Gairah Suami Lucifer Ku

...Happy reading✨...

"Kita hanya tidak ada hubungan sampai besok, aku akan melamar mu di rumah orang tuamu kan?"

Deghhhh....

Jantung gadis itu seketika mencelos saat mendengar pria itu bicara dengan santai dan malah merapikan beberapa berkas miliknya. Apa itu? Apa yang sedang pria ini katakan?! Dirinya tidak ada membahas hal itu tadi!

"Tunggu dulu! Apa maksudmu? Kita akan berpisah dari hari ini hingga seterusnya!" Ucap Tantri dengan segera menghampiri Kevin dan berdiri di depan pria yang masih duduk itu.

"Bukankah itu yang kau tuliskan di kontrak 20 tahun itu?" Tunjuknya pada kertas yang sedang di pegang oleh Tantri.

Dengan segera ia buka surat yang ia tanda tangani tadi dan benar saja, isi membuat Tantri seketika duduk di kursi depan meja Kevin.

"Ini-ini kenapa bisa gini? Aku tidak mengerti!"

Matanya seakan mau keluar saat membaca poin-poin dari kontrak tersebut.

...Surat pernikahan kontrak sampai anak ini berusia 20 tahun...

Tantri sebagai pihak pertama dan Kevin sebagai pihak kedua.

Kedua belah pihak akan menikah dan bersama sampai anak ini berusia 20 tahun. Kontrak ini benar adanya dan tidak bisa di ganggu gugat. Dan untuk keduanya akan ada poin-poin yang harus di patuhi yaitu:

Pihak kedua harus tinggal dengan pihak pertama.

Pihak kedua harus memberikan kebutuhan untuk anak ini.

Pihak kedua harus tidur sekamar dengan pihak pertama.

Kedua belah pihak tidak di izinkan untuk membatalkan perjanjian ini atau bercerai sebelum waktunya. Jika itu terjadi maka pihak yang meminta cerai akan memberikan seluruh hartanya untuk pihak yang lain.

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Tantri Davira.

Kevin William.

Sudah ia baca bahkan hingga 3 kali tapi hasil dan tulisannya masih tetap sama. Apa ini? Ia membuat kesepakatan yang merugikan dirinya sendiri? Kontrak yang ia tulis bukan ini!

"Apa! Kau menipu ku!" Tuduh Tantri pada Kevin yang terlihat biasa saja, ia bahkan kembali menatap komputer nya.

"Kau yang diuntungkan di sana lalu kau menuduhku?" Balik pria itu dengan suara datarnya.

"Tapi bukan ini kontrak yang aku tulis!"

"Tapi itu kontrak yang kau serahkan padaku, kau sendiri yang melihat ku menandatangani surat ini di depanmu." Kevin meladeni wanita yang sedang terheran-heran akan kertas yang berbeda isi dari sebelum ia bawa tadi. Apa ini? Kenapa semuanya semakin menarik?

Niatnya ingin membuat perhitungan keuntungan sama besar malah rugi yang ia dapat. Di dalam kontrak itu jelas ia tulis bahwa, Kevin tidak akan menganggu kehidupan kedepannya. Dan pria itu menyatakan tidak akan pernah mengakui anak ini dan Tantri.

"Setidaknya kau bisa menolaknya kan! Apa kau gila? Kau tidak mungkin asal menyetujui kontrak seperti ini!" Kesal Tantri, apa pria ini tidak membaca atau bagaimana? Bagaimana bisa menyetujui kontrak yang bahkan merugikan dirinya.

Pintar juga ternyata dia membalikan kata. Batin Kevin

"Kau yang memberikan kontrak itu dan kini kau berlaku seolah-olah di tipu? Kau memang hebat Tantri Davira." Ejek Pria itu sembari menatap wanita yang sedari tadi bergebu-gebu bicara dengannya.

"Tapi setidaknya kau bisa bertanya lagi tentang kontrak ini sebelum tanda tangan."

