NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Light Novel
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

karya ini murni imajinasi author jika ada kesamaan nama itu hal yang tidak di sengaja

Galang Bhaskara adalah anak yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri waktu masih bayi. Setelah Galang tepat berumur tujuh belas tahun, Galang bermimpi bertemu kakek tua bungkuk yang mengaku sebagai leluhurnya.

Bagaimana perjalanan Galang untuk menjadi pahlawan kota? Dan, akankah Galang menemukan keluarga kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rencana pemilik bola mata raksasa

"Byurr aaaaa!! tolong lang aku ga bisa renang" ucap tanty dengan sangat panik

Galang dan fatur hanya melongo Karena mereka berdua juga ga bisa renang. Tetapi galang merasakan adanya bahaya di bawah sungai yang mendekat,karena sekarang galang bukan orang biasa. Tanpa perduli dengan galang tidak bisa renang galang,langsung nyebur dan menarik tanty galang memegang tubuh tanty dan langsung melompat kembali ke pinggir sungai.

Ko bisa gini,gua kan ga bisa renang gumam galang dalam hati tiba tiba galang merasakan bahaya di belakangnya

AWAS LANG! teriak tanty dengan sangat panik

Galang langsung menghindar dari buaya yang sudah membuka mulutnya galang berada di samping buaya itu galang mencoba menggunakan energi emas dari pusakanya, galang bisa merasakan energi tersebut galang memusatkanya ke kaki kanannya dan tanpa basa basi langsung menendang buaya tersebut di bagian kepala. Tanpa di Duga oleh mereka bertiga termasuk galang tendangan tersebut langsung membuat buaya itu mati seketika dan batu batu yang terkena tubuh buaya itu langsung terpental di mana mana

Galang kembali bingung dia hanya mencoba. Menggunakan energi tersebut tetapi kekuatanya sangat dahsyat

"Gila kerasukan apa lu lang" tanya fatur dengan bingung dia melihat buaya itu mati dengan kepala miring

Tanty hanya melongo melihat itu dia sedikit trauma karena dia hampir di makan oleh buaya

"Kamu ga papa tanty? tanya galang dengan sedikit khawatir

"Eh iya aku ga papa. Kamu kok bisa kuat banget gitu lang? tanya tanty

"Mungkin karena pengin ngelindungi kamu jadi aku langsung berubah jadi superman jawab galang asal

"Tanty hanya tersenyum malu mendengar jawaban galang

"Ko aku jadi salting gini gumam tanty dalam hati

"Wah udah gede lu lang sampe bisa godain cewek.

"Udahlah pulang aja yuk ganti baju ucap galang karena melihat tanty yang kedinginan karena basah.

"Ngikut aja gw ikan lu yang dapet tadi mau di bawa kaga tanya fatur

"Ga usah ayo langsung pulang aja"

Mereka ber tiga pun pulang galang terkejut melihat di depan terasnya ada 2 motor sport dengan warna merah

Apa ada tamu gumam galang dalam hati

"Kamu sama tanty kenapa lang ko bisa basah gini? tanya bu sari yang ada di teras. Ada alex juga di sana

"Ini tadi tanty kecembur di sungai jadi langsung galang tolongin" jawab galang

"Kamu gapapa" tanya Alex pada tanty dengan raut wajah khawatir

"Gapapa ko yah galang tadi udah nolongin tanty,bahkan tadi ada buaya untung galang langsung nendang buaya itu cuma satu kali tendangan buayanya langsung mati yah ujar tanty dengan semangat

"Ko bisa gitu nty apa kamu ga mimpi? tanya bu sari

"Ga ko bu. Tadi beneran tanya aja sama fatur

Udahlah. ini om beliin kamu sama fatur motor buat kalian berangkat sekolah. ucap alex dia juga sedikit heran dengan ucapan tanty karena kulit buaya itu keras. Tetapi pemikiran tersebut langsung di tepis alex mengingat leluhur galang yang hanya menglahkan dia dengan satu kali pukulan.

Wah makasih yah om ucap galang dengan sangat senang.

"Iya.

"Keren banget motornya om pasti mahal.

"Gapapa ga terlalu mahal. Di banding dengan kamu yang sudah mau ngelindungi tanty saat om ga ada.

"Tenang aja om galang bakalan lindungi tanty dari siapapun itu.

Tanty tersenyum manis mendengar ucapan galang

Dan fatur menangis karena terbaru.

Sementara bu sari diam saja dia memikirkan ucapan tanty tadi

Siapa sebenarnya keluarga galang. Apa bener ucapan tanty tadi gumam bu sari dalam hati dia berfikir bahwa galang berasal dari keluarga yang kuat mengingat orang yang membuangnya waktu itu melesat seperti bayangan.

Sementara di pinggiran hutan demit sepasang bola mata besar kembali terlihat dia memandangi galang dengan sangat tajam walaupun jarak antara hutan dan rumah bu sari cukup jauh tetapi mata itu bisa melihat keberadaan galang.

Kenapa siluman itu memperhatikan gw terus apa karena pusaka dari kakek prabu. Gumam galang dalam hati

Kenapa siluman itu memperhatikan galang? Sepertinya dia punya maksud yang tidak baik. gumam alex dalam hati

Sementara tanty, bu sari masuk rumah dan fatur berjalan pulang sambil membawa motornya dengan cara di dorong karena galang dan fatur belum bisa naik motor.

Sore hari pun tiba. Saat ini, Galang, Tanty, dan Fatur sedang duduk di teras rumah Bu Sari.

"Lu udah siap sekolah lagi?" tanya Galang.

"Udahlah," jawab Fatur dengan semangat.

"Kalian udah bisa naik motor belum, sih?" tanya Tanty.

