Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan Hidup Ke Kairo
Aurora membawa anak-anak nya kembali kerumah, saat dia sampai dirumah ternyata ada kurir mengantar berkas.
"Maaf apa ibu bernama Aurora Salsabila?? Tanya pak kurir saat menghampiri aurora
" Benar pak, ada apa yah?? Tanya Aurora penasaran.
"Ini ada surat dari Kairo mbak, kelihatannya sebuah berkas penting, tadi saya mengirimnya kemari, tadinya saya ingin langsung pulang tapi ternyata mba sudah ada".
" Oh iya pak, terima kasih yah". Ucap Aurora dengan sungkan.
"Ya sudah saya permisi dulu mbak. Assalamu alaikum". Ucapnya berlalu pergi.
Aurora menundukkan kepalanya, apakah ini jawaban atas doanya, dulu dia mengirimkan berkas untuk beasiswa ke kairo atas bantuan kepala sekolah dan seperti nya itu adalah jawaban dari berkas-berkas nya terdahulu.
"Assalamualaikum". Ucapnya pelan saat memasuki rumahnya sambil mendorong troli anak-anak. Kini dia sudah bisa mengemudi jadi dia bisa kemanapun sendiri.
Setelah menyimpan barang-barang nya ketempatnya, Aurora mengambil anak-anak dan memniumkan asi keduanya sampai mereka kenyang secara bergantian.
"Mereka anak yang manis dan pintar". Aurora mengelus pipi sang anak dengan sayang karena mereka sudah lelap.
Dia membuka berkas dari Kairo itu, airmatanya mengalir deras karena merasa sangat senang. Akhirnya apa yang dia cita-cita kan selama ini akhirnya terwujud, dia mendapatkan beasiswa sekaligus pekerjaan disana.
"Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih, dibalik smeua musibah, engkau memberiku hadiah yang sangat luar biasa. Aku akan berangkat minggu depan dan mempersiapkan segalanya".
Aurora bergegas mengabarkan sang kepala sekolah untuk memberitahukan hasilnya dan tentu saja mendapatkan balasan ucapan selamat.
Setelah semua kegiatannya, Aurora masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dan melaksanakan Sholat sebagai bentuk kewajibannya menjadi seorang muslim
Setelah menyelesaikan segalanya, dia menghubungi teman-teman nya untuk membantunya untuk besok karena Dia akan bersedekah sebagai ucapan terima kasih dan rasa syukurnya pada Allah.
Panggilan grup aplikasi hijau sedang berlangsung.
"Selamat yah ukhti, akhirnya apa yang kamu inginkan sekarang kesampaian". Maya memberikan selamat kepada sahabatnya itu
" Iya ukhti selamat ya, semoga allah mempermudah jalan ukhti disana nanti, katanya akan langsung mengajarkan jika selesai??
"Iya alhamdulillah". Aurora menjawab dengan rasa bahagia.
" Kapan akan berangkat ukhti??
"Awal bulan depan nanti, aku harus sudah ada disana".
" Ya sudah selesaikan dulu masalah-masalah yang ada disini ukhti, agar disana nanti tidak kepikiran". Maya memberi tahu sahabatnya agar tidak menjadi beban.
"Iya ukhti, semuanya sudah selesai kok, tinggal berkas nya saja yang ditunggu keluar kok".
" Baguslah jika seperti itu, jangan lupa berpamitan pada mantan suamimu karena biar bagaimanapun kamu membawa anak-anak bersamamu ke Kairo nanti, dan dia adalah ayahnya, dia pasti akan bertanya tentang keadaan anaknya".
"Iya ukhti, aku paham kok, aku akan kesana sekalian bersama orang tuanya dan pamitan denga mereka". Aurora tersenyum kepada sahabatnya itu.
" Mereka bertiga memang bersahabat sejak lama jadi mereka sangat mengenal karakter masing-masing.
"Ya sudah, kalian istirahat saja, aku masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. Assalamualaikum". Tutup telpon Aurora karena anaknya menangis ingin susu.
Aurora memberikan kepada anaknya sambil bersalawat kecil dan tersenyum sendu. Dia tidak menyangka jika hubungan pernikahannya hanya sampai disini, tapi apa mau dikata suaminya sendiri sudah melakukan hal yang tidak pantas dan dilarang agama jadi untuk apa dia bertahan dengan semua rasa sakit itu.
Keesokan harinya Aurora kembali mengajar seperti biasa dan akan menjenguk keluarga Arman karena akan sekalian berpamitan, waktunya hanya tinggal sepekan karena minggu depan adalah awal bulan.
Dia juga sudah mencari pengganti untuk mengajar di kelasnya dan tentu saja atas persetujuan kepala sekolah.
Setelah mengajar Aurora kerumah keluarga Arman untuk memberi tahu dan berpamitan sekalian minta untuk ditemani ke penjara menjenguk Arman untuk yang terakhir kalinya sebelum dirinya pergi dan menetap di Kairo nanti.
"Assalamualaikum". Ucapnya begitu Dia sampai didepan rumah.
" Waalaikumsalam salam, aduh cucu nenek yang ganteng dan cantik sudah datang". Ucap ibu Arman dnegan perasaan sangat bahagia melihat kedatangan kedua cucunya dan juga mantan menantunya.
"Bunda sibuk?? Tanya Aurora dwngan perlahan.
" Tidak nak, kami hanya sedang bersantai, memang kenapa nak??
"Aku akan ke Kairo bunda dan menetap disana". Ucap Aurora menunduk, dia sebenarnya tidak tega kepada mantan mertuanya tapi dia tidak mungkin meninggalkan anak-anak disini karena itu adalah impiannya sejak dulu.
" Kairo nak?? Tanyanya dengan terkejut.