"Lalu kau juga setidaknya baca lagi sebelum memintaku tanda tangan!" Skak mat!

Pria ini menyebalkan sekali! Semua kata ia balikan agar diriku tidak bisa berkata-kata.

"Jadi katakan apa yang kau mau untuk seserahan pernikahan kita besok?" Tanya Kevin sembari terus menatap Tantri yang masih kesal.

"Siapa yang akan menikah?" Pertanyaan itu di lontarkan dari orang yang ada di depan pintu. Kevin yang mendengar itu segera bangun dari duduknya dan membungkuk hormat.

"Selamat datang nyonya, tuan dan tuan muda." Ucaonya sopan meski tidak mengurangi nada bicaranya yang dingin. Zara datang bersama Arsenio dan Axel.

Satu keluarga itu datang ingin mengejutkan Tantri dan kevin. Mereka baru saja datang dari berlibur dan akan memberikan hadiah untuk keduanya. Zara sangat yakin bahwa Tantri pasti sedang bersama Kevin karena wanita itu menanyakan perihal Kevin kemarin. Entah dengan alasan apa tapi Tantri selalu mengelak saat di tanya Zara.

Dasar robot! Batin Tantri menatap Kevin dengan tatapan sinis. Meski tidak terlihat karena dirinya masih mengenakan kaca mata hitam.

Tanpa di duga, Zara sudah mendekat dan mengambil kaca mata Tantri yang masih bertengger di hidungnya itu.

"Astaga Tantri!" Pekik Zara kaget, ia bahkan sampai tak mampu berkata-kata lagi saat melihat wajah sahabatnya yang lebam dan sembab.

Tantri yang masih duduk itu terlonjak kaget saat kacanya di ambil begitu saja. Ia ingin marah namun tidak bisa karena pasti saat ini Zara lebih marah padanya karena tidak bercerita tentang hal ini.

"Apa pria itu yang melakukannya?" Tanya Zara dengan suara gemetar. Bagaimana bisa seorang ayah melakukan hal ini pada putrinya sendiri? Dimana hati mereka?

Tantri yang tidak bisa menahan sedih saat matanya menatap mata Zara, wanita itu menangis di peluk oleh Zara. Tangisnya yang pelan namun menyayat hati. Bahkan Axel pun sampai ikut menangis dan memeluk kaki papanya.

"Pria itu-Pria itu bilang kalau kehadiran ku tidak di harapkan. Dia juga bilang kehilangan diriku bukanlah hal yang besar! Mereka tidak menginginkan ku Zara. Tak ada yang menginginkan kehadiran ku!" Ucap Tantri dengan sesegukan dan menangis dengan tersedu-sedu.

"Dia hanya mau putranya! Dan aku tidak ada dalam rencananya! Zara_ aku harus kemana? Aku harus kembali pulang ke mana? Rumah yang seharusnya menjadi tempat ku pulang sudah menolakku... Hikss... Lalu aku harus pulang kemana?" Tanya Tantri dengan terus menangis, bahkan suaranya sampai tidak terdengar saat ia sudah sangat lelah.

Arsenio kini menatap pria yang menjadi tangan kanannya itu. Kevin terlihat mengepalkan erat tangannya dan rahangnya mulai mengeras, pria itu sangat marah saat ini. Amarah ini hanya ia lihat saat ada yang orang yang mengusik miliknya.

"Kau masih punya aku Tantri, kita adalah keluarga. Keluarga ku adalah keluargamu juga! Kau jangan berfikir sendirian saat ini." Ucap Zara sembari terus memeluk Tantri yang menangis lalu menepuk punggung wanita itu pelan. Ia ingin menenangkan hati nya yang hancur saat ini.

"Ingat, kau tidak sendirian!"

...****************...

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 kalian ya para readers, dukung author dengan kisah 'gairah suami Lucifer ku ' 😍