"Belum," jawab Galang dan Fatur secara bersamaan.

"Kamu mau ngajarin?" tanya Galang.

"Aku juga ga bisa naik motor, hehe. Nanti aku kasih tahu Ayah, deh, buat ngajarin kalian," kata Tanty.

"Ngomongin apa nih?" tanya Alex yang baru saja datang.

"Ini, yah, Galang sama Fatur belum bisa naik motor. Nanti Ayah ajarin, yah," jawab Tanty.

"Oh, gampang itu! Tanty juga mau, yah, bisa naik motor," kata Alex.

"Kenapa kamu tiba-tiba pengin bisa naik motor? Waktu pertama masuk SMA, kamu bilang takut jatuh. Eh, ini tiba-tiba mau," tanya Alex.

"Tanty kan pengin mandiri, biar ga ngerepotin Om Junaedi terus," jawab Tanty.

"Iya, deh, nanti Ayah ajarin kalau sudah sampai kota," kata Alex.

"Terima kasih, Ayah," ucap Tanty sambil memeluk Alex.

Alex tersenyum gembira melihat anaknya senang.

"Akhir-akhir ini, Tanty udah ga pemalu lagi, semenjak berteman sama Galang. Akhirnya, ada orang yang bisa buat Tanty jadi ga pemalu lagi. Semoga dengan sama Galang terus, Tanty bisa lupa sama trauma masa kecilnya," gumam Alex dalam hati.

"Ternyata bener, yah, cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya. Kira-kira Ayah gw sebaik Om Alex, ga ya?" ucap Galang dalam hati

Sementara Fatur hanya diam saja. "Udah sore nih, gue pulang dulu, yah, Lang, Tanty, Om," ucap Fatur.

"Iya," jawab Galang, Tanty, dan Alex secara bersamaan.

Malam hari pun tiba. Saat ini, Galang, Alex, Tanty, dan Bu Sari sedang makan malam.

"Kenapa, yah, leluhur Galang tidak mau mengasih tahu Bu Sari bahwa Galang bukan orang biasa?" gumam Alex dalam hati sambil memandangi Bu Sari yang sedang makan.

Sementara Bu Sari masih kefikiran dengan ucapan Tanty tentang Galang yang membunuh buaya hanya dengan satu kali tendangan.

"Kenapa, Ibu, diam aja, Bu, dari tadi?" tanya Galang, membuyarkan lamunan Bu Sari.

"Ga papa, Lang, Ibu seneng aja. Akhirnya ada orang baik yang mau bantu keluarga kita," jawab Bu Sari.

"Ibu, jangan sedih gitu, Dong. Bu, masih banyak orang baik di luar sana," ucap Tanty.

Alex hanya memperhatikan obrolan mereka. Bu Sari tersenyum menanggapi ucapan Tanty.

"Semoga aja aku bisa terus sama Galang, ga peduli walaupun harus hidup sesusah apapun. Asal aku ga kehilangan Galang, aku juga rela mati demi Galang," gumam Bu Sari dalam hati.

Singkat cerita, mereka bersiap untuk tidur. Tiba-tiba, pintu kamar Galang diketok.

"Galang, membuka pintunya. Eh, Om Alex, apa ada yang bisa Galang bantu, Om?" tanya Galang.

"Ga ada, Om. Cuma mau nanya sama kamu," jawab Alex.

Mereka berdua pun masuk ke kamar Galang dan duduk di ranjang.

"Nanya apa, Om?" tanya Galang.

"Siapa yang udah kasih kamu kekuatan dan cincin mustika biru itu?" tanya Alex, basa-basi, padahal dia sudah tahu.

"Kekuatan sama cincin ini dikasih sama leluhur Galang, Om"jawab Galang jujur.

"Siapa nama leluhur kamu, Lang?" tanya Alex.

"Nama..." belum sempat Galang menyelesaikan ucapannya, Alex dan Galang merasakan ada yang mengawasi mereka dari kejauhan.

"Siluman ini lagi," ucap Alex.

"Sepertinya siluman itu punya niat ga baik sama kamu, Lang. Dia memperhatikan kamu terus," ucap Alex.

"Sepertinya begitu, Om. Gimana kalau kita samperin aja, Om?" tanya Galang.

Alex mengangguk sebagai balasan. Mereka berdua langsung keluar rumah dan melesat dengan sangat cepat ke pinggir hutan Demit.

Siluman yang mengawasi tadi langsung lari begitu melihat dua orang yang diawasinya mendekat.

Alex memilih untuk berhenti di pinggir hutan Demit. Dia tahu di dalam sana banyak siluman. Alex tidak takut dengan para siluman, tetapi dia takut mengganggu leluhur Galang.

"Kenapa berhenti, Om? Ayo, kita kejar!" tanya Galang.

"Kayanya terlalu bahaya masuk ke dalam hutan ini, Lang. Pasti penghuni hutan ini merasa terganggu kalau sampai ada pertempuran. Mending kita pulang aja. Siluman itu biarkan saja, asal dia tidak menyerang," jawab Alex.

"Benar juga, yah, Om. Ibu pasti khawatir kalau aku pergi ga ngabarin lagi. Ya, udah, ayo pulang."

Sementara itu, di dalam kegelapan, bola mata siluman itu terlihat lagi.

"Ketika kau, Penguasa Bangsa Banaspati, sudah pergi, aku akan langsung membunuh bocah itu dan mengambil pusaka milik Kakek Prabu," gumam siluman itu sambil melihat Galang dan Alex yang menjauh. Dia tidak takut dengan Galang, tetapi takut dengan Alex karena dia tahu dari pasukannya bahwa Alex adalah Penguasa bangsa banaspati.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!