NovelToon NovelToon
Soulmate Surprise From Crush

Soulmate Surprise From Crush

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: DeaIsw31

Menceritakan kisah cinta dari seorang Pemuda yang salah jatuh cinta, karna menyukai istri orang, dan di masa depan dia menikahi anak dari wanita itu.

"Mba, gue suka sama Mba." pernyataan tak terduga dari seorang tuan muda Fazakha Almafriz Widjaya.
" Astaghfirulloh Tuan muda!! kan Tuan muda tau saya udah punya anak sama suami," Jawab kaget Miana Tinada Trihaka.
"Bunda, maksudnya om ini suka sama bunda gitu? " Anzia Almana Trihaka
"Iya emang kenapa? dasar bocil." Jawab ngegas Faza.
"Idih...denger ya om! jan ganjen godain bunda ntar Zia kutuk gak ketemu jodoh ampe kepala 3" Asal ceplos Zia.
.
.
.
.
13 tahun kemudian.
"s
Seneng sekarang ya kamu! dulu aja kamu suka istri saya sekarang anak saya jadi istri kamu." Tutur Vandra Trihaka
"Gak papalah ya om... eh maksudnya ayah mertua," senyum tengil "Dari rival jadi menantu." Tambah Faza dengan senyum kikuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34.Firasat Nyata

"Sayang?" Faza sudah tiga kali memanggil istriNya, namun tak ada jawaban dari sang empunya nama.

"Ehh...iya, dalem,Mas."

"Kamu lagi mikir apa? Gak baik ngalamun gitu," Faza.

"Bukan apa-apa honey, cuman mikir kenapa mas Faza ganteng bangat." Zia.

Faza meniup-niup bubur ayam dan jamur yang ia buat, lalu mencoba menyuapi Zia.

Satu suapan berhasil Zia telan dengan aman, tampa drama muntah atau mual.

"Kamu ini, pinter bangat ya buat mas kesemsem, nggak tau aja, kalo sama kamu mas tuh hatiNya murahan bangat, gampang baper. Jantungnya juga jadi murahan, gampang merasa deg degan kaya lagi terbang terus di jatuhin, berdetak tak sewajarnya." ucap Faza sembari menyentuh pipi Zia.

Zia tertawa kecil mendengar jawaban suaminya sambil tangannya mengusap-usap tangan kiri Faza yang menyentuh pipiNya dengan lembut.

Tak terasa buburnya habis, "Alhamdulillah," Zia.

"Kalian berdua gak boleh pilih makan, gak boleh buat Mommy kalian sakit, manja bangat kalian, masa harus ditemenin Daddy, baru bisa makan." Faza mengelus perut Zia ya g masih rata.

"Bukannya mereka manja kayak mas ya?" Zia.

"Apa iya? Kayaknya kamu deh, siapa coba yang selalu minta peluk?" Faza.

Zia terkekeh lalu mereka tertawa.

"Kalian harus makan, misal tidak ada Daddy pun, kalian harus makan, kasian Mommy kalian, jagain mommy kalian, Mommy kalian aja jagain kalian, masa kalian gak kasian sama Mommy kalian?" Faza kembali berbicara pada calon anak-anaknya.

Zia merasa terharu dan entah kenapa secara tiba-tiba terbesit perkataan.

"Mas, kalo misal nih ya, kita dalam bahaya dan aku gak selamat sama calon anak-anak kita, mas gak boleh sedih ya, ingat! lauhul mahfudz tidak pernah salah dengan catatan takdirnya, dan-"

"Zia, stop! " Faza memotong perkataan Zia, "Jangan mengandaikan atau memisalkan hal itu, kamu tau kan Zi, aku nggak bakal bisa hidup tampamu, jika ada situasi itu pun, biarkan aku yang mati dahulu dari pada kamu." Ucapnya sambil menahan air mata.

"Maaf mas, aku berjanji tidak akan mengandaikan atau memisalkan hal itu kembali, aku janji, jika dalam bahaya aku akan sekuat tenaga agar hidup dan membesarkan anak kita, melihat mereka sekolah, melihat mereka punya orang yang disuka, mereka sukses, menikah, dan kita jadi tua sambil menggendong cucu dan cicit kita," Zia.

"Iya, kamu harus berhanji seperti itu, karna tampa kami berjanji pun aku akan menyelamatkanmu dari bahaya." Faza mengecup kening Zia.