Jika Aurora ke Kairo membawa cucunya, dia tidak akan bisa bertemu dnegan mereka dalam waktu yang lama, apalagi perjalanan ke Kairo itu lama.
"Iya bunda, aku mendapatkan beasiswa menyelsaikan studi sekalian mengajar disana". Ucap Aurora dnegan sendu.
Dia bisa melihat kesedihan mendalam sang mantan mertua mendengar perkataannya tadi.
" Tapi bagaimana dengan bunda yang ingin bertemu dwngam kedua cucu bunda nak Aurora?? Tanyanya dengan tangis.
"Datang saja kesana jika bunda mau, aku akan memberikan alamatku disana, dan jika kalian mau menelpon pun kan masih bisa terhubung".
Kini ibu dan ayah Arman itu menunduk dalam, dia tidak menyangka jika mereka ak terpisah cukup jauh dari cucu yang selama ini ingin mereka miliki tapi begitu memilikinya malah harus seperti ini.
"Baiklah nak, ada lagi??
" Temani aku ke penjara bunda, aku ingin berpamitan pada Arman dan untuk memperlihatkan kepada aam jika kami baik-baik saja dan tak perlu khawatir tentang kami disana".
"Baiklah nak, kami akan mengantarkan ke penjara sekarang dan jika bisa, sebelum berangkat, kamu selalu bawah anak-anak untuk ketemu kami dan jika ayahnya karena kalian akan kesana dalam waktu lama".
" Baiklah bunda tapi aku akan bersama bunda dan ayah agar tidak terjadi fitnah nantinya".
"Baiklah nak, bunda menyayangkan keputusan kamu tapi mau bagaimana lagi, itu adalah keputusan mu dan kamu berhak memutuskannya".
Mereka pun akhirnya pergi bersama ke penjara menjenguk Arman yang terakhir kalinya karena mereka akan ke Kairo sepecatnya.
" Ayah, bunda, bagaimana kabarnya?? Tanya Akan dengan wajah berbinar dan sangat senang aplagi melihat keadaan matan istrinya
"Nak, kami kemari ingin memberitahu kan jika Aurora akan ke Kairo dan membawa semua anak-anak bersamanya".
" Kairo?? Teriaknya spontan.
"Iya katanya Aurora mendapatkan beasiswa sekaligus menjadi tenaga pengajar disana". Ucap Sang ibu, membuat Arman shock.
" Kamu tidak kasian pada ibu dan ayahku??, mereka tak bisa berdekatan dengan cucunya karena kau yang membawanya ke Kairo.?? Ucap Arman menaikkan suaranya.
"Maaf tapi keputusanku sudah bulat, dan tidak akan ada yang bisa mencegahnya". Ucap Aurora dengan dingin.
" Tapi kau mengorbankan ibu dan ayahku yang sangat ingin menimang cucu anaknya , dan kamu pasti tau itu .
Astaga bagaimana jika Aurora membawa dua anakku dan aku tak akan pernah bisa bertemu dengannya.
"Berhentilah selalu menyalahkan orang lain, berkaca lah terlebih dahulu sebelum mengatakan banyak hal, selama ini aku menjadi istri dan menantu yang baik untukmu dan keluargamu tapi tanyakan apa yang kau balas kepadaku sebagai balasan pengabdiannya selama ini??
Mendengar perkataan Aurora, Arman langsung menunduk, perkataan itu bagai tamparan keras untuknya. Benar, istrinya menjadi istri dan menantu yang sempurna untuk keluarganya tapi dirinya bahkan membalasnya dengan cara tidak baik.
"Maaf". Arman menunduk menyesali perbuatannya.
" Sebagai manusia aku telah memaafkannya, tapi sebagai perempuan aku tak akan bisa memaafkan dan melupakannya, kau membuatku berpikir ratusan ribu kali hanya sekedar untuk menikah. Kau membuat rasa trauma mendalam dan menambah luka dari masa lalu kehidupanku, aku mengambil beasiswa itu untuk memulihkan segala sesuatu yang kau hancurkan dan sekarang kau berkata aku sangat egois??, Perlukah aku memberimu kaca untuk bercermin??".Tanya dengan lembut tapi penuh kalimat sarkas.
"Maaf". Arman hanya bergumam kata maaf karena itulah yang bisa dia katakan.
" Aku kesini berpamitan bukan meminta penghakiman, aku menghormati kalian sebagai keluarga anakku jadi aku memberi tahu kalian sebelum pergi. Aku tidak perduli apapun yang kalian katakan tentangku". Ucap Aurora dengan dingin.
"Berapa lama kamu disana??
" Aku tidak akan pulang kesini dan mungkin akan menetap disana". Ucap Aurora dengan tenang.
"Tapi bagaimana dengan kami disini?? Bagaimana jika kami merindukan si kembar??
" Silahkan datang dan telpon saja mereka". Ucap Aurora dengan datar.
"Aurora jangan seperti itu, tetaplah disini, kasihan ibu dan ayahku yang tidak bisa jauh dari cucunya". Arman menatap Aurora dengan melas.
" Tidak apa nak, biarkan Aurora memilih jalannya sendiri, dia benar, kita lah yang memberinya luka dan itu harus disembuhkan karena mental Aurora akan mempengaruhi perkembangan anak-anak ".
blm tentu klo g ada bukti kbusukan rania.... km bkal nyesel sdh mnghianati istri sholihamu....
gmn sih km arman.... otak klo sdh kebalik y gini nich/CoolGuy//CoolGuy/
Maaf Thor... sedikit kritis jika dirasa ada yg kurang sesuai 😁✌️🙏🙏
Overall.. sukkaaa sekali dengan Cerita nya 👍👍👍👍🤗
Soo ditunggu kelanjutannya lagi yaa 👍🤗🤗🤗🤗