NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Ayyura_Aydeen

Takdir Cinta Ayyura_Aydeen

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Raline_Story

Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.

Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.

Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6 Mencoba tidak peduli

Sudah hampir sebulan, Ayyura tinggal bersama suaminya, Aydeen. Namun ia lebih sering berada

di dalam kamarnya saja. Sesekali ia hanya keluar, saat waktunya masak, dan menyiapkan semua kebutuhan suaminya.

Kemana Aydeen suaminya?

Entahlah, Ayyura hanya mendengar beberapa kali suara suaminya, pada waktu larut malam.

Sudah hampir sebulan ini, Aydeen pulang kerja selalu larut malam, dan pagi-paginya ia sudah pergi berangkat kerja kembali.

Selama tinggal bersama, mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Mereka hanya saling membalas memo, yang mereka tempel di setiap sudut ruangan yang mudah terlihat.

Itupun jika ada keperluan yang mendesak saja.

Aydeen memang mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan Yura. Aydeen meninggalkan sebuah Credit Card unlimited kepadanya, itu salah satu bentuk nafkah Aydeen untuk Yura sebagai istrinya.

Ayyura juga selalu melayani suaminya dengan baik, walaupun sudah ada beberapa pembantu dirumah mereka. Namun dalam urusan dapur Yura selalu menyempatkan diri untuk bisa mengurus semuanya sendiri, tanpa campur tangan para pembantunya.

Ayyura tipe orang yang tidak ingin makanannya

di sentuh oleh orang lain. Ia memiliki trauma dimasa kecilnya. Semenjak kejadian itu ia mulai belajar masak dan menyiapkan makanannya sendiri tanpa bantuan sama sekali dari orang lain.

Yura selalu menyiapkan makanan untuk Aydeen, dari pagi sampai malam hari. Namun selama itu juga, Aydeen tidak pernah menyentuhnya, jangankan untuk menyentuhnya. Meliriknya saja terasa enggan, apalagi sampai mencicipi dan juga memakannya. Terkadang semuanya masih tertata rapi diatas

meja makan itu.

Ayyura mulai terbiasa dengan hati dan juga pikirannya, ia juga mulai menerima keadaan rumah tangganya, yang jauh dari kata harmonis apalagi romantis. Sabar dan ikhlas sudah menjadi teman kesehariaan Ayyura saat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Terimakasih Dok, semoga rezeki saya ada pada rumah sakit ini". ujar Ayyura.

Saat ini ia berada dirumah sakit sahabatnya.

"Sama-sama Yura, saya kaget saat melihat notif email darimu berapa hari lalu, saya kira Kamu masih diKairo, bukankah sudah dua tahun ini, Kamu telah mengabdi disana". ucap wanita cantik berkulit putih blasteran Amerika itu.

"Ah, takdir membawa saya kembali kesini Dok"

jawab Yura pelan.

"Hmm, maaf Yura sebelumnya saya ingin bertanya, mengapa kau masih mengenakan cadar seperti ini"? tanya Dokter Alana.

"Hmm, saya ingin benar-benar istiqomah sekarang Dok, lebih baik seperti ini dari pada menjadi masalah dan malapetaka buat saya". lirih Yura.

"Apa Kamu masih rutin pergi ke Psikiater"?

"Udah jarang Dok, Alhamdulillah trauma saya sudah mulai berangsur hilang". jawabnya lagi.

"Hmm, Syukurlah kalau begitu saya ikut senang mendengarnya, seminggu lagi saya akan kabari kamu secepatnya, tentang berkas apa saja yang akan diperlukan untuk pindah kesini".

"Baiklah Dok, terimakasih banyak atas bantuan rekomendasinya, tanpa bantuan Dokter Alana,

saya akan kesusahan mengurus semuanya ini".

ucap Yura tersenyum manis dibalik cadarnya.

Ia merasa bahagia sekali, saat tahu tempat ia melamar kerja, adalah rumah sakit miliknya Alana, sahabat sekaligus kakak tingkatnya.

Mereka sama-sama belajar di Harvard sewaktu dulu. Kemudian mereka berpisah saat Alana melanjutkan spesialis kecantikan di Seoul, sedangkan Ayyura memilih Negara yang biasa dijuluki Ummud Dunya, untuk melanjutkan Study Spesialis anak, di Kairo.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sudah pukul 00:00 malam, Aydeen belum juga pulang kerumah. Sejak kemarin malam Yura merasa imun tubuhnya sedikuit menurun. Yura kelelahan, karena sudah seminggu ini, ia terus bolak balik kerumah sakitnya Alana.

