Meira Aulia Aqsyah, gadis cantik nan Sholehah berusia 16 tahun yang masih duduk di kelas dua SMA, ia memiliki sifat yang ramah, sopan dan juga ceria hingga banyak teman-temannya senang bersahabat dengannya.
Namun keceriaan itu kini sirna karena sebuah peristiwa yang mengerikan terjadi padanya dan mengharuskan ia pergi dari kota kelahirannya karena sang bunda takut kalau anaknya hamil, tapi akhirnya ketakutan itu pun terjadi, dan Meira Akhirnya menjadi seorang ibu di usianya yang masih sangat muda. dan yang lebih menakjubkan ia memiliki sepasang anak kembar, laki-laki dan perempuan..
"Bagaimanakah kehidupan Meira dan anak kembarnya?..
Ikuti terus ya kisah anak genius ini.
Dan jangan lupa dukungannya 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERJUANGKAN DIA KARENA Allah.
"Ira tidak mau bunda!" mendengar perkataan itu, membuat Daffin dan Bunda menoleh kearah sumber suara itu..
"Meira?!" sentak Daffin kaget, dan dengan spontan ia pun langsung berdiri dan hendak mendekati Meira namun.
"Stop Disitu!! aku tak ingin melihat mu pergi dari sini!!" pekik Meira dengan tatapan penuh dengan kebencian, dan nampak jelas tubuh nya bergetar.
"Mei, aku ingin meminta maaf pada mu Mei, ayolah kita bicarakan ini baik-baik Mai," ujar Daffin lembut dengan jarak yang lumayan jauh, karena ia berusaha mengikuti perkataan Meira yang tak ingin dekat dengannya..
"Tidak aku tidak sudi bicara padamu, Cepat Pergi!!!" seru Meira penuh emosi..
"Jangan begini Mei, ini sangat menyiksaku, aku mohon, izinkan aku memperbaiki segalanya Mei, aku ingin mempertanggung jawabkan perbuatanku padamu Mei " ujar Daffin dengan suara yang sudah bergetar.
"Menyiksa Anda?, bukankah Anda yang menyiksa aku, dan sebaiknya Anda jangan pernah muncul lagi di hadapan saya! karena saya tak butuh pertanggungan jawab anda!!" Hardik Meira dengan wajah yang memerah di penuh kebencian, pada Daffin.
"Mei aku mohon, maafkan aku Mei, maafin Aku hiks" Ucap Daffin yang akhirnya ia menekukkan lututnya ia bersimpuh dengan jarak lima langkah dengan kedua tangannya yang di satukan ia sangat memohon maaf pada Meira.
Dan di saat bersamaan datanglah dua orang suami-istri dan bersama dua anak kecil..
Twins yang baru datang dan melihat Daffin yang sedang bersimpuh dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya membuatnya, merasa iba, lalu mereka pun menghampiri Meira.
"Ummah?, kenapa Ayah menangis ?" Tanya Zia polos..
"Ayah?, kata siapa dia ayah kalian?!" tanya Meira kesal..
"Kata kakek dan nenek itu Ummah" bales Azmi sedikit takut karena melihat Meira tampak marah..
"Dia bukan ayah kalian !, Ayo kita pergi!" Hardik Meira geram dan ia pun langsung menarik kedua tangannya si Twins, mereka hanya bisa pasrah saat sang ibu menarik mereka, tapi pandangan mereka masih tertuju pada sang ayah dengan tatapan mengiba.
"Sabar Ayah, kami akan membantu Ayah agar bersatu dengan ummah" itulah isyarat tatapan si Twins kepada Ayahnya.
Melihat Meira pergi begitu saja mama Daffin tidak bisa Diam dan iapun ingin mengejarnya. "Meira tunggu sebentar nak..!" panggilnya namun di cegah oleh Daffin.
"Tidak mah, jangan di kejar, biar ini menjadi tanggung jawab Afin mah," ujar Daffin yang langsung menarik tangan sang mama.
"Tapi nak, mama sudah tidak tahan melihat kamu tersiksa dengan rasa bersalah mu, sudah empat tahun nak, kamu menderita nak, apa itu belum cukup?" ujar sang mama, sedih karena teringat bagaimana anak yang sangat berubah.
"Belum mah, itu belum cukup!, di bandingkan dengan Meira, penyiksaan Afin belum ada apa-apanya mah, coba mama bayang gimana menghadapinya, ia harus menanggung malu karena hamil dan melahirkan tanpa seorang suami, kemudian ia membesar kedua anak Afin seorang diri, jadi sebenarnya yang paling menderita adalah Meira mah, Afin seperempatnya belum ada, jadi biarkanlah Afin sendiri yang mempertanggung jawabkan semuanya, biarkan Afin berjuang sendiri mah" ujar Daffin mengingat sang mama, kalau yang ia derita tidak sebanding dengan penderitaan Meira, dan percakapan Anak dan sang mama ternyata di dengar oleh Rodiah bunda Meira..
"Yang kamu katakan benar nak, jadi berjuanglah terus" ujar Bunda Meira dari Arah belakang mereka..
"Ibu?, apakah itu berarti ibu merestui saya untuk memperjuangkan Meira?" tanya Daffin berharap..
