NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Nabila

Mengejar Cinta Nabila

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cinta setelah menikah / Janda / Beda Usia / Bad Boy
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lalalati

Nabila Althafunisa tiba-tiba saja harus menikah dengan seorang pria bernama Dzaki Elrumi Adyatama, seorang pria yang usianya 10 tahun lebih muda darinya yang masih berstatus mahasiswa di usianya yang sudah menginjak 25 tahun. Dzaki tiba-tiba saja ada di kamar hotel yang Nabila tempati saat Nabila menghadiri pernikahan sahabatnya yang diadakan di hotel tersebut.

Anehnya, saat mereka akan dinikahkan, Dzaki sama sekali tidak keberatan, ia malah terlihat senang harus menikahi Nabila. Padahal wanita yang akan dinikahinya itu adalah seorang janda yang memiliki satu putra yang baru saja menjadi mahasiswa sama seperti dirinya.

Siapakah Dzaki sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25: Semakin Curiga

Sontak Nabila mematikan sambungan teleponnya dengan Hazel. "Mas, aku lagi teleponan sama Hazel barusan. Dia denger suaranya Mas dan dia nanyain aku lagi sama siapa," ujar Nabila panik.

Dzaki malah tersenyum gemas. "Gak apa-apa, Yang. 'kan tujuan kita emang bikin Hazel curiga?"

"Tapi Hazel pasti mikir yang macem-macem," ujar Nabila tak tenang.

"Gak akan, Yang. Nanti kamu kasih pengertian aja. Ya?" Dzaki menenangkan.

Namun Nabila tetap tidak tenang. Selama ini ia sama sekali tak pernah berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari sang putra. Karena Nabila selalu berharap Hazel pun demikian, tidak menyembunyikan apapun darinya. Sehingga keadaan ini benar-benar membuat Nabila sangat tidak nyaman.

Dzaki duduk di sebelah Nabila. "Udah, kamu jangan terlalu mikir macem-macem. Sekarang mending kita cari waktu kapan kita ketemu sama ibu kamu, dan juga kapan kita beli furnitur buat di rumah kita. Aku pengen rumahnya cepet-cepet keisi, Yang."

"Iya, Mas. Aku juga gak nyaman kalau harus ke hotel kayak gini kalau mau ketemu, Mas. Besok kayaknya aku agak luang, gimana kalau besok kita cari furniturnya? Dan besoknya lagi aku akan ngajuin WFA dan kita ketemu sama Ibu aku."

"Boleh. Aku ikut aja. Kita ketemunya di rumah Ibu, Yang? Adik-adik kamu gimana?"

"Iya, Mas. Ternyata Ibu udah ceritain sama adik-adik aku tentang Mas. Jadi sekalian aja kita ketemu mereka. Cuma Hazel yang aku bingungin."

"Tenang aja, Hazel bakal jadi urusannya Farhan sama anak-anak yang lain. Ya?"

Nabila mengangguk. "Ya udah kalau gitu. Aku pengen secepatnya bilang sama Hazel tentang kita, Mas. Aku bener-bener gak nyaman harus bohong sama dia terus."

"Pasti, Sayang. Makanya kamu harus terus kasih pengertian sama dia pelan-pelan."

"Iya, Mas."

"Ya udah kita pulang?"

Nabila mengangguk. Mereka pun meninggalkan kamar hotel dan menuju parkiran.

Kemudian mobil Dzaki sudah berada di depan pagar rumah Nabila. Terlihat Hazel berada di beranda rumah.

"Mas, ada Hazel," Nabila panik. Jika Hazel harus tahu, bukan sekarang waktunya.

"Gimana kalau kita bilang sekarang aja?" saran Dzaki.

"Gak, Mas. Aku belum siap kalau Hazel tahu tentang kita," kukuh Nabila.

Dzaki menghela nafas paham. "Ya udah kalau kamu maunya gitu. Kamu turun aja. Aku bakal langsung pergi."

Nabila mengangguk setuju dengan saran Dzaki. "Makasih ya, Mas. Sampai ketemu, assalamualaikum," pamit Nabila seraya mencium khidmat punggung tangan sang suami.

"Waalaikumsalam," balas Dzaki.