Zia hanya tersenyum, namun hatinya berkata lain, " Entah kenapa aku merasa gelisah, ya alloh lahaulawalla quwwata illabillahhilngaliyyilngadzim," Batinnya.

Mereka lalu kekamar, Faza mandi dan Zia tiduran dikasur. Selesai mandi, Faza ikut tiduran di kasur bersama istrinya.

"Honey,"

"Iya, kenapa mas? "

"Nggak dalem lagi kaya tadi?"

"Enggak ah mas, tiba-tiba jadi malu."

" Kamu ini nggemesin bangat, Zi."

"Baru sadar nggemesin pas aku udah jadi remaja kan, pas aku kecil kemana? " Zia.

"Pas kamu kecil aku lagi sibuk menata perasaan sayang." Faza.

"Perasaan sayang ke abunda aku ya?" Zia.

"Eh...,kamu ini, pake bahas masa lalu, itu kan sejarah kelam ku." Faza.

"Hahahaha, dengar itu sayang, asal kalian tau, dulu tuh Daddy kalian naksir bunda Mommy yang notabenya nenek kalian nanti, " Zia tertawa, sembari berbicara pada kedua calon anaknya.

"Udah Zi, jangan gitu, Mas malu."

" Mas Faza lucu bangat deh kalo malu gitu," Zia.

"Udah Zia, udah..." Faza yang wajahnya memerah, dan tak lama ponsel Zia berdering.

Zia membuka ponselNya yang ternyata adalah pesan dari Fikran sekitar 4 jam lalu, kenapa baru sampai? seolah-olah ponselnya di sadap, sehingga notifikasi masuk telat, tidakunhkin karna gangguan sinyal.

"Zia tolong kami, markas diserang dan mereka menangkap kakek Aldhain, mereka mengincar Andreo, dan sepertiNya juga ke 4 teman temanmu dan 3 sohib suamimu. Zia, aku juga sudah tertangkap, jika pesan ini sampai ke kamu beratti kita sudah di Italia, jika aku tak membalas dan tak bisa dihubungi aku sudah tertangkap." Pesan fikran.

Zia menjatuhkan ponselNya, bagaimana bisa semua tertangkap dalam 1 hari semalam?.

Dan di saat Zia menelfon, Faza juga mendapat pesan yang sama, bedanya ini dari Vandra, dia memberi kabar menantuNya bahwa Mia dan dirinya kalah di markas Italia.

"Mas..." panggil Zia dengan seluruh tubuhNya bergetar, Faza dengan sigap memeluk istrinya, Zia tak menangis, tubuhnya hanya lemas, karna dalam situasi ini dia tak boleh menangis dia harus mencari Jalan solusi, bukan putus asa, hanya dirinya harapan untuk menyelamatkan orang yang dia sukai.

"Mas sudah tau pesan apa itu Zi, mari kita sama- sama selamatkan mereka." Faza.

Zia hanya mengangguk dan dia tertidur dipelukan suaminya, Zia sudah punya rencana,malam ini dia akan tidur sejenak, karna dia sangat lelah,lemas, jika dia sedang tidak hamil sudah di pastikan dia akan langsung menuju tempat musuh, dia tidak boleh egois dia harus berpikir tenang, karna dia tidak sendiri, dia sekarang bertiga, keadaan dirinya juga belum pulih, besok baru dia bertindak.

Banyak yang akan dilakukan, jika bergerak malam inipun dia akan kalah, karna gegabah.Jadi dia harus bertindak dengan pintar.

Setelah memastikan Zia tidur, Faza menelfon anggota gangsternya di balkon kamar.

"Bagaimana kak?" Faza.

"Semua teman tuan diculik."

Faza yang mendengar itu memejamkan matanya,

" Lindungi keluarga mereka itu tugasku,termasuk keluarga teman istriku, dan juga ayah ibuku." Faza.

"Baik Tuan! maafkan kami, karna kami lengah tuan Gibran,Qion,dan Fingga tertangkap didepan mata kami."Orang dibalik telfon penuh penyesalan.

"Tidak papa, semua sudah terjadi, bilang ke semua keluarga mereka,bahwa kita sedang liburan dan berbisnis mendesak, kamu atur bagaimana caranya terutama istri Gibran, mereka harusnya tengah menikmati masa-masa pengantin baru. Ingat! Tutup rapat kejadian ini,jangan sampai tercium media dan orang tua mereka mendengar anaknya diculik."Faza.

