TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
_________oOo_________
"Hey nona! Apakah kau baik-baik saja? Kenapa kau menatapku seperti itu? " tanya nya dengan suara lembut yang bisa menggetarkan jiwa siapapun yang mendengarkan nya.
"Ahh iya, aku baik-baik saja" jawab ku sedikit gugup, aku merasa malu saat pria itu menegurku akan tatapan ku pada dirinya.
aku pun kini berusaha bangkit dari duduk ku namun hal itu sedikit sulit, karena aku yang menggunakan rok yang sedikit ketat.
Saat aku sedang berusaha berdiri, aku melihat laki-laki itu mengulurkan tangannya, tanpa berpikir panjang aku pun langsung saja meraih tangan laki-laki itu yang terasa lembut saat aku menggenggam jari jemari pria itu.
"T-terima kasih kak"
"Iya sama-sama, besok kalau jalan harus fokus ya jangan asal asalan melihat kiri kanan tanpa fokus ke arah depan"
Aku yang mendengar nasihat pria itu pun hanya mengangguk malu.
"Kamu anak baru ya? Namanya siapa dan Prodi apa?"
"Iya kak, Nama ku Violleta aku Prodi Hukum."
"Aku Andrews Williams prodi Hukum juga, senang berkenalan dengan mu Violleta"
ia menjabat tangan ku dan dengan senyum ramah. Membuat sesuatu di dada ku kian membuncah keras seperti ingin meledak.
Kami pun berbincang sebentar sampai mikrofon kampus kembali menginstruksi kembali agar segera berkumpul.
Kakak tingkat bernama Andrews itu pun dengan baik hati mengantarkan aku ke tempat dimana aku dan maba lain di suruh berkumpul.
Itulah awalan aku bertemu dan berkenan dengan Kak Andrews, ah rasanya sangat menyenangkan.
__________oOo__________
Flashback Off
"Ya ampun pipi ku terasa hangat, huwa aku blushing gara-gara kak Andrews!!" pekik Violleta Eksaited.
"Hmm.. Oke ayo di replay pesan ketua BEM yang satu ini." Ucap Violleta pada diri sendiri.
Violleta pun membalas pesan laki-laki tampan itu.
sungguh dada Violleta terasa sesak dan jantung nya seperti ingin keluar dari tempatnya.
Beberapa saat kemudian Andrews pun membalas pesan Violleta kembali.
Andrews_liams
Syukur lah pesan ku ini terbalas kan, aku pikir kamu tidak akan merespon pesan singkat ku ini Violleta, apalagi sudah pernah tahun lalu aku menghubungi mu tapi tidak pernah di replay.
Violleta
Maaf kak, aku sangat jarang sekali membuka forum chat dari siapa pun.
Andrews_liams
Akh.. Tidak apa apa nona cantik, gimana kabar mu cantik? Akhir akhir ini aku sangat jarang sekali melihat mu di area kampus.
Violleta
Aku baik baik saja kok kak, Maaf akir akhir ini aku sedikit jarang ke kampus kak, maka nya jarang sekali aku berada di kampus saat di luar jam kelas.
Andrews_liams
Hmm baiklah, Apa akhir pekan ini kamu sibuk Violleta? Jika tidak, kamu mau pergi dating bersama ku?
Violleta
Kebetulan pekan ini free kak, mungkin aku bisa ikut pergi dengan kakak, nanti kabari aja jika kakak mau pergi bersama.
Andrews_liams
Oke baiklah beauty girl, see you next time!!
Setelah usai mengirim pesan bersama Andrews Violleta pun langsung beranjak pergi menuju kamar mandi guna membersih kan diri terlebih dahulu sebelum tidur.
_________oOo_________
Di ruang tengah
Saat ini Diana, wira, Arkena dan Zanendra pun kini masih berada di ruang tengah dan masih menikmati tontonan mereka, namun beberapa saat kemudian Arkena pamit untuk kembali masuk ke dalam kamarnya dengan beralasan sangat mengantuk, orang tua nya pun mengiyakan apa yang anak nya ucapkan tersebut.
"Om.. Tante Zanen izin pamit pulang dulu ya, sudah malam ngga enak masih bertamu jam segini." ucap Zanendra sopan.
