buru melihat aplikasi kalender, dan benar saja ia sudah telat datang bulan.
Grace lalu mengingat semua hubungan intim dengan Lion, ia ingat jika pria itu beberapa kali tidak menggunakan pengaman.
"Aku tidak mungkin hamil, pasti ini karena banyak pikiran jadi mempengaruhi hormon dan akhirnya aku telat." Ucap Grace dengan pikiran yang positif.
"Sayang." Terdengar panggilan dari Resti, wanita itu membawa sup ayam kesukaan Grace.
"Inikan makanan kesukaan ku, Ibu sengaja membuatnya?" Tanya Grace dengan mata yang berkaca-kaca.
"Tentu saja, ini cepat makan mumpung masih hangat." Resti memberikan satu mangkuk sup ayam pada Grace.
Dengan senang hati Grace memakannya, tapi setelah itu ia merasakan mual yang luar biasa. Dengan cepat Grace langsung pergi ke kamar mandi, saat berada di kamar mandi. Ia merasa aneh karena tidak biasanya ia mual saat makan sup ayam buatan ibunya.
"Grace, apa kau baik-baik saja?" Terdengar suara Resti yang mengkhawatirkan Grace.
"Emm.. Iya, aku baik-baik saja."
Grace langsung keluar dari kamar mandi, ia melihat ibunya menatap dengan tatapan khawatir.
"Bagaimana jika kita ke dokter dulu? Ibu takut kamu kenapa-kenapa." Ucap Resti.
"Aku baik kok Bu, mungkin ini karena aku tidak terbiasa dengan cuaca di Jakarta." Jelas Grace.
"Ya sudah, besok lusa kita akan pergi ke pesta teman ayahmu. Dan kau harus ikut." Ucap Resti dengan senyuman di wajahnya.
"Bolehkah aku tidak ikut? Aku malas."
"Enggak, kamu harus ikut. Sayang dengarkan Ibu, kamu itu putri kamu satu-satunya. Dan ayahmu bukanlah orang sembarangan, meski di depan kita dia selalu bertindak konyol. Tapi di luar sana ayahmu di segani dan kami ingin memperkenalkan putri kami yang cantik ini kepada orang-orang." Ucap Resti dengan nada lembut dan membujuk.
"Baiklah, jika itu membuat ayah dan ibu senang maka akan ku lakukan."
.aku akan baca karya selanjutnya.