NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 20

"hah! siapa namanya yang kamu maksud?" kaget Arfi seraya bertanya.

"Nggak tau juga namanya siapa,yang pasti keduanya berhijab Fi." jawab Nia.

"Apa mungkin dia..." tebak Arfi terpotong.

"Nia! tolong bawakan pesanan ini ke Room Privat." titah Lisa.

"Baik Lis..." ucap Nia di potong.

"Sudah biar aku saja yang antar,kamu kerjakan yang lainnya yah." potong Arfi.

Arfi pun langsung mengantarkan pesanan tersebut ke Room Privat,tak lama pun sampai dan langsung masuk.

Di saat masuk Arfi kaget,ternyata ada Mbak Mentari dan Suaminya sedang bertemu dengan rekan bisnisnya,Arfi pun menaruh pesanan di meja,setelah selesai langsung keluar dari ruangan tersebut.

Setelah meting nya selesai dan pada klien Suaminya pergi,Mentari minta izin ke Suaminya untuk memanggil Arfi,Suaminya pun mengizinkannya,Mentari pun keluar dari ruangan untuk memanggil Arfi.

"Permisi Mbak! kalau Arfi ada dimana yah?" tanya Mentari.

"Paling juga ada di belakang,ada apa yah Bu?'' jawab Lisa seraya bertanya.

"Tolong panggilkan dia dan suruh dia langsung ke Room Privat yah Mbak." pinta Mentari

"Baik Bu! aku langsung panggilkan sekarang." ucap Lisa.

Mentari pun kembali ke Room Privat,sedangkan pegawai tersebut yang bernama Lisa menghampiri Arfi untuk menyampaikan amanat dari Pelanggan Restoran.

"Bang! ada yang ingin bertemu dengan Abang,di Room Privat." ucap Lisa.

"Baiklah Lisa! Abang langsung kesana sekarang." sahut Arfi.

Lisa pun kembali ke tempatnya,sedangkan Arfi ke Room Privat dan langsung masuk.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ck.kenapa nggak bilang ke Arfi sih! Mbak,Mas! kalau lagi di Indonesia?" kesal Arfi seraya bertanya.

"Ya maaf! habisnya Mbak nyari kamu ke Restoran yang dulu nggak ada,ternyata pindah Kerja di sini,eh tunggu-tunggu..! Kerja apa yang punya nih Fi." jawab Mbak Mentari seraya menebak.

"Oh iya berapa hari Mbak dan Mas akan berada di Indonesia?" tanya Arfi sambil mengalihkan.

"Fiiiii jangan mulai yah! jawab pertanyaan Mbak,kamu tuh kebiasaan banget,dari dulu selalu mengalihkan pembicaraan." teriak Mbak Mentari.

"Kok tambah galak sih Mbak! setelah tinggal di luar Negeri,Mas yang sabar yah sama Mbak Mentari haha." goda Arfi sambil tertawa.

"Arfiiiii kamu..." geram Mbak Mentari terpotong.

"Sudah Sayang! kita simpulkan saja kalau Restoran ini milik dia sebenarnya,percuma juga kan! tanya sama orang yang nggak mau,sampai ada orang yang tau tentang Arfi." potong Mas Indra.

"Iya juga yah Mas! dulu Tante Ami bilang kalau Arfi itu nggak bisa beladiri,tapi nyatanya dia bisa beladiri,Mbak sudah tau! orang yang dulu membantu Nia di Restoran itu kamu Fi!" ucap Mbak Mentari.

"Hah! nggak mungkin lah dan jangan asal tebak deh Mbak." sahut Arfi sambil pura-pura kaget.

"Haha..kan Mas sudah bilang Sayang,sudah cukup tau saja yah." tawa Mas Indra.

"Huft..baiklah Mas,dasar Adek Misterius." pasrah Mbak Mentari.

"Oh iya Fi! nanti minggu depan ikut Mas yah,ke Launching Perusahaan baru teman Mas yang berada di sini,Mas mau ajak kamu ke sana,siapa tau kamu juga bisa belajar banyak di sana." pinta Mas Indra.

"Hah aduh Mas! Arfi nggak ngerti dengan lingkungan orang-orang yang memegang Perusahaan,nanti mau ngapain di sana,Arfi pasti bingung sendiri." kaget Arfi.

"Kan bareng Mas di sana nya juga! sudah nggak ada penolakan,kamu sudah bisa buka Restoran ini sendiri,jadi Mas percaya nanti kamu bisa berbaur di sana." titah Mas Indra.

"Ck.nggak Mas nggak Mbak! keduanya hobi bener memaksa Arfi." kesal Arfi.

