Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.
Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.
Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.
Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Danu menyipitkan matanya, memperhatikan kalung yang ada di dalam genggaman Linda, sampai dia mengzoom video tersebut, sehingga nampak jelas sebuah bandol kalung bertuliskan L&E.
"L dan E? Apakah mungkin bandol kalung itu inisial nama dari Linda dan Ernando?" ucap Danu dengan penuh tanda tanya.
Alvaro menjawab pertanyaan Danu. "Bisa jadi, tapi untuk saat ini semua itu hanyalah kecurigaan kita saja, kita belum sepenuhnya yakin dengan asumsi kita ini."
Gleen menyetujui dengan apa yang diucapkan oleh Alvaro, "Iya benar sekali apa yang dikatakan oleh Al, mungkin bisa saja E itu Edi, Ervin, Erlangga, atau banyak nama pria berinisial dari huruf E. Bandol kalung itu tidak cukup menjadi bukti."
Danu menutup laptopnya dengan perasaan kesal, "Sebuah perselingkuhan yang cukup apik, sepertinya pria itu memang benar-benar menghilangkan semua jejak perselingkuhannya karena takut suatu saat nanti akan kita diselidiki."
Hal tersebut membuat Danu menjadi bimbang, apakah mungkin asumsi mereka benar bahwa Ernando adalah ayah dari anaknya Linda? Dia belum dapat membuktikan kecurigaannya itu secara kongkret.
...****************...
Beberapa hari berlalu, Danu dan kedua sahabatnya berusaha keras untuk mencari bukti tentang kecurigaan mereka tentang perselingkuhan Ernando dan Linda, sampai mereka menggeledah rumah kontrakan yang dulu pernah di sewa oleh Linda, tapi sayangnya mereka tak dapat menemukan bukti apapun.
Ernando memang sudah menghilangkan semua jejak perselingkuhannya bersama Linda, tanpa sisa.
Tinggal satu hari lagi waktu yang tersisa, besok Ernando akan resmi menikah dengan Maura, hal tersebut membuat Danu sangat frustasi.
Karena itulah Danu nekad menemui Ernando di kantor Sky Group, perusahaan milik Ernando. Walaupun besok Ernando akan menikah, tapi Ernando masih menyempatkan diri untuk masuk kerja hari ini.
Ernando tidak memperlihatkan rasa tidak sukanya kepada calon kakak iparnya itu, dia pura-pura bersikap ramah kepada Danu.
"Wah apa aku sedang bermimpi tiba-tiba calon kakak iparku datang berkunjung ke kantorku?" seru Ernando menyambut kedatangan Danu dengan ramah.
"Tentu saja, kita sebagai calon ipar harus akur. Apa kabar bro?" tanya Danu kepada Ernando sambil memeluk pria itu menepuk-nepuk pundaknya.
Dengan hitungan detik Danu mengutak-atik handphone Ernando yang ada di dalam saku celananya, untuk menyadap ponsel Ernando, lalu memasukkannya lagi ke dalam saku celana pria itu. Danu memang memiliki keahlian seperti itu, dan tak akan berasa oleh targetnya.
Danu pun melepaskan pelukan.
"Sangat baik, silahkan duduk!" Ernando mempersilahkan Danu untuk duduk di sofa.
Danu menganggukkan kepalanya, dia pun duduk di sofa, berhadapan dengan Ernando.
"Kedatangan aku kesini sebagai seorang kakak, aku pasti sangat mengkhawatirkan adiknya, karena itulah aku hanya ingin berpesan kepadamu, aku harap kamu bisa menjadi suami yang baik untuk adikku."
Ernando tersenyum kecut, dia sudah benar-benar muak dengan Danu yang masih berlagak selayaknya seorang kakak untuk Maura, padahal dia paham betul bahwa pria itu memiliki perasaan kepada Maura. "Mengapa tidak bilang saja kalau kamu mencintai adikmu itu?"
Danu mercekat, rupanya Ernando sudah tahu tentang perasaannya.
