milchtee99_ dlbtstae99_
Chandra Maverley adalah CEO tampan dan kaya raya, banyak kaum hawa yang ingin bersanding dengan dengannya. suatu malam, Chandra dijebak oleh seseorang dan berakhir melakukan hubungan terlarang dengan Audrey gadis cantik yang bekerja part time ditempat Chandra bertemu kliennya.
Lima tahun kemudian, Chandra datang ke Desa Simphony. Kedatangannya hanya untuk melihat perkembangan pembangunan hotel yang baru mulai di bangun. Tanpa sengaja bertemu dengan dua anak kembar yang sedang berjualan es lilin tak jauh dari tempat lokasi pembangunan.
“Om mau beli es lilinnya Ana, nda ? Masih segel nih, nda meleleh kok es-nya cuma bisa cail ja ! “
“Dua lebu satu, beli lima gelatis mommy Lea ! " sambung Azalea penuh semangat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Chandra & Tika
Keesokan harinya setelah Audrey mengantar kedua putri kembarnya sekolah, Audrey tak langsung pergi ke restoran dimana Tika sedang mem-briefing karyawan mereka. Sesampainya di sebuah tempat, Audrey tak langsung turun melainkan menunggu di dalam mobil sambil melihat seseorang duduk dikursi roda tengah menatap lurus kedepan disebelahnya ada seorang suster yang sedang menyuapinya makan.
Tatapannya begitu lekat, dia ingin turun untuk menghampiri wanita yang duduk disana, namun dirinya takut begitu tiba disana malah diusir pergi. Tak lama seorang pria tua yang sangat dikenalnya, menatap wanita yang duduk dikursi roda dengan wajah tersenyum. Audrey yang melihat itu tentu saja ikut tersenyum.
Namun, senyumnya luntur ketika melihat seorang wanita cantik yang pernah dia temui lima tahun yang lalu.
“Dia disini ? Siapa dia sebenarnya ? Apa anak kandung ayah dan bunda yang hilang ? “ ucapnya lirih.
Entah firasat atau karena terlalu rindu, pria paru baya itu sontak menoleh ke arah mobil yang berhenti di depan gerbang rumah mereka.
Dia tak tahu siapa pemilik mobil itu, namun hatinya mengatakan putrinya pulang. Serindu itukah mereka kepada anak yang mereka usir karena suatu kesalahan ?.
Audrey langsung menekan gas untuk meninggalkan rumah ayah dan bundanya, saat seorang pria yang dia panggil ayah berjalan ke arahnya.
“Ayah, maafin Audrey hiks… “
Sementara itu, pria paru baya tadi penasaran siapa pemilik mobil itu dan ada urusan apa. Namun langkahnya terhenti saat anak tertua ya memanggilnya.
“Ayah, ayah sedang melihat apa ? “ tanya wanita cantik berambut pendek yang keluar rumah dengan penampilan elegan.
Pria paru baya itu menggelengkan kepalanya, ‘aku merasa Audrey pulang, ‘ucapnya dalam hati.
‘Ayah rindu, Audrey. ‘
‘Dley juga cayang ayah banak-banak. Ayah jangan cibuk telus, Audley kangen loh cama ayah… ‘
‘Ayah lembul lagi ? Kayak bang na toyib dong, kan bunda ? “ kata Audrey kepada bundanya yang mengelus rambut Audrey dengan sayang.
‘Benar kata putriku, ayahnya sudah seperti bang toyib’
Pria yang dipanggil ayah tak terima dikatai bang toyib sehingga dia menggelitiki putrinya hingga tawanya terdengar menggelegar di seluruh ruangan.
“Ampun, ayah ! Ampunnn !! “ teriak Audrey menggelegar, tawanya membuat seorang gadis kecil menatapnya dengan tatapan tak terbaca.
“Dia merebut kebahagiaanmu, usir dia ! “ bisik seseorang kepadanya.
“Ayah, ayah kenapa melamun ? “ tanya wanita cantik itu lagi.
“Iya papa, papa kenapa melamun. Apa papa tengah mengingat sesuatu ? “ tanya wanita berambut panjang itu.
Wanita cantik berambut pendek langsung menatap adiknya dengan kesal, “ Sudah aku katakan panggil ayah jangan merubah panggilan di keluarga ini ! “
Wanita berambut panjang itu melengos, dia tak suka diatur. Dia ingin mengikuti kemauannya.
“Aurelly, sudahlah. Ayah, tidak apa-apa. Jangan marah sama adikmu, “ tegurnya.
“Ayah… “
Wanita berambut panjang itu tersenyum mengejek. Dia berjalan masuk ke dalam rumah seperti biasanya akan memerintah pelayan rumah untuk menjadi babunya. Aurelly menatap tak suka.
“Mending adikku Audrey saja bukan dia, “ ujar Aurelly tanpa sadar membuat wanita tersayangnya menoleh.
“Sangat menyusahkan ! “ Setelah mengatakan itu, Aurelly berjalan menuju mobilnya yang sudah terparkir di halaman rumah tak lupa dia berpamitan kepada ayah dan bundanya.
.
.
.
