Shen Long yang awalnya tidak ingin menjadi seorang Dewa karena lebih memilih untuk membahagiakan istrinya, kini memilih jalan Dewa demi bersama Istri-istrinya lagi.
Akankah Shen Long bisa kembali berkumpul bersama Istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode ~ 17
Di sisi lain, Shen Shangyun dan Shen Jianhe terdiam mematung sambil menatap ke arah Shen Long, seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Shen Guangxi.
" Paman... Tolong jangan ganggu kebahagiaan kami. Jika tidak ada yang penting, lebih baik kalian keluar dari sini." Untuk menyikapi situasi tersebut, Shen Long meminta kepada Shen Guangxi dan Shen Duanjun agar keluar dengan tatapan dingin.
Melihat tatapan dingin dari Shen Long, keduanya membuka mulutnya lebar-lebar, seakan ingin berbicara, namun ada hal yang mengganjal di tenggorokan mereka karena tatapan Shen Long seakan memberikan ancaman.
Kejadian itu membuat hening sejenak hingga Shen Guangxi ingin mengeluarkan suara, namun langsung diberikan isyarat dari Shen Shangyun untuk keluar.
" Suatu saat kalian akan menyesal karena telah memelihara sampah ini." Untuk meluapkan kekesalannya, Shen Shangyun berkata sambil menunjuk Shen Long, lalu melangkah keluar dari ruangan, diikuti Shen Duanjun.
Saat keduanya sudah pergi, situasi kembali normal, namun sudah banyak anggota Klan Shen yang mulai meragukan Shen Long.
Namun mereka tidak berani berkata apapun, karena bagaimanapun Shen Shangyun adalah Patriak sekaligus ayah Shen Long.
Begitupun dengan Shen Shangyun dan Shen Jianhe, lebih memilih untuk tidak membahas hal tersebut, karena tidak ingin mengecewakan Shen Long, hingga pesta kecil-kecilan berakhir tengah malam.
*******
Tiga hari telah berlalu, kini seluruh wilayah kota Chenliu dikabarkan telah kedatangan tamu dari Sekte Merak Putih yang sedang mencari jenius berbakat.
Kabar itupun terdengar di telinga para petinggi Klan dan para Kultivator lain, sehingga mereka berbondong-bondong ke Sekte Menara Abadi untuk mencari keberuntungan.
Meskipun Sekte Menara Abadi juga tempat untuk berlatih, namun mereka memiliki keterbatasan Sumberdaya, sehingga para Kultivator yang memiliki Fondasi beladiri lebih tinggi memilih untuk bergabung di Sekte yang lebih besar lagi.
Disamping kekurangan Sumberdaya, Sekte Menara Abadi juga masih sekte kecil yang berdiri di pinggiran, sehingga para Kultivator sulit berkembang.
Sementara di kediaman Klan Chen, Chen Banlian dan rombongan juga sedang berjalan menuju Sekte Menara Abadi.
" Putriku... Bukankah Tetua keenam dan ketujuh ingin mengangkatmu sebagai murid. Lalu kenapa kamu meminta kepada mereka untuk melakukan seleksi?" Tanya Chen Banlian kepada putrinya, karena tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan Chen Zhengyue.
" Ayah... Aku memang sengaja melakukan ini, agar semua orang mengetahui bahwa akulah Kultivator terbaik di kota Chenliu ini." Jawab Chen Zhengyue, dengan sebuah senyuman mengembang dari wajahnya, karena dia berpikir bahwa bagaimanapun dialah yang keluar sebagai pemenang.
Terlebih di benua timur, seorang Kultivator yang memiliki Fondasi beladiri tingkat tujuh sangatlah langka, sehingga Chen Zhengyue sedikit jual mahal dan berharap agar Sepuluh Bidadari Giok lah yang mengangkatnya sebagai murid.
Namun yang menjadi pertanyaan di benak Chen Zhengyue, mengapa orang-orang dari Istana Giok tidak ada yang mendatanginya.
Meskipun tidak menemukan jawaban, Chen Zhengyue berpikir suatu saat pihak Istana Giok akan mendatanginya secara pribadi.
*******
Di lapangan Sekte Menara Abadi, kini semua berkumpul untuk menyaksikan turnamen muda kota Chenliu yang sebenarnya sengaja dipindahkan.
Chen Zhengyue yang juga berasal dari Sekte Menara Abadi, sengaja menunjukkan kemampuannya kepada para murid lainnya.
Begitupun dengan para Kultivator lain, juga sangat penasaran dengan rumor tentang kecantikan Lin Meily dan Ling Yunyi yang jauh lebih cantik dari Chen Zhengyue, meskipun sudah berusia.