"Loh.. Jangan pulang nak Zanen udah malam ini nginap aja di sini, lagian dari sini ke tempat kamu butuh beberapa jam." Wira yang mendengar ucapan Zanen itupun langsung tak mengizinkan Zanendra untuk pulang.
"Iya nak, bahaya jam-jam segini keluyuran.. Udah tidur sini aja, ngga usah sungkan dengan om atau tante nak.. Anggap saja tante dan om mu ini ayah dan ibu mu.. Jadi jangan sungkan ya nak." imbuh diana.
"Apa tidak apa-apa om tan? Takutnya Zanen merepotkan kalian." ucap Zanendra seolah olah sungkan, padahal dalam hatinya inilah yang iya harapan kan.
"Ah.. Tentu tidak nak, malahan tante sangat suka jika Zanen terus kesini.. Tante dan om udah anggap Zanendra itu sebagai anak tante juga sama seperti Kena dan Leta, kalian pun tante liat dekat seperti saudara.. Jadi tidak salah tante dan Om mu ini anggap kamu sebagai anak kami nak." wira yang mendengar ucapan istrinya itu pun mengangguk kan kepala nya menandakan setuju dengan apa yang di sampai kan istri nya itu.
Zanendra yang mendengar kan hal itu pun sedikit tidak Terima jika ia harus di anggap saudaraan dengan gadis kesayangan nya itu.
'Mungkin om dan tante bisa menganggap ku seperti anak kalian, tapi untuk menjadi saudara Violleta gadis yang ku cintai sejak dulu itu, tidak akan bisa aku Terima tan om!' Batin Zanendra bergerutu sedikit tidak Terima.
"Ah iya tan, kalau begitu boleh Zanendra masuk ke dalam kamar terlebih dahulu om tan? Zanen merasa sedikit mengantuk"
Wira dan Diana pun mempersilahkan Zanendra untuk segera pergi tidur, mereka pun berpisah di ruang tengah tempat di mana mereka berkumpul tadi dan mereka pun kini pergi ke kamar mereka masing-masing.
________oOo________
Zanendra naik ke atas, namun bukan pergi menuju ke kamar tamu namun malah pergi ke kamar Violleta dengan niat untuk tidur bersama.
Saat membuka pintu Zanendra mengedarkan pandangan nya di setiap sudut ruangan, ia tak menemukan sang gadis di atas tempat tidur, ia pun melangkah lebih dalam lagi.. Saat ia mulai masuk lebih dalam ia mendengar suara guyuran air di dalam kamar mandi gadis itu.
Zanendra pun mulai menyeringai, bayangan nakal pun mulai terlintas di dalam pikiran nya untuk sesaat.
Ia pun berjalan mendekat ke tempat tidur dan mulai menduduki kasur empuk yang pernah ia tempati itu.
Beberapa saat kemudian setelah Zanendra berkelana dengan pikiran nya, tiba-tiba saja ensel pintu kamar mandi milik gadis nya itu mulai berbunyi dan menampilkan gadisnya itu dengan balutan handuk hanya sebatas paha atas.
"Akhh... Kenapa kakak bisa berada di dalam kamar ku!!! Tolong kakak keluar!!" pekik Violleta, siapa yang tidak kaget dengan keadaan hanya mengenakan handuk pendek dan pada saat itu juga ada laki-laki asing masuk ke kamarnya dan melihat tubuhnya dalam keadaan se sek*i itu tentu saja dirinya malu dan sangat marah.
"Calm down babygirl, jangan se kaget itu sayang." Kini Zanendra berdiri dari duduknya dan mulai mendekati Violleta yang mentap nya dengan penuh ketakutan.
"Stopp..!! Jangan mendekat, aku bilang berhenti jangan mendekat.!" ucap Violleta dengan teriakan sedikit kencang.
Zanendra tak menghiraukan, dan kini jaraknya dan Violleta hanya terpaut beberapa cm saja, tanpa berlama-lama Zanendra langsung saja menarik Violleta dan melingkar tangan kelarnya ke pinggang rampung gadis cantik dan terlihat sek*i untuk saat ini.
"Lepaskan aku berengs*k, lancang sekali kau lepaskan aku!!" Violleta semakin histeris melihat kondisinya saat ini terlihat begitu int*m.