Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Paula langsung tak sadarkan diri.
Tak hanya para tamu, tapi sang Putri sendiri juga kaget karena kejadian tersebut terjadi di perjamuan teh yang dia adakan.
Rencananya, bukan Paula tapi dirinya yang minum racun dan akan membebaskan tuduhan tersebut ke Paula untuk meracuni dirinya sehingga Paula bisa dihukum penggalian karena berani mencelakai anggota keluarga Kerajaan. Tapi apa sekarang?
Paula yang meminum racun yang sudah Dia sediakan sendiri. Dia yang akhirnya jadi tokoh utama. Karena hal inilah, Putri semakin kesal. July yakin, sehabis ini Putri akan cosplay jadi reog.
Putri Bella akan mencari biang kerok atas kesalahan yang pelayannya lakukan. Karena kesalahan pelayannya, Paula jadi dapat sedikit simpati bangsawan yang datang ke perjamuan nya.
Dokter Kerajaan segera menangani Paula, untungnya dia bisa diselamatkan. Racunnya tak menyerang orang vitalnya karena kandungannya yang tidak terlalu tinggi. Tapi tetap saja, kalau terlambat ditangani akan jadi masalah ke depannya seperti jantungnya yang bermasalah, ginjalnyq juga dan lain sebagainya. Tapi untuk saat ini, dokter bilang kalau Paula akan pulih dengan baik dan kecil kemungkinan ada efek samping yang parah karena langsung diberi pertolongan dengan cepat. Anehnya, obat penawar racun tersebut tersedia di istana.
Putri yang geram itu tak mau Paula mendapatkan respon yang bagus karena menjadi korban, sehingga Putri dan anak buah ya menyebarkan rumor bahwa Paula sengaja meminum racun yang dia siapkan sendiri agar semua orang bersimpati kepadanya. Rumor tak berdasar itu segera meluncur ke omongan semua orang lewat pelayan ke majikan. Majikan ke sesama bangsawan.
Paula tetap tersakiti.
Di mansion, Gery yang mendapatkan kabar dari pihak istana pun segera menyuruh perwakilan kediaman Duke Delta untuk melihat keadaan Paula. Gery juga mengirim dokter keluarga Duke untuk melihat kondisi Paula di istana. Delta yang mendapatkan kabar tersebut juga segera pergi ke istana untuk melihat kondisi istrinya.
Paula masih terbaring tidur dan lemas. Energinya seperti terkuras sehingga perawakannya mirip mayat hidup. Wajahnya pucat, bibirnya juga memutih.Darah di tubuhnya seperti susah dikeluarkan dari dirinya .
Di depan semua orang, Delta memasang wajah khawatir dan sesekali mengelus rambut Paula.
Adegan romantis itu membius para perawat yang ada dan menjuluki Duke Delta sebagai suami yang penyayang kepada istri tercintanya.
Delta menunggu Paula untuk sadar diri agar bisa membawanya pulang ke mansion. Dia tidak betah berlama lama di istana.
Putri Bella yang mendengar kedatangan Duke Del ta itu pun senang, tapi langsung memandang setelahnya karena Duke Delta datang untuk melihat kondisi istrinya.
"Sial! harusnya aku yang disana dan dikhawatirkannya!"
Hanya July yang geleng geleng kepala melihat majikannya yang seperti psiko. Pasalnya siapa juga yang rela minum racun hanya demi mendapatkan perhatian laki-laki.
'Padahal Putri juga cantik, untuk bisa mendapatkan suami sekelas Pangeran juga bisa yang notabenenya kedudukannya lebih tinggi dibandingkan dengan jabatan Duke.'
"July!"
"Iya...." July kaget dengan panggilan sang Putri .
"Bawakan aku bunga dan ramuan herbal. Cepat!"
"Baik Putri...." July bergegas untuk menyiapkan barang yang diminta majikannya tersebut. July tidak tahu akan digunakan untuk apa.
July segera membawakan permintaan tersebut dan menyerahkannya kepada Putri Bella.
"Bagus...." Putri Bella tersenyum sendiri. "Bagaimana tampilanku?" tanyanya.
"Cantik, seperti biasanya." kata July jujur.
"Dasar Bod*h! Bukan itu yang kutanyakan!" ujarnya kesal.
July, sang dayang bingung karena merasa sudah menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Dia menelan salivanyaz kali ini Dia harus menjawabnya dengan jujur agar gajinya tidak dipotong seperti bulan lalu.
"Aku mau bertemu dengan Duke."
Baru July paham kemana arah pembicaraan tersebut.
"Putri memang cantik dan selalu paling cantik," jilatnya. "Tapi kalau Putri mau bertemu dengan Duke dengan maksud bersimpati, alangkah baiknya berpakaian tidak terlalu mewah dengan riasan yang tidak terlalu mencolok." terang July.
"Memangnya kenapa?"
"Putri..." July menjelaskan sejenak omongannya, "Putri kan mai menjenguk Duchess Paula, kalau Putri berpakaian mewah dengan riasan tebal dan mencolok akan terlalu kentara kalau hanya ingin menemui Duke. Putri juga harus bermain cantik."
Barulah Bella tersenyum. "Akan kabari bonus gajian bulan ini."
Mendengar itu, July tersenyum lebar. Tapi ya July cukup tahu kalau kepribadian majikannya bisa berubah sewaktu waktu, sehingga dia meninggalkan harapannya dengan kata bonus.
Delta menunggu Paula dengan sabar. Padahal dokter mengatakan kalau kondisi Paula sudah stabil, tapi sampai sekarang tak kunjung membuka matanya.
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.