NovelToon NovelToon
Hati Seorang Ibu (Single Mom)

Hati Seorang Ibu (Single Mom)

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Mengubah Takdir / Keluarga / Chicklit
Popularitas:71.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kirana, wanita berusia 30 an pernah merasa hidupnya sempurna. Menikah dengan pria yang dicintainya bernama Arga, dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Naya.

Ia percaya kebahagiaan itu abadi. Namun, segalanya berubah dalam sekejap ketika Arga meninggal dalam kecelakaan tragis.

Ditinggalkan tanpa pasangan hidup, Kirana harus menghadapi kenyataan pahit, keluarga suaminya yang selama ini dingin dan tidak menyukainya, kini secara terang-terangan mengusirnya dari rumah yang dulu ia sebut "rumah tangga".

Dengan hati hancur dan tanpa dukungan, Kirana memutuskan untuk bangkit demi Naya. Sekuat apa perjuangan Kirana?

Yuk kita simak ceritanya di novel yang berjudul 'Single mom'

Jangan lupa like, subcribe dan vote nya ya... 💟

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 34 - Momen haru

Ep. 34 - Momen haru

🌺SINGLE MOM🌺

Beberapa hari kemudian, Kirana mendapat panggilan dari kantor polisi. Informasi yang disampaikan pihak berwajib membuatnya terpaku sejenak.

"Sebagian uang yang diambil Aryo berhasil disita. Kami mohon Anda datang untuk proses pengembalian," jelas seorang petugas di telepon.

Kirana pun segera bersiap. Dengan hati penuh harapan, ia meninggalkan Naya di ruko dan menitipkannya pada para karyawan, lalu menuju kantor polisi.

Sesampainya di sana, seorang petugas menemui Kirana di ruang tunggu.

“Bu Kirana, kami berhasil menyita sekitar 60 persen dari uang Anda yang diambil Aryo. Sayangnya, sisanya kemungkinan sudah digunakan atau disembunyikan,” katanya, serius.

Kirana merasa kecewa, namun meski merasa kehilangan, ia tetap bersyukur. "Terima kasih, Pak."

Kemudian petugas menyerahkan dokumen yang harus ditandatangani Kirana. Setelah itu, ia menyerahkan koper berisi uang yang sudah dihitung. “Gunakan dengan bijak, Bu. Anda sangat beruntung bisa mendapatkan ini kembali.”

Saat tiba di rumah, Kirana duduk di ruang tamu dengan koper di hadapannya. Ia menatap uang itu sambil mengingat perjuangannya.

Tanpa menunda lama, Kirana langsung menggunakan uang tersebut untuk membeli stok bahan yang sempat kosong dan membayar hutang-hutangnya juga hutang yang di tinggalkan si Rini.

Dengan bantuan timnya yang setia, ia mulai menerima kembali pesanan yang tertunda. Dan kabar usaha catering Kirana kembali berjalan dan menyebar cepat. Bahkan pelanggan yang sempat ragu mulai kembali memesan.

**

Hari-hari berlalu, kini akhirnya tiba di hari yang istimewa. Di rumah Kirana, suasana penuh kegembiraan. Naya berlari-lari kecil di ruang tamu sambil memakai toga kecilnya.

“Ibu, lihat! Aku sudah siap!,” seru Naya dengan tersenyum lebar.

Kirana pun tertawa kecil sambil merapikan rambut putrinya. “Naya, jangan lari-lari dulu. Nanti togamunya kusut. Hari ini Naya harus terlihat paling cantik.”

Naya pun mengangguk antusias. “Iya, Bu. Aku kan mau nyanyi di depan teman-teman.”

Ketika Kirana dan Naya tiba di sekolah, suasana sangat meriah dengan hiasan balon warna-warni dan panggung kecil di tengah aula.

Para orang tua sibuk berfoto bersama anak-anak mereka yang mengenakan toga kecil.

Kirana mengantar Naya ke barisan teman-temannya sebelum menuju area tempat duduk orang tua.

Ia melihat para ibu yang dulu pernah menjauhinya kini hanya melempar senyum kecil, sementara beberapa mencoba menyapanya dengan canggung.

“Bu Kirana, selamat ya. Naya pasti bangga punya ibu yang hebat,” ujar salah satu ibu yang pernah bersikap dingin.

"Terima kasih. Semoga kita semua terus mendukung anak-anak kita," balas Kirana, tersenyum hangat.

Beberapa saat kemudian, acara pun dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah. Setelah itu, satu per satu anak dipanggil ke panggung untuk menerima ijazah mereka.

Ketika nama Naya dipanggil, tepuk tangan bergema di aula. Naya melangkah dengan percaya diri dengan senyum lebarnya yang tidak pernah pudar.

