Sequel dari novel Pesona Ayah Mertua.
Terpaksa menikah dengan Uncle Dom yang super dingin datar, membuat Emily merasa seperti tokoh protagonis wanita yang ada di dalam novel yang berperan menjadi istri yang tidak di inginkan oleh suaminya sendiri.
Penasaran dengan kisahnya? Jangan lupa subscribe agar kalian tidak ketinggalan pemberitahuan update Novel ini.
Follow IG emak @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak ingin kamu hamil!
Kedua mata Emily berkaca-kaca saat Dom memasuki inti tubuhnya. Benda berukuran super Big dan berurat itu masuk dengan perlahan, namun tetap saja Emily merasakan sakit yang luar biasa.
Dom memejamkan kedua matanya saat merasakan sebuah kenikmatan yang pertama kali ia rasakan. Padahal miliknya baru masuk setengahnya saja di bagian inti istrinya. Kedua rahangnya mengetat kuat saat kuku Emily mencakar punggungnya, terasa perih dan sakit, akan tetapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa nikmat yanh sedang ia rasakan saat ini.
"Ughh." Dom mendesis nikmat saat miliknya kini sudah tertanam sempurna di dalam inti istrinya.
Dom menatap Emily yang berderai air mata di bawah kungkungannya. Pria berbadan besar dan kekar itu tersenyum tipis, kemudian ia mengecup bibir mungil Emily yang terlihat membengkak karena ulahnya.
"Sakit?" tanya Dom, seraya menghapus air mata istrinya.
"Iya," lirih Emily nyaris tidak terdengar, karena ia merasakan sakit yang luar biasa, seolah tubuhnya terbelah menjadi dua bagian saat Dom sudah memasukinya dengan sempurna seperti ini.
Dom mengecup kedua mata Emily, kemudian ia mulai menggerakkan bagian bawah tubuhnya maju mundur dengan perlahan.
"Aku tidak bisa berhenti, Lily," ucap Dom di sela aktivitasnya yang melenakan itu. Itu terus mendesah tidak karuan saat merasakan kenikmatan yang tiada terkira, berbeda dengan Emily yang justru merasakan kesakitan baik hati dan fisiknya.
"Aku tidak tahu apakah ini benar atau salah. Tapi, yang jelas melayani suami di atas ranjang adalah kewajiban bagi setiap istri," batin Emily menangis saat dirinya merasa di jadikan hasrat pelampiasan saja.
"Aku mencintaimu, Uncle. Sangat mencintaimu, semoga setelah penyatuan kita ini, kamu bisa mencintaiku dan melihatku sebagai istrimu," batin Emily lagi. Ia tidak tahu kenapa sikap Dom berubah 180 derajat saat mereka sudah menikah, dan awal perubahan itu terjadi saat Dante meminta pertanggung jawaban Dom untuk menikahi dirinya.
Apa mungkin karena kesalahpahaman itu Dom menjadi berubah dan membenci dirinya? Emily bertanya-tanya dalam hati di sela aktivitasnya yang menyakitkan itu.
Setengah jam kemudian. Dom masih bergerak mendominan di atas tubuh Emily.
Emily kini sudah mulai merasakan nikmat disetiap hujaman yang di berikan oleh suaminya. Sesekali suara desahaan keluar bibir mungilnya.
"Uncle!" Emily mengerang tertahan ketika merasakan sesuatu yang ingin meledak di bagian intinya.
Dom pun mengerti kemudian ia semakin mempercepat gerakannya, karena ia pun merasakan hal yang sama.
"Arghhh!!" Emily mengejan saat pelepasan itu mendatanginya. Tubuhnya terasa lemas seolah tidak mempunyai tulang sama sekali.
Sedangkan Dom masih bergerak di atas tubuhnya dan tidak berselang lama Dom menarik penyatuan itu dan memuntahkan cairan kental di atas perut istrinya.
Emily mengernyit heran saat Dom mengeluarkannya di luar, kemudian ia memberanikan diri untuk bertanya. "Kenapa kamu tidak mengeluarkannya di dalam?" tanya Emily.
"Karena aku tidak ingin kamu hamil!" jawab Dom datar dan menatapnya dingin.
DEG!
Jantung Emily seolah tertusuk ribuan belati saat mendengarkan jawaban suaminya. Ia pikir setelah menyerahkan dirinya, suaminya itu akan berubah mencintainya, namun ternyata dirinya salah.
Dom tetaplah Dom, si pria datar tanpa ekspresi yang tidak memiliki perasaan.
"Apakah kamu sudah selesai?" tanya Emily berusaha untuk tegar dan kuat.
"Ya," jawab Dom singkat sambil memandang wajah Emily dengan lekat.
"Kalau begitu menyingkirlah!!" Emily mendorong dada bidang Dom dengan kuat agar suaminya itu menjauh darinya. Hanya ini yang bisa ia lakukan, bersikap ketus dan kesal kepada Dom untuk menutupi luka hatinya.
***
Nyesek nggak sih? Berasa pengen nimpuk kepala Dom sama batok kelapa😭😭
Jangan lupa vote-nya bestie, udah hari senin nih💃💃