"Baik Tuan, kami akan atur alibi apa yang akan diberi".

" Hubungi sekertarisku Alfa, kalian bahas bersama." Faza.

Selesai telfon di balkon, Faza duduk di kursi yang ada di sana, kakinya lemas, apa lagi Zia istrinya yang mendengar itu semua? keluarga dan sahabatnya ditangkap musuh.

"Siapa dalang dari semua ini? kenapa dia sebegitunya mengincar istriku sampai membuat rencana ini." Gumam Faza yang teringat pesan Vandra.

"Lindungi istrimu, musuh mengincarnya, kami hanya di jadikan umpan."

Dan, dari balik jendela terhalang korden di belakang Faza, Zia mendengar semua, dia sudah tidur namun merasakan suaminya pergi jadi dia mencariFaza, sedih iya rasakan, air matanya luruh, jadi alasannya karna dirinya? semua jadi tertangkap "Siapa dia?" Lalu Zia teringat River " Apa iya River dalang semua ini?" batin Zia yang beropini.

Zia juga tak terjejut dengan pembicaraan suaminya di telfon dengan seseorang, Zia tau dari seminggu yang lalu bahwa suamiNya anggota gangster, hanya itu yang ia tau,dia tidak tau bahwa suaminya adalah ketuanya karna informannya tak bisa menyelidiki lebih lanjut. Dan tak ingin suaminya merasa di Mata+ matai jadi dia berhenti, Zia juga tau Faza sedang dilatih ayahnya karna dia yang curiga Faza pulang dini hari terus, Dan akhirnya mencoba meretas ponsel suaminya, dia berpikir Faza selingkuh, dia takut, ternyata malah bersama ayahnya.

Faza berdiri, Dan Zia bergegas ke kasur, mereka tertidur, dan pukul 2 berlangsung Zia sedang duduk di meja riasnya sambil menatap suaminya, dia menyimpan beberapa surat yang iya tulis, Dan dia kembali tidur sambil memeluk suaminya.

...----------------...

ITALIA

"Dasar bocah tengik!" Vandra dengan suara yang lirih, namun masih menggelegar memenuhi ruangan itu.

"Ck ck ck, hahahhahaha, hati ini puas sekali melihat kalian yangg terikat dikursi tak berdaya."

" Lepaskanlah istriku dan mereka semua!" Vandra melirik ke sekitarnya, dimana istri, ayahnya, dan Andreo yang dibaringkan di sebuah tabung penelitian.

Teman-teman putrinya juga ada disana dengan kondisi babak belur, bahkan teman menantunya yang juga tak kalah babak belur ada disana semua, dia memejamkan mata saat melihat kondisi Fikran yang kondisinya lebih parah dari semua, Fikran tertembak dan belum mendapat perawatan, amis dan anyir memenuhi ruangan itu.

Orang yang menyekap itu mendekati Vandra dan menekan tangan serta bahu Vandra yang belum lama ini juga tertembak saat ketauan mengabari Faza, karna selama dirinya dan Mia di tangkap ponsel mereka di pegang musuh, mereka mengirim pesan pada Zia seolah-olah mereka baik-baim saja di Italia. Vandra tak gentar, sakit yang ia rasakan tak membuatnya mengaduh tapi malah menatap tajam orang yang didepannya.

"Kau itu monster atau apa? Yang lain tak sadar kau masih sadar, bahkan dengan 2 luka tembak ini, yang artinya peluru bersarang di tubuhmu."

Vandra memasang senyum meremehkan, "Dasar bocah!"

"Apa! APA KAU BILANG? BOCAH? ASAL KAU TAU BOCAH INI YANG MEMBUATMU UNTUK PERTAMA KALI TUNDUK SEPERTI INI, BIASANYA DENGAN BANGGA KAU MELIHAT MUSUH DENGAN MENDONGAK MELIHATMU! BAGAIMANA SEKARANG? RASANYA MENDONGAK MELIHAT WAJAH MUSUH?" bentaknya.

Vandra tak menjawab, pikirannya sedang memikirkan Zia, semoga menantunya bisa menjaga putrinya.

Sebelum kejadian.