Ayyura sedang sibuk mengurus berkas dan surat kepindahannya disini. Yura melakukan semuanya sendirian. Ia tidak ingin meminta bantuan kepada siapapun termasuk Aydeen.

"Kenapa kepalaku sakit sekali". rintih Yura.

Ayyura lalu memilih turun kebawah, semua lampu sudah dimatikan, para pembantu juga sudah mulai beristirahat dikamar mereka masing-masing.

Ia sedang mencari kotak obat, ia memerlukan obat sakit kepala dan flu saat ini. Biasanya Ayyura selalu sedia kotak obat lengkap dalam kopernya, namun waktu itu ketinggalan dirumah mertuanya.

Ia sudah mencari kesemua penjuru dapur, namun kotak obat tak kunjung ia temukan.

"Apakah kotak obat sebeharga itu dirumah ini, sehingga tidak kudapati dimanapun". lirih Yura.

Sudah setengah jam Yura berkutat didapur,

namun tetap tidak ia temukan kotak obat itu dimanapun. Karena kepalanya merasa makin sakit, Yura memilih kembali kekamarnya, dengan langkah pelan ia menaiki anak tangga satu persatu untuk bisa sampai kekamarnya yang ada dilantai atas.

Pukul 01:00 dini hari, Aydeen pulang. Lalu membuka pintu rumahnya, ia berjalan pelan mendekati dapur untuk mengambil air minum.

Sudah menjadi kebiasaannya, selama hampir sebulan ini, saat sesampainya ia dirumah,

Aydeen selalu memeriksa apakah ada note yang ditulis oleh Ayyura untuknya.

Setelah selama seminggu ini Yura tidak memberikan pesan, kali ini ada sebuah note yang ditempel diatas meja makan untuknya.

"Saya sedang mencari kotak obat, sudah saya cari kesemua ruangan, namun tidak saya temukan".

"Jika Kamu sudah membaca note ini, 

tolong letakkan itu didepan pintu kamar saya".

Aydeen mengernyitkan dahinya, ia langsung mendongak keatas, kearah kamarnya Yura.

"Apakah dia sedang sakit"? gumam Aydeen seraya berjalan dengan sedikit tergesa-gesa berlari menuju kamarnya. Lalu ia keluar dengan sudah menenteng sebuah kotak obat ditangannya. Aydeen nampak ragu ketika ia berada didepan pintu kamar Ayyura.

Karena sudah berdiri cukup lama disana, lalu ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamarnya Yura berapa kali, dengan sedikit berteriak.

"Kotak obatnya sudah ku letakkan didepan pintu".

Aydeen sudah menaruhnya sesuai permintaan nya.

Tak ada jawaban apapun. Aydeen lalu berinisiatif untuk kembali masuk kedalam kamarnya. Kemudian ia menutup pintu kamarnya dengan cukup kuat agar Yura tahu, jika dirinya sudah kembali kkamarnya.

Benar saja, tak lama kemudian terdengar suara pintu kamarnya Yura terbuka. Lalu dengan cepat Yura menutup pintu kamarnya kembali.

Karena saat ini ia tidak memakai hijab dan juga cadar. Bahkan ia hanya mengenakan pakaian tidur yang tipis yang biasa ia pakai untuk tidur.

Setelah memberi kotak obat kepada Yura, Aydeen pergi kekamar mandi. Walaupun tidak mandi namun Aydeen tetap membersihkan tubuh dan wajahnya,

Aydeen masih terus memikirkan Yura, ia sedikit penasaran apa yang sebenarnya terjadi kepada Yura Apakah dia demam, atau flu? Sedari tadi Ia terus berjalan mondar-mandir didalam kamarnya.

"Ahh dia kan seorang Dokter mana mungkin dia bisa sakit". cibir Aydeen mencoba tenang.

Aydeen mencoba untuk tidak peduli kemudian ia membuang rasa khawatirnya, dengan sibuk bermain Ponsel di atas tempat tidurnya.

Namun lagi-lagi hatinya merasa tidak nyaman, ia takut terjadi apa-apa dengan istrinya itu.

Jika terjadi sesuatu yang buruk kepada istrinya, ia akan disalahkan oleh kedua orang tua dan juga mertuanya itu. Memikirkan nya saja Aydeen bergidik ngeri, lalu ia keluar dari kamarnya.

Dia segera menuju kamarnya Yura, lalu mengetuk pintunya beberapa kali.

"Apa yang terjadi? Apakah Kamu sedang sakit"?

teriak Aydeen sedikit keras.

Namun tidak ada jawaban, semakin membuat Aydeen merasa khawatir dan takut.