Saat Nabila keluar dari mobil, Hazel berjalan menuju pintu pagar. Dzaki segera membawa mobilnya pergi sebelum Hazel menyadari kehadirannya.

"Bun, Bunda dianter siapa?" tanya Hazel tidak sabar.

"Assalamualaikum," ucap Nabila sekaligus menegur sang putra karena tidak menyalaminya terlebih dahulu. Diulurkannya tangannya agar Hazel mencium tangannya.

"Waalaikumsalam. Bun, siapa itu? Bukan Pak Marcel 'kan?" tanya Hazel khawatir.

Nabila mulai memasuki halaman rumah. "Pak Marcel? Ya ampun, Nak. Buat apa juga Bunda pergi sama Pak Marcel. Kok kamu bisa mikir Bunda pergi sama Pak Marcel?"

Mereka tiba di ruang tamu. Nabila duduk untuk istirahat sejenak sebelum ia mengganti pakaian dan tidur.

"Kali aja Bunda akhirnya mau membuka kesempatan buat Pak Marcel supaya deket sama Bunda," gerutu Hazel.

"Kamu ini ada-ada aja. Udah ah, Bunda mau tidur. Kamu juga tidur ya. Jangan begadang."

Hazel sebenarnya masih penasaran mengenai orang yang mengantar sang ibu pulang, namun ia urung menanyakan. Ia tahu sang ibu belum ingin bercerita padanya. Hazel memutuskan untuk lebih bersabar.

"Oh iya, Bun. Besok aku mau nginep di rumah temen ya?"

Nabila bertanya-tanya, apa Dzaki yang mengaturnya?

"Nginep di rumah siapa?"

"Di rumah Refan, Bun. Kita ada tugas bareng, sekalian anak-anak klub mau pada ngumpul juga. Soalnya Bang Farhan, yang waktu itu ikut ke sini, Bunda inget? Dia mau balik ke tempat kerja dia di Banjarmasin. Jadi buat perpisahan gitu juga. Gak apa-apa 'kan?"

"Iya, gak apa-apa. Tapi selalu inget pesan Bunda, harus tetap kondusif dan jangan lupa sholat kalau lagi ngumpul gitu," ujar Nabila mengingatkan sang putra.

"Siap, Bun. Ya udah, Bunda tidur aja. Aku mau kunci pintu dulu."

"Ya udah, Bunda ke kamar dulu ya," pamit Nabila.

Nabila segera mengganti pakaian dan bersiap untuk tidur. Di hotel tadi ia sempat mandi dan sholat isya bersama sang suami, jadi ketika ia sampai rumah, Nabila sudah bisa langsung merebahkan dirinya di tempat tidur.

Tepat saat ia akan tidur, Nabila mendapati ponselnya berdering, dari Dzaki.

"Assalamualaikum, Sayang."

"Waalaikumsalam, Mas."

"Lagi apa istriku?"

"Lagi mau tidur, Mas. Udah ngantuk banget ini," ujar Nabila sambil menguap karena dirinya memang sudah sangat mengantuk.

"Ya ampun, maaf aku ganggu jadinya."

"Gak ganggu sama sekali, Mas. Aku seneng Mas nelpon."

"Video call bentar boleh gak?" tanya Dzaki. Ia selalu ingin melihat sang istri jika ia sedang tak berhijab.

"Boleh dong," ujar Nabila. Ia pun rindu pada suaminya itu. Lalu Nabila mengubah panggilannya menjadi panggilan video. Kemudian muncullah wajah sang suami di seberang saja.

"Hai cantik," panggil Dzaki ketika wajah sang istri muncul di layar ponselnya.

"Hai," balas Nabila tersipu.

"Ah, gawat, Yang. Harusnya kita jangan video call."

"Kenapa?" tanya Nabila bingung.

"Soalnya aku malah jadi kangen banget sama kamu," ujar Dzaki dengan nada manja.

"Ya ampun, Mas," Nabila tak bisa tidak merona. Ia merasa kembali menjadi remaja yang sedang dimabuk asmara.

"Aku beneran, Yang. Kamu gak kangen emang sama aku?"

Nabila kembali tersipu. "Kangen, Mas."