"Haha..kamu itu nggak bisa kalau nggak di gituin Fi,karena kamu itu tipe orang yang susah untuk di bujuk." tawa Mbak Mentari.

"Ya udah Fi! kami berdua pamit dulu yah,karena masih ada urusan yang lainnya,oh iya ini alamat Perusahaan baru itu,ingat jangan sampai nggak datang,Assalamualaikum." pamit Mas Indra sambil memberikan kartu nama,Mbak Mentari mengangguk.

"Huft..baiklah! Waalaikumsalam." balas Arfi menerimanya.

Setelah Kartu nama di terima oleh Arfi,keduanya pun keluar dari Room Privat dan langsung ke acara yang lainnya,sedangkan Arfi yang baru keluar,di hampiri Faqih dengan wajah sedihnya.

"A! Adek mau pergi ke Rumah Sakit dulu yah,Mama sedang di rawat di sana." izin Faqih.

"Astagfirullah! ya udah yuk bareng Aa kesananya." kaget Arfi.

***

Di Rumah Sakit

"Gimana Dok! dengan keadaan Mamaku?" tanya Faqih.

"Sudah baik-baik saja,ini resep obat yang harus di tebus." jawab Dokter sambil memberikan resep.

"Ya udah biar Aa yang ke Apotek,kamu jaga Mama kamu yah Dek."

Saran Arfi sambil mengambil resep yang di berikan oleh Dokter dan keluar untuk pergi ke Apotek,ternyata Dokter pun mengikutinya keluar juga dari ruangan rawat Tante Ami.

"Mas tunggu..! kayanya kita pernah bertemu sebelumnya yah?" tanya Dokter tersebut.

"Masa iya Bu Dokter,perasaanku baru hari ini bertemu dengan Dokter." jawab Arfi.

Dokter tersebut sambil mendengar seraya berpikir di mana yah pernah bertemu,tak lama pun ingat.

"Ah iya Ibu ingat..! Mas kan yang menolong waktu ban mobilku bocor kira-kira dua tahun yang lalu di Terminal Bus." ucap Bu Dokter.

"Ya aku baru ingat,maaf yah Dok! soalnya itu sudah lama banget,ya udah Dok,aku pamit mau menebus obat Tante dulu yah,Assalammualaikum." sahut Arfi berpamitan.

"Baiklah! Waalaikumsalam.'' balas Bu Dokter.

***

Di Apotek

Arfi sedang menunggu antrian untuk menebus obat Tantenya,tapi ada seorang Perempuan Berhijab di depannya yang kelupaan bawa dompetnya.

"Pakai ini saja Mbak."

Ucap Arfi sambil menyodorkan Kartu Atm,hal itu membuat Perempuan Berhijab yang sedang bingung tersebut menoleh.

"Eh..nggak usah Mas." tolak Perempuan Berhijab.

"Sudahlah Mbak! nggak usah menolak,kasihan tuh yang antri di belakang kalau kelamaan,ini Mas! sekalian punyaku dan Mbak ini yah."

Ucap Arfi sambil memberikan Kartu Atm sama resep obat ke Mas yang jaga..

"Baik Mas."

Sahut Kasir pun menerima dan langsung memproses tak lama pun selesai.

"Ini Mas! sudah semua."

Lanjut Kasir sambil memberikan Kartu Atm kembali dan obatnya.

Arfi pun menerima dan langsung keluar dari Apotek tersebut,Perempuan Berhijab tadi pun mengikuti dari belakang,ketika Arfi sudah naik motor tapi di berhentikan.

"Mas tunggu." ucap Perempuan Berhijab.

"Ada apa yah Mbak?" tanya Arfi.

"Terimakasih! boleh aku tau nomor Rekening Mas,supaya bisa kirim uang gantinya." pinta Perempuan Berhijab.

"Maaf! aku nggak tau nomornya,sudah Mbak lupain saja,aku Ikhlas! permisi Mbak,Assalamualaikum." pamit Arfi langsung pergi.

Brum

Brum

"Eh..Mas huft..Waalaikumsalam." balas Perempuan Berhijab.

"Ck.gimana cara kembalikan uangnya yah." gumam Perempuan Berhijab tersebut.

***

Satu Minggu Kemudian

Arfi yang baru sampai di Gedung tempat peresmian Perusahaan,bertepatan dengan Mas Indra juga baru sampai.

"Kirain Mas! kamu nggak bakalan datang." ucap Mas Indra.

"Iya sebenernya nggak mau...

bersambung

~ See You Next ~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!