"Yura, bisa Kamu membuka pintunya sebentar,

Aku hanya sekedar ingin tahu keadaanmu"!

Masih sama, tidak ada jawaban ..

"Please Yura kamu masih bisa bicara kan".

"Atau Kamu sedang sakit gigi"? teriak Aydeen lagi.

"Jika sampai hitungan ke tiga Kamu masih tidak membuka pintunya, Aku akan mengambil kunci cadangan nya, dan Kamu pasti tahu bukan, setelah itu akan bagaiamana"? pekik Aydeen kesal.

Sudah beapa kali, Aydeen berteriak seperti orang

tidak waras didepan pintu kamarnya Yura.

Dirinya masih tetap tidak mendapatkan jawaban apapun dari balik kamarnya istrinya itu.

"SATU" ...

"DUA" ...

"TI...".

1
Hajra Waty
ceritax menarik dan tidak berbelit belit
Lanjar Lestari
mau beli kg g jd krn th kebenarannya apes deh gara"pegawai g sopan
Lanjar Lestari
eh bucin dan mulai posesif Aydeen je Yura hehe jangan sering du hewer Mami telinga Aydeen bs putus lama"
Lanjar Lestari
marah lah sang istri dibandingkan dg Malika kakak Istrinya yg sdh pergi meninggalkan hari pernikahannya 2 hari seblm hari H
Lanjar Lestari
ahkirnya km melupakan Malika mantanmu dan menerima Ayyura jd istrimu seutuhnya Aydeen
Lanjar Lestari
sdh berpengalaman dlm bercinta Aydeen krn selalu ber2 bercinta dg Malika saat bersama hehe
Lanjar Lestari
krn Malika benci dg Yura alasannya ortunya Malika iri sakit hati saat ke2 ortunya membahagiaakan Yura menolong Yura membawa Yura oulang kemahnya kl g salah kasih sayang cibta. ortunya yg biasanya hanya untuk Malika hrs di bagi dg Yura setelahbke oru Yura meninggal
Lanjar Lestari
terkejutkan lihat paras cantik istrimu yg melebihi kekasihu alias mantanmu Malika Yura sangat"cantik bukan Aydeen rugika kl saat itu km tolak atau km perlakukan dg tdk baik banyak yg antri
Lanjar Lestari
sdh berubah manis dan kembut Ay penuh perhatian sekarang dg istrimu Ay takut di tikung pria lain ya hehe
Lanjar Lestari
pasti km di marahi Abi dan Mami mu kan Aydeen saat mereka kerumahmu tak mendapati menantu tersayang g di rumah jd km berubah sikap dan sifatmu ke Yura hehe
Lanjar Lestari
pastilah Ayyura langsung disentuh dan di Unboxing sm Aydeen kan sdh th wajah cantiknya Yura yg melebihi cantinya Malika
Lanjar Lestari
ngapainkm panas dingin marah dg Mike Aydeen kan km yg nyibir Yura pas dirumah sakit dan itu di dengar oleh Mike tahu
Lanjar Lestari
sdh biar kan saja Yura pulang di rumah orang tuanya km aja msh menyipan foto Malika Aydeen bahkan foto kalian ber2 aneh
Lanjar Lestari
br sadar Aydeen kl mengabaikan Yura selama ini dasar aneh bin ajaib
Lanjar Lestari
sdh lah Dok Mike rebut aja Ayyura dari Aydeen g bs bahagiakan Yura kan cinta pertamamu wanita yg km sukai dr dl hingga sekarang
Lanjar Lestari
la ngapain km khawatir Aydeen dg Yura kan km sibuk dg pekarjaànmu pergi pagi pulang mlm g th kl Yura selalu masak buat km dan g pernah km makan capek th
Lanjar Lestari
la km gmn sih Aydeen ingin melihat wajah istrimu td saat mau kerumah br km yg buat perjanjian sekarang mau dilanggar dan malah marah kesel dasar aneh sdh bikin Yura nangis g peka jd suami
Lanjar Lestari
betul tu kata Abi dan Mamimu jaga dan bahagiakan Yura istrimu lupakan Malika kl benar cinta sm km g akan pergi meninggalkanmu di hari H pernikahan kalian ber2
Lanjar Lestari
terserah kalian Mber2 ah mau cuek"dingin"an datar"an ujung"nya pasti bucin jg nanti
Lanjar Lestari
ya awal aja Aydeen cuek dingin datar dg Yura kan blm th wajah cantiknya kl sdh th pasti bucin g ketulungan deh pasti Malika pergi krn pria lain selingkuhannya /sedang hamil anak oria lain yg Malika diam"selingkuh di belakang Aydeen tanpa diketahui
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!