Zhao Beifang yang bertugas untuk menuntun jalannya pertandingan, juga tidak berani menentang perintah Lin Meily dan Ling Yunyi yang lebih tinggi.
Di kursi lain, Shen Shangyun dan Shen Jianhe juga diundang untuk menyaksikan turnamen muda, karena Chen Banlian juga mengundang mereka.
Begitupun dengan Shen Long, juga ikut hadir dalam turnamen muda, meskipun hanya sebagai penonton biasa.
Di kursi lain, Shen Guangxi tersenyum puas karena putranya Shen Duanjun berhasil menerobos Alam Jiwa Semi Dewa tahap dasar, sehingga memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan.
" Putraku... Meskipun kamu hanya memiliki Fondasi beladiri tingkat empat, namun paling tidak kamu jauh lebih berguna dari Shen Long si sampah itu." Ucap Shen Guangxi, sambil menunjuk ke arah Shen Long yang sedang duduk di sebuah kursi yang cukup jauh.
" Terimakasih ayah... Ini adalah kesempatanku untuk mempermalukan Shen Long." Shen Duanjun tidak kalah senang, karena dia sangat yakin bisa mengalahkan Shen Long, tanpa bersusah payah.
Sementara di tempat lain, Shen Long menyapu pandangannya ke arah semua yang hadir di tribun penonton, hingga tatapannya tertuju pada dua sosok wanita yang sedang duduk di kursi kehormatan yang telah disediakan.
Shen Long sedikit mengerutkan kening, karena tidak menyangka jika dia bisa bertemu kembali dengan sosok yang menyelamatkan nyawanya.
" Para hadirin semuanya...." Saat para tamu yang hadir sedang berdiskusi tentang siapa yang keluar sebagai pemenang, kini terdengar suara dari Zhao Beifang, membuat percakapan antara tamu undangan langsung terhenti.
Semua terlihat serius, karena kali ini Sekte Menara Abadi, maupun kota Chenliu telah kedatangan tamu dari Sekte Merak Putih yang memiliki kekuatan lebih tinggi dari Sekte Menara Abadi.
" Pada kesempatan ini, Tetua keenam dan ketujuh ingin mencari seorang murid." Zhao Beifang melanjutkan ucapannya, sambil menatap ke arah penonton secara bergantian.
Meskipun tidak mengetahui apa yang direncanakan Lin Meily dan Ling Yunyi, namun sebagai seorang Patriak, Zhao Beifang berpikir bahwa itu ada hubungannya dengan Chen Zhengyue.
' Haaah... Kenapa harus melibatkan Sekte Menara Abadi?' Batin Zhao Beifang, sambil menatap ke arah Lin Meily dan Ling Yunyi, seakan meminta persetujuan.
Mendapatkan isyarat tersebut, keduanya menganggukkan kepala, tanpa memperdulikan tatapan dari para penonton yang begitu kagum dengan penampilan mereka.
Meskipun banyak sekali para Kultivator yang mengagumi dan begitu tertarik kepada Lin Meily dan Ling Yunyi, namun tidak ada yang berani secara terang-terangan, karena status mereka terlalu jauh.
" Baiklah... Kita langsung saja!" Zhao Beifang kembali berkata, lalu berjalan mendekati Pilar Bintang yang berada di tengah lapangan Sekte.
Meskipun sebenarnya Pilar Bintang sudah tidak diperlukan lagi, namun karena itu adalah permintaan Lin Meily dan Ling Yunyi, Zhao Beifang terpaksa harus menggunakannya kembali.
" Sebelum kita melakukan latih tanding antar peserta turnamen, maka semua peserta harus menunjukkan roh beladiri miliknya di hadapan Tetua keenam dan ketujuh." Saat berada di depan Pilar Bintang, Zhao Beifang kembali berkata, lalu meminta kepada peserta turnamen untuk maju.
Sebenarnya banyak sekali para Kultivator yang tidak ingin ikut berpartisipasi dalam turnamen, karena mereka berpikir bahwa Chen Zhengyue sudah pasti menjadi pemenang.
Namun karena di tempat itu ada Lin Meily dan Ling Yunyi, sehingga mereka memberanikan diri untuk berpartisipasi dan berharap agar Lin Meily dan Ling Yunyi bisa memperhatikan mereka.
Berbeda dengan Shen Long, meskipun sudah mengetahui nama keduanya, justru terlihat kesal karena dia diabaikan ketika berada di hutan.
Meskipun Shen Long merasa berhutang budi kepada mereka, namun saat melihat perangai keduanya, Shen Long bersikap biasa-biasa saja.
Sementara di lapangan Sekte, para peserta turnamen mulai bergantian untuk menunjukkan roh beladiri miliknya masing-masing, sambil mencuri pandang ke arah Lin Meily dan Ling Yunyi, meskipun terlihat acuh tak acuh.