Cila dan Ronald pagi itu sedang meminum coklat panas, Cila bercerita tentang latihannya selama ini pada suaminya, dan tak lama setelah itu suaminya memutuskan akan mengantar Cila, namun saat mereka ditengah perjalanan mereka diserang.

Cila mengelurkan pistolnya namun nahas karna Ronald yang khawatir Cila menembak dari jendela, iya menyetir dengan pelan dan musuh berhasil menembak ban mobil mereka.

Jalanan yamg sepi dan licin karna hujan semalam membuat mobil yamg mereka kendarai berputar lali menabrak pohon, saat itulah dengan mudahnya musuh membawa mereka.

Dan ditempat lain, ada Gibran, Qion dan Fingga akan menuju ke markas mereka, namun saat sampai disana beberapa anggota disana terluka dan yang lain ditodong pistol, mereka berkelahi dengan musuh, mereka menang untuk sesaat, karna saat mereka akan menolong anggota yang terluka mereka dipukul dari belakang dengan besi, sampai akhirnya pingsan.

Dirta orang yang selalu melapor keadaan Tim mereka dengan setengah sadar melihat Qion, Gibran, Finggadiseret 4 orang dan pergi entah kemana sebelum penglihatan dirinya kabur dan terpejam.

Ditempat lain, di tengah malam. markas Aldhain mereka tengah melihat cips yang ada didalam boneka tersebut dengan sebuah bola yang andreo ambil, memperlihatkan hologram buatan dimana gambar seorang pria tertawa yang membunuh wanita dan wanita itu adalah zia.

"Sialan dia, beraninya membuat hologram hayalan gila ini!" Aldhain.

"Loh itu kan, Rver?" Amena.

"River?" Aldhain.

"Iya, dia kuliah dijurusan yang sama dengan Zia, pindahan dari Italia." Amena.

"Tunggu, cepat matikan hologram itu." Fikran.

Baru juga berkata langsung terjadi ledakan.

Sebelum ledakan yang kedua, Fikran menarik Aldhain dan Andreo yang memasang punggung untuk Amena, mereka keluar bersamaan para anggota lainnya dengan berbondong-bondong.

Duar.

Markas hancur total, dengan nafas terengah-engah Fikran berkata, "Ini peringatan dan jebakan, karna ledakan pertama kecil tak melukai tapi yang kedua langsung menghancurkan semua."

" Tuan Aldhain, Tuan muda Andreo, kalia tidak papa kan?"ucap para anggota dengan khawatir sambil menjauh lebih jai dari sana karna ledakan yang terjadi membuat api semakin membesar lantaran banyak senjata api dan bom disana.

"Tidak papa, kalian semua pastikan tak ada anggota yang terluka." Aldhain.

"Tenang Tuan, kami semua sudah keluar tapi senjata kita semua musnah."

" Tidak masalah, yang penting kalian selamat, toh kita masih memegang pistol di setiap tangan kita." Aldhain.

Lalu tak lama mereka dikepung dari berbagai arah Dan terjadilah tembak-menembak, baku hantam menghantam.

"Lindungi Andreo, dia adalah pewaris selanjutnya." Titah Aldhain.

Amena dan Fikran mengangguk, mereka mencoba lari dari gerombolan itu.

"Kakek..." Teriak Andreo yang melihat kakeknya tertembak dan diseret pihak musuh, Andreo hendak berlari tapi ditahan Amena dan Fikran.

"Lo gila ya? Udah dibilangin lo harus selamat biar jika ada apa-apa lo bisa balas mereka bareng, Zia." Bentak Amena.

"Udah,jangan di bentak AndreoNya, Am," Fikran dengan jarinya yamg mengetik sesuatu di Ponselnya.

Dor

Ponsel Fikran jatuh ketanah akibat tembakan,

"Kalian harus lari," Fikran sambil membalas tembakan tadi sampai membuat mereka tewas.

"Tapi, kak Fikran?" Amena.

"Lindungi Andreo dan Andreo kau jaga dirimu, CEPAT! " Fikran.

Kali ini Andreo mangangguk dan segera berlari menggandeng Amena, dia harus ingat pesan Zia, ketika menjadi pemimpin kita tak boleh memakai hati saat dalam keadaan darurat, dia harus berpikir dengan logika agar bisa selamat dan menyelamatkan, tidak ada waktu untuk bersedih kala situasi sedang genting, lemah akan membawa kematian di lingkungan mereka.