"Seneng banget kamu ngomong gitu," ujar Dzaki sumringah. "Oh iya, Hazel udah ngasih tahu kalau besok dia nginep di rumah Refan?"

"Udah, Mas. Jadi bener ya Mas yang minta Hazel sama temen-temennya buat bikin acara nginep?"

"Iya, aku minta si Farhan ngajakin anak-anak klub. Nah, gimana kalau besok abis beli furnitur, kita langsung ke rumah ibu kamu? Kita nginep di sana semalem? Besoknya pulang, gimana?"

"Boleh juga, Mas. Aku kabarin ibu dulu kalau gitu, ya? Takutnya kalau gak bilang dulu ibu kaget."

Di luar sana, Hazel turun dari lantai dua. Ia sudah berbaring di tempat tidur, namun karena haus, ia turun ke bawah untuk mengambil air.

Saat menuruni tangga, Hazel melihat lampu kamar sang ibu masih menyala. 'Bunda belum tidur?' Gumamnya.

Kemudian Hazel ke dapur untuk mengisi tumblrnya dengan air. Saat akan menaiki tangga, Hazel mendengar tawa sang ibu. Karena penasaran, Hazel mendekat ke arah pintu kamar Nabila.

Di dekatkannya telinganya ke pintu kamar sang ibu. Lalu terdengar, "ya udah. Sampai besok, Mas. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Yang. Mimpiin aku ya."

Hazel seketika tertegun. Ia tak salah dengar, sang ibu benar-benar sedang menjalin hubungan dengan seseorang.

Hati Hazel memanas. Entah mengapa ia tak suka dengan kenyataan itu. Ia pun kembali menaiki tangga dengan perasaan kesal.

1
Dewi Anggya
semoga hazel menerima pencerahan dr sahabatnya...
Dewi Anggya
bakal susah buat buka hatiii secara hazel mnjga Nabila dr kecil mpe bujang skr merasa ada yg lebih merhatiin lebih dr dirinya.... Apalg KLO tau itu bang Dzaky 🤭🤭
Dewi Anggya
harus bngt bikin hazel curiga🤭🤭🤭
lalalati: harus kak 😂
total 1 replies
Dewi Anggya
nunggu bom wkt meledaaaaak sama hazel 🤭🤭
Dewi Anggya
aiiiiih yang....yang..... bikin iriiiii aja Dzaky iniiiii 🤭🤭
Dewi Anggya
makiiiiin beraaaat perjuangan Dzaky.....🤭🤭
Dewi Anggya
apa ya kira².jawaban hazel...
Dewi Anggya
perlu extra yg lebihhh buat naklukin hati seorang hazel... semangat Dzaky 💪🏻😊
Dewi Anggya
PR Dzaky simple tp rada suliiiit tp semoga dimudahkan urusannya 🤲🏻😊 semangat Abang Dzaky 💪🏻💪🏻😄
Sri Sumarsih
maaf penulis Novel Mengejar Cinta Nabila. kok cuman bab 17. bab berikutnya bagaimana. utk membaca bab berikutnya caranya bagaimana. tks
lalalati: masih bersambung kak. ditunggu ya aku update setiap hari. makasih udah baca. stay tune 🥰
total 1 replies
Dewi Anggya
hmmm....yg kangeeen 🤭
Mak e Tongblung
ada penyusup ternyata
Dewi Anggya
part ini bikin bapeeeer...
Dewi Anggya
ternyata Dzaky patah hati bunyinya KRETEEK ...🤭🤭🤔
lalalati: 😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Dewi Anggya
ternyata udh berteman dgn hazel trlebih dahulu
Dewi Anggya
kira² ingat gk y Nabila....
Dewi Anggya
aiiiiih jd bapeeeeer part ini ragara ulah si Dzaky 🤭🤭🤭🤭 tanggung jawab Dzaky 🤭🤭🤭
Dewi Anggya
ahhhh Dzaky..meleleh hati Nabila 😘😘
Dewi Anggya
uluh² ..... Dzaky semoga Nabila bisa membuka hatinya... semangat pendekatannya Dzaky
Dewi Anggya
belanja ber2....👌🏻👌🏻😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!