"Ya ibu merestui kamu, karena ibu yakin kamu sebenarnya anak yang baik, hanya saja kebaikan mu saat ini sedang di uji oleh Allah, karena Dia ingin tahu seberapa sabarnya kamu menghadapi ujian ini, dan apabila kamu bisa melewatinya, in syaa Allah, Hadiah Allah akan indah untukmu nak"Ujar Bunda Meira lembut membuat Daffin merasa memiliki kekuatan yang luar biasa, hingga ia bertekad akan melakukan apapun untuk Meira..
"Aamiin ya Allah, in syaa Allah Bu, Afin akan sabar menghadapi ujian ini, dan Terimakasih karena ibu sudah merestui Afin, karena itu menjadi kekuatan Afin untuk lebih keras memperjuangkan Meira Bu" ujar Daffin senang karena mendapatkan restu dari ibu Meira.
"Iya nak, sama-sama, kalau begitu ibu pamit ya, oh iya, kami tinggal di kota JB, di desa kampung santri berjuanglah nak, ingatlah Sekeras-kerasnya batu jika ditetesi air akan rapuh juga, seperti itu juga hati manusia sekeras apapun jika kita hadapi dengan kesabaran dan ketulusan in syaa Allah hati itu akan luluh juga, dari sini apa kamu paham nak?" ujar sang bunda panjang lebar, dan di akhiri dengan pertanyaan..
"Afin Paham Bu, in syaa Allah Afin akan kesana dan akan Perjuangkan dia karena Allah" ujar Daffin penuh tekad, membuat bunda Meira Tersenyum lega karena ia mengikuti kata karena Allah juga di dalamnya..
"Baiklah nak, ibu percaya sama kamu, semoga Allah memberikan ridho-Nya dan mempermudah jalan mu, menggapainya nak" Doa sang bunda membuat keluarga Daffin sangat senang mendengarnya apa lagi Daffin.
"Aamiin, Aamiin, ya Allah, Do'a ibu adalah keramat, maka Affin yakin Allah akan mengabulkannya, Terimakasih banyak ya Bu" ujar Daffin senang, sambil ia meraih tangan sang bunda lalu mengecupnya.
"Aamiin, in syaa Allah nak, ya sudah ibu pulang ya, Assalamu'alaikum" pamit Bunda Meira sambil mengatupkan kedua tangannya pada Ayah-ibunya Daffin.
"Wa'alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh " Bales mereka semua, setelah mendapatkan jawaban, salamnya bunda Meira pun berlalu meninggalkan Daffin dan keluarganya..
"Alhamdulillah, Affin sudah mendapatkan restu dari ibunya Meira, ma, pa.." ujar Daffin dengan senyum sumringahnya..
"Alhamdulillah nak, itu akan menjadi modal Awal perjuanganmu, jadi kamu harus semangat ya nak" ujar sang papa memberikan semangat untuk Daffin..
"Iya pa, in syaa Allah Daffin akan Semangat, kok, jadi mama dan papa, terus doain Affin ya" pinta Daffin pada orang tuanya..
"Selalu nak, selalu, doa mama dan papa selalu ada untukmu.." ujar sang mama sembari memeluk Daffin penuh kasih sayang..
"Terimakasih kasih ma, pa, dan Affin juga minta mama dan papa untuk mengizinkan Affin pergi ke kota JB, bolehkan ma pa, ?" ujar Daffin berharap..
"Pergilah nak, Mama dan papa meridhoimu" ujar sang papa Sambil menepuk pundak Daffin..
"Alhamdulillah, Terimakasih ma, pa,"
"Sama-sama nak,"
"Ya sudah kalau begitu sekarang kita pulang yuk, sekalian Affin mau berkemas untuk keperluan di sana, " ujar Daffin bersemangat..
" Uluh uluh uluh, anak mama, yang mau menemui pujaan hati, Semangat banget sih" goda sang mama, karena melihat anaknya melangkah penuh semangat seperti ingin mengejar sesuatu.
"Eh ikh, mama, apaan sih, Jangan Asal deh ngomongnya" kata Daffin dengan wajah yang nampak malu..
"Hahaha lihat tuh ma, wajah anakmu, jadi merah, karena godaan mama" ujar sang papa sambil terkekeh..
"Kalau seperti itu, mirip banget sama anaknya ya pa, mama jadi ingat Azmi dan Azia deh, wajah mereka mirip sekali dengan Daffin ukh gemas, mama jadi kangen mereka pa.." ujar Mama, membuat Daffin teringat juga dengan mereka..
"Pokoknya kamu harus berjuang dengan keras ya nak, dan Bawak cucu-cucu sesegera mungkin.."Lanjut mama lagi tertuju pada Daffin..
"Baiklah ma, Affin Akan berjuang dengan keras untuk mereka" Bales Daffin penuh semangat..
*******
Apakah perjuangan Daffin akan berhasil?..
Ikuti Author terus ya, dan jangan bohong katanya suka?, tapi pelit mah sama VOTE DAN LIKE..🙄 apa lagi memberikan pemasukan (komen) Jadi buktikan atuh kalau suka mah oke guys, Author tunggu ya 😉
kedepannya, Dan ditunggu kisah yang lainnya 🙋💪👍👏👏👏🥇🥇🥇
sampai mau Dibawa pulang ke kota Ngga ada Nasehat atau wejangan dalam Rumah tangga
tp cmn 1😁
pingin ikut nangis jgk
tpi balik bca lagi. krn kgn sm meira. afin. dn twins