Fikran tembak menembak dengan 20 orang, Fikran kalah telak, selain dirinya yang masih lemah dia juga tertembak di bahu dan berakhir ditangkap juga.

Andreo menambah kecepatan mereka untuk kabur.

"Kita ke Apartement Alena, dari sini lurus ikutin jalan raya ini, kalo kerumah Zia kejauhan." Seru Amena diangguki Andreo.

Beberapa menit mereka sampai, itu pun dengan keaadaan kacau karna mereka diikuti musuh dan mereka saling menembak di motor.

Amena memencet bel apartement Alena dan Fingga, tak lama pintu terbuka namun wajah Alena pucat Dan menatap Andreo, dengan harapan dia sadar ada yang tidak beres. kalo ke Amena gak bakal paham, Amena agak lemot kalo bahasa insyarat Mata.

Andreo yang sadar menahan Amena agar tidak masuk.

"Sayang, aku ada urusan mendadak, kayaknya kita gak bisa lama-lama, kasih aja barangnya sekarang." Andreo.

Mata Amena membulat sempurna, lalu Andreo menekan tangan Amena kencang dan berbisik, "Kita tengah diawasi, disini sudah ada musuh." Tampa suara.

Amena langsung menatap Alena, dan menyadari sesuatu,

"Kok gitu sayang? kenapa gak dari tadi, maaf ya Alena, kita gak jadi mampir." Amena.

"Iya gakpapa, aku juga lagi gak enak badan, mau istirahat." Alena.

Andreo dan Amena keluar apartement, Namun upaya mereka gagal karna di basement parkir mereka diserang, begitu pula Alena yang diseret masuk ke dalam mobil, dia kalah karna melawan musih di dalam apartemen sendirian.

Semua tertangkap dan mereka menuju ke Italia selama 2 hari penuh. Karna rata-rata penerbangan ini memakan waktu 19 jam 22 menit sekali jalan, mereka menggunakan pesawat pribadi tentunya, karna apa? jika pesawan biasa biayanya bisa mencapai Rp 31.697.706 untuk pulang pergi.

Dan di Italia sana, Vandra dan Mia hendak pulang namun mereka mendapat sinyal darurat dari markas Indonesia, Vandra mengeceknya di laptop dan ternyata markas sudah hancur, dia juga mengecek markasnya yang baru ia tinggalkan dan sama-sama sudah diserang.

"Mas..." Lirih Mia.

"Jangan khawatir, Zia akan membereskan ini dan suaminya akan melindungi dia." Vandra.

"Aku tau Faza sudah kuat untuk melindungi putri kita, tapi dia..." Ucapan Mia terhenti lantaran Vandra memberinya kode agar jangan diteruskan.

"Putri kita sedang sakit." Lanjut Mia.

Mereka sadar pesawat mereka telah disabotase,mereka pura-pura tenang sembari mengeluarkan pistol mereka dan menembaki semua musuh ya.g menyelinap di pesawat, mereka turun dari pesawat pribadi dan melihat anggota mereka sudah terluka parah, bahkan sang pilih sudah pingsan. Dan terjadi lah serang menyerang antara Vandra dan pihak musuh, namun hari kesialan sedang berpihak padanya, ketika dia baru menyadari para musuh memakai masker, dia jatuh pingsan terbius, Begitupun Mia.

"Hahahaha kehancuran black white akan terjadi dimulai malam ini, balas dendamku akan tercapai hahahahaha." Tawa pria muda itu di depan Vandra.

"Sebenarnya apa maumu?" Vandra.

"Kehancuran anakmu,Zia!"

" Ck, dasar otak ikan, dengarkan ini! Zia membunuh orang tuamu karna mereka banyak melakukan kejahatan, jadi jangan jadi seperti mereka River Fradian." Andreo.

"TIDAK! Zia, putrimu itu telah membantai habis keluargaku jadi aku akan membantai semua keluarganya" River.

"Heh, balas dendammu salah, ingat hukum karma berlaku, dan yang seharusnya kau balas dendam adalah orang tua angkatmu yang sudah di neraka, asal kau tau, mereka lah dalang orang tuamu berada dijalan yang salah." Vandra.

"Ck, persetan dengan hasut-menghasut, yang aku tau Zia lah yang MEMBUATKU MENDERITA! " River dengan suara teratur lalu meninggi.