Kirana mengabadikan momen itu dengan kamera ponselnya. Saat melihat putrinya berpose dengan banyak gaya, mata Kirana pun berkaca-kaca.

“Selamat, sayang. Ibu bangga sekali sama kamu,” bisiknya ketika Naya kembali ke tempat duduknya.

Setelah semua anak menerima ijazah, acara dilanjutkan dengan penampilan spesial dari anak-anak yang ingin menunjukkan bakat mereka.

Naya termasuk salah satu dari mereka. Ia lalu naik ke panggung, sambil memegang mikrofon dengan tangan kecilnya. “Aku mau nyanyi lagu kesukaan Ibu. Untuk Ibu tercinta,” katanya dengan suara polos.

Kirana menutup mulutnya dengan tangan karena terharu. Lagu yang dinyanyikan Naya sederhana, tetapi setiap liriknya terasa menyentuh hati. Suara polosnya memenuhi ruangan, hingga membuat semua orang terpaku.

"Mas Arga... Lihatlah, kamu pasti bangga melihat Naya, Mas...."

Sepulangnya dari acara, Naya langsung memamerkan ijazahnya. “Bu, aku sudah lulus! Apa aku langsung masuk SD?," tanyanya bersemangat.

“Iya, sayang. Tapi kita santai dulu ya sebelum sekolah baru dimulai. Ibu akan membuat pesta kecil untuk merayakan kelulusanmu.”

Malam itu, Kirana mengadakan makan malam sederhana di rumah. Naya tampak bahagia saat meniup lilin kecil di atas kue yang Kirana buat.

Setelah Naya tertidur, Kirana duduk di ruang tamu sambil menatap toga kecil yang tergantung di kursi. Ia merasa lega dan bersyukur meskipun perjalanan hidupnya penuh tantangan.

“Ini semua untukmu, Naya. Aku akan terus berjuang demi kebahagiaanmu,” bisiknya dengan senyum yang mulai mengembang di tengah keheningan malam.

**

Dua hari setelah kelulusan Naya, Kirana berencana mengajak Naya ke suatu tempat.

Pagi itu, angin bertiup lembut membawa aroma rumput basah dari hujan semalam. Langit cerah dengan beberapa awan putih menggantung di atas langit.

Kirana menggandeng tangan Naya yang kini sudah berusia tujuh tahun. Mereka berjalan perlahan menuju makam Arga di area pemakaman yang sunyi dan asri.

Naya memegang bunga mawar putih di tangannya, dan sesekali menatap ibunya yang terlihat tenang tapi wajahnya terlihat sedih. “Bu, ayah suka bunga ini ya?,” tanyanya polos.

Kirana tersenyum tipis, sambil menahan air mata yang mulai menggenang. “Iya, sayang. Ayahmu suka sekali. Karena bunga ini melambangkan kedamaian.”

Saat tiba di depan nisan bertuliskan nama Arga, Kirana langsung berlutut. Ia menyentuh nisan itu dengan lembut seolah ingin merasakan kehadiran Arga.

Naya yang berdiri di sampingnya, menatap makam ayahnya dengan ekspresi bingung bercampur sedih.

“Ibu, ayah masih ada di sini?,” tanya Naya dengan mata yang berkaca-kaca.

“Ayahmu sudah di tempat yang lebih indah, sayang. Tapi kita tetap bisa berbicara dengannya di sini. Ayah selalu mendengarkan kita," jelas Kirana, lembut.

Naya pun mengangguk pelan, lalu ikut berlutut di samping Kirana. “Ayah, aku sudah besar sekarang. Aku sudah lulus TK,” katanya dengan suara lirih.

Tak mampu lagi menahan air mata, Kirana pun mulai menangis sambil berbicara ke arah makam.

“Mas Arga, maafkan aku yang baru bisa ke sini lagi. Begitu banyak hal terjadi, begitu banyak yang harus aku lalui tanpamu. Tapi aku tetap mencoba kuat, Mas... untuk Naya... hiks hiks hiks...."

Naya menatap ibunya yang terisak dan ikut menangis. Ia lalu menggenggam tangan Kirana dengan erat, dan mencoba menenangkannya. “Ibu, jangan sedih. Aku di sini, aku akan jaga Ibu. Kita kan berdua terus.”

Kirana pun memeluk Naya dengan erat, air matanya pun mengalir semakin deras. “Ibu tahu, sayang. Kamu yang membuat Ibu terus bertahan. Tapi terkadang, Ibu hanya ingin bicara sama Ayahmu. Ibu rindu... hiks hiks hiks...."

Setelah beberapa saat, Kirana mengelap air matanya lalu menatap Naya.l dengan lekat. “Ayo, kita doakan Ayah. Kita kirimkan doa supaya Ayah selalu tenang di sana.”