.
Chandra dan asistennya kini telah sampai di restoran viral yang terletak tidak jauh dari desa Symphony desa dimana dia bertemu dengan dua bocah kembar.
Keduanya akan mengadakan pertemuan dengan tuan Roberto yang meminta untuk bertemu di restoran viral.
“Restoran Twins A2”
“Ini tempatnya ? “ tanya Chandra kepada asistennya tak yakin.
“Iya tuan. Tuan Roberto sudah menunggu kita di dalam, “ kata Asisten Rafael.
“Ayo kesana, “ Asisten Rafael mengangguk.
Keduanya berjalan masuk ke dalam. Asisten Rafael terpukau dengan seni di dalam restoran yang terlihat sangat unik. Di space menuju outdoor terdapat beberapa gambar tangan yang terlihat menggemaskan.
Bukan hanya Asisten Rafael yang terpukau, Chandra juga terpukau dengan design unik konsep dari restoran tersebut. Sesampainya di outdoor, seorang pria paruh baya sudah menunggu di ujung dekat kolam ikan.
“Tuan Chandra ! Asisten Rafael ! “ serunya memanggil dua pria dihadapannya.
“Tuan Roberto, “ Chandra dan Tuan Roberto berjabat tangan, Asisten Rafael juga melakukan hal tersebut.
Keduanya duduk dihadapan Tuan Roberto. Asisten Chandra mulai membicarakan bisnis sesekali bertanya soal pribadi yang sewajarnya.
Pembicaraan mereka cukup menguras waktu dan energi. Tiba jam makan siang, asisten Rafael memanggil waiters untuk memesan makanan dan minuman.
Setelah memesan beberapa makanan, ketiganya kembali terlibat obrolan hingga Chandra tak sengaja melihat seseorang yang sangat di carinya. Sontak Chandra berdiri dan mengejar wanita itu yang berjalan menuju lorong restoran.
“Tuan mau kemana ? “ tanya Asisten Rafael kaget. Namun, Chandra tidak menggubrisnya dan bergegas mengejar wanita itu.
“Tunggu ! “ teriak Chandra.
Merasa ada yang memanggilnya, wanita itu menoleh dan terkejut saat melihat Chandra berada di belakangnya.
“Tunggu ! Saya ingin bicara denganmu ! “ serunya dengan nafas sedikit terengah.
“A–ada apa tuan ? “ tanyanya gugup.
“Dimana perempuan yang bersamamu malam itu ? “ tanya Chandra dengan penuh keingintahuan.
“Perempuan mana yang bapak maksud ? “
“Perempuan yang bersamamu lima tahun yang lalu. Tolong katakan pada saya dimana dia ? Saya ada perlu dengannya, “ kata Chandra penuh harap.
Tahu jika wanita di hadapannya ini tak mau menjawab, Chandra segera memberikan ukti kepada wanita dihadapannya itu.
“Tuan, anda tidak bisa bertindak seperti ini kepada saya ! Jika pun saya tidak mau memberitahukan dimana orang yang anda cari, itu hak saya ! “
“Saya bisa saja menghancurkan bisnismu, nona ! “
“Anda bisa menghancurkan bisnis saya, tapi anda tetap tidak bisa menemukan wanita yang anda cari ! “ sarkas Tika emosi.
Darah Chandra mendidih mendengar ucapan Tika. Benar, menghancurkan bisnis bukanlah tindakan yang benar membuatnya harus meredamkan emosi dan meminta secara baik-baik kepada wanita dihadapannya.
“Baiklah, tolong kerja samanya. Saya menanyakan keberadaannya karena saya ingin bertanggung jawab. Sudah lima tahun saya mencari keberadaan kalian. Saya mencari kalian berbekal cctv yang hanya menampilkan jelas wajahmu, “
“Dari keterangan manager, saya juga berusaha mencari keberadaan kalian Tapi setelah saya menemukan tempat tinggal kalian, ternyata kalian sudah pindah setelah kejadian itu. “
“Saya takut, temanmu melahirkan anak tanpa saya ketahui. Saya ingin bertanggung jawab, saya mohon katakan dimana keberadaannya, “ pintanya merendahkan diri.
Membuang segala ego diotaknya untuk mencari tahu dimana keberadaan gadis yang sudah dia nodai lima tahun yang lalu. Kali ini dia serius dan juga sangat membutuhkan wanita itu untuk menjauhkan Aruna dari dirinya.
“Anda ingin tahu dimana sahabat saya tinggal ? Apa anda bisa menjaminkan kebahagiaan untuk sahabat saya ? Jika tidak, jangan datang untuk menemuinya karena saya orang pertama yang ingin melihat sahabat saya bahagia dengan pria yang bisa bertanggung jawab, saya tidak ingin sahabat saya di sakiti oleh siapapun “ ucap Tika tegas.
Dia benar-benar ingin melihat sahabatnya bahagia tanpa di sakiti oleh siapapun, apalagi sahabatnya memiliki anak kembar yang sangat lucu dan menggemaskan.
“Maafkan gue, Audrey. Gue pengen lo dan keponakan kembar gue bahagia.. “