Vandra tak kuat menahan bius lagi dan akhirnya matanya terpejam, dia pasrah kan semua pada yang memberi hidup dan pada menantunya, dia percaya mereka semua akan selamat, feeling nya tak pernah salah.

River lalu berjalan keluar, "jaga mereka, dan obati calon mertuaku, Vandra, pastikan si tua bangka Aldhain juga tidak infeksi, obati juga mereka yang terluka, aku tidak mau kalo nanti acara pernikahanku akan penuh dengan orang terluka, aku akan membunuh mereka nanti saat malam pertama dengan Zia, dengan keaadan mereka sehat. agar jerit segar dari mulut mereka terdengar bukan jerit yang sudah layu,"

" Baik tuan!" jawab anak buah River.

River lalu pergi dari ruangan itu, dan tinggal menunggu Zia datang pada dirinya sendiri, itulah rencananya.

1
Nuha_sage
katanya mau update thor😢 sampe sekarang gak keliatan tulisannya
Jubaidah Saja
jangan bilang sad ending!! 🙃
DeaIsw31: hayoo... tebak😋
total 1 replies
Jubaidah Saja
cepetan update thorr... aku penasaran...marathon malah berhenti pas kaya gini tuh gak enak😭😭
DeaIsw31: tunggu ya. ini aku lagi revisi setiap naskah ini, soalnya banyak typo. insya Alloh update setelah selesai
total 1 replies
Bintang malam
apa cuman aku yang jadi keinget film Malaysia yang judulnya cinta untuk melur kalau gak salah, 😂😂 gara gara nama nya melur... 🌚aku naksir fingga,tapi kalian gibran jadi duda boleh lah ya. buat aku.. 😭😭gak papa terhalang agama.. ada qion, tapi aku suka gibran sama fingga masa.
Bintang malam
🔥🔥🔥🔥🔥
Nuha_sage
ya alloh thor😍😍 aku pen meluk Faza..
Nuha_sage: 😂😂 ah..takut di tembak thor
DeaIsw31: 😭🙏coba izin Zia, boleh apa enggak
total 3 replies
Nuha_sage
dari novel kakak.aku jadi tau ternyata mafia itu ada 7 bagian.
Nuha_sage
😂thor kok bisa ya penjabaran karakter cewe disini tuh buat mesem mesem. pas citra aja buat nyengir😂😂😂
Erikha_disty
aku cuman berharap jangan ada plot kaya warrrn dan citra yang jadi ubi. deg degan sama satu author ini😂
Nuha_sage: wkwkwk mending kakak baca udah tamat,kak. gak se deg deggan aku pas nunggu on going.

soalnya aku baru liat kakak.
total 1 replies
Aisyah Sitv
agak gak masuk akal sih ini nebak nya 😭
DeaIsw31: Amena Udah pro soal cium, dan kolop mengokop kak😭😭😭


semoga betah y,. Terima kasih udah datang. oh iya. maaf kalo banyak typo lagi di revisi tiap hari👋👋👋
total 1 replies
AnlaziStar
Zia.. gantian yok, 😭😌
AnlaziStar
🌚🌚🌚ada dimana mana... aku suka gak bohong gak munafik.
AnlaziStar
qoutes-nya kak.... 😭
Bintang malam
ihh baperr... 🌚🌚🌚 btw covernya ganti ya kak?
Bintang malam: wkwkwkwk.,, puasa sebelum bulan puasa ya kak bulan sadran?
AnlaziStar: 🌚🐥🤪.. besok mau puasa.. takut bangat aku baca adegan gini di part selanjutnya
total 2 replies
Erikha_disty
semangat thor
SicantikJelita
izin share qoutes nya Thor, 😭😭😭
DeaIsw31: silahkan 😭😭😭
total 1 replies
SicantikJelita
menyala Thor.. lanjutkan
AnlaziStar
ngakak woy! dari pada ngomong di belakang mending ngomong depan suaminya langsung 🤣 plot cerita mereka jadi mertua lu Za.
AnlaziStar
wih... dah rame aja.. alumi Warren Citra banyakan ya😌
AnlaziStar
bagus Thor.. kurang suka mafia, tapi aku gas karna ini cerita kak Dea😌🤩🤩🤩😍 malah buat penasaran.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!