Naya mengangguk, lalu mereka menengadahkan tangan, memanjatkan doa dengan khusyuk. Angin bertiup lembut, seolah menjadi tanda bahwa Arga mendengar doa mereka.

Ketika mereka beranjak pergi, Naya menggenggam tangan ibunya lebih erat. “Bu, aku janji akan selalu buat Ibu bangga. Aku yakin Ayah juga pasti bangga sama kita.”

Kirana pun tersenyum meski air mata masih membasahi pipinya. “Ibu yakin itu, sayang. Ayah pasti bangga. Dan Ibu juga selalu bangga padamu.”

Bersambung...

1
Ririn Santi
sudah tau ibu nya ada disana dan tdk suka pada naya, cuma menerima telp harus melipir jauh dari naya yg msh kecil dan butuh perlindungan
Les Tary
untung Kirana memilih Rian drpd Arga...Rian keluarganya baik dan sayang SM Kirana dan naya
murni l.toruan
Rian papa sambung, panggilan di ubah dong Naya. Papi saja. Karena ayahnya untuk Arga
Aurora: Ok. Othor sampein ke Naya 😘
total 1 replies
Heny
Knp naya panggil om sm rian
Aurora: Belum terbiasa 🤭
total 1 replies
murni l.toruan
Apakah Arga menerima begitu saja tanpa mencari tahu apa yang terjadi. Masih banyak cara untuk menghadapi kenyataan bahwa ada makam yang selalu di kunjungi Kirana, buatlah makam itu berisi Arga secepatnya, biarkan orang tuamu menangis sampai tua
🌹Nabila Putri🌹
kak othor.. masa iya digempur ampe subuh... apa rasa tuh badan 🤣🤣🤣🤣
🌹Nabila Putri🌹: sekali aj seling ki pegel🤣🤣🤣
Aurora: Wkwkwkwk... Gak papa lah halu ini 🤣🤣😅
total 2 replies
mbok Darmi
akhirnya kirana bisa bahagia juga tanpa arga, ku sumpahin bu hilda segera terima karma telah mengusir dan menelantarkan cucunya
Aurora: Ok, di siapin karmanya 😅
total 1 replies
Les Tary
lanjut thor
Aurora: Siaapp...
total 1 replies
mbok Darmi
lanjutkan hidupmu dgn keluarga baru yg diciptakan ibumu semoga kamu tdk menyesal arga
Les Tary
emaknya ga sadar sadar
Soraya
semoga Kirana bahagia dgn Rian
Heny
Sdh lah kirana mungkin dng rian hdp mu akan bahagia
mbok Darmi
keputusan yg tepat kirana jgn sampai goyah arga blh ngoceh apa saja terserah yg penting pilihan mu dgn tepat dgn tuan tanpa ada yg merasa merebut krn Arga sdh punya keluarga baru jd jgn serakah mau poligami no... ngga berlaku buat kirana sdh jd wanita sukses ngga butuh suami plin plan
Ririn Santi
kurasa keputusan yg tepat kirana. meski arga tetap mencintaimu tp situasinya rumit, arga sdh memiliki keluarga sendiri.dan ibu serta adiknya msh terus memusuhi kamu dan naya. jgn terjebak pd kondisi yg lebih buruk dr yg pernah kamu alami dulu.raih kebahagiaan yg lebih baik
mbok Darmi
jgn bodoh kirana pilihan mu ttp hrs rian jgn terpaku pada masa lalu srmuysfj berubah ngga lagi sama kalau kamu kekeh pilih arga pikirkan juga istri dan anak rga sekarang jgn egois kamu
La Rue
jangan menoleh ke belakang lagi Kirana, karena yg menemanimu di saat tersulit dalam hidupmu adalah Rian bukan Arga
🌹Nabila Putri🌹
ama yg baru aja Kirana... toh yg lama sudah punya yg baru juga. Kirana orang yg baik tidak akan menyakiti sesam wanita. meskipun itu miliknya. buka lembaran baru ama Rian cintanya tulus dan menerima mu apa adanya.
Sulfia Nuriawati
mak durjana, berani melawan takdir emang bs d ubah dasar mak lampir😡😡😡bgs d tggalkan kluarga kyk gt ckup dtg pas lebaran trus jgn d dekati pengen d racun aja rsnya
Aurora: Wkwkwkwk bikin esmosi aja yak 😅😅🤣
total 1 replies
Soraya
dikit bgt updatenya lanjut
mbok Darmi
mau Arga ngereog Yo percuma dia sdh menciptakan keluarga baru punya anak lagi ngga usah nyesel nikmati aja pernikahan mu sesuai keinginan ibumu hilda semoga ngga ada karma tabur tuai untuk hilda dan arga, untuk kirana jgn lagi memikirkan arga tutup buku kisah lama mulai lembaran baru dgn rian percaya lah kamu pasti bisa lebih bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!