"Besok aku akan resmi menjadi suaminya Maura, karena itulah aku lebih berhak atas Maura, dibandingkan dengan kamu. Jujur saja aku sangat tidak suka melihat kedekatan kalian, jadi jangan pernah mencoba mendekati Maura lagi!" Ernando memberikan peringatan kepada Danu.
Danu menghela nafas dengan kasar, kemudian dia pun tertawa kecil. "Baguslah kalau kamu sudah tahu semuanya. Maura adalah wanita yang paling penting di dalam hidupku, jika kamu sedikit saja melukainya, aku tidak akan pernah memaafkan kamu."
"Tentu saja, kamu tidak perlu mengkhawatirkan Maura. Dia akan hidup bahagia denganku. Kamu harus ingat, bagi Maura kamu hanyalah seorang kakak, tidak lebih dari itu. Dan ada satu hal yang harus kamu tahu, Maura sangat mencintaiku." Ernando berkata dengan begitu bangganya.
Danu mengepalkan tangannya, faktanya memang seperti itu, Ernando adalah pria yang Maura cintai, hal tersebut membuat Danu sangat kesal.
Kemudian Danu menatap Ernando dengan sorot matanya yang tajam, "Apa kamu kenal dengan seorang wanita bernama Linda?"
Ernando terbelalak kaget tiba-tiba saja Danu menyebutkan nama Linda kepadanya, tapi dia berusaha untuk menyembunyikan kegugupannya. "Ti-tidak, aku tidak pernah berkenalan dengan wanita bernama Linda."
Apakah Danu sedang mencurigainya? Itulah yang ada di dalam pikiran Ernando.
Danu tersenyum kecut, justru dengan mendengarkan jawaban Ernando yang nada suaranya bergetar seperti itu membuat kecurigaannya semakin bertambah yakin. Bahwa pria itu sedang berbohong.
...****************...
Danu mencoba mengecek ponselnya Ernando yang sudah dia sadap, tapi rupanya di ponsel Ernando sama sekali tidak ada yang mencurigakan, yang ada dia menemukan chat mesra antara Ernando dengan Maura, hal tersebut membuatnya sangat kesal.
"Apa mungkin dia memiliki ponsel yang lain?" keluhnya.
"Oke, aku memang belum menemukan bukti apapun tentang perselingkuhan Ernando dengan Linda, tapi aku yakin sekali kalau Ernando adalah ayah dari bayinya Linda."
Drrrrtt!
Drrrrtt!
Drrrrtt!
Ponsel Danu bergetar, rupanya ada pesan dari Ruben, anak buahnya.
[Linda terekam kamera CCTV di Bandar Udara Internasional Salvador Bahia tiga minggu yang lalu. Sepertinya wanita itu berada di Brazil.]
Danu sangat merasa lega, akhirnya dia telah menemukan sedikit titik terang ketika melihat di rekaman CCTV tersebut terlihat Linda yang sedang di giring oleh beberapa orang pria berbaju hitam di sebuah bandara yang ada di kota Salvador.
Danu segera membalas pesan dari Ruben.
[Kemungkinan Linda saat ini ada di kota Salvador. Bantu aku untuk mencarinya.]
Tak lama kemudian Ruben membalas pesan dari Danu.
[Baik, bos.]
Danu menghembuskan nafas dengan kasar, besok adalah pernikahan Maura dengan Ernando, awalnya dia akan merelakan Maura menikah dengan Ernando karena dia pikir Ernando adalah pria yang baik, tapi kali ini dia tidak bisa merelakannya.
Danu pun menelpon Gleen dan Alvaro untuk merencanakan sesuatu, karena dia butuh bantuan dari mereka berdua, walaupun dia harus berubah menjadi tokoh antagonis, dia melakukan semua itu demi Maura.
"Apa kamu gila? Bagaimana bisa kami melakukannya?" tanya Gleen dan Alvaro hampir bersamaan.
